keseluruhan", atau "am", gabungan kata κατά, yang berarti "perihal", dan kata ὅλος, yang berarti
"sarwa". Istilah "Katolik" pertama kali digunakan pada permulaan abad ke-2 sebagai sebutan
bagi seantero Dunia Kristen.
Keyakinan-keyakinan yang menjadi ciri khas kekatolikan, yakni keyakinan-keyakinan anutan
sebagian besar umat Kristen yang menyebut diri "Katolik", mencakup episkopalisme, yakni
memuliakan para uskup selaku rohaniwan tertinggi dalam agama Kristen,[9] dan penerimaan
syahadat Nikea tahun 381. Kekatolikan juga dianggap sebagai salah satu dari keempat ciri
Gereja,[10] sebagaimana tercantum dalam salah satu butir syahadat Nikea yang berbunyi "aku
percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik.