Anda di halaman 1dari 4

Revolusi industri adalah perubahan besar-besaran mengenai cara manusia dalam mengolah

sumber daya untuk memproduksi barang dalam berbagai sektor bisnis sehingga berdampak
pada kehidupan ekonomi, politik, bahkan sosial-budaya.

Penyebutan revolusi industri adalah istilah ciptaan Friedrich Engels dan Louis Auguste
Blanqui, seorang pemimpin pabrik tekstil, yang merujuk penggantian tenaga hewan dan
manusia untuk produksi oleh tenaga mesin berbasis manufaktur.

Revolusi Industri terjadi pada periode antara tahun 1760-1850 di mana terjadinya
perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan,
transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi ini menyebabkan terjadinya
perkembangan besar-besaran yang terjadi pada semua aspek kehidupan manusia.
Singkatnya, revolusi industri adalah masa pekerjaan manusia di berbagai bidang mulai
digantikan oleh mesin. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar
ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.

Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha untuk
merintis terjadinya Revolusi Industri. Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya
Revolusi Industri antara lain: Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan
penyatuan Inggris dan Skotlandia, tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan
Skotlandia, aturan hukum (menghormati kesucian kontrak), sistem hukum yang sederhana
yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan adanya
pasar bebas (kapitalisme).

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu
pengetahuan pada abad ke-16 dengan munculnya para ilmuwan seperti
1.Francis Bacon
Francis Bacon (1561–1626) adalah filsuf dan politikus di Kerajaan Inggris. Ia merupakan
salah satu tokoh yang menetapkan dasar-dasar empirisme melalui penggunaan metode
induktif dalam penemuan-penemuan dengan mengandalkan pengamatan dan percobaan serta
menetapkan hasil percobaan hanya dari susunan fakta-fakta. Bacon mengambil peran dalam
melakukan pengembangan ilmu. Ia meyakini bahwa kebenaran hanya dapat diperoleh dengan
cara berpikir induktif.
2. Galileo Galilei

Galileo Galilei (15 Februari 1564 – 8 Januari 1642) adalah seorang astronom, filsuf,
dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Ia disebut sebagai
"bapak astronomi observasional","bapak ilmu fisika modern", "bapak metode ilmiah",dan
"bapak ilmu pengetahuan". Salah satu penemuannya yang masih diterapkan dalam
percobaan fisika ialah transformasi Galileo yang khusus digunakan pada
persoalan kecepatan yang nilainya sangat kecil bila dibandingkan dengan laju cahaya.

3.Rene Descrates
Rene Descartes sering disebut sebagai bapak filsafat modern. Rene Descartes lahir di La
Haye Touraine-Prancis dari sebuah keluarga borjuis. Ayah Descartes adalah ketua Parlemen
Inggris dan memiliki tanah yang cukup luas (borjuis). Ketika ayah Descartes meninggal dan
menerima warisan ayahnya, ia menjual tanah warisan itu, dan menginvestasikan uangnya
dengan pendapatan enam atau tujuh ribu franc per tahun. Dia bersekolah di Universitas Jesuit
di La Fleche dari tahun 1604-1612, yang tampaknya telah memberikan dasar-dasar
matematika modern walaupun sebenarnya pendidikan itu bidang hukum.

Adanya penemuan teknologi baru, besar peranannya dalam proses industrialisasi sebab
teknologi baru dapat mempermudah dan mempercepat kerja industri, melipatgandakan hasil,
dan menghemat biaya. Penemuan-penemuan yang penting, antara lain sebagai berikut

1. Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785).

2. Mesin uap, ciptaan James Watt (1769)

3. Cotton Gin, alat pemisah biji kapas dari serabutnya ciptaan Eli Whitney (1793).

Anda mungkin juga menyukai