NIM : 1805521068
KELAS : Paralel
MK : Arsitektur Dunia
Revolusi Industri
Revolusi Industri terjadi pada periode antara tahun 1760-1850 di mana terjadinya
perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi,
dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan
budaya di dunia. Revolusi ini menyebabkan terjadinya perkembangan besar-besaran yang
terjadi pada semua aspek kehidupan manusia. Singkatnya, revolusi industri adalah masa
dimana pekerjaan manusia di berbagai bidang mulai digantikan oleh mesin. Revolusi Industri
dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara,
Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir
setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal
peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum
pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan
perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti yang dinyatakan
oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam
sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku
ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya".
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha
untuk merintis terjadinya Revolusi Industri. Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya
Revolusi Industri antara lain: (1) Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan
penyatuan Inggris dan Skotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris
dan Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak), (4) sistem hukum yang
sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (5)
adanya pasar bebas (kapitalisme).
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana terjadinya peralihan dalam
penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan
manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur.
Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil,
pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi
perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel
kereta api. Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian
yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari
desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di
Inggris.
Awal mula Revolusi Industri masih diperdebatkan. T.S. Ashton menulisnya kira-kira
1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika
kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal
tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin pembakaran dalam
dan perkembangan pembangkit tenaga listrik.
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi
ilmu pengetahuan pada abad ke-16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon,
René Descartes, Galileo Galilei. Disamping itu, disertai adanya pengembangan riset dan
penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal
Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti
ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas
dan kaya akan sumber daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-
Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John
Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang
terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi. Produk domestik bruto
(PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan
memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern. Revolusi Industri menandai dimulainya era
pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis. Revolusi Industri
dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan
sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.
Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan hasil pemikiran manusia yang logis
(ilmu pengetahuan) dan penerapannya dalam kehidupan (hasil nyata berupa teknologi).
Berdasarkan catatan Tim CIPG dalam Lanskap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Indonesia
(2017:iX), terungkap bahwa IPTEK sebenarnya diupayakan agar masalah yang sedang
dihadapi manusia bisa dipecahkan dan diantisipasi. Bukan hanya itu, bahkan IPTEK juga ada
untuk menyediakan teknologi yang berhasil dibuat berdasarkan penelitian, pengembangan, dan
penerapan pemikiran. Menurut Puji Lestari dalam Antropologi Kelas 12 (2006:53),
diungkapkan bahwa perkembangan dan pertumbuhan IPTEK bisa ditarik jejaknya sejak awal
munculnya manusia. Sejak dahulu, ternyata manusia telah memiliki pengetahuan terkait
keadaan alam yang ada di sekelilingnya. Bahkan, mereka menciptakan beberapa teknologi
yang bisa digunakan pada masanya sebagai jawaban atas permasalahan yang mereka terima
ketika itu.
Pertumbuhan IPTEK dari Masa ke Masa Manusia sejak awal mulai melakukan aktivitas
dengan pemikiran yang mereka miliki. Secara tidak sadar mereka telah mengembangkan
sesuatu yang bisa disebut sebagai teknologi. Bahkan, teknologi yang hanya disadari beberapa
kalangan ini berlanjut hingga saat ini. Berikut penjelasan zaman perkembangan IPTEK.
1. Zaman Purba (4 Juta Tahun Silam) Periode ini disebut juga sebagai masa praaksara atau
prasejarah. Ilmu saat itu berkembang dan dapat dilihat dari cara manusia purba yang
mulai mampu mengamati, membedakan, memilih, mencoba, dan menyadari kesalahan.
Kita sebut saja ketika itu manusia purba masih berkelana mencari makanan dan hidup
berpindah tempat (nomaden). Ketika mereka sudah menyadari bisa tinggal di suatu
tempat dengan bercocok tanam, mereka punya pengetahuan baru. Bahkan, teknologi-
teknologi yang menyokong mereka melakukan kegiatan tersebut pun lahir. Masa akhir
ini dimulai ketika manusia dahulu sudah mengenal tulisan dan bisa berhitung. Ketika itu,
mereka mulai mencatat bagaimana sistem kalender dan perbintangan (dilakukan orang
Mesir Kuno, Sumeria, dan Babilonia).
2. Zaman Yunani (600-200 SM) Fase ini ditandai dengan kemajuan berpikir manusia,
Yunani disebut sebagai pusatnya ketika itu. Manusia yang sebelumnya tidak menyadari
perihal eksistensi segala yang ada di dunia mulai berpikir kritis. Hal-hal tabu yang tidak
bisa dijelaskan sebelumnya pun akhirnya terungkap. Tokoh-tokoh terkenal dari Yunani
ini bernama Pythagoras (teori pitagoras), Socrates (metode berpikir kritis dan ilmu etika),
Plato (teori di balik alam ada sebuah ide), Aristoteles (Logika, Biologi, dan Metafisika),
Archimedes (hukum alam), Ptolomeus (penyusun peta bumi), dan lain-lain.
3. Zaman Pertengahan (31 SM-628 M) IPTEK yang sudah berkembang sebelumnya
akhirnya menurun pada awal abad pertengahan. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya
agama Kristen di Eropa yang mengatur segala hukum dengan embel aturan Tuhan. Oleh
karena itu, Gereja tidak mengizinkan masyarakat untuk berpikir kritis ketika itu.
Sedangkan di Timur, Islam yang berkembang malah memberikan kemajuan yang begitu
pesat pada IPTEK. Mereka yang mengembangkan IPTEK ketika itu antara lain Al
Khawarizmi (teori Al Jabar), Omar Khayyam (ahli sastra dan matematikawan). Selain
itu, ada Al Razi, Ibnu Sina, dan Abu Qasim yang berfokus pada bidang kedokteran.
Terakhir, terdapat Ibnu Rusyd yang menerjemahkan buku hasil karya Aristoteles di
zaman IPTEK sebelumnya.
4. Zaman Modern (658 M-Sekarang) Kendati zaman kegelapan pernah terjadi di Eropa,
perkembangan IPTEK di sana akhirnya meningkat kembali berkat Renaissance (zaman
pencerahan). Pengetahuan pun berkembang pesat kembali, mulai dari Leonardo Pisa
yang meneruskan penelitian mengenai ilmu aljabar hingga pengembangan pengetahuan
akan tata surya (Copernicus, Galileo, dan Kepler). Di zaman pencerahan ini, ternyata
pengetahuan dan teknologi benar-benar melesat karena memprioritaskan kemampuan
akal. Mereka yang sebelumnya terbatas pikirannya karena dogma agama pada zaman ini
mulai lepas dan berpikir sekreatif serta selogis mungkin. Zaman sekarang atau modern
ini, ilmu pengetahuan dan teknologi rupanya sudah tumbuh sangat jauh dari manusia-
manusia dahulu. Saat ini, kita dapat melihat perkembangan sebelumnya mempengaruhi
teknologi saat ini. Contohnya, kini sudah ada teknologi informasi dan komunikasi yang
lebih memudahkan manusia dalam berinteraksi.