Anda di halaman 1dari 44

Epidemiologi

Penyakit Menular
dan Non Menular
Rizka Muliani, SKM., M.K.M
Topik Bahasan

01 Pendahuluan

Penyakit Epidemik dan Endemik;


02 Penyakit Menular dan Non Menular
Penyakit Perilaku

03 Rantai Infeksi
04 Investigasi dan Pengendalian
Topik Bahasan

05 Konsep Pemberantasan

06 Metode Pemberantasan Penyakit


Menular dan Non Menular

07 Komponen Dasar dan


Kegiatan Penunjang
Pemberantasan Penyakit
Section Break
Penyakit Epidemik & Endemik
Kasus
Epidemik Kasus Primer
Penyakit yang timbul sebagai Seseorang yang telah Kasus pertama yang
kasus baru pada suatu populasi didiagnosis penyakit menjadi sumber
tertentu dalam suatu periode yang dideritanya, jadi penyebaran penyakit
waktu tertentu, dengan laju bukan sekedar menular yang terjadi
yang melebihi batas jumlah terinfeksi dalam komunitas
normal
Suatu kejadian penyakit yang Epidemik yang terjadi Kasus pertama yang
terjadi secara menetap, tidak dalam daerah yang diperoleh atau
cepat hilang, jumlah orang sangat luas dan mendapatkan perhatian
yang terinfeksi secara luar biasanya mencakup dalam laporan kejadian
biasa dalam masyarakat pada proporsi populasi yang penyakit/wabah
suatu tempat/populasi banyak
tertentu
Endemis Pandemik Kasus
Indeks
Section Break
Epidemiologi Penyakit
Menular (PM)

Adalah penyakit yang


dapat berpindah dari
satu orang ke orang
lain, baik secara
langsung maupun tidak
Penyakit menular langsung
ditandai dengan Suatu penyakit dpat
adanya agen atau menular dari satu orang ke
penyebab penyakit orang lain ditentukan oleh
yang hidup dan dapat 3 faktor, yakni: agen
berpindah ke orang (penyebab penyakit), host
lain (induk semang/penjamu)
dan route of transmission
(jalannya penularan)
Penyebab penyakit khususnya penyakit menular
adalah agent infeksi.
Host adalah orang atau binatang yang masih Infeksi adalah masuk dan berkembangnya sebuah
sehat yang memberikan tempat yang cocok agent yang infeksius di dalam host.
bagi suatu agent yang infeksius untuk Infeksi tidak sama dengan penyakit, karena kadang
tumbuh dan memperbanyak diri dalam infeksi tidak menghasilkan penyakit secara klinik.
kondisi yang alamiah. Patogenitas agent adalah kemampuan
Beberapa istilah yang harus dikenali yaitu menghasilkan penyakit, diukur menurut rasio jumlah
Inkubasi adalah waktu antara masuknya orang yang menderita penyakit terhadap jumlah
agent infeksius dan munculnya gejala orang yang terpapar.
penyakit. Virulensi adalah ukuran tingkat keganasan penyakit
Imunisasi adalah perlindungan terhadap dari yang rendah sampai tinggi. Infektivitas adalah
individu yang rentan terhadap penyakit kemampuan agent menginvasi/ memproduksi infeksi
menular dengan memberikan agent infeksius dari host.
yang hidup yang telah dimodifikasi.
Agent Infeksi
Pejamu (Host) (Etiologi/Penyebab
Infeksi)
Klasifikasi Agen
Golongan Virus
Arbovirus, adenovirus, Golongan Protozoa
hantavirus, coronavirus, plasmodium
hemophilus influenza

Golongan Ricketsia Golongan Jamur


Salmonella typhi, salmonella Histoplasmosis capsulatum
paratyphi

Golongan Bakteri Golongan Cacing


E. coli, mycobacterium Ascaris (cacing gelang),
tuberculosis, streptokokus, cacing kremi, cacing pita,
staphylokokus cacing tambang
Persyaratan Kehidupan Agen

Mencapai induk
Bergerak atau semang baru
berpindah dari
induk semang

Menginfeksi
induk semang
Berkembang baru tersebut
Biak
Reservoar Reservoar adalah habitat atau tempat
di mana bibit penyakit mampu hidup
dan berkembang biak.
Reservoar dapat berupa manusia,
binatang, atau benda-benda mati.
Reservoar di
Artinya kelompok penyakit menular
Dalam dijumpai lebih sering pada manusia.
Penyakit ini pada umumnya berpindah
Manusia dari manusia ke manusia dan hanya
menimbulkan penyakit pada manusia
saja.
Contoh penyakit: campak (measles),
cacar air (smallpox), typhus, meningitis,
gonorrhea dan sifilis.
Manusia sebagai reservoar dapat
menjadi kasus yang aktif dan carrier
Reservoar
pada
Binatang Penyakit menular yang mengenai
manusia dapat berasal dari binatang
terutama yang termasuk dalam
kelompok penyakit zoonosis yaitu
penyakit pada binatang vertebrata yang
dapat menular pada manusia
Reservoar pada Binatang

Penyakit pes, reservoar Penyakit trichinosis reservoar


utamanya tikus utamanya babi

Penyakit hidatosis
Penyakit rabies, reservoar
reservoar utamanya anjing
utamanya anjing
Simple
PowerPoint

Penyakit bracellosis
Penyakit bovine reservoar utamanya
tuberculosis reservoar kambing
utamanya sapi
Penyakit leptospirosis
reservoar utamanya tikus
Benda-
Benda Mati Penyakit-penyakit yang mempunyai
reservoar pada benda-benda mati pada

sebagai dasarnya adalah saprofit hidup dalam


tanah.

Reservoar Pada umumnya bibit penyakit ini


berkembang biak pada lingkungan
yang cocok untuknya.
Oleh karena itu, bila terjadi perubahan
temperatur dan kelembaban dari
kondisi dimana ia dapat hidup, maka ia
akan berkembang biak dan siap infektif
Contoh Reservoar pada Benda Mati
Sumber Infeksi dan Penyebaran Penyakit
Upaya memutus rantai
Sumber Infeksi
penularan
Semua benda termasuk Pengetahuan tentang jalan
orang/binatang yang dapat masuk agen penting dalam
menyebabkan penyakit pada epidemiologi karena dapat
seseorang. memutus perjalanan agen
Reservor juga berperan masuk ke dalam tubuh
sebagai sumber penyakit manusia

Portal of Entry
Kepentingan Identifikasi /
Untuk menularkan penyakit, Diagnosis
agen memulai aksinya
Pengetahuan tentang jalan
dengan memasuki pintu
keluar agen bermanfaat
masuk tertentu pada calon
dalam menemukan agen
penderita baru
untuk kepentingan
Portal of Entry identifikasi / diagnosis
penyakit
Jika agen ingin berpindah ke
penderita baru lagi, harus
keluar melalui pintu tertentu
Route Penularan
Infeksi (infection)
Penularan ini terjadi
Kontak Langsung
melalui perantaraan
Umumnya terjadi pada tangan,
masyarakat yang hidup di makanan/minuman
Infeksi melalui Plasenta
lingkungan padat Contoh: kolera, thypus
penduduknya Merupakan infeksi yang
Contoh: gatal-gatal, diperoleh melalui plasenta
panu, kadas dari ibu penderita penyakit
sewaktu mengandung

Penetrasi pada Kulit


Penularan ditularkan
langsung agen sebagai
Inhalasi (Inhalation)
organisme penyebab
Penularan melalui penyakit
Definisi udara/pernafasan, Contoh: penetrasi pada
disebut juga dengan kulit misalnya cacing
Route penularan adalah tambang
airborne disease/airborne
mekanisme di mana
infection
agen/penyebab penyakit
Contoh: TBC
ditularkan dari satu orang
ke orang lain
Lingkungan
(Environment)
Lingkungan juga
berperan penting
dalam penyebaran
penyakit
Fisik (alam), Biologik, yang dapat
misalnya tanah, berupa flora dan
udara, dan air fauna
Fisik dan atau
sosial, berupa
kumpulan manusia
atau masyarakat.
Section Break
Epidemiologi Penyakit
Tidak Menular (PTM)
Adalah penyakit yang
tidak dapat berpindah
Penyakit Kronik dari satu orang ke
orang yang lain
Dipakai untuk Penyakit Non Infeksi
penyakit tidak
menular karena Penyebab penyakit tidak
kelangsungannya menular biasanya bukan
biasanya bersifat oleh mikroorganisme.
kronik (menahun)
atau lama Penyakit Degenerative
New Communicable
Disease
Kejadian penyakit tidak
menular berkaitan dengan
Penyakit dianggap dapat
proses degenerasi atau
menular melalui gaya hidup
penuaan, sehingga banyak
(life style), tetapi tidak
ditemukan pada usia lanjut
membutuhkan rantai
penularan tertentu
Perbandingan Karakteristik Penyakit Menular dan
Tidak Menular
Penyakit Menular (PM) Penyakit Tidak Menular (PTM)
1. Banyak ditemui di negara 1. Banyak ditemui di negara
berkembang industri/maju
2. Rantai penularan jelas 2. Tidak ada rantai penularan
3. Masa berlangsung umum akut 3. Masa berlangsung umumnya kronik
4. Etiologi penyebab penyakit jelas 4. Etiologi penyebab penyakit tidak
jelas
5. Bersifat single-causa 5. Bersifat multi-causa
6. Diagnosis mudah dilakukan 6. Diagnosis sulit dilakukan
7. Lebih mudah dicari penyebabnya 7. Agak sulit mencari penyebabnya
8. Biaya pengobatan relatif murah 8. Biaya pengobatan cenderung
mahal
9. Jelas muncul di permukaan 9. Ada iceberg phenomen
10. Morbiditas dan mortalitasnya 10. Morbiditas dan mortalitasnya
cenderung menurun cenderung meningkat
Faktor Resiko Risk factor adalah istilah yang

Penyakit Tidak digunakan untuk menyebutkan faktor


resiko pada penyakit tidak menular,
sebagai pembeda dengan istilah
Menular etiologi pada penyakit menular

Contoh: merokok, alkohol, diet, gaya


hidup, obesitas, radiasi, sexual
behavoiur, obat-obatan, stres.
Section Break
Setiap penyakit pasti timbul melalui

Rantai Infeksi proses kejadian yang umumnya relatif


tetap.
Suatu proses pasti melalui langkah-
langkah tertentu, dapat pendek tetapi
juga dapat panjang.
Rantai infeksi terjadi sebagai akibat
dari interaksi agent, proses transmisi
dan host.
Efeknya bervariasi dari infeksi yang
tidak tampak sampai penyakit parah
serta kematian.
Section Break
Investigasi& Pengendalian
Epidemiologi Penyakit
Tujuan: mengidentifikasi Penyebaran
data dan
penyebab dan cara follow up
mengendalikan penyakit
Penelitian
pendahuluan
Identifikasi
Penerapan langkah
kasus
pengendalian

Pengumpulan Analisis
data Data
Manajemen
Pengendalian
Manajemen epidemi adalah
penanganan kasus-kasus,
mencegah penyebaran
lebih lanjut dan
pemantauan terhadap efek
yang timbul akibat langkah
pengendalian

Langsung ke sumber Memindahkan sumber


infeksi/ penyebaran infeksi, contohnya
untuk melindungi
penarikan makanan yang
orang-orang yang
terpapar terkontaminasi
KONSEP
PEMBERANTASAN
• Pemberantasan penyakit merupakan pioner pertama dari usaha
kesehatan masyarakat secara menyeluruh yang terus
berkembang sampai saat ini.
• Dengan tujuan secara langsung maupun tidak untuk menunjang
keberhasilan program pemberantasan penyakit.
• Dalam pemberantasan bukan hanya penyakit menular yang
menjadi perhatian namun penyakit tidak menular pun perlu
mendapat perhatian, karena frekuensinya makin tinggi dan banyak
menimbulkan penderitaan pula.
• Pengetahuan mengenai pemberantasan dibedakan menjadi 2,
yakni dasar-dasar pemberantasan penyakit dan program
pemberantasan penyakit.
Pada prinsipnya, penanganan penyakit di
masyarakat dapat di kategorikan menjadi 2
tingkat yaitu kontrol dan eradikasi.
Tujuan umum pemberantasan penyakit
adalah:
1. Mengurangi/mengeliminasi jlh penderita
sehingga penularan penyakit menjadi
berkurang pula.
2. Melindungi penduduk yang sehat supaya
tetap sehat.
Berdasarkan harapan dan kenyataan timbullah konsep
“kontrol” (pemberantasan), dan “eradikasi” (pembasmian).
Pemberantasan mengarah pada penurunan angka
penyakit, sedangkan pembasmian bertujuan
menghilangkan penyakit sama sekali. Keduanya
dipertahankan oleh karena:
1. Kekacauan konsep dari definisi eradikasi.
2. Alasan-alasan yang menyangkut sosial biologik.
3. Alasan-alasan yang berhubungan dengan segi
administrasi, dan perencanaan kesehatan.
KONSEP PEMBERANTASAN
Konsep Payne
Konsep ini campuran dari ilmiah
maupun praktisi kesehatan
Konsep Rusia
masyarakat dengan prinsip:
Lebih mengarah pada praktisi kesehatan Eradikasi seperti yang dimaksud
masyarakat, dengan prinsip: pada konsep rusia disebut dengan
Eradikasi  reduksi sampai tingkat yang nama “eliminasi”. Jadi dalam
sesuai kepentingan kesehatan penanganan penyakit terdapat 3
masyarakat, yaitu frekuensi penyakit tingkat yaitu; kontrol eliminasi, dan
sangat rendah, dan transmisi sangat eradikasi
lambat

Konsep Cockburn
Konsep ini lebih mengarah ke ilmu
pengetahuan, dengan prinsip:
Eradikasi  reduksi, sampai
agent penyakit hilang sama sekali
Konsep Andrews-Langmuir
Lebih ditujukan kepada praktisi kesehatan masyarakat
dengan prinsip:
1. Kontrol (pemberantasan penyakit)  reduksi prevalensi
penyakit tertentu sampai batas yang relatif rendah.
2. Eradikasi (pembasmian penyakit)  reduksi penyakit
tertentu sampai batas tidak adanya transmisi/penularan pada
daerah tertentu
Tujuan Khusus Pemberantasan Penyakit
Menggerakkan
Menangani lingkungan masyarakat supaya
supaya tidak turut serta
membantu menjadi mencegah dan
tempat penularan Mencegah memberantas
timbulnya penyakit Memonitor tingkat
penyakit. penyakit
tidak menular penyakit dan
sampai tingkat penularannya
serendah mungkin sepanjang waktu

Menurunkan Menurunkan jumlah


jumlah carrier vektor dan vehikel
dan sumber sampai tingkat yang
Menurunkan jumlah bukan manusia Meningkatkan daya menyudutkan penular
penderita yang ada di ketingkat yang tahan dan kekebalan
masyarakat sampai serendah- masyarakat, khususnya
pada tingkat serendah rendahnya terhadap penyakit
mungkin menular
RUANG LINGKUP PEMBERANTASAN PENYAKIT
• Penyakit Menular (baik penyakit yang sudah diprogramkan atau belum)
• Penyakit Tidak Menular
Materi

• Penyakit yang biasanya lebih diperhatikan adalah penyakit yang banyak menimbulkan kerugian
karena: Angka kematian sangat tinggi, menimbulkan kecacatan yang cukup berat, frekuensinya
Masalah dimasyarakat sangat tinggi, dan mempunyai kecenderungan (trend) yang meningkat.

• Meliputi kegiatan terhadap penderita, orang sehat, lingkungan, perantara penyakit, monitoring, dan
administrasi.
Kegiatan

• Meliputi kegiatan jangka panjang yaitu terhadap penyakit-penyakit yang sudah bersifat endemik,
dan ditangani oleh program pemberantasan, dan kegiatan yang relatif berjangka pendek yaitu
Waktu ditujukan pada penyakit epidemi/wabah/KLB

• Khusus untuk deteksi penderita dan pengobatan biasanya menggunakan metode yang lebih sederhana
dibanding kegiatan klinik/medik, tetapi masih efektif dan efisien. Selain itu kegiatan langsung ke
masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya sekelompok penderita. Hal ini perlu diperhatikan, karena
Metode disinilah letak perbedaannya dengan pelayanan klinis dan kedokteran sosial
KLASIFIKASI PEMBERANTASAN PENYAKIT
Berdasarkan menular tidaknya penyakit
•1. Pemberantasan penyakit menular, baik penularan secara langsung maupun tidak
2. Pemberantasan penyakit tidak menular, termasuk didalamnya kecelakaan dan
keracunan, dll

Berdasarkan waktu perjalanan penyakit secara alamiah


1. Pemberantasan penyakit akut
2. Pemberantasan penyakit kronis

Berdasarkan Cara Penularannya


1. Pemberantasan penyakit yang ditularkan lewat udara
2. Pemberantasan penyakit yang ditularkan lewat serangga
3. Pemberantasan penyakit yang ditularkan melalui kontak
4. Pemberantasan penyakit menular melalui parentral (darah)
KLASIFIKASI PEMBERANTASAN PENYAKIT
Berdasarkan cara penularannya (modifikasi oleh DEPKES RI)
•1. Pemberantasan penyakit yang ditularkan langsung
2. Pemberantasan penyakit yang ditularkan binatang
3. Pemberantasan penyakit yang di tularkan melalui makanan

Berdasarkan kelompok jenis penyebabnya

1. Pemberantasan penyakit virus


2. Pemeberantasan penyakit jamur

Berdasarkan Jenis Organ yang diserang agent penyakit

1. Pemberantasan penyakit traktus respiratorius


2. Pemberantasan penyakit kelamin
Ilmu
Penyakit
Umum
Ilmu Ilmu Sosial
Preklinik

Ilmu pendukung
pemberantasan
penyakit

Ilmu
Ilmu
Kesehatan
Administrasi Masyarakat

Epidemiologi
METODE PENDEKATAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT
Pendekatan program pemberantasan
penyakit
• Konsep program pada permasalahan penyakit yang selalu ada.
• Ciri khas:
• Menutup rantai transmisi/proses kejadian penyakit merupakan sasaran utama.
• Mengobati penderita dan kontak adalah sasaran berikutnya.

Pendekatan penanggulangan
wabah/KLB
• Dalam waktu singkat, penanganan cepat untuk memutuskan transmisi dari sumber,
menghindari perluasan dan penambahan jumlah yang sakit.
• Ciri khas:
• Menangani penderita dan kontak justru yang utama.
• Memutuskan rantai transmisi/kejadian yang kemudian
PRINSIP PEMBERANTASAN PENYAKIT
• Umumnya dilakukan pada: penyakit
Secara endemik, rentang waktu cukup lama, dan
program perlu pentahapan yang ketat.
(berulang)

• Umumnya dilakukan pada: penyakit


Secara epidemik (wabah), rentang waktu relatif
proyek (sekali singkat, dan umumnya tanpa pentahapan
jalan) yang ketat
KOMPONEN PEMBERANTASAN PENYAKIT

KOMPONEN : jenis tindakan dalam program


TIAP PROGRAM : banyak tindakannya
bervariasi per penyakit
RUANG LINGKUP TINDAKAN
1. Jenisnya banyak, meliputi segi penderita, host, perantara,
lingkungan, surveilans, administrasi, dsb. Misalnya kapal
terjangkit penyakit, karantina dapat ditahan.
2. Tindakan standar (DEPKES), agar: Seragam, mudah di
evaluasi, efektif dan efisien, tindakan mudah
dilaksanakan, tindakan tidak terlalu mahal.
JENIS-JENIS KOMPONEN UTAMA

Lingkungan Tindakan
Penderita
dan Agent Tambahan

Contact
Surveilans
Person

Administrati
Transmitter
f
PENDERITA
Tindakan:
case finding (passive case finding & active case finding)
Prosedur:
1. Gunakan kriteria standar
2. Lakukan terhadap yang dicurigai
3. Nyatakan case bila sesuai kriteria, suspect case bila meragukan dan dapat dilakukan pemeriksaan ulang.
4. Prinsipnya hampir sama dengan praktik klinis namun disederhanakan.
5.Yang perlu diingat spesimen ditangani dengan baik.
case holding
Prosedur: menangani penderita sampai akhir, pengobatan penderita dan tindakan lain.
Jenis pengobatan yaitu;
6. simptomatic (presumptive) treatment  jenis pengobatan ini hanya mengurangi gejala
7. radikal treatment  menyembuhkan
Prosedur:
8. Ambulatory treatment  berobat jalan (bila tidak membehayakan lingkungannya)
9. Centralized treatment  di center tertentu (bila keadaan memaksa atau untuk isolasi)
10. Hospitalization  isolasi rawat inap (untuk perawatan yang intensif)
11. Isolasi penderita (dipisahkan dari lingkungan)
12. Edukasi penderita
Contact Person
Tindakan:
1. Contact tracing  memerlukan kontak sekitar penderita
Prosedurnya : sama seperti kontak
Dilakukan tindakan ini hanya untuk penyakit menular.\
2. Pengobatan kontak  pengobatan yang dilakukan bagi yang belum sakit.
Disebut juga pengobatan profilaksis, dengan tujuan mencegah penularan.
Prosedurnya: seperti pada penderita tetapi waktunya lebih pendek
Khusus veneral disease : kontak harus diobati seperti penderita.
3. Edukasi kontak  penyuluhan untuk mencegah penyakit (tanda dan cara penularan, tindakan
menghindari infeksi, tindakan yang dilakukan bila tahu orang sakit serupa (lapor), meningkatkan
kondisi dan kebiasaan yang baik dan tindakan lain yang di perlukan.
4. Segregasi  memisahkan kontak dari sumber penyakit. Biasanya terhadap golongan anak
sehingga penularan bisa dicegah
5. Imunisasi
6. Proteksi  menggunakan pelindung supaya tidak terpapar oleh agent penyakit yang digunakan
oleh orang sehat (host)
Transmitter
Tindakan terhadap perantara:
1. Vector control  pemberantasan terhadap vektor (serangga) untuk memutuskan rantai tranmisi.
2. Pestisida (insecticiIde)  jenisnya banyak, merupakan racun, pembasmian dengan
insecticide/pestisida itu efektif, cepat tetapi mahal. Dapat digunakan terutama pada saat wabah.
Cara : spraying, fogging, fumigation, feeding. Saat penggunakan pestisida yang perlu diingat yaitu
petugas harus menggunakan proteksi, masyarakat dikondisikan, hewan ternak disingkirkan,
pembuangan residu insektisida tidak boleh sembarangan.
3. Environmental VC  Pemberantasan dengan perbaikan sanitasi, cenderung murah, efektif tetapi
membutuhkan waktu yang lama. Cara ini dapat digunakan sepanjang masa.
4. Mechanical VC  Populasi di tekan dengan tindakan mekanikal. Cara ini dapat murah sampai
dengan mahal, kurang efektif dan membutuhkan waktu yang lama. Caranya: trapping
(perangkap), sucking (alat hisap), dipukul dll.
5. Biological VC  Populasi dikurangi dengan tindakan tertentu, sesuai biologiknya. Cenderung
murah, kurang efektif dan membutuhkan waktu yang lama. Contoh tindakan: menyebarkan
serangga jantan, menyebarkan predator, dll
6. Pencegahan dengan metode lain penggunaan repellant, obat nyamuk, hewan piaraan sebagai
tameng

Anda mungkin juga menyukai