Anda di halaman 1dari 1

1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi kontraktur.

Kontraktur diartikan sebagai hilangnya atau


menurunnya rentang gerak sendi, baik
dilakukan secara pasif maupun aktif karena keterbatasan sendi, fibrosis jaringan
penyokong, otot dan kulit (Garrison, 2003)

Bakara, D. M., & Warsito, S. (2016). Latihan Range Of Motion (ROM) pasif terhadap
rentang sendi pasien pasca stroke. Idea Nursing Journal, 7(2), 12-18.

2. Mahasiswa mampu mengetahui penyebab kontraktur.

3. Mahasiswa mampu mengetahui gejala kontraktur.


4. Mahasiswa mampu mengetahui komplikasi kontraktur.

5. Mahasiswa mampu mengetahui upaya preventif dan rehabilitatif untuk mengatasi


kontraktur.

Mengedukasi dengan 4 modalitas terapi fisik:


- Menentukan periode berdiri/jalan harian secara teratur minimal 2-3 jam.
- Peregangan pasif otot dan sendi dengan teknik yang tepat, yaitu dengan menahan setiap
posisi peregangan selama 15 hitungan dan harus diulang 10 hingga 15 kali dalam satu
sesi. Peregangan juga harus dilakukan dengan perlahan dan lembut karena peregangan
yang terlalu berat dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien.
- Posisi anggota badan untuk meningkatkan ekstensi dan meminimalkan fleksi, posisi
berbaring tengkurap (pronasi) adalah metode yang dinilai efektif untuk meregangkan
fleksor pinggul.
Splinting (belat), efektif dilakukan pada malam hari.

Latihan Range of Motion (ROM) merupakan salah satu bentuk latihan dalam
proses rehabilitasi yang dinilai masih cukup efektif untuk mencegah terjadinya
kecacatan pada pasien dengan imobilisasi. Beberapa tujuan mobilisasi Range Of
Motion (ROM) yaitu mempertahankan atau memelihara fleksibilitas dan kekuatan
otot, memelihara mobilitas persendian dan mencegah kelainan bentuk, kekakuan
dan kontraktur. Nilai kekuatan otot dan rentang gerak yang meningkat tersebut
juga memberi jawaban pada manfaat Range Of Motion (ROM) yaitu
meningkatkan massa tot dan tonus otot, meningkatkan mobilisasi sendi, dan
memperbaiki toleransi otot untuk latihan. Latihan mobilisasi pasif dilakukan
dengan menggerakkan semua sendi pada anggota gerak yang lumpuh, sampai
terjadi range of motion 39 (ROM) secara penuh. Latihan ROM pasif dapat
dilakukan oleh perawat, fisioterapis atau keluarga pasien. Tindakan selanjutnya
yaitu melakukan aktivitas elevasi dengan cara meninggikan letak kepala secara
bertahap untuk kemudian dicapai posisi setengah duduk dan pada akhirnya posisi
duduk. Apabila pasien sudah dapat duduk secara aktif, maka latihan berdiri dan
berjalan dapat dimulai. Selain itu pasien mulai diperkenalkan program Activity of
Daily Living/ADL. Dalam arti sempit, ADL dapat diartikan sebagai bebas
melakukan kegiatan kehidupan sehari – hari tanpa bantuan pihak lain.

6. Mahasiswa mampu mengetahui kriteria Panti Werdha yang memadai.

Anda mungkin juga menyukai