Anda di halaman 1dari 5

IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional dapat dikatakan sebagai sesuatu yang penting bagi kehidupan bernegara karena
hal itu yang dapat membedakan antara suatu hal dengan yang lainnya baik seorang manusia
dengan manusia yang lainnya maupun suatu bangsa dengan bangsa yang lain. Dengan adanya
identitas nasional, hal ini akan menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup sebuah negara bangsa
yang mana dapat memberikan kehormatan atas suatu bangsa sehingga sebagai bangsa sejajar
dengan bangsa lain. Identitas nasional juga dapat menyatukan bangsa yang bersangkutan.
Konsep identitas nasional ialah terdiri atas kata “identitas” yang mana tentu merujuk pada ciri-
ciri, karakteristik, maupun jati diri yang melekat pada suatu hal yang membedakannya dengan
yang lain sedangkan jikalau kita bicara tentang “nasional” dapat dikatakan merujuk pada
kelompok-kelompok persekutuan manusia yang berskala besar, melebihi ras, agama, budaya,
suku, hingga bangsa.

Identitas Nasional Indonesia merujuk pada identitas-identitas yang bersifat nasional, buatan,
karena dibentuk dan disepakati, bersifat sekunder karena sebelumnya sudah terdapat identitas
kesukubangsaan dalam diri bangsa Indonesia. Dikatakan bersifat sekunder karena sekunder
dalam artian adanya intensitas yang terbentuk juga terkait dengan suku bangsa yang ada, bahasa
daerah, budaya-budaya daerah, dan lain-lain yang disebut primer tetapi meski demikian
dinamakan sekunder karena dibentuk belakangan. Sengaja dibentuk dan sengaja disepakati tapi
hal ini adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan bersama negara-bangsa yang
dibentuk. Dan hal ini juga diharapkan bisa menjadi konsensus bersama yang bisa menjadi label
bersama sehingga tidak ada diskriminasi yang terjadi yang sekiranya bisa memicu adanya
konflik.

Terdapat tiga bentuk utama dari Identitas Nasional yaitu, fundamental, instrumental, dan
alamiah. Yang pertama ialah identitas fundamental, yang berarti penting atau dasar yang mana
itu ialah Pancasila. Pancasila adalah dasar negara dan ideologi nasional. Pancasila menjadi dasar
negara atau pangkal tolak yang melandasi kehidupan bangsa Indonesia, Pancasila sebagai dasar
negara bertujuan sebagai kepribadian bangsa dan sumber hukum. Pancasila sebagai ideologi
nasional merupakan kumpulan nilai yang diyakini kebenarannya untuk menata masyarakat
Indonesia dalam berbangsa dan bernegara, Pancasila sebagai ideologi nasional bertujuan sebagai
pandangan hidup dan jiwa bangsa.
 Bendera Negara
Ketentuan tentang bendera negara diatur dalam UU No.24 tahun 2009 mulai pasal 4
sampai pasal 24. Bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17
Agustus 1945 namun telah ditunjukkan pada peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928.
Bendera negara yang dikibarkan pada proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia
tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pengangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera
Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera pusaka Sang Saka Merah Putih saat ini
disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.
 Bahasa Negara
Ketentuan tentang Bahasa Negara diatur dalam UU No.24 tahun 2009 mulai pasal 25
sampai pasal 45. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil kesepakatan
para pendiri NKRI. Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa Melayu yang
dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) dan kemudian diangkat dan di
ikrarkan sebagai bahasa persatuan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.
Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus
sebagai jati diri dan identitas nasional Indonesia.
 Lambang Negara
Ketentuan tentang Lambang negara diatur dalam UU No.24 tahun 2009 mulai pasal 46
sampai pasal 57. Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan lambing negara.
Di tengah-tengah perisai burung Garuda terdapat sebuah garis hitam tebal yang
melukiskan khatulistiwa. Lambang negara Garuda Pancasila mengandung makna symbol
sila-sila Pancasila. Dengan kata lain, lambing negara yang dilukiskan dengan seekor
burung garuda merupakan satu kesatuan dengan Pancasila. Artinya ialah lambang negara
tidak dapat dipisahkan dari dasar negara Pancasila.
 Lagu Kebangsaan
Ketentuan lagu kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam UU No.24 tahun 2009 mulai
pasal 58 sampai pasal 64. Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan pertama kali
dinyanyikan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Lagu Indonesia Raya
selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang diperdengarkan pada setiap upacara
kenegaraan.
INTEGRASI NASIONAL

Identitas nasional sangat diharapkan bisa melahirkan integrasi nasional. Integrasi Nasional
merupakan proses mempersatukan bagian-bagian, unsur atau elemen yang terpisah dari
masyarakat menjadi kesatuan yang lebih bulat, sehingga menjadi satu bangsa. Integrasi nasional
ialah kesadaran akan identitas bersama antar warga suatu negara, artinya meskipun kita berasal
dari kasta, agama, dan daerah yang berbeda serta berbicara dalam bahasa yang berbeda, kita
dapat mengakui fakta bahwa kita adalah satu. Integrasi adalah hal yang sangat penting dalam
membangun bangsa yang kuat dan sejahtera.

Menurut Ramlan Surbakti, Integrasi Politik lebih cocok digunakan sebagai istilah dibandingkan
Integrasi Nasional. Menurutnya Integrasi Politik adalah penyatuan masyarakat dengan sistem
politik. Integrasi Politik dibagi menjadi lima jenis, yaitu Integrasi bangsa, wilayah, nilai, elit-
massa, dan tingkah laku (perilaku integratif).

 Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan identitasnasional.
 Integrasi wilayah menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional
pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok
sosial budaya masyarakat tertentu.
 Integrasi elit-massa menunjuk pada masalah penghubungan antara pemerintah dengan
yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada
kelompok elit dan massa.
 Integrasi nilai menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang
diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
 Integrasi tingkah laku (perilaku integratif) menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang
terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan bersama.

Dalam realitas nasional, integrasi nasional dibagi menjadi tiga aspek yaitu, politik, ekonomi, dan
sosial budaya.
 Integrasi Politik
Dalam hal ini integrasi politik terbagi menjadi dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan
dimensi horizontal. Integrasi politik pada dimensi vertikal merujuk pada hubungan elit
dan massa, baik antara elit politik dengan massa pengikut, atau antara pejabat dengan
rakyat agar tidak terjadi perbedaan yang mencolok dan saling bekerjasama untuk
menciptakan politik yang partisipatif. Sedangkan integrasi politik pada dimensi
horizontal merujuk hubungan antar masyarakat, antara daerah, antara suku, umat
beragama, antar kelompok dan golongan masyarakat indonesia.
 Integrasi Ekonomi
Jenis integrasi nasional yang kedua adalah integrasi ekonomi. Maksud dari integrasi
ekonomi ini proses menyatukan berbagai daerah guna memenuhi kebutuhan hidup rakyat,
dengan kata lain masing-masing daerah saling membutuhkan, saling membantu dalam
menciptkan kesejahteraan rakyat.
Semisal di daerah pegunungan yang kaya akan hasil sayuran mengirim ke kota, kemudian
dari kota mengirim bahan-bahan rumah tangga yang lain. Integrasi ekonomi juga dapat
tercipta melalui penarikan pajak, daerah-daerah dengan hasil yang meilmpah dapat
membantu daerah-daerah yang tertinggal dari segi ekonomi. Dengan adanya integrasi
ekonomi ini kemudian membuat dilakukannya penghapusan (pencabutan) hambatan-
hambatan antara daerah yang memungkinkan ketidaklancaran hubungan antara keduanya,
misal peraturan, norma, prosedur dan pembuatan aturan bersama yang mampu
menciptakan keterpaduan di bidang ekonomi.
 Integrasi Sosial Budaya
Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat
sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi ras,
etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya. Integrasi sosial budaya
juga berarti kesediaan bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat,
misal suku, agama, dan ras.

Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh. Disintegrasi menjadi masalah
karena menjadi penyebab kehancuran dan terpecah belahnya bangsa. Disintegrasi adalah salah
satu contoh perpecahan dalam masyarakat. Disintegrasi adalah konsep yang sangat berkaitan
dengan konflik dan ketidakstabilan. Tidak jarang, kemunculan disintegrasi adalah akibat dari
adanya kejahatan dan kekerasan. Oleh karenanya dapat diartikan bahwa disintegrasi adalah
proses yang bisa terjadi pada kelompok, komunitas, bahkan budaya. Jika berlanjut, disintegrasi
akan menyebabkan keruntuhan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai