Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. Helenah
2. Indigo Mutiara

KELAS : XII IPS 2

SMA NEGERI 1 CIRUAS


TAHUN AJARAN 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kami begitu banyak nikmat dan karunia, sehingga kami dapat menjalankan
kewajiban kami untuk belajar dan menuntut ilmu, serta atas izin-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas dan kewajiban kami di mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam, dengan judul makalah : “Perkembangan Islam di Nusantara”.

Kami sangat menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini terdapat bantuan
dari banyak pihak yang telah sangat tulus membantu, mendoakan, dan memberi saran-
sarannya terkait pembuatan makalah ini sehingga dapat kami selesaikan tepat waktu dan kami
sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang sudah mau membantu kami menyelesaikan
makalah ini.

Kami selaku kelompok penyusun sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh sebab itu, kami sangat terbuka akan kritikan dan saran-saran dari berbagai pihak yang
dapat menambah pengetahuan kami kedepannya. Akhirnya, kami berharap makalah ini dapat
membantu, memberikan manfaat dan pengetahuan baru bagi pembacanya.

Serang, 8 Oktober 2021

Kelompok Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Batasan Masalah..........................................................................................................2
D. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Proses Masuknya Islam Ke Nusantara........................................................................3
1. Teori Gujarat............................................................................................................3
2. Teori Mekkah/Arab..................................................................................................4
3. Teori Persia..............................................................................................................4
4. Teori Tiongkok/China..............................................................................................5
B. Cara Islam Masuk Ke Nusantara.................................................................................5
1. Jalur Perdagangan....................................................................................................5
2. Jalur Pernikahan.......................................................................................................6
3. Jalur Tasawuf...........................................................................................................6
4. Jalur Pendidikan.......................................................................................................6
5. Jalur Seni dan Budaya..............................................................................................7
C. Perkembangan Islam Di Nusantara.............................................................................7
D. Dampak Yang Timbul Setelah Islam Masuk ke Nusantara.........................................8
1) Kehidupan Ekonomi Indonesia................................................................................8
2) Sistem Politik Indonesia..........................................................................................8
3) Perilaku Keagaman..................................................................................................8
4) Bentuk Corak-Corak Bangunan atau Peninggalan..................................................9
5) Munculnya Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara.................................................9
E. Hikmah Masuknya Islam ke Nusantara.....................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................11

ii
PENUTUP................................................................................................................................11
I. Kesimpulan...................................................................................................................11
II. Kritik dan Saran.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara dengan yang memiliki populasi umat Islam
terbanyak di dunia. Hampir 90 persen masyarakat Indonesia beragama Islam, meskipun
demikian Indonesia tidak dapat dibentuk menjadi Negara Islam Karena ideologi yang ada
adalah ideologi demokrasi dimana semua agama tidak ada yang diasingkan di Indonesia.
Indonesia hanya mengakui 5 agama saja, yaitu Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu.

Perkembangan Islam sampai menjadi agama mayoritas di Indonesia ternyata sudah


sangat melalui proses sejarah yang begitu panjang. Proses sejarah itupun menjadi daya tarik
sendiri untuk dipelajari. Sejarah orang lain ataupun diri sendiri apabila dipelajari, dapat
menjadi sebuah pengingat, sebuah pengalaman, pembelajaran, motivasi untuk menjalani
kehidupan di masa depan.

Islam adalah agama yang sudah berkembang sejak lebih dari empat belas abad yang
lalu ini pertama kali diajarkan oleh Rasulullah di tengah-tengah peradaban Timur Tengah
Kuno yang telah mapan dari sebelumnya. Menurut salah satu sumber, Islam masuk ke
Nusantara pada abad ke-13 Masehi atau abad pertama Hijriah. Sejak saat itu ajaran Islam
terus berkembang dan dapat diterima diseluruh lapisan masyarakat Nusantara hingga jumlah
umat pun bertambah secara berkesinambungan hingga saat ini.

B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana proses masuknya Islam di Nusantara?
B. Bagaimana cara Islam masuk ke Nusantara?
C. Bagaimana perkembangan Islam di Nusantara?
D. Apa yang timbul dari proses masuknya Islam di Nusantara?
E. Hikmah apa yang dapat kita petik dari proses sejarah ini?

1
C. Batasan Masalah
1) Pembahasan dalam makalah ini hanya berfokus pada bagaimana perkembangan Islam
di Nusantara.
2) Selanjutnya makalah ini membahas tentang cara atau metode dalam menyebarkan
Islam di Nusantara.
3) Makalah ini hanya membahas seputar perkembangan Islam di Nusantara, dampak dan
hikmah apa yang ditimbulkan dari perkembangan Islam di Nusantara ini.

D. Tujuan
1) Mengetahui bagaimana proses masuknya agama Islam di Nusantara?
2) Mempelajari cara seperti apa yang dilakukan untuk menyebarkan Islam di Nusantara?
3) Mengetahui bagaimana perkembangan dari agama Islam di Nusantara?
4) Mencari tahu apa saja dampak yang ditimbulkan akibat penyebaran Islam di
Nusantara?
5) Menganalisis hikmah yang terdapat dari proses perkembangan Islam di Nusantara?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Masuknya Islam Ke Nusantara


Islam masuk ke Indonesia diasaat masyarakat Indonesia sudah menganut beberapa
agama dan kepercayaan. Agama yang sudah ada di Indonesia sebelum Islam adalah agama
Hindu dan Budha, bahkan dibeberapa daerah sudah ditemukan kerajaan bercorak Hindu serta
Budha.

Islam masuk ditengah-tengah ajaran Hindu Budha dan kepercayaan-kepercayaan


seperti animisme dan dinamisme. Islam dapat diterima dalam masyarakat Indonesia karena
Islam masuk dengan damai tanpa peperangan dan tanpa pemaksaan, syarat masuk Islam pun
hanya dengan mengucapkan 2 kalimat syahadat.

Proses awal masuknya Islam ke Indonesia pun terbagi menjadi beberapa teori, yaitu
teori Gujarat, Arab, Persia, dan Cina. Berikut penjelasan mengenai teori-teori tersebut :

1. Teori Gujarat
Teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama datang dari teori Gujarat.
Diceritakan dalam teori ini, Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M dari pedagang
India Muslim. Teori ini berkembang dari Pijnappel dari Universitas Leiden yang mengatakan
bahwa asal muasal Islam dari Gujarat dan Malabar. Kemudian, orang Arab bermazhab Syafi'i
bermigrasi ke India dan orang India lah yang membawanya ke Indonesia.

Pendapat ini juga ditegaskan oleh Snouck Hurgronje dalam buku 'L'Arabie et Les
Indes Neelandaises atau Reveu de I'Histoire des Religious bahwa hubungan dagang Indonesia
dan India telah lama terjalin, kemudian inskripsi tertua tentang Islam terdapat di Sumatera
memberikan gambaran hubungan antara Sumatera dengan Gujarat. Selain itu, ada juga teori
Gujarat dari Moquette di mana ia mengatakan bahwa agama Islam di Tanah Air berasal dari
Gujarat berdasarkan bukti peninggalan artefak berupa batu nisan di Pasai, kawasan utara
Sumatera pada 1428 M. Adapun, batu nisan itu memiliki kemiripan dengan batu nisan di
makam Maulana Malik Ibrahim di Jawa Timur, yakni memiliki bentuk dengan batu nisan di
Cambay, Gujarat, India.

3
2. Teori Mekkah/Arab
Teori masuknya Islam ke Indonesia lainnya adalah teori Mekah. Teori ini pertama
kali dicetuskan oleh Hamka dalam Dies Natalis PTAIN ke-8 di Yogyakarta sebagai koreksi
dari teori Gujarat. Menurut Hamka, bangsa Arab pertama kali ke Indonesia membawa agama
Islam dan diikuti Persia dan Gujarat. Adapun, disebutkan masuknya Islam terjadi sebelum
abad ke-13 M, yakni 7 Masehi atau abad pertama hijriyah.

Hal ini dibuktikan setelah wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 632 M, di mana
kepemimpinan Islam dipegang oleh para khalifa. Di bawah kepemimpinan itu, agama Islam
disebarkan lebih luas hingga ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, Spanyol. Kemudian, di
masa Dinasti Umayyah pengaruh semakin meluas hingga ke Nusantara. Menurut Arnold
(Morrison 1951) bukti masuknya Islam ke Indonesia dari para pedagang Arab menyebarkan
Islam ketika mereka berdagang hal ini juga sesuai dengan fakta pedagang Arab menjadi
pemimpin pemukiman di pesisir pantai Sumatera. Para pedagang Arab tersebut juga
melakukan pernikahan dengan penduduk lokal sehingga agama Islam semakin menyebar di
Nusantara.

3. Teori Persia
Teori masuknya Islam ke Indonesia terakhir adalah Persia yang dicetuskan oleh
Hoesein Djajadiningrat. Dijelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Persia singgah di
Gujarat pada abad ke-13. Hal ini terbukti dari kebudayaan Indonesia yang memiliki
persamaan dengan Persia.

Hal ini juga dipertegas oleh Morgan (1963:139-140) bahwa masyarakat Islam
Indonesia sama dengan Persia. Terbukti, peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari
peringatan Syi'ah atas syahidnya Husein. Peringatan ini berbentuk pembuatan bubur Syura.
Selain itu, di Minangkabau bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan-bulan Husein. Lalu
di Sumatera Tengah diperingati dengan mengarak keranda Husein untuk dilemparkan ke
sungai.

Selanjutnya, teori ini juga didukung dengan kesamaan ajaran Syekh Siti Jenar dengan
ajaran Sufi Iran al-Hallaj. Ketiga, penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf
Arab untuk tanda bunyi harakat dalam pengajian Al-Quran tingkat awal. Kesamaan terakhir
adalah nisan pada makam Malik Saleh dan Malik Ibrahim dipesan dari Gujarat dan terdapat
pengakuan umat Islam terhadap madzhab Syafi'i di daerah Malabar. Itulah peta masuknya

4
Islam ke Indonesia beserta teori-teori yang ada. Meski terdapat beberapa versi teori namun
hingga saat ini belum ada bukti mana teori yang paling kuat.

4. Teori Tiongkok/China
Ajaran Islam berkembang di Tiongkok pada masa Dinasti Tang (618-905 M) dibawa
oleh panglima muslim dari kekhalifahan di Madinah semasa era Khalifah Ustman bin Affan,
yakni Saad bin Abi Waqqash.

Kanton pernah menjadi pusatnya para pendakwah muslim dari Tiongkok. Jean A.
Berlie (2004) dalam buku Islam in China menyebut relasi pertama antara orang-orang Islam
dari Arab dengan bangsa Tiongkok terjadi pada 713 M. Diyakini, Islam memasuki Nusantara
bersamaan migrasi orang-orang Tiongkok ke Asia Tenggara. Mereka memasuki wilayah
Sumatra bagian selatan, Palembang, pada 879 atau abad ke-9 M. Bukti lain adalah banyak
pendakwah Islam keturunan Tiongkok yang punya pengaruh besar di Kesultanan Demak,
kerajaan Islam pertama di Jawa, seiring dengan keruntuhan Kemaharajaan Majapahit pada
perjalanan abad ke-13 M. Sebagian dari mereka disebut Wali Songo.

B. Cara Islam Masuk Ke Nusantara


Dalam sejarahnya, Islam masuk dan menyebar di Indoensia dengan cepat. Ajaran
yang memuat nilai ketakwaan pada Tuhan, kedamaian, dan kesetaraan antar manusia menarik
minat masyarakat Indonesia untuk menerima dan memeluk agama Islam. Hal ini tercermin
dengan adanya kerajaan-kerajaan Islam atau kesultanan di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam menyebarkan ajaran Islam, terdapat beberapa jalur atau cara yang digunakan
para pendakwah Islam pada saat itu. Jalur yang digunakan untuk menyebarkan Islam antara
lain : Jalur perdagangan, jalur pernikahan, jalur tasawuf, jalur pendidikan dan jalur seni
budaya. Berikut adalah penjelasannya,

1. Jalur Perdagangan
Jalur yang digunakan dalam proses Islamisasi di Indonesia pada awalnya melalui
perdagangan dari para pedagang Arab, Persia, maupun Gujarat. Hal ini sesuai dengan
perkembangan lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia yang ramai mulai abad ke 7
sampai 16 masehi. Tidak hanya melakukan transaksi niaga, para pedagang dari Arab, Persia
dan Gujarat mengenalkan ajaran dan nilai-nilai Islam kepada mitranya dari Indonesia lalu
kepada masyarakat sekitar. Sebagai pedagang, mereka bisa bergaul luwes dengan semua

5
orang, sehingga suasana pelabuhan yang ramai menjadi kesempatan baik untuk mengenalkan
ajaran Islam.

Selanjutnya, sejumlah pedagang memutuskan untuk menetapkan dan mendirikan


perkampungan yang tidak jauh dari pelabuhan maupun Bandar perdagangan. Adanya
perkampungan itu membuat interaksi semakin intens dan membuka kesempatan masyarakat
sekitar untuk mengenal lebih jauh ajaran Islam, apalagi budi dan suri teladan yang ditunjukan
para pedagang semakin menarik banyak orang untuk memeluk agama Islam.

2. Jalur Pernikahan
Jalur perkawinan adalah salah satu cara penyebaran Islam di Indonesia. Pedagang
muslim yang menetap ada yang menikah dengan putri raja atau putri bangsawan setempat,
karena kedudukan pedagang ini terhormat di mata masyarakat. Pihak pedagang mensyaratkan
pihak calon istri untuk mengucapkan kalimat syahadat terlebih dahulu sehingga anak-anak
hasil pernikahan mereka pun menganut agama Islam yang dianut orang tuanya.

Perkawinan dengan putri kalangan bangsawan dan kerajaan juga membawa pengaruh
lebih kuat dalam penyebaran Islam karena perkawinan yang membuahkan keluarga muslim
yang saleh mempengaruhi istana untuk mendukung penyebaran Islam. Bahkan, semakin
banyak kalangan keluarga istana memeluk Islam dan lambat laut kerajaan yang tadinya
bercorak Hindu-Budha perlahan menjadi bercorak Islam.

3. Jalur Tasawuf
Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik dan hal-hal
magis. Kedatangan ahli tasawuf ke Indonesia diperkirakan sejak abad ke 13 yaitu masa
perkembangan dan penyebaran ahli-ahli tasawuf dari Persia dan India yang sudah beragama
Islam, dan baru berkembang pesat sekitar abad ke 17.

Pengaruh ajaran tasawuf banyak dijumpai dalam seni sastra berupa babad dan hikayat.
Ajaran ini terutama berkembang di Jawa karena ajaran Islam melalui tasawuf disesuaikan
dengan pola piker masyarakat yang masih berorientasi pada agama Hindu. Adapun tokoh
tasawuf nusantara yang terkenal adalah Hamzah Fansuri, Syamsudin as-Sumatrani, Nurrudin
ar-Raniri, Sunan Bonang, Syekh Siti Jenar, dan Sunan Panggung.

4. Jalur Pendidikan
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubalig
yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok pesantren. Pondok
pesantren merupakan tempat para pemuda dari berbagai kalangan masyarakat untuk menimba
6
ilmu agama Islam, setelah tamat mereka akan menjadi juru dakwah untuk menyebarkan Islam
di daerah masing-masing.

Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren berperan melahirkan guru agama, kiai,
atau ulama. Maka dari pesantren inilah muncul tokoh ulama atau mubalig yang menyebarkan
Islam melalui dakwah dan pendidikan. Disamping memberikan dakwah kepada masyarakat,
banyak juga lulusan dari pondok pesantren mendirikan pondok-pondok pesantren baru,
sehingga saluran pendidikan Islam di Indonesia semakin tersebar.

5. Jalur Seni dan Budaya


Berkembangnya agama Islam dapat melalui seni budaya seperti seni bangunan
(masjid), seni pahat (ukir), seni tari, seni musik, dan seni sastra. Melalui seni budaya para
kalangan ulama seperti Wali Sanga mengajarkan Islam melalui pendekatan budaya agar
mudah diterima oleh kalangan masyarakat.

Salah satunya Sunan Bonang yang menciptakan Gending Durama dan kitab Gending
Sunan Bonang. Selain itu, ada Sunan Giri yang dikenal sebagai seniman yang menciptakan
Gending Asmarandana dan Pucung. Adapun Sunan yang menonjol di antara Wali Sanga
adalah Sunan Kalijaga yang memanfaatkan media wayang untuk dakwahnya kepada
masyarakat.

C. Perkembangan Islam Di Nusantara


Perkembangan agama Islam di Indonesia semakin pesat dengan berdirinya kerajaan-
kerajaan Islam. Perkembangan kerajaan Islam di Indonesia berlangsung antara abad ke-13
hingga abad ke-18. Kerajaan tersebut dapat dibagi berdasarkan lokasi pusat pemerintahan
mereka, yaitu di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Maluku.

Kerajaan Islam yang didirikan pertama kali adalah Kerajaan Perlak. Bukti sejarah
yang menunjukkan terdapat masyarakat dan kerajaan Islam dilaporkan oleh Marco Polo dari
Venesia yang singgah di Kerajaan Perlak dalam perjalanan pulang ke Italia tahun 1292. Di
perlak, Marco Polo juga menjumpai adanya penduduk yang telah memeluk Islam dan
pedagang Islam dari India yang menyebarkan agama Islam.

Menyusul Kerajaan Perlak, berdiri pula Kerajaan Samudra Pasai. Bukti sejarah
adanya kerajaan ini ditulis oleh Ibnu Batutah, seorang utusan kerajaan Delhi ke Tiongkok.

7
Dalam perjalanan dari India ke Tiongkok, Ibnu Batutah singgah di Samudra Pasai dan
mengunjungi istana Sultan Malik Az-Zahir. Dari hasil kunjungannya ke kerajaan Islam di
Samudra Pasai, diketahui bahwa Samudra Pasai merupakan pelabuhan penting tempat kapal-
kapal India dan Tiongkok berlabuh.

Selain kedua kerajaan tersebut, kerajaan Islam lain yang pernah berdiri di Indonesia di
antaranya adalah Kerajaan Demak, Kerajaan Banten, Kerajaan Mataram, Kerajaan Makassar,
Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore, dan Kerajaan Aceh Darussalam.

D. Dampak Yang Timbul Setelah Islam Masuk ke Nusantara


Setelah Islam masuk ke Indonesia dan menarik minat banyak masyarakat, Islam
berkembang dan memiliki pengaruh besar terhadap aspek-aspek penting di Indonesia. Berikut
pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan :

1) Kehidupan Ekonomi Indonesia


Munculnya system ekonomi syariah merupakan salah satu pengaruh Islamisasi di
Indonesia.

2) Sistem Politik Indonesia


Kemunculan Samudra Pasai sebagai kerajaan Islam di Indonesia menunjukkan bukti
konkrit pengaruh Islam pada sistem kemasyarakatan, dalam konteks sistem politik
dan pemerintahan. Ditunjukkan dengan penggunaan gelar Sultan untuk raja. Dalam
struktur pemerintahan Kraton Demak juga menunjukkan Islam telah memengaruhi
pola dan tatanan pemerintahan kerajaan-kerajaan di Indonesia, ditandai adanya
jabatan penghulu.

3) Perilaku Keagaman
Di masyarakat Sumatera Barat mengakui perlunya norma-norma adat yang tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang ditetapkan Islam. Adanya pepatah "adat
bersendi sara, dan sara bersendikan kitabullah" memperkaya norma-norma adat di
Sumatera Barat Islam.
Di Jawa memadukan antara upacara adat dengan dakwah Islam, ditunjukkan dengan
adanya grebeg Maulud. Di berbagai tempat di nusantara banyak diadakan upacara
adat dengan latar belakang terkait paham-paham tertentu dalam Islam. Misal, kenduri
bubur sura, asan-usen tabut, kanji asura, dan lain-lain.

8
Di bidang keagamaan, tasawuf memiliki pengaruh cukup penting. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tasawuf adalah ajaran untuk mengenal dan
mendekatkan diri kepada Allah sehingga memperoleh hubungan langsung secara
sadar dengan-Nya. Tokoh-tokoh tarekat seperti Hamsah Fansuri, Abdur Rauf Singkel,
Nuruddin Ar Raniri. Mereka adalah pengembang tarekat yang punya banyak pengikut
di Sumatera dan menjadi rujukan masyarakat dalam menjalankan ritual keagamaan.
Dalam perilaku keagamaan, ajaran tasawuf dapat diterima di Indonesia karena ada
titik temu dengan kepercayaan masyarakat terdahulu. Sehingga dalam perkembangan
Islam di masyarakat bentuk-bentuk ritual tasawuf mewarnai perilaku keagamaan
masyarakat. Beberapa tarekat berkembang di Indonesia dengan baik antara lain
Wodiriyah, Naqsabandiyah, Satariyah, Rifaiyah, Qodiriyah wa Naqsabandiyah,
Syadziliyah, Khalwatiyah dan Tijaniyah. Di Jawa ada Wali yang menggunakan
saluran kesenian untuk menyebarkan Islam. Yang populer adalah Sunan Kalijaga
yang menjadikan pertunjukan wayang sebagai sarana dakwah efektif.

4) Bentuk Corak-Corak Bangunan atau Peninggalan


Bukti fisik masuknya pengaruh Islam terlihat pda bidang seni bangunan (arsitektur)
dan seni sastra. Berikut ini penjelasannya: Seni bangunan Bukti adanya pengaruh
Islam pada seni bangunan ada pada masjid dan makam. Masjid adalah bangunan
tempat ibadah shalat bagi umat Islam. Dalam bangunan masjid pengaruh Islam
terlihat dari seni ukir di dalam relief di Masjid Mantingan Jepara Jawa Tengah. Selain
di masjid juga ada seni ukir kayu di Cirebon Jawa Barat.

Pengaruh Islam pada makam terlihat dari nisan Fatimah binti Maimun di Leran Gresik
Jawa Timur, makam Al Malikussaleh di Beuringen, Samudera, Aceh Nanggroe
Darussalam dan makam Troloyo di Mojokerto, Jawa Timur. Seni sastra Bukti
pengaruh Islam pada seni sastra sangat banyak. Di Sumatera muncul karya sastra
yang berbentuk hikayat, syair, tambo dan silsilah. Di Jawa muncul karya sastra seperti
suluk, babad, tembang dan kitab.

5) Munculnya Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara


Perkembangan kerajaan Islam di Indonesia terlihat dari ada sejumlah kerajaan yaitu:
Kerajaan Perlak, Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Aceh Darussalam, Kerajaan
Ternate dan Tidore, Kerajaan Demak, Kerajaan Pajang dan Mataram, Kerajaan
Banten dan Cirebon, Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan.

9
E. Hikmah Masuknya Islam ke Nusantara
1. Semboyan yang diajarkan Islam yang berbunyi “Islam adalah agama yang cinta
damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan” telah mampu mendorong masyarakat
Indonesia untuk melakukan usaha-usaha mewujudkan kemerdekaan bangsanya
dengan berbagai cara. Mula-mula dengan cara damai, tapi karena tidak bisa lalu
dengan cara menempu peperangan. Allah SWT berfirman, “dan perangilah dijalan
Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas,
karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas.”
2. Masyarakat Indonesia dibebaskan dari pemujaan berhala dan pendewaan raja-raja
serta dibimbing agar menghambakan diri hanya kepada Allah, Tuhan yang maha Esa.
Rasa persamaan dan rasa keadilan yang diajarkan islam mampu mengubah
masyarakat Indonesia yang dulunya menganut sistem kasta dan diskriminasi menjadi
masyarakat yang setiap anggotanya mempunyai kedudukan, harkat, martabat dan hak-
hak yang sama.
3. Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan yang didengungkan Islam dengan
semboyan”Hubbul-watan minaliiman” (cinta tanah air sebagian dari iman) mampu
mengubah cara berpikir masyarakat Indonesia, khususnya para pemudanya, yang
dulunya bersifat sectarian (lebih mementingkan sukunya dan daerahnya) menjadi
bersifat nasionalis. Hal ini ditandai dengan lahirnya organisasi pemuda yang bernama
Jong Indonesia pada bulan februari 1927 dan dikumandangkannya sumpah pemuda
pada tanggal 28 oktober 1928.

10
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan
Islam masuk ke Indonesia dengan membawa perdamaian, tidak ada paksaan dalam
memilih agama. Islam menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama dan didalam
ajarannya pun sungguh tidak mengajarkan kebencian terhadap sesama makhluk ciptaan Allah
Swt.
Masuknya ajaran Islam di Indonesia membawa pengaruhnya tersendiri terhadap
kehidupan masyarakat. Islam mudah diterima di dalam masyarakat dan menjadikan
perkembangannya sangat pesat dan cepat.

II. Kritik dan Saran


Demikian makalah ini kami buat, kami menyadari dengan sangat akan
ketidaksempurnaan dalam makalah yang kami susun ini. Apabila teman-teman pembaca
sekalian memiliki kritik dan saran yang dapat membangun kami secara pribadi, kami selaku
tim penulis sangat terbuka dan menerima apapun kritik dan saran dari teman-teman sekalian.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/DhiarrafiiBintangMat/makalah-perkembangan-islam-di-indonesia
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/04/153000769/pengaruh-islam-di-indonesia
https://www.ruangguru.com/blog/pengaruh-islam-di-kehidupan-masa-kini
http://eprints.radenfatah.ac.id/3830/2/BAB%20I.pdf
http://www.ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/view/446

12

Anda mungkin juga menyukai