Anda di halaman 1dari 10

Dosen : Daniel Happy Putra, SKM.

, MKM

KASUS MERS-C0V
Epidemiologi Dasar

Kelompok 3 :
1. Novita Krismayanti 20210306066
2. Hesti Dwi Astuti 20210306021
3. Adristi Febriska Hilmy 20210306025
4. Irana Agustin Andania 20210306057
RIWAYAT MERS-COV
Middle East Respiratory Syndrome Corona

Unta berpunuk satu merupkan reservoir Virus (MERS-CoV) adalah suatu virus corona

utama dari MERS-CoV dan sumber infeksi yang belum pernah ditemukan menginfeksi

hewan pada manusia. Kelompok risiko tinggi manusia sebelumnya ➔ suatu virus penyakit

pada manusia mencakup usia lanjut (lebih pernapasan yang disebabkan oleh novel

dari 60 tahun). coronavirus (n-CoV).

MERS-CoV ➔ virus zoonotic ➔ virus yang Gejala MERS-CoV ➔ gejala umum dari beberapa
ditularkan diantara hewan dan manusia. Manusia penyakit. seperti flu, nyeri otot, lesu, gangguan
terinfeksi melalui kontak langsung dan tidak pencernaan, radang tenggorokan. 2. Demam 38oC,
langsung dengan unta berpunuk satu. Virus tidak Batuk dan napas pendek, Sesak napas yang terjadi
mudah ditularkan dari orang ke orang dengan kemudian.
mudah kecuali kontak dekat.
Pada Agustus 2013, negara yang terjangkit: Saudi Arabia, Yordania,
Qatar,Uni Emirat Arab, Tunisia. Diperkirakan 35% pasien yang
dilaporkan dengan MERS telah meninggal.
MORFOLOGI VIRUS
Terdapat empat protein struktural Virus MERS-CoV adalah RNA
utama termasuk protein spike (S), beruntai tunggal positif milik
amplop (E), membran (M) dan keluarga coronaviridea dan
nukleoprotein (N) dilaporkan; genomnya terdiri dari protein
protein lonjakan (S) ditemukan poli structural dan non
sangat penting untuk perlekatan sel structural.
inang.

"Protein S" yang berupa sepatu,


sehingga dinamakan spike protein, yang
Protein struktural ➔ peran penting
tersebar disekeliling permukaan virus
selama virus masuk ke dalam sel
(tanda panah). "Protein S" inilah yang
inang dan perakitan virus setelah
berperan penting dalam proses infeksi
replikasi virus.
virus terhadap manusia.
TRIAD EPIDEMIOLOGI
(Awal Mula)
Agent
Genom
(Transmisi) Host

Keadaan penyakit akibat


ketidakseimbangan
Environment

Unta Dromedoris (Kondisi Host Rentan, akibat


Virus nCoV (Host)
bertambah lingkungan biologis)
(Agent) Kelelawar
(Environment)
TRIAD EPIDEMIOLOGI
(ZOONOSIS)
Agent

Host
Udara
(Transmisi)

Keadaan penyakit akibat


ketidakseimbangan

Environment

(Kondisi host rentan, akibat faktor


Virus nCoV umur, imunitas dan riwayat
(Agent) penyakit host)
Orang Timur Tengah
Unta Dromedoris (Host)
(Environment)
RIWAYAT ILMIAH PENYAKIT
Riwayat Ilmiah Penyakit adalah perkembangan secara ilmiah suatu penyakit (tanpa intervensi/campur tangan medis) sehinga suatu penyakit berlangsung secara natural.
Dengan beberapa tahapan, yakni:
1. Tahap Prepatogenesis
Pada tahap ini, individu dalam keadaan sehat, tetapi mereka rentan terhadap agen penyakit. Selain itu, telah terjadi interaksi antaar host dan agen di luar tubuh host,
seperti halnya interaksi antara unta yang terinfeksi dengan manusia sehat, kenudian manusia menjadi terinfeksi dan berlanut melakukan kontak baik langsung atau
tidak langsung kepada manusia sehat. Jika imunitas host sedang lemah, atau agent virus MERS CoV lebih ganas, dan lingkungan biologis (unta yang terinfeksi) dalam
kondisi tidak menguntungkan bagi host, maka penyakit akan melanjutkan riwayat alamiahnya yakni ke tahap pathogenesis.

2. Tahap Patogenesis
a. Tahap inkubasi
Merupakan waktu yang dibutuhkan sejak awal paparan/ infeksi oleh agen penyebab penyakit hingga timbul gejala dan tanda klinis.
b. Tahap gejala dini (subklinis)
Merupakan tahapan dimana terjadi gangguan patologis dan gejala penyakit mulai muncul, dan dilakukan diagnosis dini.
c. Tahap lanjut (klinis)
Pada tahap lanjut, gangguan patologis menjadi lebih berat, dan gejala penyakit terlihat lebih jelas (stage of clinical disease) sehingga mudah menegakkan diagnosis
penyakit dan dibutuhkan pengobatan yang tepat agar penyakit tidak bertambah parah.
d. Tahap akhir (recovery)
Pada tahap terkahir dari perjalanan penyakit dengan 5 keadaan host, yakni sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, karier, kronis, atau kematian.
RIWAYAT ILMIAH PENYAKIT
(Kematian)
Tahap Pre-Patognesis Tahap Pathogenesis

TAHAP DINI TAHAP LANJUT TAHAP AKHIR


TAHAP INKUBASI
(SUBKLINIS) (KLINIS) (RECOVERY)
INTERAKSI

Pasien memiliki
Pada tahap terakhir
riwayat CKD dan MENINGGAL
penyembuhan,
peneumonia akut dan
pasien mengalami
diketahui rutin Pria berusia 60 tahun
Virus MERS mem- Kesadaran Coma (comatose),
melakukan hemo- yang meninggal akibat
butuhkan waktu antara compos-mentis yaitu tidak bisa
dialisa 2x dalam se- virus MERS-CoV pada
saat se-seorang (E4M6V5), nafas dibangunkan, tidak
HUBUNGAN AGENT, HOST, minggu sejak terakhir 24 Juni 2012, setelah
ENVIRONMENT terinfeksi MERS cepat namun ada respon ter-
pemeriksaan. Pada dirawat di rumah sakit
hingga timbul-nya diiringi oleh sesak hadap rangsangan
tahap lanjutan, pasien Jeddah pada 13 Juni
A gejala biasanya sekitar napas dan apapun (tidak ada
mengalami kegagaan 2012 dengan
H 5 atau 6 hari, namun dispnea, serta respon kornea
nafas akut yang pneumonia akut dan
bisa berkisar antara 2 batuk berat maupun reflek
mungkin me-merlukan gagal ginjal berikut-
E sampai 14 hari. selama 2 hari muntah, mungkin
ventilasi mekanis dan nya
juga tidak ada
extra corporeal
respon pupil ter-
membrane oxy-
hadap cahaya).
genation (ECMO).
RIWAYAT ILMIAH PENYAKIT
(Kronis)
Tahap Pre-Patognesis Tahap Pathogenesis

TAHAP DINI TAHAP LANJUT TAHAP AKHIR


TAHAP INKUBASI
(SUBKLINIS) (KLINIS) (RECOVERY)
INTERAKSI

Gejala awal biasa-


Pasien dalam tahap
nya berupa demam
terakhir proses pe-
(≥38oC), batuk,
nyembuhan di-
menggigil, rhino- Pada kasus yang
Virus MERS mem- ketahui memilki
rrhea, kelelahan dan lebih berat, pasien
butuhkan waktu antara riwayat penyakit
mialgia. Gejala mendapatkan Hasil
saat se-seorang pneumonia yang
gastrointestinal pemeriksaan
HUBUNGAN AGENT, HOST, terinfeksi MERS menyebabkan KRONIS
ENVIRONMENT termasuk anoreksia, laboratorium
hingga timbul-nya penyakit yang
mual, diare dan sakit inkonklusif (pe-
gejala biasanya sekitar pernah di deritanya
perut juga telah meriksaan skrining
A 5 atau 6 hari, namun menjadi kronis yakni
H dilaporkan. Gejala hasilnya positif
bisa berkisar antara 2 pneumonia kronis,
pernapasan berupa tanpa konfirmasi
sampai 14 hari. yang mengharuskan
E sesak napas dan biomolekular).
pasien melakukan
dispnea, dapat
perawatan kemo-
menjadi dominan
terapi.
kemudian hari.
RIWAYAT ILMIAH PENYAKIT
(Sembuh)
Tahap Pre-Patognesis Tahap Pathogenesis

TAHAP DINI TAHAP LANJUT TAHAP AKHIR


TAHAP INKUBASI
INTERAKSI (SUBKLINIS) (KLINIS) (RECOVERY)

Pasien akan di-


Pasien meng- lakukan pencegahan
Karena kasus yang
alami demam tahap sekunder,
semkain meningkat Pasien dilakukan
(≥38oC), batuk, dengan melakukan
dan dengan pen- pencegahan tahap
menggigil, mual pemeriksaan berupa
cegahan yang banyak tersier apabila hasil
dan muntah. laboratorium in-
di sosialisasikan, tes RT-PCR
HUBUNGAN AGENT, HOST, Dilakukan pen- konklusif (pemeriksa- SEMBUH
sehingga banyak mengatakan positif,
ENVIRONMENT cegahan tahap an skrining). Tes
masyarakat pada dengan pemberian
A sekunder. Seperti reverse transcription
H tahun-tahun berikut- obat antivirus dan
menghindari polymerase chain
nya, memiliki imun obat penaik imun
konsumsi produk reaction (RT-PCR).
E yang sangat baik. tubuh menghindari
hewan mentah Bila hasil tes negatif
Sehingga, Virus MERS kontak dengan
atau kurang 28 hari setelah
membutuhkan waktu orang yang sehat
matang, selalu timbulnya gejala,
2-4 hari. (isolasi mandiri).
cuci tangan dan seseorang itu di-
menjaga jarak. anggap tidak meng-
idap penyakit MERS.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai