Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI FOG COMPUTING SEBAGAI PENGGUNAAN ALAT

UKUR DETAK JANTUNG DAN SUHU BADAN

Proposal Penelitian

Oleh :
Simon Levinoel
672016043

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
November 2022
1. Judul Penelitian
Implementasi Fog Computing Sebagai Penggunaan Alat Ukur Detak Jantung Dan Suhu
Badan

2. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan berbasis IoT memungkinkan dokter dan paramedis


melakukan pemantauan jarak jauh secara real time dan pendeteksian dini terhadap
kondisi darurat untuk segera ditangani. Internet of Things adalah benda maupun
perangkat yang tidak dianggap sebagai komputer mampu menerima data, mengirim data,
menghasilkan data dan mengonsumsi data di dalam sebuah jaringan serta mampu
melakukan komputasi tanpa atau dengan sedikit intervensi dari manusia. Dengan kata
lain, benda-benda tersebut dapat berkomunikasi secara mandiri tanpa atau dengan sedikit
campur tangan manusia dan terhubung oleh sebuah internet.

Sistem ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kepada


pasien dan menurunkan angka kematian yang tercatat masih cukup tinggi di
Indonesia. Dalam penelitian ini diimplementasikan sebuah device atau alat sebagai
data besaran fisiologis vital pasien yaitu: nilai denyut jantung dan suhu badan.

Fog computing dapat mendukung analisis penggunaan listrik secara real time berdasarkan
data time series berjumlah besar yang dikumpulkan dari penggunaan IoT pada perangkat
listrik. Pada penelitian ini, Fog computing digunakan sebagai proses penyimpanan dari
hasil penggunaan selama 1×30 hari pemakaian.
Penelitian ini menganalisis implementasi fog sebagai penggunaan alat ukur detak jantung
dan suhu badan dengan metode K- mean Clustering. Alasan penggunaan algoritma K-
Means diantaranya ialah karena algoritma ini memiliki ketelitian yang cukup tinggi
terhadap ukuran objek, sehingga algoritma ini relatif lebih terukur.
Dengan melakukan analisis implementasi ini akan mengetahui bagaimana alur kerja dari
Fog Computing yang dapat membantu alat ukur detak jantung dan suhu badan.

3. Perumusan Masalah dan Batasan Masalah


Masalah yang ada dalam implementasi:
- Data jumlah pasien atau masyarakat umum yang akan menjadi focus penelitian
- Algoritma yang dibutuhkan dalam analisis implementasi alat
Ruang lingkup dibatasi pada:
- Pemetaan tempat untuk penelitian hanya mencangkup kecamatan yang ada di Salatiga
- Metode yang digunakan yaitu K- mean Clustering
- Metode clustering digunakan karena dari data yang didapatkan dari node sensor tidak
memiliki label dan tidak dilakukan pelabelan. Sehingga dengan metode K-Means,
data akan di cluster berdasarkan nilai-nilai terdekatnya dengan jumlah cluster yang
digunakan sebanyak 3 buah, untuk merepresentasikan 3 buah state yaitu normal,
tinggi/parah, sangat tinggi/sangat parah.
- Pembahasan penelitian hanya mencakup objek pada detak jantung dan suhu badan

4. Tujuan Penelitian
- Untuk menetahui proses Fog Computing dengan analisa metode K- mean Clustering
- Menganalisa Fog Computing dengan metode K- mean Clustering untuk mengetahui
cara kerja alat yang dapat digunakan sebagai pendeteksian detak jantung pasien atau
masyarakat
- Menganalisa Fog Computing dengan metode K- mean Clustering untuk mengetahui
cara kerja alat yang dapat digunakan sebagai pendeteksian suhu badan pasien atau
masyarakat

5. Tinjauan Pustaka

[1] Fog computing dianggap cocok untuk aplikasi yang membutuhkan real time, latency
rendah, dan waktu respon yang tinggi. Dalam implementasi IoT penggunaan cloud
computing secara langsung mempunyai banyak keterbatasan, maka fog computing ini
didesain untuk menjadi jembatan yang menghubungkan antara layanan cloud dengan
perangkat-perangkat yang terhubung. Dalam penelitian ini, secara spesifik fog computing
difungsikan sebagai penghubung antara cloud dan edge computing. Komputasi kabut
(Fog computing) merupakan model komputasi dengan cara desentralisasi infrastruktur.
Pada fog computing sumber daya yang digunakan (resource) dialokasikan diantara
sumber data dan cloud system atau data center lainnya. Fog computing banyak digunakan
pada sistem Internet of Things (IoT), jaringan sensor, real-time data analytics dan
integrasi dengan berbagai teknologi.

[2] K-Means merupakan metode klasterisasi yang paling terkenal dan banyak digunakan
di berbagai bidang karena sederhana, mudah diimplementasikan, memiliki kemampuan
untuk mengklaster data yang besar, mampu menangani data outlier, dan kompleksitas
waktunya linear O(nKT) dengan n adalah jumlah dokumen, K adalah jumlah kluster, dan
T adalah jumlah iterasi. K-Means merupakan metode pengklasteran secara partitioning
yang memisahkan data ke dalam kelompok yang berbeda. dapun karakteristik dari
algoritma K- Means salah satunya adalah sangat sensitif dalam penentuan titik pusat awal
klaster karena K-Means membangkitkan titik pusat klaster awal secara random. Pada saat
pembangkitan awal titik pusat yang random tersebut mendekati solusi akhir pusat klaster,
K-Means mempunyai posibilitas yang tinggi untuk menemukan titik pusat klaster yang
tepat.

[3] Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang tidak dapat dikendalikan sejak sebelum lahir.
Seringkali merupakan suasana hati, lebih cepat saat cemas, atau saat sanagat bahagia. Denyut
jantung juga merupakan gambaran kebugaran. Saat bergerak otot yang bekerja memerlukan
pasokan oksigen untuk mengolah energy yang terdapat pada makanan. Otot, terutama anggota
gerak tubuh, bisa dikendalikan. Makin banyak otot yang bekerja, makin banyak kebutuhan
oksigen, makin besar terjadinya denyut jantung pada tubuh. Jadi, secara tak langsung dapat
mengendalikan denyut jantung. Sisi baiknya, Selain dipergunakan untuk pertanda kebugaran,
denyut nadi dapat digunakan untuk panduan dosis berolahraga.

Secara umum denyut nadi maksimum orang sehat saat berolahraga adalah 80% x (220-usia) untuk
kebutuhan fitness. Sally Edward memberikan rumusan perhitungan denyut nadi masimum 210-
(0,5 x usia) – (0,05 x berat badan (dalam pound) ) + 4 untuk pria, sedangkan untuk wanita adalah
210-(0,5 x usia) – (0,05 x berat badan (dalam pound) ). Catatan 1kg = 2.2 pound. Sebenarnya ada
banyak cara untuk mengukur denyut nadi. Salah satu metode yang di-anggap efektif untuk
menentukan denyut nadi adalah Formula Karvonen. Menurut metode ini, denyut nadi dapat
diukur melalui pem-buluh arteri radialis yang ada di pergelangan tangan atau pembuluh arteri
carotis yang ada di leher. Tetapi, yang umum digunakan adalah melalui pergelangan tangan.
[4] Suhu tubuh adalah ukuran kemampuan yang dimiliki tubuh terutama dalam menghasilkan dan
juga menyingkirkan hawa panas yang terdapat dalam tubuh. Suhu tubuh adalah salah satu bagian
penting yang harus dipahami, karena melaluinya dapat diketahui apakah diri sendiri sudah
terserang penyakit serius atau tidak. Untuk mengetahui perbedaan suhu tubuh yang dapat
menentukan terjadinya gejala penyakit dalam tubuh, juga harus membedakan terlebih dahulu
seperti apakah suhu yang dimiliki tubuh dalam keadaan normal. Suhu tubuh yang dimiliki
memang penting untuk dipahami, karena tinggi atau rendahnya suhu pada tubuh tersebut dapat
berpotensi dan menimbulkan bahaya kesehatan.

[5] Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ialah semakin tinggi tingkat
pengetahuan seseorang, maka akan semakin mudah untuk menerima informasi tentang
obyek atau yang berkaitan dengan pengetahuan. Pengetahuan umumnya dapat diperoleh
dari informasi yang disampaikan oleh orang tua, guru, dan media massa. Pendidikan
sangat erat kaitannya dengan pengetahuan, pendidikan merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia yang sangat diperlukan untuk pengembangan diri. Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah untuk menerima, serta
mengembangkan pengetahuan dan teknologi. Pada penelitian ini, pengetahuan didapatkan
dari analisa pengkuran pendeteksian jantung dan suhu tubuh. pengukuran adalah suatu
kegiatan untuk mendapatkan informasi data secara kuantitatif. Hasil
dari pengukuran dapat berupa informasi- informasi atau data yang
dinyatakan dalam berntuk angka ataupun uraian yang sangat berguna dalampengambilan
keputusan, oleh karena itu mutu informasi haruslah akurat.

6. Metodologi
Langkah-langkah Penelitian:
- Studi literatur tentang:
Fog computing
Teori mengenai metode K-Means clustering
Penerapan metode clustering pada fog computing
Alat ukur detak jantung dan suhu tubuh
- Perencanaan analisa Fog Computing:
Teori dan penggunaan alat ukur Fog computing
Implementasi K-Means clustering pada alat ukur Fog computing
- Implementasi Fog Computing:
Pengolahan K-Means dalam implementasi pada alat ukur Fog computing
- Pengujian dan analisa
Analisa hasil dari pengolahan K-Means dalam implementasi pada alat ukur Fog
computing
- Pengambilan kesimpulan:
Pengambilan kesimpulan dengan menguraikan hasil analisa dalam implementasinya
terhadap objek yang diteliti yakni detak jantung dan suhu tubuh
7. Relevansi
Manfaat dari program ini adalah memberikan informasi kepada penyedia layanan
Kesehatan maupun masyarakat umum untuk dapat mengoptimalkan, memprediksi dan
mengkualifikasikan hasil dari detak jantung dan suhu tubuh yang telah diukur.
Analisis ini merupakan implementasi dari teori-teori dan algoritma yang sudah dipelajari
pada semester sebelumnya, terutama dalam bidang Teknologi Informasi.

8. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Bulan 1 Bulan Bulan Bulan
2 3 4
Studi literatur X X
Perencanaan analisa Fog Computing X X
Implementasi K-Means pada Fog Computing X X X X
Pengujian dan analisa K-Means terhadap Fog X X
Computing
Kesimpulan X

9. Daftar Pustaka

[1] Suryono, S., Putro, S. P., Widowati, W., dan Sunarno, S., 2018, A Capacitive Model
of Water Salinity Wireless Sensor System Based on WIFI-Microcontroller, In 2018 6th
International Conference on Information and Communication Technology (ICoICT) (pp.
211-215)

[2] Ediyanto, dkk, “Pengklasifikasian Karakteristik Dengan Metode K-Means Cluster


Analysis”, Buletin Ilmiah Mat. Stat dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 2 (2013),
hal 133-136.

[3] N H Wijaya dkk, “Alat Ukur Detak Jantung dan Suhu Tubuh Dilengkapi
Penyimpanan Data,”, Jurnal Prosiding SNATIF, No. 5, pp. 437-444, 2018.

[4] Kukus, Yondry, dkk. (2013). Suhu Tubuh : Homeostasis dan Efek terhadap Kinerja
Tubuh Manusia. Jurnal Biomedik Vol 1 No. 2 hal 107-118

[5] Umar, H. 1991. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai