Anda di halaman 1dari 3

Economic Planning

S: Aris Agung Setiawan (EcoPlan Manager)

Portofolio Management
EMP merupakan perusahaan holding yang bergerak di bidang upstream oil and gas yang berdiri
sejak 2001. Pada tahun 2004 EMP resmi melantai di bursa saham dengan kode ENRG. EMP saat
ini memiliki 11 area kerja minyak, gas, dan CBM yang tersebar di daerah sumatera, jawa timur,
Kalimantan timur, Sulawesi selatan, dan Mozambique (Africa). Rata-rata produksi harian saat ini
sebesar 5148 BOPD dan 204 MMscfd. EMP memiliki cadangan 2P (proved & probable) sebesar
37 juta barrel minyak dan 649 milyar kubik feet gas.

Dua tingkatan utama pada keputusan portofolio di organisasi hulu migas yaitu portofolio
korporat unit bisnis dan portofolio aset dan proyek unit bisnis :
 Portofolio korporat terdiri dari semua unit bisnis dalam organisasi dan setiap aset yang
tidak termasuk dalam unit bisnis tertentu. Setiap unit bisnis mungkin memiliki portofolio
aset atau proyeknya sendiri.
 Entitas dalam portofolio unit bisnis dengan demikian merupakan satu aset atau proyek.
Terkadang, perusahaan hulu minyak dan gas dapat mengatur unit bisnis di sekitar satu
aset, dalam hal ini portofolio unit bisnis terdiri dari satu asset.
Suatu tindakan/keputusan perusahaan publik yang akan berpengaruh terhadap kepentingan
pemegang saham, seperti pembagian dividen, pemberian saham bonus, stock split, penawaran
umum terbatas, dan lain-lain. EMP sebagai perusahaan terbuka akan melakukan yang namanya
Corporate Action :
1. Bond and corporate rating
Bond atau obligasi adalah instrument hutang dan merupakan pinjaman yang diberikan
kepada penerbit melalui pasar modal. Sebelum menerbitkan obligasi, perusahaan harus
terlebih dahulu melakukan corporate rating melalui perusahaan pemeringkat korporasi
terkemuka seperti Pefindo, S&P, dll.
2. Right issue
Merupakan penawaran umum terbatas untuk saham. Right issue dilakukan perusahaan
untuk mendukung rencana aksi korporasi tertentu atau menambah modal kerja.
3. Loan
Yaitu dana yang diberikan dari kreditur (umumnya bank) kepada nasabahnya (dalam hal
ini EMP) dengan status hutang.
4. IPO (Initial Public Offering)
IPO sendiri merupakan kondisi ketika emiten menjual sebagian sahamnya pada publik
atau masyarakat umum. IPO bertujuan untuk mendapatkan dana tambahan untuk
melancarkan operasional perusahaan atau mempercepat kegiatan ekspansi.

Terdapat 2 jenis PSC di Indonesia :


1. Cost Recovery
 Pembayaran Cost Recovery kepada kontraktor bersifat dasar yang diambil dari
pendapatan migas, artinya pembayarannya tidak harus tunai.

 Besaran cost recovery tergantung pada tingkat produksi migas, harga migas, serta
profil keuangan dan operasional wilayah kerja itu sendiri.

 Di bawah sistem cost recovery, pengeluaran eksplorasi, pengembangan, dan


operasi dapat diperoleh kembali oleh kontraktor ketika blok sudah berproduksi.

2. Gross Split
 Berdasarkan prinsip pembagian produksi bruto tanpa mekanisme pengembalian
biaya operasi (non Cost Recovery).

 Pemisahan kontraktor dihitung berdasarkan pembagian dasar + pembagian


variabel + pembagian progresif.

 Kontrak Bagi Hasil adalah jenis/jenis Kontrak Perminyakan yang biasanya diadakan oleh
calon Negara Tuan Rumah, biasanya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan
Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKKMIGAS (Satuan
Kerja Kegiatan Minyak dan Gas Bumi) dan Perusahaan Minyak Internasional / Lokal.
 Konsep tersebut didasarkan pada filosofi bahwa kepemilikan minyak bumi akan selalu
berada di Negara Tuan Rumah, dan bahwa Perusahaan Minyak Internasional / Lokal
hanya bertindak sebagai Kontraktor untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasinya.
 Kontrak kerjasama eksplorasi migas antara SKKMigas dengan investor swasta (termasuk
perusahaan asing dan domestik, serta Pertamina).
 SKKMigas adalah pengawas atau pengelola PSC.
 Pemodal adalah pemegang hak partisipasi dan Kontraktor.
 Bagian yang diambil pemerintah berada di bawah pengaturan bagi hasil dimana
Pemerintah Indonesia (GOI) dan Kontraktor mengambil bagian dari ukuran produksi
dalam pendapatan berdasarkan persentase yang disetujui PSC.
 Kontraktor berhak untuk mengambil dan memisahkan minyak dan gas yang menjadi
bagiannya secara terpisah.
 Kepemilikan hidrokarbon beralih ke Kontraktor di titik ekspor atau pengiriman.

Anda mungkin juga menyukai