Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PENGUJIAN COMPRESSIVE STRENGTH SEMEN

DISUSUN OLEH :
NAMA : ARIB HANANDRA TSANI
NIM : 113200110
PLUG : H

LABORATORIUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN
PENGUJIAN COMPRESSIVE STRENGTH SEMEN

Disusun untuk memenuhi persyaratan Praktikum Analisa Semen Pemboran


Tahun Akademik 2022/2023, Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

DISUSUN OLEH:

NAMA : ARIB HANANDRA TSANI


NIM : 113200110
PLUG : H

Yogyakarta, 30 September 2022


Disetujui oleh:
Asisten Praktikum

ADRIANSYAH ANDRA KUSUMA


NIM.113180068
8.5. HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
8.5.1. Hasil Percobaan
Tabel VIII-2
Hasil Percobaan Compressive Strength Semen
PLUG Silica Flour, gr Compressive Strength, psi
A 7 948,81
B 7 656,26
C 7 1034,4
D 12 1183,49
E 12 1989,64
F 12 880,8
G 17 2200
H 17 2401,96
I 20 2182,85
J 20 1962,12
K 20 1982,1
L 22 888,19
M 22 2401,14
N 22 113,4

8.5.2. Hasil Perhitungan


Bentuk sampel : kubus
Zat Additive : 17 gr Silica Flour
Panjang sisi : 5 cm
t = d, maka t/d = 1,00
koefisien faktor = 0,87

 Luas permukaan bearing block (A1)


Diameter bearing block = 6,6 inch
𝜋 𝑥 𝑑2 3,14 𝑥 6,62
A1 = =
4 4
2
A1 = 34.19 inch
 Luas Permukaan Sampel (A2)
A2 = 5 cm x 5cm
A2 = 25 cm2
A2 = 3,875 inch2

 Pembebanan maksimum (P) = 22 kg/cm2


P = 22 x 14,2 psi
= 312,91 psi
Sehingga besar CS
CS = k x P x (A1/A2)
= 0,87 x 312,91 x (34,19/3,875)
= 2401,96 psi
8.5.3. Grafik
Additive vs. Compressive Strength
3000

2500
Compresive Strength, psi

2000

1500

1000

500

0
0 5 10 15 20 25
Additive, gr

Grafik 8.1
Additive vs. Compressive Strength
8.6. PEMBAHASAN
Praktikum minggu keempat acara pertama yang berjudul Pengujian
Compressive Strength Semen. Compressive strength didefinisikan sebagai
kekuatan semen dalam menahan tekanan–tekanan yang berasal formasi dan casing
atau menahan tekanan–tekanan dalam arah horizontal. Compressive strength
berkaitan dengan kekuatan ikatan antar butir semen. Praktikum pengujian
compressive strength bertujuan untuk mengetahui besarnya compressive strength
semen dan pengaruh penambahan additive terhadap compressive strength semen.
Pengukuran compressive strength menggunakan alat hydraulic press
dengan pemberian tekanan pada sampel. Percobaan ini dimulai dengan
mempersiapkan semen. Periksa permukaan sampel apakah benar-benar rata, jika
belum rata maka ratakan dengan menggunakan sand paper. Perataan ini dilakukan
agar seluruh bagian sample mendapat tekanan yang sama. Selanjutnya meletakkan
sampel semen dalam blok bearing dan atur supaya tepat ditengah-tengah
permukaan blok bearing diatasnya dan blok bearing dibawahnya, sampel semen
harus berdiri vertikal. Selanjutnya sample tersebut diberi tekanan sampai sample
mengalami keretakan. Catat harga tekanan saat sample pertama kali retak. Nilai
tersebut merupakan hasil pembebanan maksimum. Harga pembebanan maksimum
(P) yang didapatkan adalah 312,91 Psi. Setelah didapatkan nilai tersebut
selanjutnya diperoleh nilai compressive strength semen sebesar 2401,96 Psi.
Compressive strength memiliki hubungan dengan sifat-sifat semen yang
lain. Seperti besarnya luas permukaan bubuk semen menyebabkan tingginya nilai
compressive strength. Contoh lainnya free water yang rendah, menyebabkan
permeabilitas rendah, sehingga compressive strength tinggi. Umumnya tingginya
densitas juga menyebabkan tingginya nilai compressive strength. Selain faktor
human control yang tadi disebutkan, terdapat beberapa faktor alamiah yang
menyebabkan turunnya nilai compressive strength, seperti kontaminan dan
temperatur. Kontaminan seperti lumpur yang tersisa dalam lubang bor dapat
menyebabkan problem adanya penambahan free water didalam semen sehingga
menyebabkan turunnya nilai compressive strength. Penambahan silica flour dapat
memperbesar nilai compressive strength, karena silica flour akan bereaksi dengan
semen membentuk mineral tubormonite yang akan menaikkan nilai compressive
strength dan menurunkan permeabilitas. Silica flour termasuk kedalam special
additive.
Pada Grafik 8.1 nilai compressive strength yang diperoleh sangat fluktuatif,
hal ini dapat terjadi karena human error. Penambahan silica flour seharusnya dapat
menaikkan densitas sehingga nilai compressive strength yang didapat seharusnya
naik seiring penambahan additive tersebut.
Pengukuran compressive strength sangat diperlukan pada operasi
penyemenan karena apabila semen tidak mampu menahan tekanan formasi, maka
semen akan pecah dan fluida formasi akan masuk ke dalam lubang bor dan casing
pun mengalami collapse. Tapi jika semen tidak dapat menahan tekanan dari dalam
casing, casing akan mengalami burst. Semen yang baik adalah semen yang
mempunyai harga compressive strength tinggi karena semen mempunyai kekuatan
untuk mampu menahan tekanan – tekanan yang berasal dari berat formasi maupun
casing atau tekanan – tekanan dalam arah yang horizontal. Compressive strength
didesain dengan perbandingan 10:1 terhadap shear bond strength karena tekanan
horizontal lebih besar dari tekanan vertikal. Terdapat perbedaan nilai compressive
strength pada migas dan pabum, pada migas nilai minimumnya ada di 500 psi,
sedangkan di pabum nilai minimumnya 1000 psi karena pabum memiliki tekanan
dan temperatur yang tinggi.
Aplikasi lapangan dari pengujian compressive strength ini adalah kita bisa
mengetahui kekuatan semen dan kita bisa mendesain semen agar compressive
strength-nya tepat untuk menahan tekanan horizontal. Dimana semen yang baik
adalah semen dengan compressive strength tinggi karena mampu menahan tekanan
yang berasal dari formasi maupun casing atau tekanan dari horizontal.
8.7. KESIMPULAN
1. Dari percobaan dan perhitungan diperoleh:
a. Pembebanan maksimum = 312,91 psi
b. Compressive Strength = 2401,96 psi
2. Praktikum pengujian compressive strength bertujuan untuk mengetahui
besarnya compressive strength semen dan pengaruh penambahan
additive terhadap compressive strength semen.
3. Penambahan silica flour dapat memperbesar nilai compressive strength.
4. Pada Grafik 8.1 nilai compressive strength yang diperoleh sangat
fluktuatif, hal ini dapat terjadi karena human error. Penambahan silica
flour seharusnya dapat menaikkan densitas sehingga nilai compressive
strength yang didapat seharusnya naik seiring penambahan additive
tersebut.
5. Apabila semen tidak mampu menahan tekanan formasi, maka semen
akan pecah dan fluida formasi akan masuk ke dalam lubang bor dan
casing pun mengalami collapse. Tapi jika semen tidak dapat menahan
tekanan dari dalam casing, casing akan mengalami burst.
6. Compressive strength pada migas nilai minimumnya ada di 500 psi,
sedangkan di pabum nilai minimumnya 1000 psi.
7. Aplikasi lapangan dari pengujian compressive strength ini adalah kita
bisa mengetahui kekuatan semen dan kita bisa mendesain semen agar
compressive strength-nya tepat untuk menahan tekanan horizontal.

Anda mungkin juga menyukai