KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH Swt. karena telah memberikan
rahmat, hidayah, serta kesehatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Makalah yang berjudul “Teori Masuknya Islam Ke Indonesia” ini
disusun berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis dari berbagai sumber, sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Penulis juga berterima kasih kepada teman satu kelompok penulis yang telah bekerja
sama dengan baik dalam menyelesaikan tugas makalah ini Penulis berharap makalah ini
dapat memberikan informasi serta menambah wawasan kepada teman-teman atau pembaca
tentang sistem endokrin.Penulis sadar sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam
proses belajar, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
berharap kritik dan saran dari teman-teman atau pembaca agar dapat memperbaiki
kekurangan dan kesalahan dalam makaah ini.
Muara Bungo, 22 Mei 2023
Penulis
Kelompo I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan Masalah...................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Teori Masuknya Islam di Nusantara...................................................................
B. Teori Gujarat......................................................................................................
C. Teori Bengal.......................................................................................................
D. Teori Coromandel dan Malabar...........................................................................
E. Teori Arabia........................................................................................................
F. Teori Persia..........................................................................................................
G. Teori Mesir ........................................................................................................
H. Teori Da’i...........................................................................................................
I. Teori Pedagang...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah Negara di
Asia Tenggara ini disebut
sebagai tanah dengan populasi
Muslim tertinggi. Persentase
Muslim Indonesia mencapai
hingga 12,7 persen dari
populasi
dunia. Dari 205 juta penduduk
Indonesia, dilaporkan
sedikitnya 88,1 persen
beragama Islam.
Indonesia menempati urutan
nomor pertama dari sekian
banyak negara Islam di dunia
dengan populasi muslim
terbesar, padahal Indonesia
bukanlah Negara berbasis
Islam. Urutan
kedua adalah; Pakistan, India,
Bangladesh, Mesir, Nigeria,
Iran, Turki, Algeria, dan
urutan
1
kesepuluh adalah Maroko.
Pada masa kedatangan dan
penyebaran Islam di Indonesia
terdapat beraneka ragam
suku bangsa, organisasi
pemerintahan, struktur
ekonomi, dan sosial
budaya.Suku bangsa
Indonesia yang bertempat
tinggal di daerah-daerah
pedalaman, jika dilihat dari
sudut
antropologi budaya, belum
banyak mengalami
percampuran jenis-jenis
bangsa dan budaya
dari luar, seperti dari India,
Persia, Arab, dan
Eropa.Struktur sosial,
ekonomi, dan budayanya
agak statis dibandingkan
dengan suku bangsa yang
mendiami daerah pesisir.
Mereka yang
berdiam di pesisir, lebih-
lebih di kota pelabuhan,
menunjukkan ciri-ciri fisik
dan sosial
budaya yang lebih berkembang
akibat percampuran dengan
bangsa dan budaya dari luar.
Meskipun persoalan ini
bukan hal baru, namun
mendiskusikannya kembali
akan
selalumemberi manfaat,
mengingat perkembangan
ilmu pengetahuan yang
tidak
pernahmengenal titik
terminasi. Kemungkinan
sejarah selalu terbuka
untuk ditulis
ulangdidasarkan pada
beberapa hal, di antaranya
adalah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara di Asia Tenggara ini disebut sebagai tanah dengan populasi
Muslim tertinggi. Persentase Muslim Indonesia mencapai hingga 12,7 persen dari populasi
dunia. Dari 205 juta penduduk Indonesia, dilaporkan sedikitnya 88,1 persen beragama Islam.
Indonesia menempati urutan nomor pertama dari sekian banyak negara Islam di dunia dengan
populasi muslim terbesar, padahal Indonesia bukanlah Negara berbasis Islam. Urutan kedua
adalah; Pakistan, India, Bangladesh, Mesir, Nigeria, Iran, Turki, Algeria, dan urutan
kesepuluh adalah Maroko.Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia
terdapat beraneka ragam suku bangsa, organisasi pemerintahan, struktur ekonomi,
dan sosial budaya.Suku bangsa.
B. Rumusan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Masuknya Islam di Nusantara
Pembahasan tentang teori kedatangan islam di Nusantara, memiliki
beberapa pendapat di kalangan beberapa ahli. Pendapat tersebut berkisar pada tiga
masalah pokok, yakni asal-muasal islam berkembang di wilayah Nusantara, pembawa
dan pendakwah islam dan kapan sebenarnya islam mulai muncul di Nusantara.
Ada sejumlah teori yang membicarakan mengenai asala-muasal Islam yang
berkembang di Nusantara yaitu teori gujarat, teori persia, dan teori arabi.
Teori Gujarat
Teori ini dikemukaka oleh
sejumlah sarjana Belanda,
antara lain Pijnappel, Snouck
Hurgronje dan Moquette.
Teori ini mengatakan bahwa
Islam yang berkembang di
Nusantara
buka berasal dari Persia atau
Arabia, melainkan dari orang-
orang Arab yang bermigrasi
dan
menetap di wilayah India
dan kemudian membawanya
ke Nusantara. Teori Gujarat
ini
mendasarkan pendapatnya
melalui teori mazhab dan teori
nisan. Menurut teri ini,
ditemukan
adanya persamaan Mazhab
yang dianut oleh umat Islam
Nusantara dengan umat Islam
di
Gujarat. Mazhab yang dianut
oleh kedua komunitas Muslim
ini adalah mazhab Syafi’i.
Pada
saat yang bersamaan teori
mazhab ini dikuatkan oleh
teori nisan, yakni
ditemukannya model
dan bentuk nisan pada
makam-makam baik di Pasai,
Semenanjung Malaya dan di
Gresik,
yang bentuk dan modelnya
sama dengan yang ada di
Gujarat. Karena bukti-bukti
itu, mereka
memastikan Islam yang
berkembang di Nusantara
pastilah berasal dari san
B. Teori Gujarat
Teori ini dikemukaka oleh sejumlah sarjana Belanda, antara lain Pijnappel,
Snouck Hurgronje dan Moquette. Teori ini mengatakan bahwa Islam yang berkembang di
Nusantara buka berasal dari Persia atau Arabia, melainkan dari orang-orang Arab yang
bermigrasi dan menetap di wilayah India dan kemudian membawanya ke
Nusantara. Teori Gujarat ini mendasarkan pendapatnya melalui teori mazhab dan teori
nisan. Menurut teri ini, ditemukan adanya persamaan Mazhab yang dianut oleh umat
Islam Nusantara dengan umat Islam di Gujarat. Mazhab yang dianut oleh kedua
komunitas Muslim ini adalah mazhab Syafi’i. Pada saat yang bersamaan teori mazhab ini
dikuatkan oleh teori nisan, yakni ditemukannya model dan bentuk nisan pada makam-
makam baik di Pasai, Semenanjung Malaya dan di Gresik, yang bentuk dan modelnya
sama dengan yang ada di Gujarat. Karena bukti-bukti itu, mereka memastikan Islam yang
berkembang di Nusantara pastilah berasal dari san.
C. Teori Bengal
Teori ini mengatakan bahwa Islam Nusantara berasal dari daerah Bengal. Teori ini
dikemukakan oleh S.Q.Fatimi. Teori Bengalnya Fatimi ini juga didasarkan pada teori
nisan. Menurut Fatimi model dan bentuk nisan Malik Al-Shalih, raja Pasai, berbeda
sepenuhnya dengan batu nisan yang terdapat di Gujarat. Bentuk dan model dari nisan
itu justru mirip dengan batu nisan yang ada di Bengal. Oleh karena itu,
menurutnya pastilah Islam juga berasal dari sana. Namun demikian teori nisan Fatimi
ini kemudian menjadi lemah dengan diajukannya teori mazhab. Mengikuti teori
Mazhab, ternyata terdapat perbedaan mazhab. yang dianut oleh umat Islam Bengal
E. Teori Arabia
F. Teori Persia
Teori ini mendasarkan pada teori mazhab. Ditemukan adanya peninggalan mazhab
keagamaan di Sumatra dan Jawa yang bercoral Syi’ah. Juga disebutkan adanya ulama
fiqih yang dekat dengan Sultan yang memiliki keturunan Persia. Seorang berasal dari
Shiraz dan seorang lagi berasal dari Lifaham.
G. Teori Mesir
Teori yang dikemukakan oleh Kajizer ini uga mendasarkan pada teori mazhab,
dengan mengatakan bahwa ada persamaan mazhab yang dianut oleh penduduk
Mesir Nusantara, yaitu mazhab Syafi’i. Teori Arab-Mesir ini juga dikuatkan oleh
Niemann dan de Hollander. Tetapi keduanya memberikan revisi, bahwa bukan Mesir
sebagai sumber Islam Nusantara, melainkan Hadramaut. Sementara itu dalam seminar
yang diselenggarakan tahun 1969 dan 1978 tentang kedatangan Islam ke Nusantara
menyimpulkan bahwa Islam langsung dating dari Arabia, tidak melalui dari India.
H. Teori Da’i
Penyebar Islam adalah para guru dan penyebar profesional (para da’i). Mereka secara
khusus memiliki misi untuk menyebarkan agama Islam. Kemungkinan ini didasarkan
pada riwayat-riwayat yang dikemukakan historiografi Islam klasik, seperti misalnya
hikayat raja- raja Pasai (ditulis setelah 1350), sejarah Melayu (ditulis setelah 1500) dan
Hikayat Merong Mahawangsa (ditulis setelah 1630).
I. Teori Pedagang
Islam disebarkan oleh para pedagang. Mengenai peran pedagang dalam penyebaran
Islam kebanyakan dikemukakan oleh sarjana Barat. Menurut mereka para pedagang
Muslim menyebarkan Islam sambil melakukan usaha perdagangan. Elaborasi lebih
lanjut dari teori pedagang adalah bahwa para pedagang Muslim tersebut
melakukan perkawinan dengan wanita setempat dimana mereka bermukim dan
menetap. Dengan pembentukan keluarg Muslim, maka nukleus komunitas-komunitas
Muslim pun terbentuk
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam datang ke Indonesia ketika masih ada pengaruh yang kuat antara
Hindu dan Buddha. Masyarakat Indonesia berkenalan dengan agama dan kebudayaan
Islam melalui jalur perdagangan, sama seperti ketika berkenalan dengan agama Hindu
dan Buddha. Persebaran Islam pertama kali terjadi di masyarakat pesisir laut
dimana mereka lebih terbuka dengan budaya asing dan perdagangan. Setelah
itu, islam meyebar ke daerah pedalaman dan pegunungan melalui aktivitas
ekonomi, pendidikan, dan politik.
B. Saran