Panduan VK Bersalin Puskesmas Batang-Batang
Panduan VK Bersalin Puskesmas Batang-Batang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) masih menjadi
masalah kesehatan di Indonesia.
Hal ini dikarenakan masih
tingginya Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian
Bayi
(AKB) yang ada di
Indonesia. AKI di Indonesia
merupakan yang tertinggi di
ASEAN
dengan jumlah kematian ibu
tiap tahunnya mencapai
450/100.000 kelahiran hidup
yang jauh
diatas angka kematian ibu di
Filipina yang mencapai
170/100.000 kelahiran hidup,
Thailand
44/100.000 kelahiran hidup
(Profil Kesehatan Indonesia,
2010) dan menurut data Survei
Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2007, AKB
sebesar 34/1000 kelahiran
hidup.
Berdasarkan kesepakatan global
(Millenium Development
Goals/MDGs 2000) untuk tahun
2015, diharapkan angka
kematian ibu menurun menjadi
102/100.000 kelahiran hidup
dan
angka kematian bayi
menurun menjadi 23 per
1000 kelahiran hidup
(Kementerian
Kesehatan Republik Indonesai,
2011).
Masa persalinan merupakan
salah satu periode yang
mengandung risiko bagi ibu
hamil.
Kematian ibu, kematian bayi
dan juga berbagai komplikasi
lainnya pada umumnya terjadi
pada masa persalinan, setelah
melahirkan dan 1 minggu
pertama setelah melahirkan.
Salah
satu faktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian
yaitu penyediaan pelayanan
kesehatan maternal dan
neonatal yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan dalam
hal ini memiliki peran yang
sangat penting. Pelayanan
kebidanan yang
berkesinambungan dan
paripurna, berfokus kepada
aspek pencegahan,
promosi kesehatan dan
berlandaskan kemitraan adalah
hal penting yang dapat
membantu
menurunkan angka kematian
ibu dan angka kesakitan
serta kematian Bayi.
Pelayanan
kebidanan yang bermutu
ditentukan oleh faktor input dan
proses dari pelayanan itu
sendiri.
Faktor input dari pelayanan
diantaranya meliputi kebijakan,
tenaga yang melayani, sarana
dan prasarana, standar asuhan
kebidanan dan standar lain
atau metode yang disepakati.
Sedangkan faktor proses adalah
suatu kinerja dalam
mendayagunakan input yang
ada dalam
interaksi antara bidan dengan
pasien yang meliputi
penampilan kerja sesuai dengan
standar
dan etika kebidanan. Untuk
mewujudkan pelayanan
kebidanan yang bermutu di
RSUD Pasar
Minggu, maka disusunlah
pedoman pelayan kebidanan ini
dengan harapan dapat menjadi
acuan dalam melaksanakan
pelayanan kebidanan.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Tersedianya pedoman sebagai
acuan dalam penyelenggaraan
pelayanan medik dasar
yang profesional dan bermutu di
sarana kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam
memberikan pelayanan asuhan
kebidanan secara professional
b. Sebagai bahan dasar
pengembangan pelayanan
asuhan kebidanan dan
organisasi
profesi bidan
c. Sebagai pedoman menilai
mutu pelayanan asuhan
kebidanan
d. Meningkatnya kepuasan
dan harapan pelanggan
terhadap pelayanan kesehatan
di
Puskesmas Karang Mulya
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang LingkupPedoman
Ruang lingkup pedoman ini
adalah input, proses, dan output
pelayanan kesehatan dasar,
keselamatan kerja dan
keselamatan pasien pada ruang
persalinan
1. Melayani ibu bersalin normal
maupun patologis
2. Melakukan Inisisasi
Menyusui Dini (IMD)
3. Melakukan pemeriksaan bayi
baru lahir
E. Batasan Operasional
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) masih menjadi
masalah kesehatan di Indonesia.
Hal ini dikarenakan masih
tingginya Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian
Bayi
(AKB) yang ada di
Indonesia. AKI di Indonesia
merupakan yang tertinggi di
ASEAN
dengan jumlah kematian ibu
tiap tahunnya mencapai
450/100.000 kelahiran hidup
yang jauh
diatas angka kematian ibu di
Filipina yang mencapai
170/100.000 kelahiran hidup,
Thailand
44/100.000 kelahiran hidup
(Profil Kesehatan Indonesia,
2010) dan menurut data Survei
Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2007, AKB
sebesar 34/1000 kelahiran
hidup.
Berdasarkan kesepakatan global
(Millenium Development
Goals/MDGs 2000) untuk tahun
2015, diharapkan angka
kematian ibu menurun menjadi
102/100.000 kelahiran hidup
dan
angka kematian bayi
menurun menjadi 23 per
1000 kelahiran hidup
(Kementerian
Kesehatan Republik Indonesai,
2011).
Masa persalinan merupakan
salah satu periode yang
mengandung risiko bagi ibu
hamil.
Kematian ibu, kematian bayi
dan juga berbagai komplikasi
lainnya pada umumnya terjadi
pada masa persalinan, setelah
melahirkan dan 1 minggu
pertama setelah melahirkan.
Salah
satu faktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian
yaitu penyediaan pelayanan
kesehatan maternal dan
neonatal yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan dalam
hal ini memiliki peran yang
sangat penting. Pelayanan
kebidanan yang
berkesinambungan dan
paripurna, berfokus kepada
aspek pencegahan,
promosi kesehatan dan
berlandaskan kemitraan adalah
hal penting yang dapat
membantu
menurunkan angka kematian
ibu dan angka kesakitan
serta kematian Bayi.
Pelayanan
kebidanan yang bermutu
ditentukan oleh faktor input dan
proses dari pelayanan itu
sendiri.
Faktor input dari pelayanan
diantaranya meliputi kebijakan,
tenaga yang melayani, sarana
dan prasarana, standar asuhan
kebidanan dan standar lain
atau metode yang disepakati.
Sedangkan faktor proses adalah
suatu kinerja dalam
mendayagunakan input yang
ada dalam
interaksi antara bidan dengan
pasien yang meliputi
penampilan kerja sesuai dengan
standar
dan etika kebidanan. Untuk
mewujudkan pelayanan
kebidanan yang bermutu di
RSUD Pasar
Minggu, maka disusunlah
pedoman pelayan kebidanan ini
dengan harapan dapat menjadi
acuan dalam melaksanakan
pelayanan kebidanan.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Tersedianya pedoman sebagai
acuan dalam penyelenggaraan
pelayanan medik dasar
yang profesional dan bermutu di
sarana kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam
memberikan pelayanan asuhan
kebidanan secara professional
b. Sebagai bahan dasar
pengembangan pelayanan
asuhan kebidanan dan
organisasi
profesi bidan
c. Sebagai pedoman menilai
mutu pelayanan asuhan
kebidanan
d. Meningkatnya kepuasan
dan harapan pelanggan
terhadap pelayanan kesehatan
di
Puskesmas Karang Mulya
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang LingkupPedoman
Ruang lingkup pedoman ini
adalah input, proses, dan output
pelayanan kesehatan dasar,
keselamatan kerja dan
keselamatan pasien pada ruang
persalinan
1. Melayani ibu bersalin normal
maupun patologis
2. Melakukan Inisisasi
Menyusui Dini (IMD)
3. Melakukan pemeriksaan bayi
baru lahir
E. Batasan Operasional
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) masih menjadi
masalah kesehatan di Indonesia.
Hal ini dikarenakan masih
tingginya Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian
Bayi
(AKB) yang ada di
Indonesia. AKI di Indonesia
merupakan yang tertinggi di
ASEAN
dengan jumlah kematian ibu
tiap tahunnya mencapai
450/100.000 kelahiran hidup
yang jauh
diatas angka kematian ibu di
Filipina yang mencapai
170/100.000 kelahiran hidup,
Thailand
44/100.000 kelahiran hidup
(Profil Kesehatan Indonesia,
2010) dan menurut data Survei
Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2007, AKB
sebesar 34/1000 kelahiran
hidup.
Berdasarkan kesepakatan global
(Millenium Development
Goals/MDGs 2000) untuk tahun
2015, diharapkan angka
kematian ibu menurun menjadi
102/100.000 kelahiran hidup
dan
angka kematian bayi
menurun menjadi 23 per
1000 kelahiran hidup
(Kementerian
Kesehatan Republik Indonesai,
2011).
Masa persalinan merupakan
salah satu periode yang
mengandung risiko bagi ibu
hamil.
Kematian ibu, kematian bayi
dan juga berbagai komplikasi
lainnya pada umumnya terjadi
pada masa persalinan, setelah
melahirkan dan 1 minggu
pertama setelah melahirkan.
Salah
satu faktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian
yaitu penyediaan pelayanan
kesehatan maternal dan
neonatal yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan dalam
hal ini memiliki peran yang
sangat penting. Pelayanan
kebidanan yang
berkesinambungan dan
paripurna, berfokus kepada
aspek pencegahan,
promosi kesehatan dan
berlandaskan kemitraan adalah
hal penting yang dapat
membantu
menurunkan angka kematian
ibu dan angka kesakitan
serta kematian Bayi.
Pelayanan
kebidanan yang bermutu
ditentukan oleh faktor input dan
proses dari pelayanan itu
sendiri.
Faktor input dari pelayanan
diantaranya meliputi kebijakan,
tenaga yang melayani, sarana
dan prasarana, standar asuhan
kebidanan dan standar lain
atau metode yang disepakati.
Sedangkan faktor proses adalah
suatu kinerja dalam
mendayagunakan input yang
ada dalam
interaksi antara bidan dengan
pasien yang meliputi
penampilan kerja sesuai dengan
standar
dan etika kebidanan. Untuk
mewujudkan pelayanan
kebidanan yang bermutu di
RSUD Pasar
Minggu, maka disusunlah
pedoman pelayan kebidanan ini
dengan harapan dapat menjadi
acuan dalam melaksanakan
pelayanan kebidanan.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Tersedianya pedoman sebagai
acuan dalam penyelenggaraan
pelayanan medik dasar
yang profesional dan bermutu di
sarana kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam
memberikan pelayanan asuhan
kebidanan secara professional
b. Sebagai bahan dasar
pengembangan pelayanan
asuhan kebidanan dan
organisasi
profesi bidan
c. Sebagai pedoman menilai
mutu pelayanan asuhan
kebidanan
d. Meningkatnya kepuasan
dan harapan pelanggan
terhadap pelayanan kesehatan
di
Puskesmas Karang Mulya
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang LingkupPedoman
Ruang lingkup pedoman ini
adalah input, proses, dan output
pelayanan kesehatan dasar,
keselamatan kerja dan
keselamatan pasien pada ruang
persalinan
1. Melayani ibu bersalin normal
maupun patologis
2. Melakukan Inisisasi
Menyusui Dini (IMD)
3. Melakukan pemeriksaan bayi
baru lahir
E. Batasan Operasional
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) masih menjadi
masalah kesehatan di Indonesia.
Hal ini dikarenakan masih
tingginya Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian
Bayi
(AKB) yang ada di
Indonesia. AKI di Indonesia
merupakan yang tertinggi di
ASEAN
dengan jumlah kematian ibu
tiap tahunnya mencapai
450/100.000 kelahiran hidup
yang jauh
diatas angka kematian ibu di
Filipina yang mencapai
170/100.000 kelahiran hidup,
Thailand
44/100.000 kelahiran hidup
(Profil Kesehatan Indonesia,
2010) dan menurut data Survei
Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2007, AKB
sebesar 34/1000 kelahiran
hidup.
Berdasarkan kesepakatan global
(Millenium Development
Goals/MDGs 2000) untuk tahun
2015, diharapkan angka
kematian ibu menurun menjadi
102/100.000 kelahiran hidup
dan
angka kematian bayi
menurun menjadi 23 per
1000 kelahiran hidup
(Kementerian
Kesehatan Republik Indonesai,
2011).
Masa persalinan merupakan
salah satu periode yang
mengandung risiko bagi ibu
hamil.
Kematian ibu, kematian bayi
dan juga berbagai komplikasi
lainnya pada umumnya terjadi
pada masa persalinan, setelah
melahirkan dan 1 minggu
pertama setelah melahirkan.
Salah
satu faktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian
yaitu penyediaan pelayanan
kesehatan maternal dan
neonatal yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan dalam
hal ini memiliki peran yang
sangat penting. Pelayanan
kebidanan yang
berkesinambungan dan
paripurna, berfokus kepada
aspek pencegahan,
promosi kesehatan dan
berlandaskan kemitraan adalah
hal penting yang dapat
membantu
menurunkan angka kematian
ibu dan angka kesakitan
serta kematian Bayi.
Pelayanan
kebidanan yang bermutu
ditentukan oleh faktor input dan
proses dari pelayanan itu
sendiri.
Faktor input dari pelayanan
diantaranya meliputi kebijakan,
tenaga yang melayani, sarana
dan prasarana, standar asuhan
kebidanan dan standar lain
atau metode yang disepakati.
Sedangkan faktor proses adalah
suatu kinerja dalam
mendayagunakan input yang
ada dalam
interaksi antara bidan dengan
pasien yang meliputi
penampilan kerja sesuai dengan
standar
dan etika kebidanan. Untuk
mewujudkan pelayanan
kebidanan yang bermutu di
RSUD Pasar
Minggu, maka disusunlah
pedoman pelayan kebidanan ini
dengan harapan dapat menjadi
acuan dalam melaksanakan
pelayanan kebidanan.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Tersedianya pedoman sebagai
acuan dalam penyelenggaraan
pelayanan medik dasar
yang profesional dan bermutu di
sarana kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam
memberikan pelayanan asuhan
kebidanan secara professional
b. Sebagai bahan dasar
pengembangan pelayanan
asuhan kebidanan dan
organisasi
profesi bidan
c. Sebagai pedoman menilai
mutu pelayanan asuhan
kebidanan
d. Meningkatnya kepuasan
dan harapan pelanggan
terhadap pelayanan kesehatan
di
Puskesmas Karang Mulya
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang LingkupPedoman
Ruang lingkup pedoman ini
adalah input, proses, dan output
pelayanan kesehatan dasar,
keselamatan kerja dan
keselamatan pasien pada ruang
persalinan
1. Melayani ibu bersalin normal
maupun patologis
2. Melakukan Inisisasi
Menyusui Dini (IMD)
3. Melakukan pemeriksaan bayi
baru lahir
E. Batasan Operasional
PEDOMAN PELAYANAN RUANG PERSALINAN
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.
Hal ini dikarenakan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) yang ada di Indonesia. AKI di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN
dengan jumlah kematian ibu tiap tahunnya mencapai 450/100.000 kelahiran hidup yang jauh
diatas angka kematian ibu di Filipina yang mencapai 170/100.000 kelahiran hidup, Thailand
44/100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2010) dan menurut data Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKB sebesar 34/1000 kelahiran hidup.
2015, diharapkan angka kematian ibu menurun menjadi 102/100.000 kelahiran hidup dan
angka kematian bayi menurun menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (Kementerian
Masa persalinan merupakan salah satu periode yang mengandung risiko bagi ibu hamil.
Kematian ibu, kematian bayi dan juga berbagai komplikasi lainnya pada umumnya terjadi
pada masa persalinan, setelah melahirkan dan 1 minggu pertama setelah melahirkan. Salah
satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian yaitu penyediaan pelayanan
Pelayanan kebidanan dalam hal ini memiliki peran yang sangat penting. Pelayanan
promosi kesehatan dan berlandaskan kemitraan adalah hal penting yang dapat membantu
menurunkan angka kematian ibu dan angka kesakitan serta kematian Bayi. Pelayanan
kebidanan yang bermutu ditentukan oleh faktor input dan proses dari pelayanan itu sendiri.
Faktor input dari pelayanan diantaranya meliputi kebijakan, tenaga yang melayani, sarana
dan prasarana, standar asuhan kebidanan dan standar lain atau metode yang disepakati.
Sedangkan faktor proses adalah suatu kinerja dalam mendayagunakan input yang ada dalam
interaksi antara bidan dengan pasien yang meliputi penampilan kerja sesuai dengan standar
dan etika kebidanan. Untuk mewujudkan pelayanan kebidanan yang bermutu di RSUD Pasar
Minggu, maka disusunlah pedoman pelayan kebidanan ini dengan harapan dapat menjadi
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
profesi bidan
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang LingkupPedoman
Ruang lingkup pedoman ini adalah input, proses, dan output pelayanan kesehatan dasar,
E. Batasan Operasional
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
wilayah kerjanya.
2. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu kegiatan
3. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan
4. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
5. Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik
6. Tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang selanjutnya disebut tindakan kedokteran
7. Dokter atau dokter gigi adalah luusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi
didalam maupun diluar negri yang diakui oleh pemerintah republik indonesi sesuai
dengan peraturanperundangan.
memberikan keamanan dan memuaskan sesuai norma dan etika,hukum dan sosial
masyarakat.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Tenaga pelaksana yang digunakan untuk pelayanan medik dasar adalah tenaga yang
1. Tenaga bidan
2.Tenga Perawat
B. Jika ada kasus tertentu yang membutuhkan kolaborasi dengan dokter atau nakes lain
misalnya Gizi, Lab, Imunisasi digunakan rujukan internal
C. Tenaga baru harus melalui orietasi petugas.Tenaga kesehatan mengikuti seminar dan
D.
neonatal
informal
7) Pelatihan umum
a. Orientasi karyawan
e. Basic supervisor
f. Handling complain
h. Patient safety
i. Pelatihan K3
8) Pelatihan wajib
a. Manajemen kepala ruangan (manajemen bangsal)
b. APN
c. PONEK
d. IMD
e. Resusitasi neonates
f. Manajemen laktasi
9) Pelatihan pendukung
a. BLS
b. IV therapy
2. Materi orientasi
b. Misi, visi, prinsip dan tujuan organisasi dan pelayanan di rumah sakit
h. Hak dan kewajiban pegawai (insentif, libur, cuti, pension dan kesejahteraan)
n. Batas kewenangannya
melahirkan dan instalasi seperti NGT, kateter, O2, infus, transfusi darah dan lain-
lain.
E. Distribusi Ketenagaan
Jumlah bidan Puskesmas Karang Mulya berjumlah 2 bidan PNS, 3 bidan TKD, 7 bidan
TKS.
F. Jadwal Kegiatan
Pengaturan jaga
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu 1 bulan dan disosialisasikan kepada bidan
pelaksana
3. Untuk bidan yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu dapat mengajukan
permintaan dinas pada buku permintaan
4. Jadwal dinas yaitu 24 jam, dimulai pukul 07.00 WIB hariu ini s/d pukul 07.00 WIB
5. Apabila ada bidan yang oleh karena satu dan lain hal tidak dapat menjalankan tugasnya
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan maka yang bersangkutan harus memberitahu
koordinator ruang persalinan minimal satu hari sebelum dinas berlangsung untuk
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
B. Standar Fasilitas
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
V. Perlengkapan
VI. Meubelair
BAB IV
A. Lingkup kegiatan
B. Metode
C. Langkah kegiatan
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : Assesment resiko, Identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, Pelaporan dan analisis insiden,
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
B. Tujuan
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
Kejadian tidak diharapkan adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan
cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil suatu tindakan
yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera
dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat
dicegah.
Adalah suatu kejadian tidak diharapkan akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat menciderai pasien
tetapi cedera serius tidak terjadi karena keberuntungan (misalnya pasien terima suatu obat
kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat) karena pencegahan (suatu obat dengan
overdosis lethal akan diberikan tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum
obat diberikan) atau peringanan (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan tetapi
H. Kesalahan medis
Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien termasuk gagal melaksanakan sepenuhnya suatu rencana
atau menggunakan rencana yang salah untuk mencapai tujuannya, dapat merupakan akibat
dari melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang
tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengurangi resiko terpajan atau terinfeksi
penyakit menular
Ada beberapa hal yang dapat membuat seseorang tenaga kesehatan dapat terpajan dengan
Prinsip utama dari prosedur universal precaution dalam kaitannya dengan keselamatan
kerja khususnya di Ruang Persalinan adalah menjaga higine sanitasi individu, higine dan
sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tersebut dapat dijabarkan dalam
kegiatan yaitu:
2. Pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) yaitu pelindung kaki/sandal sepatu khusus kamar
bersalin, apron/gaun pelindung, topi, masker, goggle/kaca mata dan sarung tangan
Sebagai petugas kesehatan wajib mengetahui hal-hal yang harus dilakukan jika
terpajan/terpapar dengan infeksi menular sehingga dapat ditanggulangi dengan tepat dan
cepat. Hal-hal yang harus diketahui petugas kesehatan yang terpapar adalah :
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Indikator mutu pelayanan persalinan yang digunakan di Puskesmas Karang Mulya diambil
dari Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Merupakan upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian mutu pelayanan berdasarkan
2. Audit pendokumentasian
BAB IX
PENUTUP
Buku Pedoman Pelayanan Persalinan ini disusun dalam rangka memberikan acuan bagi
tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Karang Mulya agar dapat menyelenggarakan
pelayanan persalinan yang bermutu, aman, efektif dan efisien dengan mengutamakan
keselamatan pasien. Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan, maka Buku