Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

Sejarah musik di setiap kabupaten di Sumatera Utara


Musik adalah bagian penting dari kebudayaan dan sejarah setiap daerah di Indonesia,
termasuk Sumatera Utara. Sumatera Utara, atau biasa disebut juga dengan Sumut, merupakan
salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Dalam
sejarahnya, Sumatera Utara telah melahirkan banyak jenis musik tradisional yang unik dan
memikat. Dalam makalah ini, akan dijelaskan tentang sejarah musik singkat di setiap kabupaten
di provinsi Sumatra Utara

1.Kabupaten Asahan

Sejarah musik di Kabupaten Asahan dapat ditelusuri kembali ke masa penjajahan Belanda saat
para pekerja perkebunan mengenalkan musik-musik mereka kepada masyarakat setempat.
Musik yang populer di wilayah ini adalah musik pop Melayu yang dipengaruhi oleh musik
dangdut. Grup musik populer dari Asahan adalah grup band Iklim yang berasal dari kota
Tanjung Balai.

2.Kabupaten Batubara

Musik tradisional yang populer di Kabupaten Batubara adalah musik gambus. Gambus adalah
alat musik khas Arab yang dimainkan dengan cara dipetik. Musik gambus sering dipentaskan
dalam acara-acara pernikahan dan festival budaya di Kabupaten Batubara. Selain itu, terdapat
pula musik populer bergenre dangdut yang mendominasi di daerah ini.

3.Kabupaten Dairi

Musik tradisional yang populer di Kabupaten Dairi adalah musik Batak. Musik Batak
menggunakan alat musik tradisional seperti gondang (goblet drum) dan gendang (drum). Tarian
tradisional seperti Tor-Tor juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya musik di
daerah ini. Selain itu, di Kabupaten Dairi juga terdapat pengaruh musik pop serta dangdut
dalam budaya musiknya.
4.Kabupaten Deli Serdang

Musik yang populer di Kabupaten Deli Serdang adalah musik Melayu. Musik Melayu di daerah
ini dipengaruhi oleh musik Melayu Malaysia dan Indonesia, serta memiliki ciri khas tersendiri.
Grup musik legendaris dari Deli Serdang adalah grup musik Melayu Delly Rollies.

5.Kabupaten Humbang Hasundutan

Musik tradisional yang populer di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah musik Batak. Seperti
di daerah Batak lainnya, musik tradisional Humbang Hasundutan juga menggunakan alat musik
tradisional seperti gondang dan gendang. Tarian tradisional seperti Tor-Tor juga sering diiringi
musik tradisional ini.

6.Kabupaten Karo

Musik tradisional yang populer di Kabupaten Karo adalah musik Batak Karo. Musik Batak Karo
memiliki ciri khas dengan penggunaan alat musik tradisional seperti gondang, gendang, dan
tuba. Musik ini sering dipentaskan dalam acara adat, upacara, dan festival budaya di daerah ini.

7.Kabupaten Labuhan Batu

Musik tradisional yang populer di Kabupaten Labuhan Batu adalah musik Melayu. Seperti musik
Melayu pada umumnya, musik di Labuhan Batu menggunakan alat musik tradisional seperti
gambus dan biola. Musik tersebut umumnya dimainkan dalam acara-acara pernikahan dan
festival budaya di kabupaten ini.

8.Kabupaten Labuhan Batu Selatan

Musik tradisional yang populer di Kabupaten Labuhan Batu Selatan adalah musik Melayu dan
musik Batak. Karena letaknya yang berdekatan dengan daerah Batak, musik tradisional Batak
juga banyak dipengaruhi oleh musik Melayu. Musik Melayu dan Batak sering dipentaskan dalam
acara-acara budaya di kabupaten ini.

9.Kabupaten Labuhan Batu Utara

Musik yang populer di Kabupaten Labuhan Batu Utara adalah musik Melayu dan musik Batak.
Karena Labuhan Batu Utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Karo, musik Batak Karo
juga memiliki pengaruh yang kuat dalam budaya musik daerah ini.
10.Kabupaten Langkat

Musik tradisional yang populer di Kabupaten Langkat adalah musik Melayu dan musik Batak.
Dalam musik Melayu Langkat terdapat pengaruh musik Melayu tradisional dan musik Melayu
modern yang dipopulerkan oleh grup musik Delly Rollies. Selain itu, musik Batak juga menjadi
bagian tak terpisahkan dari budaya musik Langkat

11.Kabupaten Simalungun:

Sejarah musik di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, Indonesia memiliki akar yang sangat
kaya. Tradisi musik di daerah ini telah ada sejak zaman nenek moyang Simalungun. Musik
tradisional Simalungun biasanya menggabungkan berbagai alat musik tradisional, seperti
gondang, solu bolon, hasapi, sarune batak, dan lainnya.

Salah satu bentuk musik tradisional yang paling terkenal dari Simalungun adalah Gondang
Simalungun. Gondang adalah kelompok musik yang terdiri dari beberapa alat musik, termasuk
gondang hulahubus, gondang hasapi, gondang pardomuan, dan gondang. Gondang Simalungun
biasanya dimainkan dalam berbagai kegiatan adat, seperti perkawinan, pemakaman, upacara
adat, dan festival.

12.Kabupaten Samosir

Di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, Indonesia, musik tradisional Batak Toba menjadi salah
satu warisan budaya yang penting. Musik tradisional Batak Toba biasanya digunakan dalam
berbagai upacara adat, seperti perkawinan, pemakaman, dan festival. Alat musik tradisional
yang paling umum digunakan adalah gondang, tonggal panaluan, sulim kerakal, dan hasapi.

Musik tradisional Batak Toba biasanya mengandalkan melodi yang kuat dan ritme yang dinamis.
Liriknya sering kali berisi nilai-nilai budaya, cerita-cerita mitologi, atau kisah-kisah sejarah.
Selain itu, musik modern juga telah menjadi bagian penting dari budaya musik Kabupaten
Samosir, dengan musik pop Batak semakin populer di daerah ini belakangan ini.

13.Kabupaten Nias Utara:

Di Kabupaten Nias Utara, Sumatra Utara, Indonesia, terdapat musik tradisional khas suku Nias.
Musik tradisional ini sering disebut dengan nama Fawi. Fawi terdiri dari beberapa alat musik
tradisional, seperti gonda, mogi, tagonso, dan moli.

Fawi biasanya dimainkan dalam berbagai acara adat, seperti upacara adat, perkawinan, dan
festival. Musik tradisional Nias sering kali menampilkan gerakan tarian yang khas dan diiringi
dengan suara yang kuat. Musik ini juga sering digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi
dengan para leluhur dan roh-roh yang dipercaya ada di sekitar mereka.

Itulah sejarah musik dari Kabupaten Simalungun, Samosir, dan Nias Utara di Sumatra Utara,
Indonesia. Musik tradisional di ketiga kabupaten ini tidak hanya menjadi bagian integral dari
budaya, tetapi juga berfungsi sebagai cara untuk mempertahankan dan menghormati warisan
nenek moyang mereka

14. Kabupaten Nias Barat

Kabupaten Nias Barat terletak di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Musik tradisional suku
Nias sangat beragam dan kaya. Musik tradisional Nias Barat umumnya terdiri dari tiga jenis
yaitu musik vokal, musik instrumental, dan tarian.

Musik vokal biasanya dinyanyikan dalam bentuk syair atau nisongon, yang sering
menggambarkan cerita dan kisah-kisah mitologis. Alat musik yang digunakan dalam musik vokal
tradisional Nias Barat adalah gendang, terompet, dan suling.

Musik instrumental tradisional Nias Barat juga sangat populer. Alat musik yang digunakan
termasuk gendang, seruling, gong, dan alat musik perkusi seperti tamborin, kabol, dan kali-kali.
Musik instrumental ini sering digunakan dalam acara-acara adat, upacara keagamaan, dan
perayaan penting lainnya.

Tarian tradisional Nias Barat juga merupakan bagian integral dari budaya musik mereka. Tarian-
tarian ini mencerminkan kehidupan sehari-hari, kisah sejarah, dan mitologi suku Nias. Gerakan
tarian biasanya enerjik dan dinamis, dengan kostum tradisional yang indah dan unik.

15. Kabupaten Serdang Bedagai

Kabupaten Serdang Bedagai terletak di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Musik tradisional
Serdang Bedagai biasanya terkait dengan adat istiadat, upacara keagamaan, atau festival
tradisional.

Salah satu jenis musik tradisional yang dikenal di Serdang Bedagai adalah Togu Simamora. Togu
Simamora adalah alat musik tradisional dalam bentuk drum tunggal yang terbuat dari kayu atau
bambu dengan permukaan kulit binatang. Musik ini biasanya dimainkan dalam upacara adat,
festival budaya, atau acara-acara besar masyarakat.

Selain itu, musik vokal tradisional juga cukup populer di Serdang Bedagai. Lagu-lagu tradisional
biasanya dinyanyikan dalam bahasa setempat dengan iringan musik alat musik tradisional
seperti gong, seruling, dan rebab.
16. Kabupaten Padang Lawas Utara

Kabupaten Padang Lawas Utara terletak di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Musik
tradisional Padang Lawas Utara umumnya terkait dengan adat istiadat, upacara keagamaan,
atau festival budaya.

Salah satu jenis musik tradisional yang dikenal di Padang Lawas Utara adalah Gondang Batak.
Gondang Batak adalah ansambel musik tradisional Batak yang terdiri dari alat musik seperti
gendang, suling bambu, ketipung, gordang, dan tor-tor. Musik ini biasanya dimainkan dalam
acara-acara adat, perkawinan, dan upacara keagamaan.

Selain itu, musik vokal tradisional juga penting di Padang Lawas Utara. Lagu-lagu tradisional
Batak sering dinyanyikan dalam bahasa Batak dengan irama yang khas. Musik vokal ini juga
sering ditemani dengan iringan alat musik seperti gitar, suling bambu, dan alat musik perkusi.

Inilah sejarah musik dari Kabupaten Nias Barat, Serdang Bedagai, dan Padang Lawas Utara.
Musik tradisional di daerah-daerah ini sangat penting dalam mempertahankan budaya dan
warisan musik tradisional mereka.

17. Kabupaten Pakpak Bharat

Adalah jenis musik tradisional yang berasal dari suku Pakpak Bharat atau Pakpak Dairi yang
terletak di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Indonesia. Musik ini merupakan bagian dari
budaya dan warisan nenek moyang mereka.

Sejarah musik Pakpak Bharat dapat ditelusuri dari catatan sejarah dan tradisi lisan yang masih
ada hingga saat ini. Musik ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Pakpak Bharat
selama berabad-abad.

Musik Pakpak Bharat biasanya dimainkan dengan alat musik tradisional seperti gendang, gong,
seruling, dan gitar. Alat musik ini digunakan untuk mengiringi tarian dan menyanyikan lagu-lagu
tradisional.

Musik Pakpak Bharat memiliki ciri khas dalam melodi dan ritme yang dihasilkan. Melodi musik
ini memiliki pola berulang yang khas, seringkali dimainkan dengan cara berjalan melingkar.
Ritme musiknya cenderung cepat dan enerjik, melekat pada tarian tradisional Pakpak Bharat.
Selain itu, lirik lagu dalam musik Pakpak Bharat biasanya berisi tentang kehidupan sehari-hari,
nilai-nilai sosial, mitos, legenda, dan cerita sejarah nenek moyang mereka. Menyanyikan lagu-
lagu ini merupakan cara untuk menghargai dan mewariskan nilai-nilai tradisional kepada
generasi selanjutnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, musik Pakpak Bharat juga mengalami perubahan.
Beberapa elemen musik modern seperti alat musik elektronik dan penggunaan bahasa
Indonesia dalam lirik lagu telah dimasukkan ke dalam pengaruh musik ini. Namun, meskipun
mengalami perubahan, musik Pakpak Bharat tetap berpegang pada nilai-nilai tradisionalnya.

18. Kabupaten Nias Selatan

Memiliki warisan tradisional yang kaya dan unik. Musik tradisional Nias Selatan memiliki
pengaruh dari alat musik tradisional seperti gitar, seruling, tandok, dan alat-alat musik yang
terbuat dari kayu atau bambu.

Musik Nias Selatan menawarkan bunyi dan ritme yang kuat dan enerjik. Alunan alat musik yang
khas digunakan dalam upacara adat, festival, dan acara sosial budaya. Lirik lagu dalam musik
tradisional Nias Selatan sering membahas tentang kehidupan sehari-hari, perjuangan, dan
legenda nenek moyang mereka.

Musik tradisional Nias Selatan juga mengalami perkembangan dengan pengaruh musik modern.
Penggunaan instrumen modern seperti gitar listrik dan drum elektronik telah dimasukkan ke
dalam pengaruh musik tradisional ini.

Namun, meskipun mengalami perkembangan, masyarakat Nias Selatan tetap menghargai dan
mempertahankan warisan budaya mereka. Mereka terus melestarikan musik tradisional ini
melalui pengajaran generasi muda dan pertunjukan budaya yang diadakan secara berkala.

19. Kabupaten Nias

Nias adalah sebuah pulau di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sejarah musik di Nias berasal
dari tradisi dan budaya suku Nias yang kaya dan kompleks. Musik tradisional Nias memiliki
peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari suku Nias, baik dalam upacara adat, ritual,
maupun kegiatan sosial.

Musik tradisional Nias terdiri dari berbagai jenis alat musik yang unik, seperti gondang batak,
fanela, lume, tandu, belu, dan bambu nias. Alat musik gondang batak adalah alat musik
pengiring tari yang terbuat dari kayu dan dihiasi dengan hiasan khas Nias. Fanela adalah alat
musik yang terbuat dari kulit binatang dan digunakan sebagai alat musik pengiring dalam
upacara adat dan ritual. Lume adalah sebuah alat musik yang terbuat dari kulit kerang dan
digunakan untuk mengiringi nyanyian dan tarian.

Selain itu, musik tradisional Nias juga memiliki jenis lagu yang berbeda-beda, seperti lagu
perang, lagu doa, lagu cinta, dan lagu anak-anak. Lagu-lagu ini menggambarkan kehidupan dan
kepercayaan suku Nias.

Dalam perkembangannya, musik tradisional Nias juga dipadukan dengan musik modern, seperti
musik pop dan musik rock. Beberapa musisi dari Nias telah menciptakan lagu-lagu yang populer
dan terkenal di tingkat nasional, seperti lagu-lagu dari grup musik Bawaima Project dan Victor
Hutabarat.

Seiring dengan perkembangan zaman, musik tradisional Nias juga semakin mendapatkan
perhatian dari masyarakat luas. Saat ini, terdapat berbagai pertunjukan musik tradisional Nias
yang diadakan, baik di dalam maupun di luar Nias. Hal ini membantu melestarikan dan
memperkenalkan musik tradisional Nias kepada generasi muda dan masyarakat luas.

Dengan demikian, sejarah musik dari Nias merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah dan
budaya suku Nias yang kaya. Musik tradisional Nias tidak hanya merupakan sarana hiburan,
tetapi juga merupakan ekspresi budaya dan identitas suku Nias.

20. Kabupaten Mandailing Natal

Musik Mandailing Natal berasal dari suku Mandailing, yang merupakan salah satu suku di
Sumatera Utara, Indonesia. Musik ini memiliki sejarah yang panjang yang terkait dengan tradisi
dan budaya masyarakat Mandailing.

Musik tradisional Mandailing Natal mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakatnya dan


digunakan dalam berbagai acara seperti perkawinan, pesta adat, dan acara keagamaan. Alat
musik yang digunakan dalam musik Mandailing Natal adalah seperti gendang, saluang (seruling
bambu), piatala (alat musik berupa lonceng), dan taganing (semacam gong).

Musik Mandailing Natal juga menggunakan jenis lagu-lagu yang khas, seperti lagu-lagu
pernikahan, lagu pesta, lagu doa, dan lagu-lagu berisi nasihat atau hikmah. Nyanyian-nyanyian
ini sering kali diiringi oleh alat musik tradisional.

Selain musik tradisional, perkembangan musik modern juga telah dirasakan di masyarakat
Mandailing Natal. Musik pop, dangdut, dan rock juga populer di kalangan suku Mandailing,
terutama di kalangan yang lebih muda.
Musik Mandailing Natal juga telah diperkenalkan ke dunia luar. Beberapa musisi asal
Mandailing telah menciptakan lagu-lagu yang terkenal di tingkat nasional dan bahkan
internasional. Misalnya, penyanyi dan pencipta lagu asal Mandailing, Victor Hutabarat, yang
terkenal dengan lagu-lagu populer seperti "Marboru Dayak" dan "Dendang Melayu". Musik
Mandailing juga telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Seiring dengan perkembangan zaman, musik Mandailing Natal tetap memiliki tempat yang
penting dalam budaya dan tradisi suku Mandailing. Musik ini menjadi bagian integral dari
kehidupan dan identitas suku Mandailing serta sebagai sarana untuk menjaga dan melestarikan
warisan budaya mereka.

21. Kabupaten Tapanuli Selatan

Musik dari Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, juga memiliki sejarah yang kaya dan beragam.
Musik tradisional daerah ini sangat dipengaruhi oleh budaya Batak, khususnya suku Batak
Tapanuli Selatan.

Salah satu alat musik tradisional yang populer di Tapanuli Selatan adalah gondang sabangunan.
Gondang sabangunan adalah sebuah alat musik yang terbuat dari bambu, yang dimainkan
dengan cara dipukul. Alat musik ini sering digunakan dalam berbagai acara adat, seperti
perkawinan, upacara adat, dan pesta rakyat.

Selain gondang sabangunan, ada juga alat musik tradisional lainnya seperti taganing (semacam
gong), sulim (seruling bambu), dan hata bolon (alat musik dawai). Semua alat musik ini
digunakan dalam rangkaian musik dan tarian tradisional Batak Tapanuli Selatan.

Salah satu jenis musik tradisional yang terkenal dari Tapanuli Selatan adalah musik tortor.
Tortor adalah tarian dan musik khas Batak Tapanuli Selatan yang diiringi oleh alat musik
tradisional. Biasanya dalam tarian tortor, para penari akan melengkapi penampilannya dengan
berbagai pernak-pernik tradisional seperti selendang dan ikat kepala.

Musik dari Tapanuli Selatan tidak hanya terbatas pada musik tradisional. Musik modern juga
telah memengaruhi budaya musik di daerah ini. Misalnya, genre musik pop dan rock menjadi
populer di kalangan masyarakat, terutama di kalangan yang lebih muda.

Musik dari Tapanuli Selatan juga telah diperkenalkan di tingkat nasional dan internasional
melalui berbagai penampilan dan rekaman musik. Beberapa musisi dari Tapanuli Selatan telah
menciptakan lagu-lagu yang dikenal di seluruh Indonesia, dan bahkan beberapa di antaranya
telah meraih kesuksesan di luar negeri.

Dengan berbagai pengaruh dan perkembangan musik, baik tradisional maupun modern, musik
dari Tapanuli Selatan tetap menjadi bagian yang penting dalam budaya dan identitas
masyarakat Tapanuli Selatan. Musisinya terus berusaha menjaga dan melestarikan warisan
budaya mereka melalui musik yang mereka hasilkan.

22. Kabupaten Tapanuli Tengah

Kabupaten Tapanuli Tengah, terletak di Provinsi Sumatera Utara, memiliki warisan budaya yang
kaya, termasuk dalam hal musik. Musik tradisional Tapanuli Tengah dipengaruhi oleh budaya
Batak Toba yang mendominasi daerah tersebut.

Salah satu bentuk musik tradisional yang populer di Tapanuli Tengah adalah gondang
sabangunan. Gondang sabangunan adalah jenis musik yang dimainkan dengan menggunakan
alat musik seperti gondang (gendang), sulim (seruling), dan tor-tor (gendang kecil). Musik ini
biasanya dimainkan pada acara-acara adat dan upacara tradisional, seperti pernikahan,
pemakaman, dan festival budaya.

Selain itu, kabupaten ini juga memiliki musik ulos boru yang dimainkan dengan menggunakan
alat musik tradisional seperti taganing (gong kecil), sarune (seruling), dan gondang (gendang).
Musik ulos boru sering dipentaskan dalam acara-acara adat seperti Mauliate (upacara adat
Batak Toba), hajatan adat, dan acara perayaan budaya lainnya.

Sebagai daerah yang kaya dengan kebudayaan Batak Toba, Tapanuli Tengah juga memiliki
tarian-tarian tradisional yang sering mengiringi musik tradisional. Contohnya adalah tarian
tortor, tarian maengket, dan tarian tor-tor. Tarian-tarian ini biasanya juga diiringi oleh musik
tradisional gondang sabangunan atau musik ulos boru.

Dalam beberapa tahun terakhir, musik modern seperti pop, rock, dan dangdut juga semakin
populer di Tapanuli Tengah, mengikuti tren musik modern di Indonesia secara umum. Namun,
musik tradisional tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya daerah ini dan diwariskan
dari generasi ke generasi.

23. Kabupaten Tapanuli Utara

Sejarah musik dari Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia, kental dengan
nuansa musik tradisional Batak. Musik tradisional Batak memiliki akar yang sangat kuat di
budaya Batak dan telah ada sejak zaman prasejarah.

Musik tradisional Batak terdiri dari berbagai instrumen seperti alat musik tiup, alat musik gesek,
alat musik pukul, dan alat musik petik. Beberapa instrumen tradisional yang populer di daerah
ini termasuk suling bambu (sahutan), arbab (genderang), taganing (gendang), gondang
(gendang), dan hasapi (gitar tradisional).
Awalnya, musik Batak digunakan dalam upacara adat dan ritual keagamaan. Namun, seiring
waktu, musik Batak mulai dipopulerkan di luar wilayah Tapanuli Utara dan menjadi bagian
penting dari industri musik Indonesia. Beberapa musisi Batak terkenal, seperti Trio Ambisi,
Victor Hutabarat, dan Charles Simbolon, telah memperkenalkan musik Batak ke tingkat nasional
dan internasional.

Selain musik tradisional, musik pop dan rock juga sangat populer di Kabupaten Tapanuli Utara.
Banyak grup musik lokal yang muncul dan bertujuan untuk memperkenalkan musik modern
kepada masyarakat lokal dan mengeksplorasi kombinasi antara musik tradisional dan modern.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Tapanuli Utara juga mulai mengadakan festival
musik sebagai bentuk penghargaan terhadap musik dan budaya lokal. Festival tersebut menjadi
platform bagi musisi lokal untuk tampil di depan publik dan mempromosikan musik Batak.

Secara keseluruhan, sejarah musik dari Kabupaten Tapanuli Utara adalah kisah tentang
kekayaan warisan budaya dan pengaruh yang dimiliki oleh musik tradisional Batak di Indonesia.
Musisi lokal terus berusaha melestarikan dan mengembangkan tradisi ini, sambil juga
memberikan sentuhan modern untuk tetap relevan dengan zaman sekarang.

23. Kabupaten Toba

Sejarah musik di Toba bermula dari tradisi dan budaya masyarakat Batak Toba yang telah ada
sejak ratusan tahun yang lalu. Musik tradisional Batak Toba memiliki peran penting dalam
upacara adat, ritual, dan kegiatan sosial masyarakat.

Alat musik tradisional yang digunakan dalam musik Batak Toba antara lain gondang, serune,
taganing, suling, dan hasapi. Gondang adalah jenis alat musik perkusi yang terdiri dari sepasang
gendang yang dimainkan dengan tangan. Serune adalah sejenis seruling bambu, sedangkan
taganing adalah jenis alat musik perkusi yang terbuat dari kuningan. Suling juga dimainkan
dengan meniup, sedangkan hasapi adalah jenis alat musik petik yang terbuat dari kayu.

Musik tradisional Batak Toba umumnya memiliki tempo yang cepat, ritme yang kuat, dan
melodi yang dinamis. Tarian yang didampingi oleh musik Batak Toba juga memiliki gerakan yang
energik dan atraktif. Beberapa jenis tarian yang populer di Toba antara lain tor-tor, sigale-gale,
dan tortor hata bulan.

Selain musik tradisional, di Toba juga terdapat perkembangan musik modern dari musik Batak
Toba. Pada tahun 1990-an, muncul sejumlah penyanyi pop Batak Toba yang berhasil meraih
popularitas di Indonesia, seperti Charles Hutagalung dan Dompak Sinaga. Musik pop Batak Toba
biasanya menggunakan bahasa Batak Toba dan menggabungkan unsur tradisional dengan
instrumen modern.
Pada tahun 2000-an, musik pop Batak Toba semakin berkembang dengan munculnya penyanyi-
penyanyi seperti Judika, Rafly, dan Trio Lamtama. Mereka berhasil meraih popularitas di
Indonesia dan meraih penghargaan di dalam dan luar negeri.

Sejak saat itu, musik pop Batak Toba terus berkembang dengan munculnya lebih banyak
penyanyi dan grup musik yang berbasis di Toba. Musik pop Batak Toba tidak hanya populer di
kalangan masyarakat Batak, tetapi juga di kalangan masyarakat luas di Indonesia.

24. Kabupaten Padang lawas

Kabupaten Padang Lawas merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatra
Utara, Indonesia. Kabupaten ini memiliki sejarah yang kaya dalam hal musik tradisional yang
dipertahankan oleh masyarakat setempat.

Musik tradisional dari Kabupaten Padang Lawas umumnya dipengaruhi oleh budaya Batak dan
Mandailing, yang merupakan kelompok etnis dominan di wilayah ini. Gaya musik tradisional ini
sering menggunakan alat musik seperti hasapi (sejenis gitar tradisional Batak), gondang (alat
musik perkusi berupa drum), sarune (alat musik tiup terbuat dari bambu), dan suling.

Selain itu, musik tradisional dari Kabupaten Padang Lawas juga sering disertai dengan vokal
yang khas. Penyanyi biasanya menggunakan teknik bernyanyi melengking dengan melodi yang
disesuaikan dengan irama musik yang dimainkan.

Musik tradisional ini sering digunakan dalam berbagai acara adat dan upacara tradisional
seperti pernikahan, pertanian, dan perayaan keagamaan. Selama acara adat, musik tradisional
juga digunakan sebagai media ungkapan kegembiraan dan rasa syukur.

Selain musik tradisional, Kabupaten Padang Lawas juga memiliki musik modern yang
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan tren musik global. Banyak musisi lokal yang
bermain genre pop, rock, dangdut, dan lain-lain. Mereka sering tampil dalam acara-acara
hiburan lokal untuk menghibur masyarakat setempat.

Secara keseluruhan, musik dari Kabupaten Padang Lawas mencerminkan budaya dan tradisi
lokal yang kaya. Musik tradisional dipertahankan oleh masyarakat dengan bangga sementara
musik modern menjadi semakin populer dan mengikuti tren musik kontemporer. Inilah yang
menjadikan musik dari Kabupaten Padang Lawas unik dan beragam.

25. Kabupaten Padang lawas

Kabupaten Padang Lawas terletak di provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Sejarah musik di daerah
ini dapat ditelusuri kembali ke zaman prasejarah dengan adanya peninggalan arkeologis berupa
alat musik tradisional.
Musik tradisional yang populer di Padang Lawas antara lain adalah musik daerah Mandailing
seperti gondang sabangunan, gondang hasapi, dan gondang mangalahat. Gondang sabangunan
adalah sebuah kelompok musik yang terdiri dari pemain gondang, hasapi (jenis alat musik
petik), dan pukul. Mereka memainkan lagu-lagu tradisional Mandailing sambil menari dan
bernyanyi. Gondang sabangunan sering dijumpai dalam acara-acara adat, seperti perkawinan
atau pesta kebesaran.

Selain itu, terdapat juga musik tradisional Batak, seperti gondang naposo (gondang alim),
gondang sibunga-bunga, dan maragondon. Gondang naposo adalah jenis musik tradisional
Batak yang dimainkan dengan alat musik tradisional seperti gondang, taganing (gendang), dan
suling. Musik ini sering digunakan dalam upacara adat Batak, seperti pesta pernikahan atau
acara penting lainnya.

Selain musik tradisional, musik modern juga telah berkembang di Kabupaten Padang Lawas.
Ada sejumlah musisi yang berasal dari daerah ini dan telah meraih kesuksesan di panggung
nasional. Beberapa di antaranya adalah Nagabonar, Edi Silitonga, dan Iis Sugiarti. Mereka telah
merilis berbagai album dan lagu yang populer di Indonesia.

Dalam perkembangan musik modern, lagu-lagu daerah Padang Lawas juga sering diaransemen
dengan sentuhan musik modern. Hal ini dapat dilihat dari berbagai grup band atau musisi lokal
yang berupaya melestarikan lagu-lagu tradisional dengan mengemasnya dalam aransemen
yang lebih segar dan kontemporer.

Sejarah musik di Kabupaten Padang Lawas kaya dan beragam, mencakup musik tradisional
Mandailing, musik tradisional Batak, serta pengaruh musik modern. Hal ini mencerminkan
kekayaan budaya musik di daerah ini yang terus berkembang seiring waktu.
1.1 Latar Belakang

Musik menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Tak hanya saat ini saja,
namun sejak lama musik telah hidup dari masa ke masa. Semakin berkembangnya zaman,
kualitas musik di setiap negara juga terus meningkat. Sejak dulu, juga dikenal yang namanya
musik tradisional.Musik tradisional adalah musik yang telah hidup dan menjadi budaya suatu
daerah tertentu selama ribuan tahun. Di setiap daerah musik-musik tersebut memiliki ciri khas
masing-masing. Baik itu bentuknya, cara memainkannya, maupun bunyi yang dihasilkan.

Jenis musik ini diciptakan oleh orang-orang yang menetap di satu lokasi tertentu, dimainkan
atau dilantunkan secara khas. Biasanya musik tradisional dalam tradisi lisan. Mereka dipelajari
melalui pendengaran, alih-alih literatur tertulis.Pada akhirnya, musik tradisional menjadi bagian
dari identitas sebuah daerah. Musik daerah sering dimainkan dalam upacara adat atau hiburan
rakyat. Musik tradisional mengandung jejak budaya lokal, dan nama-nama komposer umumnya
tidak diketahui.

Ada beragam jenis instrumen dan musik tradisi yang hidup dalam kebudayaan masyarakat
Batak di Sumatra Utara.Etnis Batak secara antropologis terbagi ke dalam enam kelompok, yakni
Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Mandailing dan Angkola, serta Sipirok. Masing-masing
kelompok itu memiliki ragam musiknya sendiri, dan mengembangkan kekayaan bunyinya
masing-masing.

Masyarakat Batak mengenal musik melalui beragam istilah yang bermakna instrumen
sekaligus jenis musik, misalnya gondang, gordang, gendang dan masih banyak lagi. Musik itu
pada umumnya adalah bagian dari keseharian masyarakat Batak tradisional yang muasalnya
hadir dalam upacara-upacara ataupun ritual.Dari segi instrumen, ada banyak jenis alat musik di
komunal Batak, seperti set taganing, gong, sarune, esek, oloan, panggora, hasapi, terompet dan
masih banyak lagi yang lainnya. Semua itu tak lain adalah bukti kayanya khazanah musik yang
lahir dari masyarakat Batak.
Lagu daerah dan alat musik
Berikut ini keterangan tentang lagu daerah dan alat musik tradisional dari provinsi Sumatra
Utara di setiap kabupatennya

Kabupaten Lagu daerah Alat musik

Nias • Lagu Boi Fomendrua

• Lagu Boi Fatahi

•. Lagu Baloi Khou


Zaradadu

• Tano niha Tutu

• Tari maena

Faritia

Mandailing •Ketabo
Natal
• Benteng Huraba

•Mandailing

•Bujing-bujing
Panyabungan • Tubu
Ni Marga
Gordang sambilan
Tapanuli Utara  Lagu Rambadia

 Aek Sarulla

Garantung

Asahan  Wak Alang


Bekeghojo

Gendang

Batu Bara 

Gambus

Dairi  Lagu Pak-pak


Humbang  Musik batak
Hasudutan pada
umumnya

Gondang

Karo  Erkata Berdil

 Terang Bulan

 Sora Mido

 Piso Surit

Kulcapi

Labuhan Batu  Angkot


Labuhan Batu

Gambus

Samosir  Pulo Samosir


Tonggal panaluan

Mandaling Natal  O Mandailing

 Ketabo

 Benteng
Huraba

 Bujing-bujing
Panyambunga
n

 Tubu ni Marga

 Dendang
Melayu

 Marboru
Dayak

Toba  Sori Ya Katulla

 Boru
Panggoaran

Serune

Anda mungkin juga menyukai