DESA PANOLAN
KECAMATAN KEDUNGTUBAN
KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021
Laporan Pelaksanaan Kegiatan
INFORMASI UMUM
KOORDINASI PERSIAPAN DESA TANGGUH
Nama Kegiatan
BENCANA(DESTANA)
Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Blora
Kecamatan Kedungtuban
Desa Panolan
12 orang Perangkat Desa,Tokoh Agama,Masyarakat,Tim Monev
Peserta
BPBD,Fasilitator Daerah dan Fasilitator Desa
Tanggal 28 November 2021
Waktu dan Tempat
Balai Desa Nglanjuk
Fasilitator Daerah Rohmat Muntaha
Sri Utami
Fasilitator Desa
Angga Hendik S
Penulis laporan Rohmat Muntaha
RINGKASAN EKSEKUTIF
A. LATAR BELAKANG
Penilaian ketangguhan bencana telah menjadi salah satu fokus penting bersamaan
meningkatnya usaha peningkatan ketangguhan bencana menyusul tingginya jumlah
kejadian bencana berskala katastropik (merenggut nyawa dan harta benda dalam jumlah
sangat besar) di seluruh dunia pada dua dekade terakhir ini. Penilaian ketangguhan
bencana bertujuan menghasilkan data dasar (baseline) tentang aspek-aspek yang
mempengaruhi ketangguhan bencana pada tingkatan pemerintahan dan masyarakat. Hasil
penilaian digunakan untuk landasan pengambilan keputusan tindakan meningkatkan
ketangguhan bencana serta memonitor kemajuannya.
Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNISDR), mendefinisikan
ketangguhan bencana sebagai: “Kemampuan sistem, komunitas atau masyarakat yang
terkena bencana untuk melawan, menyerap, menampung untuk dan pulih dari dampak
bencana secara tepat waktu dan efisien, termasuk melalui pelestarian dan pemulihan
struktur dan fungsi dasarnya yang penting”. Ini adalah konsep yang menawarkan
pendekatan yang lebih sistematis dan lintas sektor sebagai pendekatan pengurangan
risiko bencana, adaptasi perubahan iklim, dan sektor kemanusiaan [1, 2].
Kerangka kerja penilaian ini mengadopsi standar-standar ketangguhan bencana desa dan
kelurahan pada SNI 8357:2017 serta mengadaptasi model DROP (Disaster Resilience of
Place). Pilihan ini didasarkan pada rekomendasi ahli [3]. Meskipun DROP dirancang
untuk diterapkan di Amerika Serikat, tetapi kesamaan-kesamaan sifat dasar ketangguhan
bencana membuatnya dapat diterapkan ke konteks negara lain. DROP juga telah diadopsi
dan diadaptasi di beberapa negara lain, seperti di Australia [11], Norwegia [12], Thailand
[8], dan Zimbabwe [13]. Model tersebut mengasumsikan bahwa sistem alam berinteraksi
dengan sistem sosial kemudian menciptakan kerentanan dan sekaligus ketangguhan
bencana yang melekat (inheren) pada komunitas tersebut [14]. Kerentanan inheren ini
berupa nilai kemampuan suatu populasi bersiap untuk menanggapi dan pulih dari
bencana, sedangkan nilai ketangguhan merupakan karakteristik komunitas yang mungkin
menguatkan atau melemahkan kapasitasnya untuk mengurangi bahaya, mempersiapkan,
menangani, dan memulihkan diri dari dampak bencana, kerentanan dan ketangguhan ini
diasumsikan sudah ada sebelum bencana [15].
Model DROP memiliki kerangka yang komprehensif untuk menilai ketangguhan
bencana masyarakat secara menyeluruh serta dapat menunjukkan dengan tepat
komponen spesifik yang dapat meningkatkan atau mengurangi ketahanan bencana.
Selanjutnya, DROP memungkinkan kita memahami dan membandingkan pola
ketangguhan bencana masyarakat secara spasial.
B. TUJUAN
Yang menjadi tujuan dari sesi ini adalah ;
1. Pendidikan dan penyadaran risiko bencana pada masyarakat dan semua pihak
2. Menyediakan data dasar (base line) ketangguhan bencana di unit pemerintahan
terkecil yaitu desa
3. Mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana di desa
C. HASIL KEGIATAN
Dari kegiatan fasilitasi ragam ancaman,resiko,potensi bencana dan kapasitas :
- Pemahaman warga tentang resiko,ancaman,potensi bencana dan kapasitas di
desa/kelurahan
- Data dasar tentang kajian resiko bencana desa
LAMPIRAN
1. Lembar kerja
2. Dokumentasi
Lembar Kerja
INVENTARISASI JENIS DAN RAGAM ANCAMAN
Desa/Kelurahan PANOLAN
Kecamatan KEDUNGTUBAN
Kabupaten/Kota BLORA
Ancaman geologi
Ancaman sosial
PEMERINGKATAN ANCAMAN
Desa/Kelurahan : PANOLAN
Kecamatan : KEDUNGTUBAN
Kabupaten/Kota : BLORA
Provinsi : JAWA TENGAH
KEMUNGKINAN PERKIRAAN
RAGAM ANCAMAN TOTAL
TERJADI DAMPAK
BANJIR 3 4 7
COVID 19 3 4 7
Kemungkinan Terjadi
Nilai 1 = Sangat kecil kemungkinan terjadi
Nilai 2 = Kemungkinan kecil terjadi
Nilai 3 = Sangat mungkin terjadi
Nilai 4 = Pasti terjadi
Perkiraan Dampak
Nilai 1 = Tidak parah
Nilai 2 = Agak parah
Nilai 3 = Parah
Nilai 4 = Sangat parah
KARAKTERISTIK ANCAMAN
KARAKTER KETERANGAN
Perioda
Frekuensi JARANG
Durasi 5 HARI
Intensitas
Posisi
KARAKTERISTIK ANCAMAN
KARAKTER KETERANGAN
Tanda Peringatan
Perioda 7 – 14 HARI
Durasi 5 HARI
Intensitas
Posisi
Karakteristik Ancaman
KARAKTER KETERANGAN
Perioda
Intensitas TINGGI
SOSIAL /
POLITIK
Tinggi (T) : Ketika kapasitas yang dimiliki tidak mampu
menghadapi/menyelesaikan kerentanan, kebutuhan sumberdaya dari luar desa
lebih besar daripada sumberdaya desa.
Sedang (S) : Ketika kapasitas yang dimiliki mampu belum sepenuhnya mampu
menghadapi/menyelesaikan kerentanan, sehingga masih membutuhkan bantuan
dari luar desa.
Rendah (R) : Ketika kapasitas yang dimiliki desa sepenuhnya mampu
menghadapi kerentanan dan tidak membutuhkan dukungan dari luar desa.
KEGIATAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA
FASE/TAHAP KEGIATAN K.
KEL POLIND RELAW TIM
DESA RW RT TARU
TANI ES AN SIAGA
NA
V V
Desa/Kelurahan : PANOLAN
Kecamatan : KEDUNGTUBAN
Kabupaten/Kota : BLORA
Ancaman geologi
Ancaman sosial
Ragam Kemungkinan
Perkiraan Dampak Total
Ancaman Terjadi
BANJIR 3 4 7
COVID 19 3 4 7
PENCEMARAN 3 4 7
BENGAWAN SOLO
DESKRIPSI KARAKTER ANCAMAN
INFORMASI UMUM
Nama Kegiatan PENILAIAN KETANGGUHAN DESA
Provinsi Jawa tengah
Kabupaten Blora
Kecamatan Kedungtuban
Desa/Kelurahan Panolan
15 orang dari perangkat desa/kelurahan,tokoh
Peserta masyarakat,budaya,agama, Tim Monev BPBD,Fasilitator Daerah dan
Fasilitator Desa
Tanggal 3 November 2021
Waktu dan Tempat
Balai Desa Panolan
Fasilitator Daerah Rohmat Muntaha
Sri Utami
Fasilitor Desa
Angga Hendik S
Penulis laporan Rohmat Muntaha
RINGKASAN EKSEKUTIF
A. LATAR BELAKANG
Desa ialah pemerintah di tingkat paling bawah, dan masyarakatnya adalah pelaku
utama dalam upaya penanggulangan bencana, dan sekaligus menjadi kelompok pertama
yang menerima dampak bencana. Oleh karena itu, penguatan kapasitas masyarakat di
Desa adalah upaya strategis untuk mewujudkan visi BNPB yaitu “Ketangguhan Bangsa
dalam Menghadapi Bencana”. Salah satu programmya yakni Desa Tangguh Bencana (
Destana). Desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk
beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari
dampak bencana yang merugikan (Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012).
Ketangguhan ini bersifat multi-disiplin dan multi-sektoral, khususnya yang memiliki
pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat. Setidaknya setidaknya ada 9
indikator untuk menggambarkan ketangguhan desa dan kelurahan
Upaya penanganan masyarakat dilakukan oleh Desa secara mandiri maupun
pihak lain untuk memastikan keberlanjutannya Tanpa intervensi pemerintah, setiap desa
telah memiliki ketangguhan masing-masing, yang kita kenal dengan kearifan lokal (local
wisdom). Untuk menangguhkan desa/kelurahan tidak bisa dilakukan dalam waktu
setahun. Butuh proses dalam membangun ketangguhan yang berkelanjutan. Menjadikan
budaya sadar bencana menjadi nilai-nilai pembangunan di desa
B. TUJUAN
Yang menjadi tujuan dari sesi ini adalah ;
1. Kepala Desa dan Perangkat Desa mengetahui alur pelaksanaan kegiatan didesa
2. Kepala Desa dan Perangkat Desa Mendukung penyelenggaraan penanggulangan
bencana di desa.
C. HASIL KEGIATAN
Dari kegiatan fasilitasi Koordinasi persiapan didesa dihasilkan :
- Pemahaman Kepala Desa dan Perangkat desa tentang rencana pelaksanaan Destana.
- Data dasar tentang ketangguhan desa.
E. PEMBELAJARAN
Dari proses Koordinasi Ke desa didapatkan beberapa pembelajaran antara lain :
- Memudahkan proses pelaksanaan kegiatan Destana.
- Desa Lebih ikut berperan dalam pelaksanaan kegiatan.
LAMPIRAN
1. Lembar kerja
2. Dokumentasi
Form Penilaian Ketangguhan Bencana Desa/Kelurahan
Kecamatan : KEDUNGTUBAN
Kabupaten : BLORA
Jumlah Peserta :6 L: 5 P: 1
Banjir/Banjir Bandang V
Erupsi gunungapi
Lahar hujan
KARAKTER KETERANGAN
Asal/Penyebab
CURAH HUJAN TINGGI, AIR BENGAWAN NAIK
Tanda Peringatan
Frekuensi JARANG
Perioda
Durasi 5 HARI
Intensitas
Posisi
Banjir V V V V V V V V
Erupsi gunungapi
Lahar hujan
Jawaban
Indikator 1. Penyelenggaraan Layanan Pendidikan
Ya Tidak
1. Apakah di Desa/Kelurahan terselenggara layanan pendidikan formal atau non V
formal?
---[loop_5] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 5. Penjelasan: Pendidikan formal; sekolahan
(SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK), pendidikan non formal; kursus atau pelatihan keterampilan
---[loop_9] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 9. Penyelenggaraan layanan kesehatan di tingkat
Desa/Kelurahan dapat berupa Puskesmas Pembantu, Puskesdes, Polindes, dan Posyandu atau
sejenisnya
---[loop_13] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 13. Sarana/prasarana transportasi meliputi jalan
(darat), alat transportasi umum (darat/air), pelabuhan/dermaga (air)
---[loop_17] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 17. Air bersih merupakan kebutuhan dasar
rumah tangga yang harus dicukupi jumlah dan kualitasnya. Saat ini Desa/Kelurahan mendapat
dukungan penyediaan air bersih dari Kementerian PUPR melalui program Pamsimas dan sejenisnya
(dari Kementerian/Lembaga lain) atau lembaga swadaya masyarakat dan dunia usaha.
14. Apakah jumlah dan kualitas penyediaan air bersih tersebut dapat memenuhi V
kebutuhan?
15. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk V
keberlanjutan penyediaan air bersih tersebut?
16. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain V
pengembangan/peningkatan penyediaan air bersih tersebut?
---[loop_21] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 21. Program/kegiatan pangan dan gizi menjadi
prioritas pemerintah untuk mengatasi stunting dan mencegah kasus gizi buruk. Program/kegiatan
pangan dan gizi di Desa/Kelurahan diwujudkan dalam program pangan tambahan diselenggarakan
bersama Posyandu, sekolahan atau secara terpisah
---[loop_25] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 25. Program pemberdayaan UMKM dan/atau
pengembangan ekonomi melalui BUMDES menjadi prioritas pemerintah di semua tingkatan.
Dialokasikan dalam transfer Dana Desa atau melalui Dinas Koperasi dan UMKM di tingkat pemerintah
kabupaten/kota
---[loop_29] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 29. Sarana dan prasarana komunikasi/informasi
meliputi sinyal/sambungan telepon dan internet, group whatsapp, radio atau material cetak untuk
komunikasi/koordinasi antara pemerintah Desa/Kelurahan dengan masyarakat
Jawaban
Indikator 8. Pelayanan Administrasi dan Kependudukan
Ya Tidak
---[loop_33] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 33. Penyelenggaraan layanan administrasi dan
kependudukan menjadi prioritas agar masyarakat lebih mudah mengurus dokumen kependudukan
(KTP/KK/dan lainnya) atau perijinan-perijinan (misalnya izin usaha)
---[loop_37] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 37. Peraturan (berupa Perdes, SK Kades/SK Lurah)
pengelolaan lingkungan hidup meliputi aturan tentang pembuangan sampah/limbah (cair, padat,
gas), pemanfaatan bahan tambang, tata guna lahan, tanah hak ulayat dan hutan adat. Kegiatan
pengelolaan lingkungan hidup dapat meliputi konservasi, pemanfaatan lingkungan hidup untuk
wisata, dan gotong royong perbaikan lingkungan.
Jawaban
Indikator 10. Peraturan dan Kegiatan Keagamaan
Ya Tidak
---[loop_41] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 41. Peraturan (berupa Perdes, SK Kades/SK Lurah)
yang mengatur penyelenggaraan kegiatan keagamaan serta kegiatan-kegiatan keagamaan rutin yang
diselenggarakan oleh pemerintah Desa/kelurahan atau atas inisiatif masyarakat
---[loop_45] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 45. Peraturan (berupa Perdes, SK Kades/SK Lurah)
yang mengatur penyelenggaraan kegiatan kebudayaan (seni dan tradisi) serta kegiatan-kegiatan seni
budaya yang diselenggarakan oleh pemerintah Desa/kelurahan atau atas inisiatif masyarakat
Jawaban
Indikator 12. Peraturan dan Kegiatan Perlindungan Keamanan
Ya Tidak
---[loop_49] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 49. Peraturan (berupa Perdes, SK Kades/SK Lurah,
prosedur keamanan) yang mengatur perlindungan keamanan masyarakat. Kegiatan perlindungan
masyarakat dapat berupa patroli keamanan, ronda, pembinaan oleh aparat keamanan
(Babinsa/Babinkamtibmas)
54. Apakah aturan atau kegiatan layanan khusus penyandang difabel tersebut
bermanfaat?
55. Apakan pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk
keberlanjutan layanan khusus penyandang difabel tersebut?
56. Apakan pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain untuk
pengembangan/peningkatan layanan khusus penyandang difabel tersebut ?
Jawaban
Indikator 15. Pengkajian Risiko Bencana
Ya Tidak
---[loop_61] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 61. Pengkajian Risiko Bencana merupakan suatu
upaya penyelidikan/penelitian sederhana tetapi sistematis untuk mengetahui tingkat risiko bencana
(tinggi-sedang-rendah) pada semua jenis bencana di Desa/Kelurahan beserta faktor-faktor karakter
bencana, kerentanan dan kapasitasnya. Hasil penyelidikan penelitian dituangkan dalam bentuk
dokumen pengkajian risiko bencana yang menjadi dasar dari peraturan atau kebijakan
penanggulangan bencana Desa/Kelurahan.
Jawaban
Indikator 16. Rencana Penanggulangan Bencana
Ya Tidak
---[loop_65] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 65. Rencana Penanggulangan Bencana
merupakan suatu dokumen perencanaan program dan kegiatan-kegiatan penanggulangan semua
jenis bencana di Desa/Kelurahan meliputi tahap Pra Bencana, Saat Bencana (Darurat) dan Pasca
Bencana (rehabilitasi-rekonstruksi)
---[loop_69] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 69. Latihan penanggulangan bencana merupakan
upaya peningkatan keterampilan, sikap dan perilaku menangani bencana pada tahap Pra Bencana,
Saat Bencana (Darurat) dan Pasca Bencana (rehabilitasi-rekonstruksi)
---[loop_73] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 73. Kelompok atau organisasi penanggulangan
bencana merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah Desa/Kelurahan atau atas inisiatif
masyarakat. Lembaga ini memiliki struktur kepengurusan, program kerja, kegiatan, yang bertujuan
menanggulangi bencana.
---[loop_77] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 77. Bantuan/Kerjasama Pelaksanaan Kegiatan
Penanggulangan Bencana dapat berasal dari pemerintah dan pemerintah daerah (BNPB/Kementerian,
BPBD atau OPD lainnya), Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Massa/Keagamaan, Perguruan
Tinggi
Indikator 20. Peringatan Indikator 20. Peringatan Indikator 20. Peringatan Indikator 20. Peringatan Ya Tidak
Bahaya (lebih dari 1 jenis Bahaya Banjir Bahaya Erupsi Gunungapi Bahaya Lahar Hujan
bencana)
77. Apakah pemerintah 77. Apakah pemerintah 77. Apakah pemerintah 77. Apakah pemerintah V
Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan
memperoleh/ memperoleh/ memperoleh/ memperoleh/
mendapatkan/menerima mendapatkan/menerima mendapatkan/menerima mendapatkan/menerima
peringatan bahaya peringatan bahaya peringatan bahaya peringatan bahaya
sebelum terjadi bencana? sebelum terjadi bencana sebelum terjadi bencana sebelum terjadi bencana
banjir? Atau mengamati erupsi gunungapi? lahar hujan ?
sendiri tanda-tanda bahaya
sebelum bencana banjir?
