DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. WA ODE DIAN SARI
2. WA ODE RIFATI
3. RISKIYATI R.
i
KATA PENGANTAR
BauBau,Oktober 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Awal Kedatangan Islam Di Nusantara ................................................................ 3
B. Asal usul Muhammadiyah .................................................................................... 7
C. Kedatangan dan Penjajahan Bangsa Barat di Nusantara .................................. 8
BAB 3 PENUTUP............................................................................................................ 13
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUANA
A. Latar Belakang
Pe rke m ba nga n orga ni sa si ge ra kan Isla m di Indone sia t um buh
da nberkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan
secara fisiksampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya
bahkan kian pesatdengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing -
masing gerakan Islamtersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah
Muhammadiyah.
1
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersamaorganisasi
Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah kesegala bentuk
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetapmengedepankan kepentingan
umat dari segi socialbudaya, ekonomi, kesehatandan pendidikan. Namun demikian,
Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdiddalam aspek ruh al Islam (jiwa
keislamannya).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Awal Kedatangan Islam di Nusantara
2. Bagaimana Asal Usul Muhammadiyah
3. Bagaimana Kedatangan dan Penjajahan Bangsa Barat di Nusantara
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Awal Kedatangan Islam di Nusantara
2. Untuk Mengetahui Asal Usul Muhammadiyah
3. Untuk Mengetahui Kedatangan dan Penjajahan Bangsa Barat di Nusantara
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Ada kalangan yang menyatakan bahwa memang banar Islam sudah datang ke
Indonesia sejak abad ke 1 H atau abad ke 7 atau ke 8 M, tetapi baru dianut oleh para
pedagang Timur Tengah di pelabuhan-pelabuhan. Barulah Islam masuk secara besar-
besaran dan mempunyai kekuatan politik pada abad ke 13 M dengan berdirinya
kerajaan Samudra Pasai. Hal ini terjadi akibat arus balik kehancuran Bagdad ibukota
Abbasiyah,oleh Hulagu. Kehancuran Bagdad menyebabkan pedagang Muslim
mengalihkan aktifitas perdagangan ke arah Asia Selatan, Asia Timur dan Asia
Tenggara.
Penyebaran Islam merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam
sejarah Indonesia. Pedagang Muslim sudah ada di sebagian wilayah Indonesia selama
beberapa abad sebelaum Islam menjadi agama yang mapan di masyarakat-masyarakat
local. Kapan, mengapa, dan bagaimana konversi penduduk Indonesia ini mulai terjadi
telah diperdebatkan oleh beberapa ilmuwan, tetapi kesimpulan pasti tidak mungkin
dicapai karena sumber-sumber yang ada tentang islamisasi sangat langka dan sering
sangat tidak normatif (Ricklefs, 2009: 3).
3
Seminar tentang kedatangan Islam ke Indonesia pernah diadakan di Aceh pada
tanggal 17 – 20 Maret 1964 dan berkesimpulan bahwa menurut sumber-sumber yang
ada, Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia padaabad ke 1 H atau
abad ke 7/8 M dan langsung dari Arab. Ada beberapa teori yang mencoba untuk
memberikan kepastian asal-usulkedatanan Islam di Indonesia antara lain :
1. Teori India
Teori ini menyatakan bahwa Islam Indonesia berasal dari Gujarat dan
Malabar. Pendapat ini dipelopori oleh Pjnapel, yang menelusuri Islam Indonesia
melalui pengikut mazhab Syafi’i dari Gujarat dan Malabar. Apalagi kawasan ini
sering disebut dalam sejarah purbakala Indonesia. Pendapat ini diikuti oleh ilmuan
W.F. Stutterheim, J.C. Van Leur, bahkan pendapat ini di dukung oleh Moquette dari
Belanda, Kern, Winsteds, Bousquet, Vlakke, Gonda, Schrieke, Hall, Bernard H.M.
Vlekke, T.W. Arnold, Cliford Geertz dan Harry J. Benda.
2. Teori Arab/Makkah
Teori ini menjelaskan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia datang langsung
dari Mekkah atau Madinah. Waktu kedatangannya pada awal abad ke 7 M, pada awal
abad hijriah, bahkan pada masa khulafaur Rasyidin memerintah, islam sudah
memulai ekpedisinya ke Nusantara. Teori Makkah berpendapat bahwa slam masuk ke
Indonesia pada abad ke 7 M dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir).
4
bahwa Islam Indonesia dibawa oleh orang-orang Arab, tanpa menyebutkan tempat
asal. Di Indonesia pendapat ini dipopulerkan oleh Hamka. Teori yang dikembangkan
Hamka ini mendapat perhatian dan pembenaran dalam seminar-semiar yang
membahas sejarah masuknya Islam di Indonesia, baik nasional maupun local (Yatim,
1998: 20).
3. Teori Persia
Teori ini dikemukakan oleh P.A. Hoesein Djajadiningrat. Teori ini
menjelaskan bahwa agama Islam yang masuk ke Nusantara+ berasal dari Persia,
singgah kr Gujarat, sedangkan waktunya sekitar abad ke 13 M. Pandangan teori ini
berbeda dengan teori Gujarat dan Mekkah. Teori ini menitikberatkan tinjauannya
pada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam Indonesia yang dirasakan
memiliki persamaan dengan Persia.
Namun teori ini dikritik oleh Saifuddin Zuhri. Ia menyatakan sulit untuk
menerima pendapat tentang kedatangan Islam ke Nusantara berasal dari Persia.
5
Alasannya bila kita berpedoman pada masuknya Islam ke Nusantara pada abad ke 7,
hal ini berarti terjadi pada masa kekuasaan khalifah Umayyah. Saat itu kepemimpinan
Islam dibidang politik, ekonomi dan kebudayaan berada di tangan bangsa Arab,
sedangkan pusat pergerakan Islam berkisar di Mekkah, Madinah, Damaskus dan
Bagdad, jadi belum mungkin Persia menduduki kepemimpinan dunia Islam (Zuhri,
1979: 188).
4. Teori China
Islam di China banyak mendapat pengruh dari Persia yang kemudian dikenal
dengan bangsa Hui. Seiring dengan perkembangan perdagangan dan alur jalur sutra,
sangat memungkinkan terjadi interaksi antara pedagang China Muslim dengan
pedagang Nusantara, seorang musafir China yang bernama Ichang pada tahun 671
telah melakukan perjalanan dari Canton menuju ke Sumatra dengan menumpang
kapal Iran.
6
dan mengalami perkembangannya pada abad ke 13 M. Pemegang peranan dalam
penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat (India).
7
Disimpulkan bahwa berdirinya Muhammadiyah adalah karena alasan-alasan
dan tujuan-tujuan sebagai berikut : a) Membersihkan Islam di Indonesia dari
pengaruh dan kebiasaan yang bukan islam; b) Reformulasi doktrin Islam dengan
pandangan alam pikiran modern; c) Reformulasi ajaran dan pendidikaan Islam; dan d)
Mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan luar. (Sujarwanto dan Nashir,
1990: 332).
Pada akhir abad ke 18 M (1799), VOC bubar. Kekuasaan diambil alih oleh
pemerintan Belanda, sehingga pada awal abad ke 19 M, pemerintah Hindia Belanda
mulai mengambil langkah-langkah kebijakan baru. Dalam masa penjajahan,
pemerintah Belanda menekan dan menindas Islam. Semua aspek kegiatan dan
gerakan Islam selalu dicurigai. Akibatnya, terjadi percepatan kemunculan Islam
sebagai pemersatu umat dalam melawan Belanda, sehingga lahirlah politik etis pada
pemerintah Belanda dalam menghadapi Islam.
8
Mendekatai masa-masa akhir pendudukannya di Hindia Belanda, peerintah
Kolonialis mulai memberikan porsi pada organisasi-organisasi politik dan non politik
untuk ikut menentukan kebijakan yang akan dijalankan oleh pemerintah Hindia
Belanda, hal ini dinyatakan oleh Ricklefs (2007) sebagai berikut :
“Langkah paling nyata kearah desentralisasi dan peningkatan peran serta
orang-orang Indonesia dalam pemerintahan adalah pembentukan Volksraad ((Dewan
Rakyat), yang menyelenggarakan sidangnya yang pertama pada tahun 1918. /asal
usul lembaga ini berkaitan erat dengan aksi Indie Weerbaar (Pertahanan Hindia).
Volksraad didirikan sebagai lembaga dengan satu majelis yang hanya mempunyai
wewenang menasehati, tetapi kalau menyangkut masalah keuangan dikonsultasikan
dengan Gubernur Jenderal”
9
Pada abad ke 19 M sampai awal abad ke 20 M, pemerintah Hindia Belanda
tidak memberi kesempatan yang luas pada penduduk Pribumi untuk mengenyam
pendidikan secara layak. Lembaga pendidikan milik pemerintah hanya menerima
anak-anak pribumi dari kalangan aristokrat dan birokrat, hal ini terlihat dalam
peraturan pemerintah Hindia Belanda tahun 1818, yaitu:
10
lembaga pendidikan Kristen yang mendapat bantuan dana atau subsidi cukup dari
pemerintah.
Selain itu, pemerintah Hindia Belanda menerapkan peraturan yang disebut
Guru Ordonnantie, suatu peraturan Kolonial Belandauntuk mengatur sekolah
partikelir (swasta), yaitu :
11
“Kira-kira pada pergantian abad ini banyak orang Islam Indonesia menyadari
bahwa mereka tidak akan mungkin berkopetisi dengan kekuatan-kekuatan yang
menantang dari pihak kolonialisme Belanda, panetrasi Kristen dan perjuangan untuk
maju di bagian-bagian lain Asia apabila mereka terus melanjutkan kegiatan dengan
cara-cara tadisional dalam menegakkan Islan. Mereka mulai menyadari perlunya
perubahan-perubahan, apakah ini dengan menggali mutiara-mutiara Islam di masa
lalu yang telah memberikan kesanggupan kepada kawan-kawan mereka se agama di
abad tengah untuk mengatasi Barat dalam ilmu pengetahuan serta dalam memperluas
daerah pengaruh atau dengan mempergunakan metode-metode baru yang telah
dibawah ke Indonesia oleh kekuasaan Kolonial serta pihak misi Kristen”.
12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa teori menjelaskan bahwa agama Islam telah masuk ke Indonesia
pada abad ke 7 M/1 H, tetapi baru tersebar luas pada abad ke 13 M. Hal ini ditandai
dengan berdirinya kerajaan Islam tertua di Indonesia, yakni Perlak (1293) dan
Samudra Pasai di Aceh (1297). Seminar tentang kedatangan Islam ke Indonesia
pernah diadakan di Aceh pada tanggal 17 – 20 Maret 1964 dan berkesimpulan bahwa
menurut sumber-sumber yang ada, Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke
Indonesia padaabad ke 1 H atau abad ke 7/8 M dan langsung dari Arab. Ada beberapa
teori yang mencoba untuk memberikan kepastian asal-usulkedatanan Islam di
Indonesia antara lain : Teori India, Teori Arab/Makkah, Teori Persia, Teori China.
Disimpulkan bahwa berdirinya Muhammadiyah adalah karena alasan-alasan
dan tujuan-tujuan sebagai berikut : a) Membersihkan Islam di Indonesia dari
pengaruh dan kebiasaan yang bukan islam; b) Reformulasi doktrin Islam dengan
pandangan alam pikiran modern; c) Reformulasi ajaran dan pendidikaan Islam; dan d)
Mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan luar. (Sujarwanto dan Nashir,
1990: 332).
B. Saran
Dalam penulisan makala ini masih banyak terdapat kekurangan penulis
meminta kepada pembaca kritik dan sarannya yang membangun agar makalah ini
lebih baik lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr9BNk4M3VhmksAKQpXNyoA;_ylu=Y29sbwN
ncTEEcG9zAzUEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1635099577/RO=10/RU=https
%3a%2f%2fsubair3.wordpress.com%2f2020%2f10%2f07%2fdakwah-islam-di-
nusantara-dan-asal-usul-
muhammadiyah%2f/RK=2/RS=d0CUdsLOHGgJpSRTrEqScIO6jCs-
14