Anda di halaman 1dari 7

Standard Operating Procedure (SOP)

KLINIK PRATAMA
No. Dokumen No Revisi Tanggal Efektif

Prosedur: Disusun oleh: Diperiksa oleh: Ditetapkan oleh:


Cuci Tangan 7
Langkah dengan
Air Mengalir
(WHO)

Definisi Proses membersihkan kotoran dan mikroorganisme yang berada di tangan.

Tujuan Menghilangkan mikroorganisme dari tangan dan mencegah perpindahan mikroorganisme dari lingkungan
ke pasien, dan pasien ke petugas, demikian sebaliknya.

Standard operating procedure (SOP) cuci tangan 6 langkah yang benar agar dapat diterapkan denganbaik
Kebijakan
untuk memutuskan mata rantai penyebaran penyakit yang berkaitan dengan higienitas.
Petugas Seluruh staf Klinik
1. Air bersih mengalir
Peralatan 2. Sabun antiseptic
3. Tissue
4. Cairan pembersih tangan berbahan alcohol 70% (Hand Rub/ Hand Sanitizer)

Prosedur 1. Cuci tangan dilakukan pada saat:


1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien
2. Melepaskan perhiasan tangan (cincin, arloji, gelang)
3. Jika menggunakan air mengalir, lakukan 7 langkah mencuci tangan yang benar selama 60 detik:
1. Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih dan hangat
2. Tuangkan sabun secukupnya ke telapak tangan
3. Gosok telapak tangan bersamaan dengan arah memutar hingga merata, jauh dari air
4. Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian
5. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
6. Gosok punggung jari dengan jari saling bertautan dalam posisi mengunci
7. Gosok jempol dengan tangan lawannya dengan posisi mengunci
8. Bersihkan ujung jari secara rotasi ke sisi telapak tangan lawannya dan gosok perlahan.
9. Bilas sabun di bawah air bersih mengalir.
10. Keringkan tangan dengan tissue sekali pakai
11. Gunakan tissue sekali pakai untuk membersihkan keran air
Standard Operating Procedure (SOP)

4. Jika menggunakan Handrub:


1. Tuangkan 1 pump / 3-5cc cairan berbasis alkohol/ handrub ke telapak tangan.
2. Lakukan 7 langkah cuci tangan yang benar selama 30 detik, kemudian biarkan mengering tanpa
tissue.
Standard Operating Procedure (SOP)

KLINIK PRATAMA
No. Dokumen No Revisi Tanggal Efektif

Prosedur: Disusun oleh: Diperiksa oleh: Ditetapkan oleh:


Penggunaan APAR

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu orang guna
Definisi memadamkan api/kebakaran pada saat mula terjadi kebakaran (definisi berdasarkan Permenakertrans RI
No.4/MEN/1980 tentang Syarat – Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan).

Tujuan Pedoman langkah-langkah pemakaian APAR

Setiap orang minimal 6 orang atau setiap jarak 15 meter dipasang APAR dan diberi tanda “Alat Pemadam
Kebijakan
Api”.
Petugas Medis, Paramedis, & Non-Medis
1. Tabung APAR dry chemical powder
Peralatan 2. Bracket tabung
3. Tanda & Petunjuk penggunaan APAR

Prosedur A. PEMASANGAN APAR


1. Setiap satu atau kelompok APAR harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas,
mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.
2. Pemberian tanda pemasangan tersebut harus sesuai dengan tanda untuk menyatakan tempat alat
pemadam api ringan yang dipasang pada dinding.
3. Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut adalah 125 cm dari dasar lantai tepat di atas satu atau
kelompok APAR bersangkutan.
4. Pemasangan dan penempatan APAR harus sesuai dengan jenis dan penggolongan kebakaran.
5. Penggolongan Kebakaran:
 Kebakaran bahan padat kecuali logam (Golongan A)
 Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar (Golongan B)
 Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Golongan C)
 Kebakaran logam (Golongan D)
6. Jenis APAR:
 Jenis cair (air)
 Jenis busa
 Jenis serbuk kering
 Jenis gas (Hydrocarbon berhalogen dsb)
7. Penempatan APAR yang satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi
15 meter, kecuali ditetapkan oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
8. Setiap APAR harus dipasang (ditempatkan) menggantung pada dinding dengan penguat Sengkang atau
dengan konstruksi penguat lainnya atau ditempatkan dalam lemari atau peti (box) yang tidak dikunci.
9. Lemari atau peti (box) dapat dikunci dengan syarat bagian depannya harus diberi kaca aman dengan
tebal maksumum 2mm.
Standard Operating Procedure (SOP)

10. Sekang atau konstruksi penguat lainnya tidak boleh dikunci atau digembok atau diikat mati.
11. Ukuran Panjang dan lebar bingkai kaca aman, harus sesuai dengan besarnya APAR yang ada dalam
lemari atau peti (box) sehingga mudah dikeluarkan.
12. Pemasangan APAR harus dipasang sedemikian rupa hingga bagian paling atas berada pada ketinggian
1,2m dari permukaan lantai, kecuali CO2 dan serbuk kering dapat ditempatkan lebih rendah dengan
syarat jarak dasar APAR tidak kurang 15 cm dari permukaan lantai.
13. APAR tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49C atau turun sampai -
44C kecuali apabila APAR tersebut dibuat khusus untuk suhu diluar batas tersebut diatas.
14. APAR yang ditempatkan di alam terbuka harus dilindungi dengan tutup pengaman.

B. PEMELIHARAAN APAR
1. Setiap APAR harus diperiksa 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu:
 Pemeriksaan dalam jangka 6 (enam) bulan.
 Pemeriksaan dalam jangka 12 (dua belas) bulan.
2. Cacat pada APAR yang ditemui waktu pemeriksaan, harus segera diperbaiki atau alat tersebut segera
diganti dengan yang tidak cacat.
3. Pemeriksaan dalam jangka 6 (enam) bulan meliputi dengan cara:
 Berisi atau tidaknya tabung, berkurang atau tidaknya tekanan dalam tabung, rusak atau tidaknya segi
pengaman tabung.
 Bagian luar tabung tidak boleh cacat termasuk handle dan label harus selalu dalam keadaan baik.
 Mulut pancar tidak boleh tersumbat dan pipa pancar yang terpasang tidak boleh retak, atau
menunjukan tanda-tanda rusak.
 Untuk alat pemadam jenis busa diperiksa dengan mencampurkan sedikit larutan sodium bicarbonate
dan aluminium sulfat di luar tabung, apabila cukup kuat, maka APAR tersebut dipasang kembali.
 Untuk APAR hydrocarbon berhalogen kecuali jenis tetra chloride diperiksa dengan cara menimbang,
jika beratnya sesuai dengan aslinya dapat dipasang kembali.
 Cara-cara pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan cara lain sesuai perkembangan.
4. Pemeriksaan dalam jangkan 12 (dua belas) bulan meliputi dengan cara:
5. Petunjuk cara – cara pemakaian APAR harus dapat dibaca dengan jelas.
6. Untuk setiap APAR harus dilakukan percobaan secara berkala dengan jangka waktu tidak melebihi 5
tahun sekali dan harus kuat menahan tekanan coba.
7. Untuk APAR jenis carbon dioxide (CO2) harus dilakukan percobaan tekanan dengan syarat:
8. Setiap tabung APAR harus diisi kembali dengan cara:
 Untuk asam soda, busa, bahan kimia, harus diisi setahun sekali.
 Untuk jenis cairan busa yang dicampur dahulu harus diisi 2 tahun sekali.
 Untuk jenis tabung gas hydrocarbon berhalogen, tabung harus diisi 3 tahun sekali.
 Untuk tabung selainnya diisi selambat – lambatnya 5 tahun sekali.
9. Semua APAR sebelum diisi kembali harus dilakukan pemeriksaan atau tindakan sebagai berikut:
 Isinya dikosongkan secara normal
 Setelah seluruh isi tabung dikeluarkan, katup kepala dibuka dan tabung serta alat – alat diperiksa.
 Bagian dalam dan luar tabung harus diteliti untuk memastikan tidak terdapat lubang – lubang atau
cacat.
 Ulir katup kepala harus diberi gemuk tipis, gelang tutup ditempatkan kembali dan tutup kepala
dipasang dengan mengunci sampai kuat.
 Apabila gelang tutup terbuat dari karet harus dijaga gelang tersebut tidak terkena gemuk.
Standard Operating Procedure (SOP)

 Tanggal, bulan dan tahun pengisisan harus dicatat pada badan APAR tersebut.
 APAR ditempatkan pada posisi yang tepat.

C. PENGGUNAAN APAR (PASS)


1. Pull, menarik/ lepas safety pin pengunci tuas APAR/ Tabung
Pemadam.
2. Aim, mengarahkan ujung selang (nozzle) ke sumber api.
3. Squeeze, menekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR/
Tabung Pemadam.
4. Sweep, mengarahkan ujung selang ke sumber api dari kiri ke
kanan (atau sebaliknya) secara merata sampai api padam.

Hal yang harus diketahui dalam penggunaan APAR:


1. Perhatikan arah angin (usahakan badan/ muka menghadap searah dengan arah angin) supaya media
pemadam benar-benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas
pemadam.
2. Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai dengan klasifikasi sumber
kebakaran.

KLINIK PRATAMA
Standard Operating Procedure (SOP)

Prosedur: Disusun oleh: Diperiksa oleh: Ditetapkan oleh:


Tatalaksana Syok
Anafilaktik

Kasus gawat darurat yang disebabkan oleh reaksi imunologis akut yang akan mempengaruhi sistem
Definisi
kardiovaskular dan dapat berakibat fatal.

Tujuan Sebagai acuan untuk tatalaksana syok anafilaktik dengan benar untuk mempertahankan kerja sistem
kardiovaskular pasien.

Standard operating procedure (SOP) tatalaksana syok anafilaktik di Klinik rawat jalan dapat ditangani
Kebijakan
dengan cepat dan benar.
Petugas Medis dan Paramedis
1. Stetoskop
Peralatan 2. Pulse Oximeter
3. Sphygnomanometer
4. Tabung Oksigen & Nasal Canula
5. NaCl 0,9% 1,000 mL
6. Ringer Laktat 500 mL
7. Dipenhydramine 10mg/mL
8. Dexamethasone 5mg/mL
9. Epinephrine 1mg/mL
10. Atropine Sulfate 0.25mg/mL
11. Cortisone Acetate 25mg/mL
12. Infusion Set (Adult/ Pediatri)
13. Syringe 1mL
14. Spuit 10 cc
15. Abbocath/ IV catheter no. 18, 20, 22, 24
16. Alcohol Swab

Prosedur Riwayat reaksi alergi berat dengan


respiratory compromise atau hipotensi,
terutama dengan perubahan warna
kulit

Identifikasi dan hentikan alergen

Oksigen 100% 8L/ m

Adrenaline/epinephrine (1:1,000) 0,3 - 0,5 mL IM


(0,01mg/kgBB)
Standard Operating Procedure (SOP)

Ulangi 5 - 5 menit jika tidak ada perubahan


klinis

Antihimstamin (diphenhydramine) 10 -20 mg IM atau IV


pelan

Terapi Tambahan :
• Berikan cairan IV 1-2 L jika tanda-tanda syok tidak ada respon terhadap
obat
• Kortikosteroid untuk semua kasus berat, berulang, dan pasien dengan asma
- Methyl prednisolone 125-250 mg IV
- Dexamethasone 20 mg IV
- Hydrocortisone 100-500 mg IV pelan
• Inhalasi short acting β-2 against pada bronkospasme berat
• Vasopressor

 Observasi 2-3 x 24 jam, untuk kasus ringan cukup 6


jam
 Berikan kortikosteroid dan antihistamin PO 3 x 24
jam

Anda mungkin juga menyukai