Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : RHIZKY AMANDA PUTRI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 022348718

Tanggal Lahir : 23 JUNI 1997

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111/ PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kode/Nama Program Studi : 54 / S1 MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : 71 / SURABAYA

Hari/Tanggal UAS THE : SELASA / 13 JULI 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA

This study source was downloaded by 100000839507766 from CourseHero.com on 12-29-2021 22:58:28 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/121991403/022348718-MKDU4111-PENDIDIKAN-KEWARGANEGARAANdocx/
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : RHIZKY AMANDA PUTRI


NIM : 022348718
Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111/ PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : S1 MANAJEMEN
UPBJJ-UT : SURABAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
BOJONEGORO, 13 JULI 2021

Yang Membuat Pernyataan

RHIZKY AMANDA PUTRI

This study source was downloaded by 100000839507766 from CourseHero.com on 12-29-2021 22:58:28 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/121991403/022348718-MKDU4111-PENDIDIKAN-KEWARGANEGARAANdocx/
1. Ketahanan nasional bangsa Indonesia kembali diuji pada era globalisasi, banyak tantangan yang
datang ke dalam sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satu diantaranya adalah merebaknya
faham radikal terorisme. Faham ini menyasar seluruh kalangan dari berbagai usia dari dewasa hingga
remaja.

Aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar (28/03/2021) dan serangan terhadap Mabes Polri
(31/03/2021) adalah rentetan aksi terorisme yang membuat banyak kalangan khawatir. Hal ini seperti
mengajak kita mengingat serangkaian tindakan terorisme di beberapa tahun silam, seperti bom
Thamrin (2016), bom Surabaya (2018), bom bunuh diri di Jimbaran-Bali (2005) serta serangkaian
aksi teror bom lainnya.

Laporan Global Index Terrorism(GTI) tahun 2020 yang dirillis oleh Institute for Economics and
Peace(IEP) menunjukan bahwa dalam skala global Indonesia berada di peringkat 37 dengan skor
4.629 dari 135 negara yang terdampak oleh terorisme, sedangkan di Asia Pasifik Indonesia berada di
posisi ke-4 (https://nasional.kompas.com/read/2021/04/03/18070321/radikalisme-bom-waktu-yang-
mengancam-masa-depan-bangsa).

Hal ini menjadi sebuah alarm bagi seluruh komponen bangsa, terutama Pemerintah dan masyarakat
untuk menyadari bahwa radikalisme atau ideologi radikal masih ada dan akan menjadi bom waktu
yang menghantui negara dan bangsa jika tidak ditangani secara serius hingga ke akarnya.

SOAL:
a. Berdasarkan kondisi di atas, analisislah faktor –faktor apa saja yang melatar belakangi
munculnya faham radikalisme yang mengancam ketahanan nasional Indonesiaserta bagaimana
dampaknya terhadap keberlangsungan hidup bangsa!
Jawab :
Faktor pendukung yang melatar belakangi munculnya faham radikalisme di Indonesia yaitu,
kekuatan jaringan antara dalam negeri dan luar negeri, budaya permisif dari sebuah
masyarakat serta lemahnya pencegahan atau penegakan hukum oleh pemerintah terhadap
kelompok yang dapat dikategorikan sebagai teroris

Radikalisme sebagai paham akan mudah mempengaruhi karakter generasi yang baru tumbuh
ketika nilai-nilai yang diyakini itu dicantumkan atau disisipkan dalam pelajaran sekolah.
Penyisipan nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila dapat disebabkan unsure
kesengajaan tetapi juga akibat ketidaktelitian dari pihak yang bertanggung jawab atas
pendidikan dan penerbitan buku itu. Anak-anak yang baru tumbuh akan dengan mudah
menyerap apa saja yang ditulis dalam buku pelajaran sekolah, baik itu benar ataupun
salah.maka itu akan sangat merusak ketahanan nasional Indonesia

b. Lakukanlah analisis tantangan lainnya yang dapat mengancan nasionalisme Indonesia di era
globalisasi saat ini!
Jawab :
Nasionalisme dan Globalisme
Nasionalisme merupakan sebuah penemuan sosial yang palingmenakjubkan dalam perjalanan
sejarah manusia, paling tidak dalam seratustahun terakhir. Tak ada satu pun ruang sosial di
muka bumi yang lepas daripengaruh ideologi ini. Tanpa nasionalisme, lajur sejarah manusia
akan berbedasama sekali. Berakhirnya Perang Dingin dan semakin merebaknya gagasandan
budaya globalisme (internasionalisme) pada dekade 1990-an hinggasekarang, khususnya
dengan
This study source was downloaded adanya from
by 100000839507766 teknologi komunikasi
CourseHero.com dan informasi
on 12-29-2021 22:58:28 GMT -06:00 yangberkembang dengan sangat
akseleratif, tidak dengan serta-merta membawalagu kematian bagi nasionalisme. Sebaliknya,
https://www.coursehero.com/file/121991403/022348718-MKDU4111-PENDIDIKAN-KEWARGANEGARAANdocx/
narasi-narasi nasionalisme menjadisemakin intensif dalam berbagai interaksi dan transaksi
sosial, politik, danekonomi internasional, baik di kalangan negara maju, seperti Amerika
Serikat(khususnya pascatragedi WTC), Jerman, dan Perancis, maupun di kalangannegara
Dunia Ketiga, seperti India, China, Brasil, dan Indonesia.

Perkembangan nasionalisme sebagai sebuah konsep yang merepresentasikan sebuah politik


bagaimanapun jauh lebih kompleks daritransformasi semantik yang mewakilinya. Begitu
rumitnya pemahaman tentangnasionalisme membuat ilmuwan sekaliber Max Weber nyaris
frustrasi ketikaharus memberikan penjelasan sosiologis tentang fenomena nasionalisme.
Dalamsebuah artikel pendek yang ditulis pada 1948, Weber menunjukkan sikappesimistis
bahwa sebuah teori yang konsisten tentang nasionalisme dapatdibangun. Tidak adanya rujukan
mapan yang dapat dijadikan pegangan dalammemahami nasionalisme hanya akan
menghasilkan kesia-siaan. Apa pun bentukpenjelasan tentang nasionalisme, baik itu dari
dimensi kekerabatan biologis,etnisitas, bahasa, maupun nilai-nilai budaya, menurut Weber,
hanya akanberujung pada pemahaman yang tidak komprehensif. Kekhawatiran Weberini wajar
mengingatkomitmennya terhadap epistemologi modernisme yangmencari pengetahuan
universal. Mungkin dengan alasan yang sama, dua bapakilmu sosial-Karl Marx dan Emile
Durkheim-tidak menaruh perhatian seriuspada isu nasionalisme walau tentu saja pemikiran
mereka banyak mengilhamipenjelasan tentang fenomena nasionalisme.

Pesimisme Weber mungkin benar. Namun, itu tak berarti nasionalismeharus disikapi secara
taken for granted dan diletakkan jauh-jauh dari telaahteoretis. Besarnya implikasi
nasionalisme dalam berbagai dimensi sosialmengundang para sarjana mencoba memahami
dan sekaligus mencermatisecara kritis konsep bangsa dan kebangsaan (nasionalisme),
seberapa punbesarnya paradoks dan ambivalensi yang dikandungnya. Tentu saja
upayamemecahkan teka-teki nasionalisme tidak mudah mengingat, seperti yangdikatakan
Weber, begitu beragam faktor yang membentuk bangunannasionalisme.Andaikan
nasionalisme sebuah gedung, setiap upaya mencari esensinasionalisme berada di lantai yang
berbeda-beda. Konsekuensinya, teorisasinasionalisme sering bersifat partikular, tidak
universal seperti yang diinginkanWeber. Namun, ini tidak menjadi masalah, khususnya dalam
paradigmapascamodernisme ketika pengetahuan tak lagi monolitik dan homogen.Beragamnya
pandangan justru akan memperkaya pemahaman manusia akanfenomena di sekelilingnya.

Memang disadari bahwa dengan adanya globalisme, setidaknya membuat nasionalisme tidak
semerbak ketika maraknya terbentuk negara-bangsa pasca Perang Dunia II. Hal ini bisa
dipahami karena pola kehidupanmanusia dalam pelbagai aspeknya teraduk seolah menjadi
satu, tanpa terikatoleh batas-batas negara bangsa, peran dan efektivitas adanya negara
bangsamulai dipertanyakan. Sebab, beberapa negara-bangsa yang dicirikan olehadanya
territorium, kontrol atas kekerasan, struktur kekuasaan, dan legitimasi,perlahan-lahan mulai
kehilangan fungsinya. Tetapi ini semua tidak berartihabisnya riwayat nasionalisme, karena
justru ditengah-tengah universal-globaltersebut, banyak orang merindukan setelah adanya
beberapa kecemasan parasejarawan maupun sosiolog mencermati perkembangan sosio-
budayasekarang ini. Featherstone (2001: 270) dalam bukunya Consumer Cultureand
Posmodernism, mengatakan fenomena kehidupan yang berkembangsekarang ini sangat
destruktif bagi agama dan kebudayaan dalam kaitannyadengan penekanannya pada
hedonisme, pengejaran kesenangan di sini dansaat ini (here and now) penanaman gaya hidup
ekspresif, pengembangannarsistik dan tipe kepribadian egoistik. Gerakan mengenai
kapitalismemultinasional, Amerikanisasi, imperialisme media serta budaya konsumen,seolah-
olah telah mengasumsikan bahwa perbedaan lokal-tradisional terhapusoleh beberapa kekuatan
This study source was downloaded by 100000839507766 from CourseHero.com on 12-29-2021 22:58:28 GMT -06:00
universal tersebut walaupun sesungguhnya hal itumustahil.
https://www.coursehero.com/file/121991403/022348718-MKDU4111-PENDIDIKAN-KEWARGANEGARAANdocx/
Kesimpulan

Nasionalisme Indonesia bukanlah nasionalisme sempit dan bukan pulasuatu nasionalisme


anakronistis: “survival of barbarism” maupun sebagai“[the] spirit of archaism’ yang mendasari
“the nationalistic craze fordistinctiveness and cultural self-sufficiency”. Memang pada saat ini,
banyakorang yang menganggap nasionalisme dan produk-produk turunannya sepertinegara-
bangsa (nation-state) dikatakan sudah kuno; namun banyak pula yangmelihat bahwa
nasionalisme dan produk turunannya itu masih masih relevan,bahkan sangat berguna untuk
mempertahankan dan mengembangkankehidupan suatu bangsa. Adanya dikhotomi yang
ekstrem antara tugas-tugasfenomena historis nasionalisme, modernisme, bahkan post-
modernisme,sebetulnya hanya akan menyesatkan, mengingat nasionalisme juga pada dasarnya
merupakan visi masa depan (nationalism is a vision of the future).

Menghadapi era globalisasi, bangsa Indonesia tidak boleh menganutpaham post-nasionalisme,


bagaimana-pun kuatnya arus interdependensi yangterjadi. Untuk mengahadapi dunia luar,
Indonesia harus selalu membina danmempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sedangkan untuk membinadan mempertahankan nasionalisme bangsa Indonesia, persyaratan
utama adalahkesiapan dan dan kegigihan serta fleksibilitas dalam mengelaborasikan bentuk-
bentuk nasionalisme yang lebih relevan dengan tantangan zaman. Apapun bentuk
nasionalismenya, harus disesuaikan dengan kondisi Indonesia yangpluralistik, disertai dengan
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,transparan, dan accountable.

c. Lakukanlah analisis fungsi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai


bagian dari ketahanan nasional dalam menangani merebaknya faham radikalisme di Indonesia!
Jawab :

BNPT merupakan sebuah LembagaPemerintah Non Kementerian (LPNK) yang mempunyai


tugas melaksanakan tugas pemerintahandi bidang penanggulangan terorisme. BNPT
dipimpinoleh seorang kepala yang bertanggung jawabkepada Presiden melalui
koordinasi MenteriKoordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.BNPT dibentuk
berdasarkan PERPRESNomor 46Tahun 2010 yang kemudian direvisi
denganPeraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentangPerubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 46Tahun 2010 tentang Badan NasionalPenanggulangan Terorisme.
BNPT sebagaimanadinyatakan dalam Pasal 2 ayat (1) Perpres Nomor 46Tahun 2010,
mempunyai tugas yakni menyusunkebijakan, strategi, dan program nasional di
bidangpenanggulangan terorisme; mengoordinasikaninstansi pemerintah terkait dalam
pelaksanaan danmelaksanakan kebijakan di bidang penanggulanganterorisme; dan
melaksanakan kebijakan di bidangpenanggulangan terorisme dengan
membentuksatuan-satuan tugas yang terdiri dari unsur-unsurinstansi pemerintah terkait
sesuai dengan tugas,fungsi, dan kewenangan masing-masing (Rajab,2016).

Mencermati perkembangan kekinian, BNPTterus menggalang berbagai elemen bangsa


untukbersama melawan radikalisme, menggalakkan kontraradikalisasi. BNPT terus
bersinergi dengan lembagapemerintah lainnya dan berbagai media untukmenyatukan
dan menyamakan persepsi dalammenghadapi ancaman tersebut.Namun dalam
halinilah melihat kejadian-kejadian yang terjadi dilingkungan masyarakat,BNPTdan
lembaga-lembaga pemerintah lainnyaharus lebih mengutamakankerjasama atau sinergi
dengan
This study source was downloaded Pemerintah
by 100000839507766 Desaatausetidaknya
from CourseHero.com on 12-29-2021menerjunkan langsung anggotanya dalamhiruk pikuk
22:58:28 GMT -06:00
masyarakat untuk mendeteksi secara dinikegiatan atau gerakan menyimpang.
https://www.coursehero.com/file/121991403/022348718-MKDU4111-PENDIDIKAN-KEWARGANEGARAANdocx/
Komunikasi yang terjadi ketika seseorangmengkases media media massa adalah
komunikasiyang bersifat satu arah. Hal ini mengakibatkan tidakadanyainteraksi secara
langsung antara komunikatordan komunikan. Informasi yang disampaikan
olehkomunikator melalui media massa tersebutmenjadikan pembaca dalam posisi pasif.
Artinyabahwa pembaca tidak dapat menolak realitas sosialyang dibangun oleh
media.Padahal, kenyataan yangdibangun oleh media belum tentu sesuai denganrealitas
sosial sebenarnya (Sari, 2017).

Salah satu upaya BNPT ialah merangkul danmenggandeng generasi muda dalam
memerangiradikalisme di dunia maya. BNPT sudah mengemasdan mengumpulkan sekitar
600 netizen, mulai bloger,desainer komunikasi visual, hingga ahli IT. Langkahtersebut
sebagai bagian dari upaya paripurna BNPTuntuk membendung dan melawan radikalisme
danterorisme di Indonesia. Meski demikian, langkahBNPT bersama jaringan FKPT
di daerah-daerahmemerlukan kesadaran dan gerak bersama dalammenangkal arus
radikalisme yang menyasar generasimuda, antara lain, pertama, generasi muda
aktifdalam kegiatan-kegiatan literasi media, literasi digitalbaik yang diadakan BNPT
maupun lembaga nonpemerintah. Tujuannya agar kalangan anak mudadapat memiliki
kemampuan yang memadai dalam memilah berbagai informasi digital dan
memerangikonten hoax, radikalisme, dan konten negatif lainnya.Dengan demikian,
kalangan anak muda menjadiagen-agen pembaru dalam memerangi kontennegatif
di internet ataupun jejaring media sosial(Alius, 2017).

Melalui konektivitas internet, berbagai kontenradikal seperti hakikat jihad dengan


mengangkatsenjata, tutorialpembuatan bom,tutorial tata carapenggunaansenjata, serta
tutorial penyerangandiunggah diberbagaimedia sosial dan disebarsecara masif,
terstruktur dansistematis (Paikah,2019).

Radikalisme yang menyasar generasi mudahanya dapat dibendung dengan penolakan


danperlawanan dari generasi muda pula. Generasi mudakreatif, dengan bahasa dan
preferensi yang samamampu menggandeng dan merangkul yang lainuntuk terhindar
dari radikalisme dan terorisme.Kedua, peranan keluarga sebagai pelindung anakdari
radikalismesangat penting untuk mengawasidan mengarahkannya.

Orang tua harus mengetahui aktivitas anak,aktif memberikan pendampingan dan


pemahaman,proses pencarian jati diri dalam usia remaja sangatrentan oleh berbagai
pengaruh dari luar.Meskipunmereka hanya di rumah, jendela dunia
sangatterbukamelalui jejaring internet dan media sosialseperti sekarang ini.

Akses informasi ataupun interaksi komunikasimenjadi intens dengan smartphone tanpa


perlukeluar rumah. Sebagai penutup, BNPT mengingatkan generasi muda untuk tidak
menebar kontenhatespeechkarena konten seperti itu dapat menjadipemicu dan
memupuk bibit kekerasan. BNPTmengajak seluruh anak muda bersatu
padumenghadapi konten radikal yang berisi kekerasandan terorisme.

Adapun Silber dan Bhatt, menegaskan bahwa ideologi merupakan driver yang memotivasi
beberapa anak muda di Barat yang ditelitinya menjadi teroris di tempat mereka
dilahirkan dan dibesarkan. Ideologi menuntun pergerakan mereka,mengidentifikasi isu-
isu,
This study source was downloaded menyetir rekrutmen
by 100000839507766 dansebagai
from CourseHero.com landasan/dasar
on 12-29-2021 mereka bertindak. Ideologitelah
22:58:28 GMT -06:00
memberikan inspirasi kepada beberapakelompok teroris lokal seperti pengebom di
https://www.coursehero.com/file/121991403/022348718-MKDU4111-PENDIDIKAN-KEWARGANEGARAANdocx/
Madridpada Maret 2004, pengebom di London pada Juli2005, kelompok teroris yang
ditangkap di Australiatahun 2005 dan kelompok teroris di Torontoyangtertangkap
padaJuni 2006.Hasil penelitian merekamengungkap bahwa proses radikalisasi
kelompokteroris yang ditelitinya melalui empat fase yaitu:Pre-Radicalization; Self-
Identification; Indoctrination;danJihadization. Lebih lanjut, Silber menyatakan
bahwasetiap faseadalah unik dan memiliki ciri tersendiri(Isnanto, 2015).

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang ketahanan nasional Indonesia dalam
menghadapi era globalisasi!)

2. Perhatikan pernyataan di bawah ini!


Masih banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia, kondisi tersebut dapat dilihat dari data
yang masuk ke Komnas HAM sepanjang tahun 2019, yaitu 2.757 (dua ribu tujuh ratus lima puluh
tujuh) aduan yang datang dari seluruh Indonesia. Wilayah terbanyak pengadu datang dari DKI
Jakarta, Sumatra Utara dan Jawa Timur dengan isu yang paling banyak diadukan adalah hak atas
kesejahteraan terkait sengketa lahan, sengekta ketenagakerjaan serta kepegawaian. Belum lagi
beberapa pelanggaran HAM yang belum terselesaikan hingga saat ini karena masih tertahan di
Kejaksaan Agung, seperti Tragedi 1965; Penembakan Misterius (1982-1985); Peristiwa Talangsari di
Lampung (1989); Kasus Penghilangan Orang secara Paksa (1997-1998); Kerusuhan Mei 1998;
Penembakan Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II (1998-1999); serta Kasus Wasior dan Wamena di
Papua (2000)(Kompas.com, 2018).

SOAL
a. Berdasarkan gambaran fakta di atas, analisislah bagaimana penegakan HAM di Indonesia
yang berlandaskan UUD NRI Tahun 1945dan uaraikan apa yang menyebabkan masih
banyaknya pelanggaran HAM di Indonesia!
b. Lakukanlah telaah tentang Pancasila sebagai nilai-nilai dasar yang tumbuh dan berkembang
dari kebudayaan masyarakat adalah bagian dari Konsensus yang memuat nilai-nilai Hak Asasi
Manusia (HAM), seperti nilai saling menghormati dan melindungi sesama manusia,
menggunakan politik berasaskan kekeluargaan dan melindungi kebebasan beragama.
c. Analisislah penerapan Pancasila sebagai sumber nilai HAM di Indonesia dengan
mengaitkannya pada mazhab atau pandangan teori relativisme kultural!
d. Kasus pelanggaran HAM pada tragedi trisakti tahun 1998 menyisakan duka mendalam bagi
seluruh rakyat Indonesia. Terdapat beberapa mahasiswa yang meninggal serta ratusan korban
luka akibat bentrok dengan aparat keamanan.
e. Analisislah faktor penyebab serta berbagai tindakan pelanggaran HAM yang terjadi dalam
kasus tersebut berdasarkan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM!

(Petunjuk:baca dan pahami terlebih dahulu tentang pengertian HAM!)

3. Wacana Demokrasi memang selalu menjadi perbincangan hangat serta menjadi fokus perhatian dari
berbagai kalangan, dimulai dari politisi, praktisi hukum hingga penyelenggara negara. Demokrasi
menjadi salah satu pilihan terbaik diantara sistem lainnya, karenadianggap mampu merepresentasikan
hakikat diri sebagai makhluk individu dan sosial, menghormati perbedaan serta menjungjung tinggi
penghormatan terhadap Hak Asasi Individu.

Hanya saja sebagai sebuah sistem, demokrasi memiliki kelemahan yang menjadi pertimbangan bagi
seluruh komponen bangsa untuk menentukan arah serta kebijakan strategis lanjutan dalam pencapaian
This study source wastujuan bangsa.
downloaded Dalam implmentasinya,
by 100000839507766 from CourseHero.comIndonesia
on 12-29-2021mengalami beberapa perubahan demokrasi, yaitu
22:58:28 GMT -06:00
dari demokrasi parlementer, terpimpin, demokrasi pancasila di era orde baru dan reformasi.
https://www.coursehero.com/file/121991403/022348718-MKDU4111-PENDIDIKAN-KEWARGANEGARAANdocx/
Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi yang singkat, yaitu antara 1966 –
1968. Ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Pesiden Republik Indonesia, di masa inilah dikenal
dengan era orde baru. Visi utama pemerintahan adalah melaksanakan Pancasila yang konsekuen dan
murni dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini membawa angin segar serta harapan baru bagi Indonesia
ke depan.

Tetapi harapan rakyat tersebut tidak sepenuhnya terwujud, karena secara substantif tidak ada
perubahan kehidupan politik di Indonesia antara orde lama dan orde baru sama –sama otoriter, dimana
kekuasaan Presiden menjadi pusat dari seluruh proses politik di Indonesia. Presiden memiliki
sejumlah legalitas yang tidak dimiliki oleh siapapun
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/13/070000469/demokrasi-indonesia-periode-orde-
baru-1965-1998?page=all)

SOAL
a. Buatlah analisis komparasi pelaksaan demokrasi pada era orde baru dan reformasi!
b. Berdasarkan hasil analisis Anda, kemukakan kelemahan praktik demokrasi di Indonesia pada
era reformasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip demokratis!
c. Dalam perubahan keempat UUD NRI tahun 1945 yang dilaksanakan pada tahun 2002,
Konsepsi Negara Hukum atau “Rechtsstaat” yang sebelumnya tercantum dalam penjelasan,
kini dirumuskan dengan tegas dalam Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan “Indonesia adalah
negara hukum”. Konsepsi tersebut sangat berkaitan erat dengan konsep rule of law. Analisis
oleh Anda bagaimana keterkaitandiantara negara hukum dan rule of law !

(Petunjuk: Baca dan pahami terlebih dahulu tentang pengertian demokrasi dan penerapan demokrasi
di Indonesia!)

4. Otonomi Daerah muncul sebagai respon atas ketidakpuasan rakyat dengan sistem sentralistik yang
dianggap memiliki banyak kelemahan. Pemerintahan sentralistik pada kenyataannya tidak mampu
membawa pemerataan pembangunan sampai ke wilayah –wilayah terluar Indonesia. Akibatnya
kesenjangan pembangunan terjadi antara pulau yang satu dengan pulau lainnya,dan apabila ini
dibiarkan makaakan memicu gerakan –gerakan sparatis yang menjadikan isu pembangunan sebagai
alasan utama. Selain itu, terdapat beberapa dampak negatif dari implemetasi sistem sentralistik, yaitu :

a. Dalam bidang ekonomi, daerah tidak dapat menikmati secara penuh akan kekayaan Sumber
Daya Alam yang dimilikinya, karena kebijakan yang diambil tidak disandarkan pada
kebutuhan daerah.
b. Segi sosial budaya, adanya dominasi dari wewenang Pusat terhadap pemerintah wilayah akan
menghapuskan eksistensi pemerintah lokal dengan ciri khas tersendiri.
c. Segi politik dan keamanan, adanya kevakuman yang terjadi dalam badan pemerintahan daerah
karena secara terus menerus bergantungpada keputusan pemerintah pusatserta dalam
pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lama sehingga berpengaruh terhadap
ketidakseimbangan realisasi kebijakan di daerah.
Kebijakan otonomi daerah menjadi solusi atas kegagalan sistem yang telah dibangun selama berpuluh
–puluh tahun di negara Indonesia. Kebijakan ini, mendapat posisi yang kuat setelah pemerintah
mengesahkan Undang –Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kini telah
diganti menjadi Undang –Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

This study source wasHanya saja,


downloaded sebagai sebuah
by 100000839507766 from sistem, otonomi
CourseHero.com daerah22:58:28
on 12-29-2021 yangGMTtelah dilaksanakan
oleh setiap wilayah tidak
-06:00
lepas dari berbagai hambatan yang menjadi rintangan dalam pencapaian tujuannya.
https://www.coursehero.com/file/121991403/022348718-MKDU4111-PENDIDIKAN-KEWARGANEGARAANdocx/
SOAL:
Lakukanlah telaah terkait denganhakikat dari otonomi daerah (dilihat dari makna dan tujuannya)?
Serta analisislah hambatan-hambatan yang ditemui dalam implementasi otonomi daerah di Indonesia
saat ini!

(Petunjuk: baca dan pahami terlebih dulu tentang otonomi daerah dan Good Governance!)

This study source was downloaded by 100000839507766 from CourseHero.com on 12-29-2021 22:58:28 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/121991403/022348718-MKDU4111-PENDIDIKAN-KEWARGANEGARAANdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai