Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Made Jastin Suci Antara

Nim : 2207030285
Prodi : pendidikan seni karawitan

Jawaban :
1.faktor faktor yang mempengaruhi terbentuknya budaya :
- Tempat tinggal: dimana seseorang itu tinggal, mempengaruhi suatu kebudayaan yang mereka
jalani, misalnya seseorang yang tinggal di daerah pantai mata pencaharian hidupnya tidak
mungkin mencari teh karena tidak sesuai dengan tempat tinggalnya.
- Pengaruh dari luar: pengaruh dari luar ini tidak terbatas. Misalnya bagi daerah Jawa Tengah,
lalu terpengaruh oleh Jawa Timur. Bagi Jawa Tengah, Jawa Timur itu termasuk pengaruh dari
luar.
Namun, pengaruh dari luar ini juga termasuk pengaruh dari bangsa asing yang dulu memang
pernah menjajah Indonesia.
Misalnya di Indonesia bagian timur banyak yang menganut agama kristen, sedangkan di bagian
barat banyak yang menganut agama islam karena terpengaruh Turki, dll.
- Iklim: iklim juga mempengaruhi kebudayaan yang dijalani oleh masyarakat.
Hawa dan suhu lingkungan juga dapat menentukan apa yang kita lakukan.
Misalnya, bagi orang-orang yang tinggal di daerah Eropa, udara disana dingin, sehingga mereka
membutuhkan sesuatu yang dapat menghangatkan badannya, salah satunya dengan meminum
alkohol.
Sedangkan di Indonesia hal tersebut dilarang untuk dilakukan, karena Indonesia beriklim tropis
sehingga udaranya tidak terlalu dingin dan juga terkadang tidak begitu panas, sehingga memang
tidak membutuhkan alkohol untuk dikonsumsi.
- Turunan nenek moyang: turunan dari nenek moyang ini, atau bisa katakan semacam tradisi
yang diturunkan kepada setiap anggota keluarganya.
Misalnya bahasa Jawa yang berbeda-beda, walaupun namanya itu sama-sama bahasa Jawa.
Hal ini dikarenakan keturunan dari nenek moyang kita yang terdahulu.
Mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa-bahasa tersebut sehingga dari generasi ke
generasi bahasa yang digunakan berbeda-beda, walaupun biasanya tingkat kekentalan berbahasa
daerah itu semakin berkurang.
- Mobilisasi: mobilisasi ini dapat menciptakan budaya baru. Misalnya ada orang Jawa yang
tinggal di Palembang. Sehingga apa yang ada disuku Jawa orang tersebut di gabungkan dengan
apa yang ada di Palembang, sehingga terbentuk budaya baru (terjadi akulturasi).
- Jarak dan Lingkungan: ketika terjadi jarak dan lingkungan yang berbeda maka juga terjadi
perbedaan budaya. Misalnya budaya didaerah Sumatera Utara berbeda dengan budaya di daerah
Jawa Timur.
Bahkan hal ini juga bisa terjadi didalam satu rumah, misalnya kebiasaan si adik dan si kakak
dikamar mereka masing-masing.
- Kepercayaan: kepercayaan juga mempengaruhi kebudayaan. Misalnya di daerah Bali
kebanyakan menganut agama Hindu, sedangkan di Medan banyak yang menganut agama kristen.
Ritual-ritual dan upacara agama yang dilakukan disetiap daerah tersebut berbeda-beda, dan hal
ini karena dipengaruhi oleh perbedaan kepercayaan.

2. stilah Campursari dalam dunia musik Indonesia mengacu pada campuran (crossover)


beberapa gendre musik kontemporer Indonesia. Nama campursari diambil dari bahasa Jawa yang
sebenarnya bersifat umum. Musik campursari di wilayah Jawa bagian tengah hingga timur
khususnya terkait dengan modifikasi alat-alat musik gambelan sehingga dapat dikombinasi
dengan instrumen musik barat, atau sebaliknya. Dalam kenyataannya, instrumen-instrumen
'asing' ini 'tunduk' pada pakem musik yang disukai masyarakat setempat: langgam
jawa dan gending.
Campursari pertama kali dipopulerkan oleh manthous dengan memasukkan keyboard ke dalam
orkestrasi gamelan pada sekitar akhir dekade 1980-an melalui kelompok gamelan "Maju
Lancar". Kemudian secara pesat masuk unsur-unsur baru seperti langgam Jawa (keroncong) serta
akhirnya dangdut. Pada dekade 2000-an telah dikenal bentuk-bentuk campursari yang
merupakan campuran gamelan dan keroncong (misalnya Kena Goda dari Nurhana), campuran
gamelan dan dangdut, serta campuran keroncong dan dangdut (congdut, populer dari lagu-
lagu didi kempot). Meskipun perkembangan campursari banyak dikritik oleh para pendukung
kemurnian aliran-aliran musik ini, semua pihak sepakat bahwa campursari merevitalisasi musik-
musik tradisional di wilayah tanah Jawa.

Anda mungkin juga menyukai