Anda di halaman 1dari 3

Karbon dioksida, Gas Rumah Kaca Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global atau yang biasa disebut sebagai global warming merupakan
suatu bentuk
ketidakseimbangan ekosistem di muka bumi. Pemanasan global terjadi
akibat proses
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Menurut
catatan, selama
kurang lebih seratus tahun terakhir ini suhu rata-rata di permukaan bumi telah
meningkat 0.74
± 0.18°C. Hasil riset NOAA (National Oceanic and Atmospheric
Administration)
menunjukan bahwa pada bulan Juni 2015, temperatur permukaan tanah telah
meningkat
menjadi 1.26ºC melebihi suhu yang tercatat di tahun 2012 yakni 0.06ºC. Suhu
tersebut
melampaui suhu rata-rata sepanjang abad ke-20 dan menjadi puncak suhu
bumi terpanas.

Peningkatan suhu rata-rata tersebut terjadi akibat terperangkapnya radiasi


gelombang panjang
matahari (gelombang panas atau infra merah) yang dipancarkan ke bumi oleh
gas-gas rumah
kaca seperti karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon,
perfluorokarbon, dan
sulfur heksafluorida di atmosfer.

Efek Rumah Kaca atau Greenhouse Effect pada awalnya merupakan istilah
yang berasal dari
pengalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam sayur-mayur
dalam rumah
kaca suhu dalam rumah kaca naik dan panas, sehingga biji-bijian di dalamnya
dapat tumbuh.
Istilah tersebut menunjukkan bahwa pada siang hari meskipun tanpa alat
pemanas, suhu di
dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi dari pada suhu di luarnya.
Peristiwa tersebut
dikarenakan sinar matahari yang menembus kaca dipantulkan kembali oleh
benda-benda di
dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar
inframerah sehingga
suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi dari pada suhu di luarnya. Hal
tersebutlah
yang dikatakan sebagai efek rumah kaca.

Proses yang terjadi pada ruangan rumah kaca tempat menanam sayur
mayur tersebut
menggambarkan peristiwa yang sebenarnya sedang berlangsung pada bumi.
Sinar matahari
merupakan sumber energi bagi bumi yang sebagian besar berbentuk radiasi
gelombang
pendek termasuk cahaya tampak. Pada saat tiba di permukaan bumi, energi
cahaya ini akan
berubah menjadi energi panas yang kemudian akan diserap dan sebagian
dipantulkan kembali
berupa radiasi inframerah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun
tumpukan gas-gas
rumah kaca menyebabkan sebagian panas tertahan di atmosfer bumi dan
menyebabkan
pemanasan global.

Gas rumah kaca yang paling banyak menjadi perhatian adalah CO2 atau
karbondioksida.
Karbondioksida adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang
terikat secara

Anda mungkin juga menyukai