---[loop_81] Jika jawabannya ---[loop_81] Jika jawabannya ---[loop_81] Jika jawabannya ---[loop_81] Jika jawabannya
Tidak, lanjut ke nomor 81 Tidak, lanjut ke nomor 81. Tidak, lanjut ke nomor 81. Tidak, lanjut ke nomor 81.
Peringatan bahaya banjir dari Peringatan bahaya erupsi dari Peringatan bahaya lahar hujan
petugas khusus, petugas pos pengamatan dari petugas pos pengamatan
organisasi/kelompok, atau gunung atau lembaga gunung atau lembaga
pengamatan yang dilakukan pemerintah di bawah PVMBG pemerintah di bawah PVMBG
sendiri (Pusat Vulkanologi Mitigasi (Pusat Vulkanologi Mitigasi
Bencana dan Geologi) Bencana dan Geologi)
78. Apakah peringatan 78. Apakah peringatan 78. Apakah peringatan 78. Apakah peringatan V
bahaya tersebut bahaya banjir atau tanda- bahaya erupsi gunungapi bahaya lahar hujan
bermanfaat? tanda bahaya tersebut tersebut bermanfaat? tersebut bermanfaat?
bermanfaat untuk
penyelamatan sebelum
bencana banjir?
79. Apakah pemerintah 79. Apakah pemerintah 79. Apakah pemerintah 79. Apakah pemerintah V
Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan
mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran
untuk keberlanjutan untuk keberlanjutan untuk keberlanjutan untuk keberlanjutan
penerimaan peringatan penerimaan peringatan penerimaan peringatan penerimaan peringatan
bahaya tersebut? bahaya banjir atau bahaya erupsi gunungapi bahaya lahar hujan
pengamatan tanda-tanda tersebut? tersebut?
bahaya tersebut?
80. Apakah pemerintah 80. Apakah pemerintah 80. Apakah pemerintah 80. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan
bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak
lain untuk lain untuk lain untuk lain untuk
pengembangan/peningkat pengembangan/peningkat pengembangan/peningkat pengembangan/peningkat
an peringatan bahaya an peringatan atau an peringatan bahaya an peringatan bahaya lahar
tersebut? pengamatan tanda-tanda erupsi gunungapi tersebut? hujan tersebut?
bahaya banjir tersebut?
86. Apakah rencana evakuasi 86. Apakah rencana evakuasi 86. Apakah rencana evakuasi 86. Apakah rencana evakuasi
tersebut tersebut tersebut tersebut
bermanfaat/berfungsi untuk bermanfaat/berfungsi untuk bermanfaat/berfungsi untuk bermanfaat/berfungsi untuk
penyelamatan diri saat penyelamatan diri saat penyelamatan diri saat
penyelamatan diri saat
bencana? bencana erupsi gunungapi? bencana lahar hujan ?
bencana banjir?
87. Apakah pemerintah 87. Apakah pemerintah 87. Apakah pemerintah 87. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan
mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran
untuk keberfungsian untuk keberlanjutan fungsi untuk keberlanjutan fungsi
untuk keberlanjutan fungsi
rencana evakuasi tersebut? rencana evakuasi bencana rencana evakuasi bencana
rencana evakuasi bencana
erupsi gunungapi tersebut? lahar hujan tersebut?
banjir tersebut?
88. Apakah pemerintah 88. Apakah pemerintah 88. Apakah pemerintah 88. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan
bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak
lain dalam lain dalam lain dalam
lain dalam
pengembangan/peningkatan pengembangan/peningkatan pengembangan/peningkatan
pengembangan/peningkatan
rencana evakuasi tersebut? rencana evakuasi bencana rencana evakuasi bencana
rencana evakuasi bencana erupsi gunungapi tersebut? lahar hujan tersebut?
banjir tersebut?
Indikator 23. Jalur Evakuasi Indikator 23. Jalur Indikator 23. Jalur Indikator 23. Jalur
(lebih dari 1 jenis bencana) Evakuasi Bencana Banjir Evakuasi Bencana Erupsi Evakuasi Bencana Lahar Ya Tidak
Gunungapi Hujan
89. Apakah di 89. Apakah di 89. Apakah di 89. Apakah di V
Desa/Kelurahan tersedia Desa/Kelurahan tersedia Desa/Kelurahan tersedia Desa/Kelurahan tersedia
jalur evakuasi? jalur evakuasi bencana jalur evakuasi bencana jalur evakuasi bencana
banjir? erupsi gunungapi? lahar hujan ?
---[loop_93] Jika jawabannya ---[loop_93] Jika jawabannya ---[loop_93] Jika ---[loop_93] Jika
Tidak, lanjut ke nomor 93 Tidak, lanjut ke nomor 93. Jalur jawabannya Tidak, lanjut ke jawabannya Tidak, lanjut ke
evakuasi berupa jalan/route nomor 93. Jalur evakuasi nomor 93. Jalur evakuasi
yang dipilih untuk melakukan berupa jalan/route yang berupa jalan/route yang
penyelamatan secara cepat ke dipilih untuk melakukan dipilih untuk melakukan
tempat lebih aman atau penyelamatan secara cepat penyelamatan secara cepat
terhindar dari bahaya banjir ke tempat lebih aman atau ke tempat lebih aman atau
terhindar dari bahaya erupsi terhindar dari bahaya lahar
hujan
90. Apakah jalur evakuasi 90. Apakah jalur evakuasi 90. Apakah jalur evakuasi 90. Apakah jalur evakuasi
tersebut bermanfaat ? bencana banjir tersebut bencana erupsi bencana lahar hujan
bermanfaat ? gunungapi tersebut tersebut bermanfaat ?
bermanfaat ?
91. Apakah pemerintah 91. Apakah pemerintah 91. Apakah pemerintah 91. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan
mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran mengalokasikan mengalokasikan
untuk pemeliharaan jalur untuk pemeliharaan jalur anggaran untuk anggaran untuk
evakuasi tersebut? evakuasi bencana banjir pemeliharaan jalur pemeliharaan jalur
tersebut? evakuasi bencana erupsi evakuasi bencana lahar
gunungapi tersebut? hujan tersebut?
92. Apakah pemerintah 92. Apakah pemerintah 92. Apakah pemerintah 92. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan bekerja Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan
sama pihak lain untuk bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan bekerjasama dengan
pengembangan/peningkatan lain untuk pihak lain untuk pihak lain untuk
jalur evakuasi tersebut? pengembangan/peningkatan pengembangan/ pengembangan/
jalur evakuasi bencana banjir peningkatan jalur peningkatan jalur
tersebut? evakuasi bencana erupsi evakuasi bencana lahar
gunungapi tersebut? hujan tersebut?
Indikator 24. Tempat Indikator 24. Tempat Indikator 24. Tempat Indikator 24. Tempat
Pengungsian (lebih dari 1 Pengungsian Bencana Pengungsian Bencana Erupsi Pengungsian Bencana Lahar Ya Tidak
jenis bencana) Banjir Gunungapi Hujan
94. Apakah tempat 94. Apakah tempat 94. Apakah tempat 94. Apakah tempat V
pengungsian tersebut pengungsian tersebut pengungsian tersebut pengungsian tersebut
bermanfaat untuk bermanfaat untuk bermanfaat untuk bermanfaat untuk
menyelamatkan diri dari menyelamatkan diri dari menyelamatkan diri dari menyelamatkan diri dari
bencana? bencana banjir? bencana erupsi gunungapi? bencana lahar hujan ?
95. Apakah pemerintah 95. Apakah pemerintah 95. Apakah pemerintah 95. Apakah pemerintah V
Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan
mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran
untuk keberlanjutan fungsi untuk pemeliharaan tempat untuk pemeliharaan tempat untuk pemeliharaan tempat
tempat pengungsian pengungsian tersebut? pengungsian tersebut? pengungsian tersebut?
tersebut?
96. Apakah pemerintah 96. Apakah pemerintah 96. Apakah pemerintah 96. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan
bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak
lain dalam lain dalam lain dalam lain dalam
pengembangan/peningkatan pengembangan/peningkatan pengembangan/peningkatan pengembangan/peningkatan
tempat pengungsian tempat pengungsian tempat pengungsian tempat pengungsian
tersebut? tersebut? tersebut? tersebut?
Indikator 25. Uji Indikator 25. Uji Indikator 25. Uji Indikator 25. Uji
Kesiapsiagaan/ Simulasi Kesiapsiagaan/ Simulasi Kesiapsiagaan/ Simulasi Kesiapsiagaan/ Simulasi
Ya Tidak
(lebih dari 1 jenis Penanggulangan Bencana Penanggulangan Bencana Penanggulangan Bencana
bencana) Banjir Erupsi Gunungapi Lahar Hujan
97. Apakah pemerintah 97. Apakah pemerintah 97. Apakah pemerintah 97. Apakah pemerintah V
Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan
menyelenggarakan uji menyelenggarakan uji menyelenggarakan latihan menyelenggarakan latihan
kesiapsiagaan/simulasi kesiapsiagaan/simulasi kesiapsiagaan/simulasi kesiapsiagaan/simulasi
menghadapi bencana? menghadapi bencana menghadapi bencana menghadapi bencana lahar
banjir? erupsi gunungapi? hujan ?
---[Selesai] Jika jawabannya
Tidak, maka selesai ---[Selesai] Jika jawabannya ---[Selesai] Jika jawabannya ---[Selesai] Jika jawabannya
Tidak, maka selesai. Uji Tidak, maka selesai. Uji Tidak, maka selesai. Uji
lapangan menghadapi lapangan menghadapi lapangan menghadapi
bencana banjir melibatkan bencana erupsi melibatkan bencana lahar hujan
masyarakat dengan masyarakat dengan melibatkan masyarakat
melakukan evakuasi menuju melakukan evakuasi menuju dengan melakukan evakuasi
tempat pengungsian tempat pengungsian menuju tempat pengungsian
98. Apakah uji 98. Apakah uji 98. Apakah latihan 98. Apakah latihan
kesiapsiagaan/simulasi kesiapsiagaan/simulasi kesiapsiagaan/ simulasi kesiapsiagaan/ simulasi
tersebut bermanfaat? bencana banjir tersebut bencana erupsi gunungapi bencana lahar hujan
bermanfaat? tersebut bermanfaat? tersebut bermanfaat?
99. Apakah pemerintah 99. Apakah pemerintah 99. Apakah pemerintah 99. Apakah pemerintah
Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan
mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran mengalokasikan anggaran
untuk keberlanjutan uji untuk keberlanjutan uji untuk keberlanjutan untuk keberlanjutan
kesiapsiagaan/simulasi kesiapsiagaan/ simulasi latihan latihan
tersebut? bencana banjir tersebut? kesiapsiagaan/simulasi kesiapsiagaan/simulasi
bencana erupsi gunungapi bencana lahar hujan
tersebut? tersebut?
100. Apakah pemerintah 100. Apakah pemerintah 100. Apakah pemerintah 100. Apakah pemerintah
Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan
bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak
lain dalam pengembangan/ lain dalam pengembangan/ lain dalam pengembangan/ lain dalam pengembangan/
peningkatan uji peningkatan uji peningkatan latihan peningkatan latihan
kesiapsiagaan/ simulasi kesiapsiagaan/ simulasi kesiapsiagaan/ simulasi kesiapsiagaan/ simulasi
tersebut? bencana banjir tersebut? bencana erupsi gunungapi bencana lahar hujan
tersebut? tersebut?
INFORMASI UMUM
Nama Kegiatan MENYUSUN PETA RESIKO BENCANA
Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Blora
Kecamatan Kedungtuban
Desa Panolan
Peserta 27 orang bidang Destana,Team BPBD,Fasilitator Daerah dan Fasilitator
Desa
Waktu dan Tempat Tanggal 11 November 2021
Balai Desa Panolan
Fasilitator Daerah Rohmat Muntaha
Fasilitator Desa Sri Utami
Angga Hendik S
Penulis laporan Rohmat Muntaha
RINGKASAN EKSEKUTIF
A. LATAR BELAKANG
Menggambar peta dan denah merupakan proses "meniru dan memindahkan" keadaan
nyata suatu ruangan atau kawasan (misalnya rumah, kampung, kota), secara tampak atas,
ke dalam kertas atau media lainnya. Peta atau denah biasanya dibuat sebagai alat bantu
memahami keadaan secara menyeluruh dan kemudian mengelolanya agar menjadi lebih
baik. Masyarakat dapat dengan mudah menggambar peta kampungnya berdasarkan
ingatan tentang letak obyek-obyek penting atau kondisi-kondisi khusus. Agar semua
anggota masyarakat dapat memahami dan turut terlibat, maka kaidah-kaidah baku dalam
pembuatan peta harus disederhanakan. Dalam beberapa kasus kaidah baku pembuatan
peta dibuang jauh-jauh.
B. TUJUAN
Pembuatan peta risiko bencana ini bertujuan untuk menemukan, memahami,
mendokumentasikan jenis dan sebaran ancaman, aset berisiko, bentuk-bentuk kelemahan
dan kekuatan. Peta risiko juga berguna sebagai visualisasi ketika Mendiskusikan dan
mensepakati solusi atas masalah didesa yang dapat meningkatkan risiko atau bahkan
menimbulkan ancaman baru.
- Menagajak peserta untuk emmeberikan warna pada peta yang telah disepakati warna
hijau untuk risiko rendah, warna biru untuk risiko sedang dan warna merah untk
risiko tinggi.
- Fasilitator menutup diskusi dengan mengajak peserta untuk mencermati peta yang
dihasilkan, bahawa warna-warna itu yang harus ganti yang merah menjadi biru, yang
biru menjadi hijau atau bahkan semua menjadi hijau yang berarti desa itu menjadi
tangguh, upaya-upaya itu harus dilakukan masyarakat sendiri tanpa menunggu
bantuan pihak lain.
D. HASIL KEGIATAN
Dari proses penyusunan peta risiko bencana desa dihasilkan :
- Pemahaman warga tentang kondisi wilayah desa.
- Dokumen peta risiko bencana desa yang bisa digunakan untuk dasar penyusunan
rencana pembangunan desa dan juga rencana penanggulangan bencana di tinggkat
desa.
E. PEMBELAJARAN
Dengan melakukan pemetaan partisipatif peserta akan lebih mengenal pada wilayahnya
atas ancaman, kapasitas, kerentanan dan risikonya bagi masyarakat.
LAMPIRAN
1. Lembar Kerja
2. dokumentas kegiatan
Lembar Kerja 1. Diskusi Kelompok
Inventarisasi jenis dan ragam ancaman
Desa/Kelurahan : PANOLAN
Kecamatan : KEDUNGTUBAN
Kabupaten/Kota : BLORA
Ancaman geologi
Ancaman sosial
Lembar Kerja 2. Diskusi Kelompok
Pemeringkatan Ancaman
Desa/Kelurahan : PANOLAN
Kecamatan : KEDUNGTUBAN
Kabupaten/Kota : BLORA
Provinsi : JAWA TENGAH
KEMUNGKINAN PERKIRAAN
RAGAM ANCAMAN TOTAL
TERJADI DAMPAK
BANJIR 3 4 7
COVID 19 3 4 7
Kemungkinan Terjadi
Nilai 1 = Sangat kecil kemungkinan terjadi
Nilai 2 = Kemungkinan kecil terjadi
Nilai 3 = Sangat mungkin terjadi
Nilai 4 = Pasti terjadi
Perkiraan Dampak
Nilai 1 = Tidak parah
Nilai 2 = Agak parah
Nilai 3 = Parah
Nilai 4 = Sangat parah
KARAKTER KETERANGAN
Asal/Penyebab CURAH HUJAN TINGGI
Tanda Peringatan
Perioda
Frekuensi JARANG
Durasi 5 HARI
Intensitas
Posisi
Lembar Kerja 3. Diskusi Kelompok
Karakteristik Ancaman
KARAKTER KETERANGAN
Asal/Penyebab VIRUS CORONA
Tanda Peringatan
Perioda 7 – 14 HARI
Durasi 5 HARI
Intensitas
Posisi
Lembar Kerja 3. Diskusi Kelompok
Karakteristik Ancaman
KARAKTER KETERANGAN
Asal/Penyebab SAMPAH, LIMBAH
Tanda Peringatan
Sela Waktu
Kecepatan Hadir
Perioda
Frekuensi
Durasi
Intensitas
Posisi
Keterangan:
Asal/Penyebab : Sumber atau penyebab ancaman bencana
Faktor Perusak : Bagian dari ancaman bencana yang menyebabkan
kerusakan
Tanda Peringatan : Tanda-tanda yang dapat diketahui sebelum ancaman
bencana datang
Sela Waktu : Lama waktu antara tanda-tanda dengan datangnya
ancaman bencana
Kecepatan Hadir : Kecepatan ancaman bencana
Perioda : Masa atau siklus ancaman bencana
Frekuensi : Jumlah perulangan kejadian ancaman bencana setiap
periode
Durasi : Lama setiap kejadian ancaman bencana
Intensitas : Kekuatan ancaman, luas daerah yang diperkirakan terkena
ancaman
Posisi : Jarak sumber ancaman bencana dengan pemukiman
penduduk dan aset-aset penting lainnya (sekolah, pasar,
rumah ibadah, rumah sakit / puskesmas,
Lembar kerja 4. Penilaian Risiko Bencana
Jenis Ancaman : BANJIR
Desa/Kelurahan : PANOLAN
Kecamatan : KEDUNGTUBAN
Kabupaten/Kota : BLORA
Provinsi : JAWA TENGAH
Tinggi (T) : Ketika kapasitas yang dimiliki tidak mampu menghadapi/menyelesaikan kerentanan, kebutuhan
sumberdaya dari luar desa lebih besar daripada sumberdaya desa.
Sedang (S) : Ketika kapasitas yang dimiliki mampu belum sepenuhnya mampu menghadapi/menyelesaikan
kerentanan, sehingga masih membutuhkan bantuan dari luar desa.
Rendah (R) : Ketika kapasitas yang dimiliki desa sepenuhnya mampu menghadapi kerentanan dan tidak
membutuhkan dukungan dari luar desa.
Lembar kerja 5. Kegiatan pengurangan risiko bencana
FASE/TAHAP KEGIATAN K.
KEL POLIN RELA TIM
DESA RW RT TARU
TANI DES WAN SIAGA
NA
Pra bencana, saat tidak terjadi 1. GERAKAN TANAM V V V V V
bencana (pencegahan, mitigasi
POHON DAN
dan peningkatan kapasitas)
PENGHIJAUAN
Pra bencana, saat terdapat 1. PENGAKTIFAN V V V
potensi bencana (kesiapsiagaan)
KENTONGAN
2. PENYIAPAN POS V
V
PENGUNGSIAN
PEMULIHAN JIWA /
SIRAMAN ROHANI
Penilaian Risiko Bencana
Sosial/Politik
Tinggi (T) : Ketika kapasitas yang dimiliki tidak mampu menghadapi/menyelesaikan kerentanan, kebutuhan sumberdaya dari luar
desa lebih besar daripada sumberdaya desa.
Sedang (S) : Ketika kapasitas yang dimiliki mampu belum sepenuhnya mampu menghadapi/menyelesaikan kerentanan, sehingga
masih membutuhkan bantuan dari luar desa.
Rendah (R) : Ketika kapasitas yang dimiliki desa sepenuhnya mampu menghadapi kerentanan dan tidak membutuhkan dukungan dari
luar desa.
Pengaktifan V V V
kentongan
Pra bencana, saat Penyiapan pos V V
terdapat potensi pengungsian
bencana
(kesiapsiagaan)
Mengaktifkan V V V V V
tanda bahaya,
melalui kentongan
dan pengeras
masjid
Saat tanggap darurat Melakukan V V V V V V
evakuasi warga
Penyiapan pos V V V
pengungsian
Mengelola logistic V V V V
pengungsian
Rehabilitasi jalan V V V
desa
Sosialisasi V V
Pasca bencana
pemulihan jiwa /
siraman rohani
Laporan Pelaksanaan Kegiatan
INFORMASI UMUM
Nama Kegiatan Koordinasi Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa
Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Blora
Kecamatan Kedungtuban
Desa Panolan
Peserta 12 orang tokoh masyarakat,agama,budaya,team BPBD,perangkat desa
Fasilitataor daerah dan fasilitator desa
Waktu dan Tempat Tanggal 6 November 2021
Balai Desa Panolan
Fasilitator Daerah Rohmat Muntaha
Fasilitator Desa Sri Utami
Angga Hendik S
Penulis laporan Rohmat Muntaha
RINGKASAN EKSEKUTIF
A. LATAR BELAKANG
Pemerintah telah menyusun berbagai regulasi yang mengatur upaya penanggulangan
bencana, seperti Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana (RAN PRB) yang
merupakan turunan Kerangka Aksi Hygo dan UU No. 24 Tahun 2007 beserta peraturan
peraturan turunannya. RAN yang diluncurkan pada tahun 2007 adalah dokumen yang
berisi kerangka kerja 2006, rencana aksi dan prioritas, mekanisme pelaksanaan, serta
dasar kelembagaan PRB. Dokumen juga menjabarkan tugas, fungsi dan kewajiban
seluruh pemangku kepentingan yang dilaksanakan dengan dasar koordinasi, pertisipasi
dan sejalan dengan Kerangka Aksi Hyogo, RAN menjadi arahan untuk menfasilitasi para
pengambil keputusan untuk memberikan komitmennya secara lintas sektor dan prioritas
prioritas program secara sistematis. Idealnya dokumen RAN disusun oleh suatu
Forum/Platform Nasional yang dapat berbentuk forum atau komite multipihak. Platform
ini akan berfungsi sebagai sebuah mekanisme koordinasi dalam pengarusutamaan PRB
dan berperan dalam pembentukan dan pengembangan sistem PRB yang menyeluruh. Di
daerah akan ada platform PRB daerah yang akan mengawal kerja kerja PRB, termasuk
penyusunan RAD PRB.
Di tingkat desa dan kelurahan, forum atau platform mewadahi, mewakili dan
menyuarakan berbagai elemen masyarakat. Forum pengurangan risiko bencana tingkat
desa beranggotakan unsur pemerintah, swasta, kelompok-kelompok profesi dan kategori-
kategori lain, termasuk kelompok defabel, kelompok perempuan, dll. Terbentuknya
forum akan lebih menjamin keterlibatan, integrasi dan kesinambungan PRB termasuk
implementasi Rencana Penanggulangan Bencana dan Rencana Aksi Komunitas menuju
desa yang tangguh bencana yang berakar pada masyarakat.
B. TUJUAN
- Mengidentifikasi lembaga/forum di desa atau membentuk forum untuk penguatan
kapasitas pengurangan risiko bencana.
- Untuk melakukan kerja kerja pengurangan risiko bencana di tingkat desa dengan
menyelaraskan/mengintegrasikan dalam pembangunan.
B. PEMBELAJARAN
Dari proses fasilitasi pembentkan forum pengurngan risiko bencana desa adalah :
- Pembentukan lembaga penanggulangan bencana didesa perlu dilakukan musyawarah
dengan melibatkan semua sector yang ada didesa.
- Kepengurusan disesuaikan dengan kebutuhan didesa.
LAMPIRAN
1. Dokumentasi
2. Lembar kerja
Lembar Kerja Identifikasi Sumberdaya di Desa/Kelurahan
3. SUKANAN KEL.TANI
6. M. NURHADI K. TARUNA
8. ARIF K. TARUNA
Ketua SHOBIRIN
Bidang A. KHUSAIRI
Kesiapsiagaan /
Humas
Bidang M. NURHADI
Kedaruratan
Bidang NGARIP
Pemulihan
Koordinator MUSIDAN
Dusun/Sejenis
Statuta
Semboyan Forum
.
Alamat Forum BALAI DESA PANOLAN RT 001 RW 001
DESA PANOLAN KECAMATAN KEDUNGTUBAN
KABUPATEN BLORA
MISI :
1. MEMBERDAYAKAN SELURUH SUMBERDAYA YANG
ADA DI DESA
2. MEMBENTUK LEMBAGA KEBENCANAAN TINGKAT
DESA
3. MELAKUKAN RESPON TANGGAP DARURAT SECARA
EFEKTIF.
INFORMASI UMUM
Nama Kegiatan Pembentukan relawan desa dan FPRB
Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Blora
Kecamatan Kedungtuban
Desa Panolan
Peserta 27 orang anggota bidang,perangkat desa,team BPBD
Fasilitator daerah dan fasilitator desa
Waktu dan Tempat Tanggal 7 November 2021
Balai Desa Panolan
Fasilitator Daerah Rohmat Muntaha
Fasilitator Sri utami
Angga Hendik S
Penulis laporan Rohmat Muntaha
RINGKASAN EKSEKUTIF
LATAR BELAKANG
Masyarakat sendiri berhak untuk melakukan segala usaha untuk mengurangi risiko dan
dampak bencana Pada kondisi gawat darurat, banyak dibutuhkan tenaga-tenaga untuk
memenuhi kebutuhan dasar maupun memulihkan kondisi.
Dalam kondisi pra dan pasca bencana, masyarakat harus mampu memenuhi kebutuhan
tersebut, untuk dapat mengurangi beban korban baik secara fisik maupun dampak
psikologis. Tenaga-tenaga tersebut bernama “RELAWAN”.
Relawan adalah organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat manapun, baik laki-laki
maupun perempuan, yang peduli pada penanggulangan bencana dalam bentuk dan nama
apapun sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan dibentuk atas hasil keputusan
bersama.
Kelompok relawan ini muncul sebagai upaya penyatuan sumber-sumber yang dimiliki
oleh masyarakat untuk menanggulangi bencana yang dihadapi bersama. Pembentukannya
dapat merupakan bentukan perorangan atau kelompok yang sudah ada dalam masyarakat
yang bersama-sama sesuai kemampuan masing-masing menyumbang agar dapat
menanggulangi bencana secara tepat guna dan tepat waktu.
Pada Jam-jam pertama adalah masa kritis bagi korban bencana. Banyak korban yang
akhirnya meninggal atau menjadi cacat seumur hidup karena tidak mendapatkan
pertolongan segera. Oleh karena itu, perlu disiapkan sebuah kelompok masyarakat yang
memiliki kemampuan untuk menanggulangi hal-hal tersebut.
Untuk pra bencana tugas utama relawan ini adalah membuat perencanaan untuk
mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya.
Sehat
Mewakili salah satu kelompok masyarakat
Punya kemauan dan waktu untuk terlibat
Besarnya jumlah anggota KMPB ini tergantung pada besarnya wilayah, besarnya
cakupan kemungkinan bencana dan sumber daya manusia yang ada. Kelompok ini
kemudian dibagi menjadi beberapa regu sesuai dengan kebutuhan yang masing-masing
memiliki tugas khusus. Dan masing-masing memiliki koordinator atau kepala regu.
Untuk itu perlu diilih orang-orang yang mempunyai kemampuan dan kemauan sesuai
dengan tugas yang ditunjuk. Kelompok relawan ini sebenarnya adalah alat atau wadah
operasional yang efektif dalam penanganan bencana di masing-masing Desa atau
KeLurahan.
Dalam setiap kelompok relawan ini semuanya mempunyai tugas pada pra, saat, dan
pasca bencana, yang semuanya bisa didetailkan sesuai kebutuhan.
A. TUJUAN
Yang menjadi tujuan dari materi ini adalah :
B. HASIL KEGIATAN
Dari proses pembentukan relawan desa didapatkan :
- Pemahaman peserta tentang relawan desa
- Kegiatan relawan desa saat sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana dan setelah
terjadi bencana.
- Kapasitas yang harus dimiliki oleh relawan desa
- Struktur kepengurusan relawan desa
- Kelompok Kerja, pemerintah desa, dan tim relawan menyepakati pengurus dan
anggota tim relawan.
D. PEMBELAJARAN
- Relawan desa/kelurahan merupakan pioneer di desa dalam kegiatan penanggulangan
bencana.
- Relawan desa berperan baik dalam keadaan aman (sebelum terjadi bencana), saat
terjadi bencana dan setelah terjadi bencana.
- Dalam memberikan pertolongan tidak hanya dasar iklas tapi juga harus didukung
dengan kemampuan, sehingga relawan perlu terus meningkatkan kemampuan atau
apasitasnya.
LAMPIRAN
1. lembar kerja
2. dokumentasi kegiatan
Tabel 1 Lembar Kerja Identifikasi Sumberdaya di Desa/Kelurahan
INFORMASI UMUM
Nama Kegiatan KELUARGA TANGGUH BENCANA
Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Blora
Kecamatan Kedungtuban
Desa Panolan
Peserta 27 orang bidang,team BPBD,Fasilitator Daerah dan Fasilitator Desa
Tanggal 6 November 2021
Waktu dan Tempat
Balai Desa Panolan
Fasilitator Daerah Rohmat Muntaha
Sri Utami
Fasilitator Desa
Angga hendik S
Penulis laporan Rohmat Muntaha
RINGKASAN EKSEKUTIF
A. LATAR BELAKANG
Ketangguhan keluarga dapat dimaknai sebagai kemampuan setiap orang, anggota
keluarga yang berpotensi terkena bahaya bencana untuk melawan, menyerap,
menampung, dan memulihkan diri dari efek bahaya bencana pada waktu yang tepat dan
dengan efisien; termasuk melalui perlindungan dan restorasi struktur dasar yang penting
dan fungsinya. Oleh karenanya setiap anggota keluarga perlu mengetahui risiko bencana
yang berpotensi terjadi di lingkungannya. Tidak hanya risiko bencana di rumahnya,
namun juga risiko bencana yang ada pada lingkungan aktivitas harian tiap-tiap anggota
keluarga, baik aktivitas rutin, maupun aktivitas temporer, seperti liburan, kunjungan
keluarga dan sebagainya.
Dalam konteks kemampuan bangunan huniannya, maka setiap anggota keluarga perlu
mengetahui dan memperkuat struktur bangunan rumahnya. Tidak hanya struktur
bangunan rumah, namun juga infrastruktur rumah, fasilitas dan perabot yang ada di
dalam rumah. Selain struktur, setiap anggota keluarga dapat mengatur ruangan dan
perabot agar tidak membahayakan serta mempermudah evakuasi juga mengurangi dan
menyelamatkan nyawa. Termasuk, kemudahan ketika anggota keluarga akan
menyelamatkan diri.
Ketika bencana terjadi, pertolongan dari pihak berwenang, tidak serta merta bisa
diterima. Terutama bagi keluarga yang berada relatif jauh dari akses komunikasi dan
transportasi. Oleh karena itu perlengkapan kesiapsiagaan Keluarga adalah satu paket
perlengkapan kebutuhan dasar yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana. Semakin
banyak persediaan, semakin baik. Namun umumnya kita memerlukan, setidaknya untuk
dipergunakan pada keadaan darurat bencana selama 3x24 jam. Perlengkapan ini berguna
untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga (anggota keluarga) pada kondisi tidak adanya
bantuan sama sekali/bantuan belum tiba.
Setiap keluarga yang berada di daerah rawan bencana perlu merencanakan cara evakuasi
keluarga dilakukan jika bencana terjadi. Perencanaan tersebut disusun dengan
memperhatikan aktivitas harian tiap-tiap anggota keluarga. Permasalahan yang sering
terjadi kita tidak punya rencana evakuasi, dan belum pernah mencobanya.
Rencana kesiapsiagaan keluarga adalah perencanaan yang dibuat oleh keluarga untuk
siap dalam kondisi darurat akibat bencana baik saat berada di lapangan maupun di luar
rumah. Dalam pembuatan rencana ini, setiap anggota keluarga terlibat untuk memastikan
bahwa mereka memahami dan menyetujui rencana tersebut. Setiap keluarga yang berada
di daerah rawan bencana perlu memastikan dirinya memiliki kemampuan dan fasilitas
untuk menerima informasi peringatan dini.
Selain itu juga perlu menyiapkan rencana evakuasi apabila terjadi bencana. Evakuasi
perlu dilakukan jika sewaktu-waktu terdapat tanda-tanda atau peringatan kejadian
bencana. Evakuasi dilakukan untuk memastikan anggota keluarga selamat jika terjadi
bencana. Melalui simulasi evakuasi, kemampuan setiap anggota keluarga dibangun agar
berdaya melakukan evakuasi secara mandiri.
B. TUJUAN
- Memberikan pemahaman kepada warga bahwa setiap warga mempunya risiko yang
berbeda-beda dari ancaman yang sama di wilayahnya.
- Warga mempunyai kemampuan untuk membuat kajian risiko bencana di tingkat
keluarga.
- Warga mampu untuk membuat rencana siaga bagi keluarganya.
C. HASIL KEGIATAN
- Kajian risiko bencana atas keluarga
- Rencana siaga (system peringatan dini dan rencana evakuasi) tingkat keluarga.
LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Katana
2. Dokumentasi
Lembar Kerja
Penilaian Tingkat Risiko KATANA
KELUARGA
Keterangan
Karakter
Curah hujan Tinggi
Asal/Penyebab
Arus Deras
Faktor Perusak
Tanda Peringatan
5 hari
Sela Waktu
3 hari
Kecepatan Hadir
Terakhir pd th 2007
Frekuensi
Periode
Durasi Intensitas
Posisi
Tingkat Risiko:
mengalami
kerusakan
Fasilitator/Penyuluh Katana :
Periode Dampingan :
Alamat Katana :
Lembar Kerja
Checklist Tas Siaga Bencana
3. Dokumen Kependudukan
4. Selimut
5. P3K
6. Peralatan mandi
7. Peralatan sholat
Lembar Kerja
Sistem Peringatan Dini di Keluarga
Peringatan Bahaya
Sumber peringatan
Bahaya
Bentuk peringatan
Bahaya
Cara pemantauan
Bahaya
Cara memastikan
kebenaran peringatan
Penyebarluasan Peringatan bahaya
Penyampai peringatan Pihak yg ditunjuk desa menyampaikan informasi, masyarakat
bahaya di bantaran sungai
Sasaran peringatan Masyarakat di bantaran sungai
Cara penyampaian Didatangi langsung ke rumah
umum/ difable /Lansia
Bentuk Peringatan Waspada, siaga
Respon/Tindakan Terhadap Peringatan
Tindakan Keluaraga
Lembar Kerja
Rencana Evakuasi Keluarga
Anggota
Keluarga Jam Tempat Beraktifitas Lokasi Evakuasi
Fasilitator/ Penyuluh KATANA :
Periode Dampingan :
Alamat Katana : RT 5 / 2
Fasilitator/Penyuluh Katana :
Periode Dampingan :
Alamat Katana :
Lembar Kerja
Checklist Tas Siaga Bencana
3. Dokumen Kependudukan
4. Selimut
5. P3K
6. Peralatan mandi
7. Peralatan sholat
Lembar Kerja
Sistem Peringatan Dini di Keluarga
Peringatan Bahaya
Sumber peringatan
Bahaya
Bentuk peringatan
Bahaya
Cara pemantauan
Bahaya
Cara memastikan
kebenaran peringatan
Penyebarluasan Peringatan bahaya
Penyampai peringatan Pihak yg ditunjuk desa menyampaikan informasi, masyarakat
bahaya di bantaran sungai
Sasaran peringatan Masyarakat di bantaran sungai
Cara penyampaian Didatangi langsung ke rumah
umum/ difable /Lansia
Bentuk Peringatan Waspada, siaga
Respon/Tindakan Terhadap Peringatan
Tindakan Keluaraga
Lembar Kerja
Rencana Evakuasi Keluarga
Anggota
Keluarga Jam Tempat Beraktifitas Lokasi Evakuasi
IBU
Fasilitator/Penyuluh Katana :
Periode Dampingan :
Alamat Katana :
Lembar Kerja
Checklist Tas Siaga Bencana
3. Dokumen Kependudukan
4. Selimut
5. P3K
6. Peralatan mandi
7. Peralatan sholat
Lembar Kerja
Sistem Peringatan Dini di Keluarga
Peringatan Bahaya
Sumber peringatan
Bahaya
Bentuk peringatan
Bahaya
Cara pemantauan
Bahaya
Cara memastikan
kebenaran peringatan
Penyebarluasan Peringatan bahaya
Penyampai peringatan Pihak yg ditunjuk desa menyampaikan informasi, masyarakat
bahaya di bantaran sungai
Sasaran peringatan Masyarakat di bantaran sungai
Cara penyampaian Didatangi langsung ke rumah
umum/ difable /Lansia
Bentuk Peringatan Waspada, siaga
Respon/Tindakan Terhadap Peringatan
Tindakan Keluaraga
Lembar Kerja
Rencana Evakuasi Keluarga
Anggota
Keluarga Jam Tempat Beraktifitas Lokasi Evakuasi
A YAH
11.00 – 07.00 RUMAH
Fasilitator/Penyuluh Katana :
Periode Dampingan :
Alamat Katana :
Lembar Kerja
Checklist Tas Siaga Bencana
3. Dokumen Kependudukan
4. Selimut
5. P3K
6. Peralatan mandi
7. Peralatan sholat
Lembar Kerja
Sistem Peringatan Dini di Keluarga
Peringatan Bahaya
Sumber peringatan
Bahaya
Bentuk peringatan
Bahaya
Cara pemantauan
Bahaya
Cara memastikan
kebenaran peringatan
Penyebarluasan Peringatan bahaya
Penyampai peringatan Pihak yg ditunjuk desa menyampaikan informasi, masyarakat
bahaya di bantaran sungai
Sasaran peringatan Masyarakat di bantaran sungai
Cara penyampaian Didatangi langsung ke rumah
umum/ difable /Lansia
Bentuk Peringatan Waspada, siaga
Respon/Tindakan Terhadap Peringatan
Tindakan Keluaraga
Lembar Kerja
Rencana Evakuasi Keluarga
Anggota
Keluarga Tempat
Jam Lokasi Evakuasi
Beraktifitas
07.00 – 11.00 SAWAH
A YAH
11.00 – 07.00 RUMAH
ANAK MERANTAU
Fasilitator/ Penyuluh KATANA :
Periode Dampingan :
Alamat Katana : RT 5 / 2
Fasilitator/Penyuluh Katana :
Periode Dampingan :
Alamat Katana :
Lembar Kerja
Checklist Tas Siaga Bencana
3. Dokumen Kependudukan
4. Selimut
5. P3K
6. Peralatan mandi
7. Peralatan sholat
Lembar Kerja
Sistem Peringatan Dini di Keluarga
Peringatan Bahaya
Sumber peringatan
Bahaya
Bentuk peringatan
Bahaya
Cara pemantauan
Bahaya
Cara memastikan
kebenaran peringatan
Penyebarluasan Peringatan bahaya
Penyampai peringatan Pihak yg ditunjuk desa menyampaikan informasi, masyarakat
bahaya di bantaran sungai
Sasaran peringatan Masyarakat di bantaran sungai
Cara penyampaian Didatangi langsung ke rumah
umum/ difable /Lansia
Bentuk Peringatan Waspada, siaga
Respon/Tindakan Terhadap Peringatan
Tindakan Keluaraga
Anggota
Keluarga Tempat
Jam Lokasi Evakuasi
Beraktifitas
RUMAH
A YAH
IBU RUMAH
Tingkat
Perkiraan Bentuk Risiko Kerentanan di Kapasitas tersedia
Risiko
Pada Keluarga Keluarga (untuk mengurangi risiko)
(T/S/R)
Mengungsi Rumah Bangunan evakuasi bencana
mengalami
kerusakan
Tidak bisa sekolah Sekolah Tidak ada sekolah darurat
terendam banjir
Kerusakan perabotan Alat elektronik
rumah tangga terendam air
Gangguan rumah Saling Menjalin komuikasi yang
tangga menyalahkan baik tiap anggota keluarga dan
sabar
Penyakit kulit Air kotor Menyiapkan P3K
Fasilitator/Penyuluh Katana :
Periode Dampingan :
Alamat Katana :
3. Dokumen Kependudukan
4. Selimut
5. P3K
6. Peralatan mandi
7. Peralatan sholat
Lembar Kerja
Sistem Peringatan Dini di Keluarga
Peringatan Bahaya
Sumber peringatan
Bahaya
Bentuk peringatan
Bahaya
Cara pemantauan
Bahaya
Cara memastikan
kebenaran peringatan
Penyebarluasan Peringatan bahaya
Penyampai peringatan Pihak yg ditunjuk desa menyampaikan informasi, masyarakat
bahaya di bantaran sungai
Sasaran peringatan Masyarakat di bantaran sungai
Cara penyampaian Didatangi langsung ke rumah
umum/ difable /Lansia
Bentuk Peringatan Waspada, siaga
Respon/Tindakan Terhadap Peringatan
Tindakan Keluaraga
Lembar Kerja
Rencana Evakuasi Keluarga
Anggota
Keluarga Tempat
Jam Lokasi Evakuasi
Beraktifitas
07.00 – 11.00 SAWAH
A YAH
11.00 – 07.00 RUMAH
ANAK DI PONDOK
Tingkat
Perkiraan Bentuk Risiko Kerentanan di Kapasitas tersedia
Risiko
Pada Keluarga Keluarga (untuk mengurangi risiko)
(T/S/R)
Mengungsi Rumah Bangunan evakuasi bencana
mengalami
kerusakan
Tidak bisa sekolah Sekolah Tidak ada sekolah darurat
terendam banjir
Kerusakan perabotan Alat elektronik
rumah tangga terendam air
Gangguan rumah Saling Menjalin komuikasi yang
tangga menyalahkan baik tiap anggota keluarga dan
sabar
Penyakit kulit Air kotor Menyiapkan P3K
Fasilitator/Penyuluh Katana :
Periode Dampingan :
Alamat Katana :
3. Dokumen Kependudukan
4. Selimut
5. P3K
6. Peralatan mandi
7. Peralatan sholat
Lembar Kerja
Sistem Peringatan Dini di Keluarga
Peringatan Bahaya
Sumber peringatan
Bahaya
Bentuk peringatan
Bahaya
Cara pemantauan
Bahaya
Cara memastikan
kebenaran peringatan
Penyebarluasan Peringatan bahaya
Penyampai peringatan Pihak yg ditunjuk desa menyampaikan informasi, masyarakat
bahaya di bantaran sungai
Sasaran peringatan Masyarakat di bantaran sungai
Cara penyampaian Didatangi langsung ke rumah
umum/ difable /Lansia
Bentuk Peringatan Waspada, siaga
Respon/Tindakan Terhadap Peringatan
Tindakan Keluaraga
Lembar Kerja
Rencana Evakuasi Keluarga
Anggota
Keluarga Jam Tempat Beraktifitas Lokasi Evakuasi
A YAH
11.00 – 07.00 RUMAH
Tingkat
Perkiraan Bentuk Risiko Kerentanan di Kapasitas tersedia
Risiko
Pada Keluarga Keluarga (untuk mengurangi risiko)
(T/S/R)
Mengungsi Rumah Bangunan evakuasi bencana
mengalami
kerusakan
Tidak bisa sekolah Sekolah Tidak ada sekolah darurat
terendam banjir
Kerusakan perabotan Alat elektronik
rumah tangga terendam air
Gangguan rumah Saling Menjalin komuikasi yang
tangga menyalahkan baik tiap anggota keluarga dan
sabar
Penyakit kulit Air kotor Menyiapkan P3K
Fasilitator/Penyuluh Katana :
Periode Dampingan :
Alamat Katana :
3. Dokumen Kependudukan
4. Selimut
5. P3K
6. Peralatan mandi
7. Peralatan sholat
Lembar Kerja
Sistem Peringatan Dini di Keluarga
Peringatan Bahaya
Sumber peringatan
Bahaya
Bentuk peringatan
Bahaya
Cara pemantauan
Bahaya
Cara memastikan
kebenaran peringatan
Penyebarluasan Peringatan bahaya
Penyampai peringatan Pihak yg ditunjuk desa menyampaikan informasi, masyarakat
bahaya di bantaran sungai
Sasaran peringatan Masyarakat di bantaran sungai
Cara penyampaian Didatangi langsung ke rumah
umum/ difable /Lansia
Bentuk Peringatan Waspada, siaga
Respon/Tindakan Terhadap Peringatan
Tindakan Keluaraga
No Kontak Penting dan Keluarga
Ayah
Ibu
Anak
Guru Sekolah
Satpam Sekolah
Lainnya..
Lembar Kerja
Rencana Evakuasi Keluarga
Anggota
Keluarga Tempat
Jam Lokasi Evakuasi
Beraktifitas
07.00 – 11.00 SAWAH
A YAH
11.00 – 07.00 RUMAH
IBU RUMAH
ANAK MERANTAU
Fasilitator/ Penyuluh KATANA :
Periode Dampingan :
Alamat Katana : RT 8 / 2
Fasilitator/Penyuluh Katana :
Periode Dampingan :
Alamat Katana :
Lembar Kerja
Checklist Tas Siaga Bencana
3. Dokumen Kependudukan
4. Selimut
5. P3K
6. Peralatan mandi
7. Peralatan sholat
Lembar Kerja
Sistem Peringatan Dini di Keluarga
Peringatan Bahaya
Sumber peringatan
Bahaya
Bentuk peringatan
Bahaya
Cara pemantauan
Bahaya
Cara memastikan
kebenaran peringatan
Penyebarluasan Peringatan bahaya
Penyampai peringatan Pihak yg ditunjuk desa menyampaikan informasi, masyarakat
bahaya di bantaran sungai
Sasaran peringatan Masyarakat di bantaran sungai
Cara penyampaian Didatangi langsung ke rumah
umum/ difable /Lansia
Bentuk Peringatan Waspada, siaga
Respon/Tindakan Terhadap Peringatan
Tindakan Keluaraga
Anggota
Keluarga Tempat
Jam Lokasi Evakuasi
Beraktifitas
07.00 – 11.00 SAWAH
A YAH
11.00 – 07.00 RUMAH
IBU RUMAH
Fasilitator/ Penyuluh KATANA :
Periode Dampingan :
Alamat Katana : RT 8 / 2
Fasilitator/Penyuluh Katana :
Periode Dampingan :
Alamat Katana :
Lembar Kerja
Checklist Tas Siaga Bencana
1. Ijazah
2. BPKB
5. Dokumen Kependudukan
6. HP
7. Selimut
P3K
8.
9. Peralatan mandi
Lembar Kerja
Sistem Peringatan Dini di Keluarga
Peringatan Bahaya
Sumber peringatan
Bahaya
Bentuk peringatan
Bahaya
Cara pemantauan
Bahaya
Cara memastikan
kebenaran peringatan
Penyebarluasan Peringatan bahaya
Tindakan Keluaraga
Ayah
Ibu
Anak
Guru Sekolah
Satpam Sekolah
Lainnya..
Lembar Kerja
Rencana Evakuasi Keluarga
Laporan Pelaksanaan Kegiatan
INFORMASI UMUM
Nama Kegiatan PENYUSUNAN RENCANA EVAKUASI
Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Blora
Kecamatan Kedungtuban
Desa Panolan
Peserta 27 orang bidang destana,Team BPBD,
Fasilitator Daerah dan Fasilitator Desa
Waktu dan Tempat Tanggal 11 November 2021
Balai Desa Panolan
Fasilitator Daerah Rohmat Muntaha
Fasilitator Desa Sri Utami
Angga Hendik S
Penulis laporan Rohmat Muntaha
RINGKASAN EKSEKUTIF
A. LATAR BELAKANG
Masyarakat desa yang menghadapi risiko bahaya umumnya ingin tahu bahwa setiap
warganya akan dapat menyelamatkan diri ketempat-tempat evakuasi yang aman pada
saat sebelum datangnya ancaman (banjir, erupsi gunung api, longsor, tsunami, dll.).Pada
dasarnya pengetahuan ini dapat dikembangkan bersama oleh dan untuk warga
masyarakat desa dengan memahami secara baik ciri dan sifat1 ancaman tersebut.
Pemilihan tempat evakuasi berjarak jauh dari tempat asal dapat ditentukanoleh
jenis ancaman yang dihadapi, tingkat dampak kerusakan padarumah hunidan
lingkungan, atau pertimbangan alasan pribadi warga yang terdampak, yaitu
untukmelindungi harta benda dan sumber penghidupan (pertanian, ternak,
perikanan, dll.) yang tersisa, kedekatan dengan sanak keluarga. Sebagai contoh,
akibat gempa bumi atau angin beliung yang merusak rumahnya, warga mungkin
‘evakuasi’ di halaman rumahnya agar dekat dengan asetnya (perabot rumah,
panen, ternak, dll.).
Evakuasi mandiri merupakan rencana evakuasi terbaik pilihan dan atas inisiatif warga
sendiri. Dimana, keputusan untuk evakuasi ditentukan bersama oleh anggota keluargadan
warga desa secara tepat waktu. Waktu penentu evakuasi memperhatikan berbagai tanda
peringatan alam atau peringatan resmi pemerintah yang telah disepakati bersama di desa.
Dengan demikian evakuasi dilakukan atas inisiatif dan kesadaran warga sehinggatidak
perlu terjadi pemaksaan evakuasi oleh pihak manapun. Keputusan warga untuk
melakukan evakuasi mandiri biasanya dilandasi oleh pengetahuan dan pemahaman yang
baik oleh individu warga tentang ciri dan sifat ancaman yang dihadapi.Karenanya, sangat
penting bagi setiap individu warga di desa untuk
a. mempunyai informasi yang benar tentang ciri dan sifat ancaman yang ada baik
dari cerita yang turun-temurun (kearifan lokal) maupun dari kajian ilmiah
b. memahami sifat ancaman dan dampaknya dari sosialisasi agar dapat
mengantisipasi perkiraan datangnya ancaman
c. memahami jalur-jalur dan tempat evakuasi yang tergambar jelas di peta
evakuasidesa
d. mengikutiprosedur, cara dan strategi,sertaarahan evakuasi yang disepakati dari
pihak yang mengampu tanggung jawab saat proses evakuasi berlangsung.
Perencanaan evakuasi merupakan proses menyusun peta dan cara evakuasi untuk
memberikan penyelamatan diriyang disusun dengan melibatkanperwakilan warga.
Selanjutnya peta dan cara evakuasi perlu dikembagkan secara lebih rinci olehkelompok-
kelompok komunitas, misalnyadi perumahan, sekolah, rumah sakit, pasar, perkantoran,
dll.,agar evakuasi yang diatur secara khusus dapat berjalan efektif, aman dan nyaman.
B. TUJUAN
Penyusunan Rencana Evakuasi Desa/Kelurahan bertujuan untuk memandu Peserta
Lokakarya mengembangkan peta evakuasi dan cara-cara melakukan evakuasi yang
diperlukan oleh semua warga termasuk individu dan kelompok yang rentan, antara lain
anak-anak, difable, lansia, ibu hamil, warga yang sedang sakit, serta kelompok
masyarakat di area yang terkendala menuju tempat evakuasi karena satu atau lain alasan.
D. PEMBELAJARAN
Pembelajaran yang didapat dari proses penyusunan rencana evakuasi antara lain:
- Perlu adanya pemahaman peserta atas daerahnya mengenahi daerah aman, daerah
rawan.
- Akurasi data sangat diperlukan untuk menyusun rencana evakuasi yang baik.
- Sejarah kejadian bencana yang pernah ada dapat dijadikan acuan untuk
perencanaan selanjutnya.
LAMPIRAN
1. Lembar Kerja
2. dokumentasi Kegiatan
Identifikasi penduduk kawasan rawan bencana
5/2 20 55 26 29 2 13 1 0
6/2 9 32 17 15 2 1 0 0
8/2 16 41 18 23 0 8 0 0
Identifikasi Tempat Evakuasi Sementara dan Tempat Evakuasi Akhir
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat
5 0 0 1 0 1 1 54 0
6 0 0 1 0 0 4 23 0
8 0 0 1 0 0 0 39 0
. Identifikasi kapasitas lokasi pengungsian
RT 6 500 M
RT 8 300 M
Curah pendapat pengertian dan prinsip-prinsip SPD
Bentuk peringatan?
Penyusunan sistem peringatan dini
KURMAENI KURNIAWAN
DOKUMENTASI KEGIATAN KOORDINASI DAN PERSIAPAN DESA PANOLAN
DOKUMENTASI KEGIATAN PENGUMPULAN DATA PKD DESA PANOLAN
DOKUMENTASI KEGIATAN PENGUMPULAN DATA PKD LANJUTAN DESA PANOLAN
DOKUMENTASI KEGIATAN VERIFIKASI DATA PKD DESA PANOLAN
DOKUMENTASI KEGIATAN FGD PKD DAN DASAR PB DESA PANOLAN
DOKUMENTASI KEGIATAN KOORDINASI PEMBENTUKAN FPRB DAN RELAWAN DESA PANOLAN
DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBENTUKAN FPRB, RELAWAN DESA DAN SOSIALISASI KATANA DESA PANOLAN
DOKUMENTASI KEGIATAN PETA RISIKO BENCANA PARTISIPATIF DESA PANOLAN
DOKUMENTASI KEGIATAN RENCANA EVAKUASI MANDIRI DAN SOSIALISASI PERINGATAN DINI DESA PANOLAN