Anda di halaman 1dari 3

APAKAH POSTHUMANISME ITU?

Posthumanisme berarti keadaan setelah humanisme. Posthumanisme digunakan untuk menggambarkan


akhir dari suatu periode perkembangan sosial yang dikenal sebagai humanisme. Posthumanisme
memberikan pengertian bahwa pandangan tradisional tentang apa yang membentuk manusia saat ini
sedang mengalami perubahan atau transformasi yang sangat besar. Manusia tidak bisa lagi berpikir
dengan cara yang sama. Posthumanisme juga merujuk pada konvergensi umum biologi dan teknologi
pada titik dimana keduanya semakin tidak dapat dibedakan
Asal usul pemikiran POSTHUMANISME dapat ditelusuri diantaranya :
1. Zaman Yunani Kuno terutama pada Heraclitus.
2. Zaman Humanis
3. Zaman Posthuman
a. Tuhan, Manusia dan Alam
Secara umum, pada kebanyakan sejarah ada tiga kategori yang berpengaruh besar pada kondisi
manusia-dewa-dewa, alam dan kemanusiaan itu sendiri di mana pada berbagai zaman dan cara saling
berbeda dan saling bertentangan. Bahkan saat ini banyak yang cenderung percaya dengan relasi
kategori yang hirarki ini. Namun seiring perkembangan sains dan teknologi hal tersebut tidak
berpengaruh lagi ketika memasuki zamannya posthuman.
b. Manusia dan Teisme
Perdebatan perihal Manusia dan Teisme terjadi masa dari Thomas Aquinas abad ke-13 sampai pada
Friederich Nietzsche pada abad ke-19 dan seterusnya.
Perbedaan pandangan antara Manusia dan Tuhan sangat mempengaruhi pemikiran Barat, sebagian
besar karena ketergantungan pada kekuasaan dan patronase gereja serta kaum elite karena
kedudukannya sebagai mediator dan wasit untuk membenarkan tatanan social ketika berkuasa.
Sementara disisi lainnya jarang mempertanyakan hal tersebut seperti wakil-wakil institusi-institusi
kekuasaan (para rohaniawan, anggota istana, pengadilan dan eksekutif.
c. Perubahan dan Resistensi
Gerakan-gerakan reformis muncul dari abad ke-17 sampai abad ke-19, seperti kelas menengah yang
lebih Makmur dan terdidik lebih baik dan kelas yang lebih rendah menentang hak istimewa politik
dari kaum bangsawan dan gereja.
Selama era yang ditandai dengan Pencerahan dan kemunculan materialism itu, instrument-instrumen
ilmiah yang lebih baru dan lebih akurat dikembangkan. Teleskop, Mikroskop dan jam mekanik
merupakan alat-alat yang menyediakan sumber-sumber baru bagi pembuktian empiris atas hakekat
jagat raya dan mempengaruhi permintaan atas ketepatan dalam pengukuran.
Para pemikir dan astronom yang tidak mempercayai bahwa pandangan bumi adalah pusat jagat raya,
hal ini harus mereka tinggalkan tentang pergerakan planet-planet agar tidak dikucilkan/mati. Dan
secara perlahan perdebatan intelektual mulai melepaskan diri dari control langsung gereja. Sains
membuktikan dirinya sebagai mesin kemakmuran sejak Galileo harus menarik kembali pernyataan di
atas tersebut guna memperbaiki navigasi di tahun 2630. Pernyataan Sains datang untuk menjadi
pandangan resmi bagi kemapanan dan juga didukung sebagian besar anggota Royal Society yang
berdiri sejak tahun 1660.

d. Manusia dan Humanisme


Humanisme memiliki asal usul dalam sains dan filsafat Yunani Kuno dan Roma (Novak,1965).
Protagoras mengeluarkan pernyataan bahwa : “Manusia adalah ukuran dari segala hal”. Dalam
pandangan barat, dokumen-dokumen antic yang dikemukakan pada abad pertengahan akhir, yaitu
Erasmus menunjukkan eksistensi masyarakat pagan yang memiliki kecanggihan dan keterampilan
teknis yang tinggi dengan teori-teori tentang astronomi dan kedokteran yang terbukti lebih superior
kekuatan penjelasannya ketimbang yang ditawarkan oleh dogma Kristen.
Gagasan bahwa menusia bertanggung jawab terhadap kondisi kehidupan mereka sendiri
mendapatkan momentum. Sejauh perdebatan intelektual dan ilmiah praktis dicermati, Tuhan tidak
lagi menjadi otoritas tunggal.
e. Manusia dan Posthumanisme
Posthumanisme memberikan pengertian bahwa pandangan tradisional tentang apa yang membentuk
manusia saat ini sedang mengalami perubahan atau transformasi yang sangat besar. Sebagaimana
ungkapan Pierre Simon de Laplace yang mengambil gagasan dari Isaac Newton pada awal abad ke-18.
Newton mengusulkan sebuah pandangan yang deterministic tentang alam semesta dan prediksi-
prediksinya atas pengetahuan yang tepat tentang keadaan terbaru.
Namun pada abad ke-20 usulan dari mutakhir teori Chaos, menolak pandangan Pierre Simon de
Laplace, sebab dengan kemajuan teknologi, manusia tidak bisa lagi berpikir dengan cara yang sama.
Posthumanisme juga merujuk pada konvergensi umum biologi dan teknologi pada titik dimana
keduanya semakin tidak dapat dibedakan
Teknologi yang diciptakan manusia memperlihatkan keunggulan yang setara antara manusia dan
mesin. Hal ini disebabkan karena sejak lama bagaimana menciptakan dan mengembangkan teknologi
yang sedang berkembang pesat di dunia. Pekerjaan yang dahulunya dikerjakan manual kini menjadi
otomatis dengan adanya teknologi mesin

Asal Usul Modern Era Posthuman.


Kondisi Posthuman: Akhir dari Jagat Raya yang Terpusat pada Manusia, atau Akhir dari Manusia. Manusia
seakan tidak pernah puas dengan mengembangkan teknologi untuk menopang kehidupan mereka.
Perkembangan teknologi tidak hanya ada dalam satu atau dua bidang saja.
Relativitas dan Kubisme
Beberapa tahun menjelang pecahnya perang dunia I, ditemukannya penemuan ilmiah dan inovasi-inovasi
artistic, yakni ;
- Tahun 1911 Rutherford menemukan teori struktur atom
- Tahun 1912 Wilson penemuan ruang awan berupa proton dan electron
- Tahun 1913 Bohr tentang organisasi atom
- Tahun 1914 Jeans menerbitkan Radiation and Quantum Theory
- Tahun 1915 Einstein menemukan General Theory of Relativity.
- Tahun 1915 Picasso and Braque dengan Teknik Kubis
Dua bentuk perkembangan intelektual terakhir Einstein dan Picasso – Braque sangat mewakili
perkembangan reduksionisme yang sangat mendominasi penelitian filosofis abad sebelumnya.
Reduksionisme mengusulkan meski alam semesta tampak rumit dan kacau pada permukaannya, namun
tampak mematuhi hokum-hukum dasar yang tersembunyi.
Kesimpulan Akhir dari Reduksionisme
Ada keterkaitan sangat era guna mempresentasikan kemenangan bagi Reduksionisme yakni antara
penemuan-penemuan dalam ilmu atom, terutama pada wilayah relativitas, fisika kuantum dan Gerakan
seni Kubis. Inilah suatu keterkaitan pengenalan relativisme pada budaya Barat.

Kecenderungan – Kecenderungan Posthuman


Pada abad ke 21 bahwa proses dari Humanisme menuju ke Posthumanisme, atau sebuah pergeseran
jagat raya ketidakpastian dan ketakterprediksian, kemampuan untuk mengontrol alam semesta yang pada
akhirnya terbatas.
Dalam pandangan posthuman, ketidakpastian merupakan eksistensi senantiasa tidak pasti, tapi saat ini
jauh lebih sulit menentukan arti yang salah dari kepastian. Sebab kepastian seperti keyakinan yang hanya
muncul karena ketersediaan informasi yang lengkap.

Kondisi Posthuman
Tentang Bagaimana Kita Hidup dan Mengontrol Alam. Era posthumanisme bukan berarti punahnya
manusia dari bumi, tetapi adanya bentuk-bentuk kehidupan mekanis yang baru muncul yang bisa saja
menggantikan posisi manusia dan diproduksi secara tidak terbatas. Kita sebagai manusia harus tahu
bagaimana mengontrol kehidupan agar kita tidak lupa dan jatuh pada teknologi-teknologi yang kita
ciptakan dapat membawa dampak negatif bagi penciptanya.

Kesimpulan
Era posthuman memang akan senantiasa masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Posthuman tidak akan
dapat dicegah oleh manusia karena sifat manusia yang selalu ingin mengembangkan teknologi atas nama
kebutuhan.
Kondisi posthumanisme menjadi tiga, yaitu: Kondisi posthumanisme bukan tentang ‘Akhir dari Manusia’
tapi tentang akhir dari jagat raya yang ‘terpusat pada manusia (human)’,
Kondisi posthumanisme adalah tentang evolusi kehidupan, sebuah proses yang tidak terbatas pada
genetika, tapi semua perlengkapan eksistensi budaya dan teknologi,
Poshumanisme adalah tentang bagaimana kita hidup, bagaimana kita mengatur eksploitasi kita atas
lingkungan, hewan dan lainnya.

Rekomendasi :
Jika posthumanisme adalah cara manusia melepaskan diri dari kemanusiaannya sendiri, tapi bagaimana
secara lebih rinci setelah itu? apakah kita melepaskan ikatan kebinatangan yang masih ada di dalam diri
manusia dari rasionalitas, atau justru sebaliknya, kita melepaskan rasionalitas dari sisi kebinatangan yang
masih ada dalam diri manusia?

Anda mungkin juga menyukai