Anda di halaman 1dari 12

kerjasama Bilateral

INDONESIA-BELANDA
Anita Aulia
Firnanda A
Puri Dwi r
Shafa D
Pengertian
Hubungan bilateral adalah jenis hubungan
yang melibatkan dua pihak. Biasanya hal ini
digunakan untuk menyebut hubungan yang
melibatkan hanya dua negara, khususnya
suatu hubungan politik, budaya dan ekonomi
di antara 2 negara.
Kerjasama Bilateral Indonesia-Belanda di bidang
Ekonomi
Belanda merupakan salah satu negara mitra dagang
utama Indonesia, dan juga mitra penanaman modal
atau investasi. Menurut Airlangga, sebagai partner
strategis, masih banyak potensi perdagangan dan
investasi yang bisa dieksplorasi lebih dalam dari
kedua negara.
minyak kelapa sawit minyak nabati atau
(14%) hewani
(6%)

Belanda negara minyak bumi


produk kimia (5%)
tujuan ekspor
(12%)
terbesar coklat, minyak, mentega,
lemak
kopra dan produk (3%
turunannya
(6%)
Investasi terbesar
Belanda di Indonesia

listrik transportasi pertambangan


gudang
gas telekomunikasi
air
19,2% 16,7%
34%

Pada 2021, realisasi investasi Belanda mencapai US$1,76


miliar atau 51 persen dari porsi investasi Eropa di
Indonesia. Angka tersebut melonjak 23,9 persen dari tahun
sebelumnya, US$1,42 miliar.
Pada rentang 2016-2021, Belanda menjadi investor terbesar ke-5 dari total 157 negara

yang berinvestasi di Indonesia, dengan nilai sebesar USD 9,68 miliar atau 5,43 persen

dari total realisasi investasi asing. Investasi terbesar Belanda di Indonesia berada pada

sektor listrik, gas, dan air, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi, serta sektor

pertambangan,”
kerjasama
AFTA
Asean Free Trade Area (AFTA) merupakan salah satu

bentuk kerja sama negara-negara kawasan Asia Tenggara

di bidang ekonomi. AFTA adalah bentuk kebijakan

mengenai kesepakatan antara negara anggota ASEAN

untuk membentuk wilayah zona perdagangan bebas. AFTA

dibentuk pada 28 Januari tahun 1992, saat


diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)

ASEAN ke-4 di Singapura.


Organisasi perdagangan bebas kawasan ASEAN

ini, disepakati untuk menurunkan tarif dan

menghapus sebuah hambatan non tarif dalam

perdagangan yang dimulai pada tahun 2002.


Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu

caranya adalah melakukan kerja sama dalam

bidang ekonomi internasional melalui AFTA. Karena

secara ekonomis, pembentukan AFTA menjadikan

kegiatan ekonomi di ASEAN menjadi lebih luas.


Tujuan AFTA

1. Meningkatkan daya saing ekonomi antar negara-negara ASEAN, dengan cara

menjadikan ASEAN sebagai tujuan pasar dunia


2. Menarik investor asing ke ASEAN untuk meningkatkan perdagangan di antara

anggota ASEAN
3. Menghapus biaya pajak ekspor dan impor negara-negara yang tergolong

anggota ASEAN.
Dampak positif AFTA :
1. Menjadi peluang bagi para pengusaha kecil dan menengah untuk

melakukan ekspor barang produksinya


2. Memberikan peluang Indonesia dalam kegiatan ekspor
3. Membuat Indonesia untuk lebih bisa menghasilkan komoditas

yang kompetitif di pasar ASEAN.


4. Meningkatkan daya saing untuk mendorong perkembangan

perekonomian.

Hambatan AFTA :
1. Persaingan bahan-bahan komoditas para negara anggota

ASEAN.
2. Adanya kondisi tidak stabil dalam negara, membuat negara

yang ingin melakukan kegiatan mengekspor produknya, akan

enggan untuk melanjutkannya


3. Banyak negara-negara yang melakukan proteksi terhadap

barang dalam negerinya.


Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai