Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Muhammad Miftahul Amin

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042483429

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4432/ Bisnis Internasional

Kode/Nama UPBJJ : 45/ Yogyakarata

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Perbedaan system hukum antar negara mempengaruhi bisnis internasional dan berikan contohnya?
1) Kebijakan perdagangan internasional mencakup tindakan/kebijakan pemerintah terhadap
perdagangan luar negerinya. Khususnya mengenai ekspor dan impor barang/jasa, misalnya
pengenaan tarif terhadap barang impor, bilateral, trade agreement. Pengenaan kuota impor, dan
ekspor dan lainnya.
2) Kebijakan pembayaran internasional mencakup tindakan pemerintah terhadap pembayaran
internasional. Misalnya pengawasan terhadap lintas devisa dan pengaturan lalu lintas modal
jangka Panjang.
3) Kebijakan bantuan luar negeri adalah tindakan pemerintah yang berhubungan dengan bantuan
(grants), pinjaman/utang (loans), bantuan untuk rehabilitas serta pembangunan dan lainnya.

2. Politik dumping memiliki dampak positif dan negatif yang memengaruhi dunia dagang dalam
skala global. Adapun dampak tersebut yaitu sebagai berikut:
1) Dampak Positif
a. Memperluas dan meningkatkan pangsa pasar.
b. Mengajak perusahaan-perusahaan di Negara importir untuk berpartisipasi dalam
perdagangan yang dilakukan oleh eksportir.
c. Memenuhi kebutuhan barang Negara importir yang tidak dapat diproduksi sendiri.T
2) Dampak Negatif
a. Mematikan industri Negara yang ditarget dalam praktik dumping.
b. Negara importir semakin sulit untuk melakukan transisi untuk menjadi Negara industri
yang disebabkan ketergantungan dengan Negara lain.
c. Melemahkan pertumbuhan investasi yang mengakibatkan rendahnya modal perusahaan.
d. Politik dumping adalah sistem perdagangan yang memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri. Beberapa negara yang menerapkan politik dumping yaitu Singapura, Jepang,
dan China.
3. Kontribusi keikutsertaan Indonesia dalam ASEAN terhadap pelaku bisnis Internasional antara
lain:
1) Pelopor dan Pendiri Organisasi Ekonomi
Indonesia mempelopori beberapa organisasi ekonomi sebagai bentuk kerja sama, seperti:
a. ASEAN Free Trade Area (AFTA)
AFTA didirikan pada 1992. Di mana bertujuan untuk menjadikan kawasan ASEAN
sebagai tempat produksi yang kompetitif. Indonesia menjadi salah satu negara pelopor dan
pendiri AFTA. Organisasi ini sekaligus menjadi tonggak berdirinya kawasan perdagangan
bebas di Asia Tenggara. Dengan adanya organisasi ini, produk-produk ASEAN memiliki
daya saing kuat di pasa global. Indonesia bersama Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura,
Thailand, dan Filipina menandatangani Deklarasi Singapura.
b. Asian Pasific Economic Cooperation (APEC)
APEC merupakan forum kerja sama ekonomi 21 negara di Lingkar Samudera Pasifik.
Berdiri pada 1989 dan Indonesia menjadi salah satu anggotanya. Tujuan utama APEC
adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan negara-negara
di Asia Pasifik. Kegiatan yang dilakukan di antaranya memfasilitasi perdagangan dan
investasi yang lebih bebas serta terbuka di kawasan. Selain itu juga meningkatkan kerja
sama pengembangan kapasitas ekonomi di negara-negara anggota.
Selain Indonesia, negara-negara yang menjadi anggota APEC adalah Australia, Brunei
Darussalam, Kanada, Chile, China, Hongkong-China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan.
Kemudian Malaysia, Mexico, New Zealand, Filipina, Peru, PNG, Russia, Singapure, China
Taipei, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.
c. Hubungan bilateral
Indonesia juga memprakarsai hubungan perdagangan bilateral dengan beberapa negara
seperti, Jepang, China, Rusia, dan Kanada.

2) Aktif diberbagai organisasi bidang ekonomi


Indonesia termasuk negara yang aktif diberbagai organisasi kerja sama ekonomi antarnegara.
Berikut kegiatan-kegiatan yang dilakukan Indonesia sebagai anggota aktif dalam organisasi
kerjasama ekonomi antarnegara:
a. Aktif menghadiri setiap pertemuan dalam konferensi APEC dan AFTA.
b. Mengikut sertakan menteri atau pejabat setingkat menteri dalam berbagai konferensi kerja
sama ekonomi, baik tingkat regional maupun internasional.
c. Menyelenggarakan pertemuan tingkat menteri di bidang ekonomi dan perdagangan di
Indonesia.
3) Indonesia sebagai pelaku kerja sama di bidang ekonomi
Indonesia merupakan pelaku dalam kerja sama ekonomi antarnegara dapat dibuktikan dengan
adanya kegiatan ekspor-impor yang dilakukan oleh Indonesia. Indonesia mengekspor barang-
barang dari kegiatan kehutanan, pertambangan, industri dan bidang jasa. Indonesia juga
sebagai mengimpor barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan penolong serta bahan
modal.

Referensi :
• BMP ADBI 4432 Bisnis Internasional Modul 4 – Modul 6
• https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/04/151500569/peran-indonesia-dalam-
kerja-sama-antarnegara-di-bidang-ekonomi?page=all
• https://kumparan.com/berita-update/politik-dumping-pengertian-tujuan-dan-dampaknya-
1wvefm0sI3D

Anda mungkin juga menyukai