Anda di halaman 1dari 3

Muthia Khamila Maharani

E061201117

Dinamika Kawasan Eropa

1. Revolusi Kognitif : Revolusi kognitif merupakan sebuah gerakan pemikiran yang dimulai
pada 1950-an sebagai studi interdisipliner tentang pemikiran dan prosesnya. Bidang ini
kemudian lebih dikenal melalui disiplin ilmu kognitif. Tujuan utama ilmu kognitif awal
adalah menerapkan metode ilmiah untuk mempelajari pemikiran manusia. Ini dicapai
dengan merancang eksperimen di mana model komputer kecerdasan buatan digunakan
untuk menguji teori proses mental manusia secara sistematis di laboratorium yang
diatur dan dikendalikan. Pendekatan yang digunakan dikembangkan menggunakan
bidang baru kecerdasan buatan, ilmu komputer dan ilmu saraf. lahir tepatnya tahun 1950-
an. Kemudian, pada 1960-an, Pusat Studi Kognitif Harvard dan Pusat Pemrosesan
Informasi Manusia di Universitas California, San Diego memainkan peran penting dalam
pengembangan awal penelitian akademik dalam ilmu kognitif. Kemudian, sejak awal
tahun 1970-an, gerakan revolusi ilmu kognitif bergerak melampaui behaviorisme ke
dalam kerangka psikologis. Selanjutnya, pada awal 1980-an, pendekatan kognitif telah
menjadi bentuk penelitian yang dominan di seluruh bidang psikologi.
2. Revolusi Industri : Revolusi Industri merupakan perubahan besar dalam cara manusia
mengolah sumber daya untuk menghasilkan barang di berbagai industri, yang
mempengaruhi kehidupan ekonomi, politik, bahkan sosial budaya. Istilah revolusi
industri adalah istilah yang dicetuskan oleh Friedrich Engels dan manajer pabrik tekstil
Louis Auguste Blanqui, yang mengacu pada penggantian tenaga hewan dan manusia
dalam produksi dengan tenaga mesin berbasis produksi. Revolusi Industri pertama kali
terjadi di Inggris pada abad ke-18 ketika mesin uap pada alat tenun mekanis ditemukan
untuk meningkatkan produksi industri tekstil. Seiring waktu, negara lain juga
menggunakan penemuan ini dan mulai menciptakan teknologi baru. Revolusi Industri
dimulai ketika Inggris menemukan mesin uap pada abad ke-18. Penemuan ini banyak
digunakan dalam dunia transportasi yaitu sebagai penggerak kapal, sehingga perjalanan
dapat diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Selain itu, penemuan lain yang
mengawali revolusi industri adalah alat pemintal benang. Selain itu, perkembangan
teknologi informasi yang memfasilitasi pertukaran informasi, komputasi awan dan
komputasi kognitif mengalami kemajuan pesat. Dengan demikian, selain kemudahan
pengolahan data, inovasi bisnis dan lapangan pekerjaan baru juga diharapkan
bermunculan.
3. Revolusi Prancis : Peristiwa Revolusi Prancis merupakan revolusi penting yang terjadi
baik di benua Eropa maupun di dunia. Revolusi Prancis berdampak kuat pada tatanan
dunia. Revolusi Prancis adalah hasil dari tuntutan rakyat jelata dan kaum borjuis yang
merasa terbebani oleh kebijakan raja. Selain berdampak besar bagi Prancis, revolusi
besar itu juga berdampak pada negara-negara lain, salah satunya Indonesia. Pada abad ke-
18, Revolusi Prancis berskala besar terjadi. Puncak Revolusi Prancis terjadi pada tahun
1789-1799. Awal revolusi ditandai dengan penyerbuan penjara Bastille pada 1 Juli 1989,
dan diakhiri dengan kudeta Napoleon Bonaparte pada 19 November 1799 dalam bentuk
Republik Rakyat. evolusi Prancis menghasilkan beberapa slogan yang populer hingga
saat ini yakni Liberty (kebebasan), Egality (Persamaan), dan Fraternity (Persaudaraan).
Revolusi Prancis merupakan revolusi penting di dunia yang berdampak pada negara lain,
salah satunya Indonesia. Beberapa kelompok terpelajar juga menggunakan prinsip-
prinsip Revolusi Prancis untuk memajukan nasionalisme, mengembangkan sektor
pendidikan, menciptakan demokrasi, bahkan melahirkan hak asasi manusia.
4. Revolusi Bolshevik : Revolusi Bolshevik di Rusia terjadi pada tanggal 24 dan 25 Oktober
menurut penanggalan Julian, oleh karena itu peristiwa ini sering disebut Revolusi
Oktober. Selama Revolusi Bolshevik, kaum revolusioner sayap kiri di Rusia (saat itu di
Uni Soviet) dipimpin oleh pemimpin Partai Bolshevik, Vladimir Lenin. Dia
mengorganisir kudeta yang hampir tidak berdarah terhadap Duma Sementara (badan
perwakilan yang dibentuk oleh Nicholas II). Pemerintahan sementara dibentuk oleh
sekelompok pemimpin kelas kapitalis borjuis Rusia. Sebaliknya, Lenin bersikeras bahwa
pemerintah Soviet secara langsung diatur oleh dewan tentara, petani, dan pekerja. Kaum
Bolshevik dan sekutunya kemudian menduduki gedung-gedung pemerintah dan lokasi
strategis lainnya di Petrograd. Sebuah pemerintahan baru dibentuk, dipimpin oleh Lenin,
menjadikannya diktator pertama di dunia dari sebuah negara sosialis. Namun menurut
sejarawan, Revolusi Bolshevik bukan sekadar revolusi pekerja industri melawan
sekelompok kecil kapitalis yang kuat. Revolusi Bolshevik dipimpin oleh sekelompok
intelektual, yang sebagian besar belum pernah melihat bangku pekerja atau menggunakan
bajak petani. Banyak dari mereka, terutama Lenin dan Trotsky, tinggal di pengasingan di
luar negeri karena pandangan mereka bertentangan dengan pemerintahan kekaisaran.
Lenin, pemimpin revolusi, berasal dari intelektual dan melakukan banyak pekerjaan
dalam hidupnya, tetapi dia menulis dan berbicara. Produsen memainkan peran penting
dalam menghancurkan pemerintahan lama dan melindungi tatanan Soviet yang baru.
Apalagi ketika Lenin mulai mensosialisasikan produksi (pertama di bidang industri dan
perdagangan, kemudian di bidang pertanian). Menurut kekuatan yang terlibat, Revolusi
Bolshevik tahun 1917 pada dasarnya adalah pemberontakan pertanian. Slogan para
pemimpin gerakan adalah "Damai, tanah dan roti".

Anda mungkin juga menyukai