11/27/2021

HIDUP BERDAMPINGAN
DENGAN BENCANA
Sebuah Pengantar Pengelolaan Kebencanaan dan
Pengurangan Resiko Berbasis Masyarakat

Renee Picasso Manoppo

Ketua Bidang Pengelolaan Bencana

Hasil Survey Gempa Bumi

Hanshin-Awaji Jepang tahun 1995
 34,9% korban selamat karena upaya penyelamatan diri mandiri
 31,9% selamat dengan bantuan anggota keluarga
 28,1% selamat karena pertolongan teman/tetangga
 2,6% selamat ditolong oleh orang yang pada saat kejadian berada
dekat dengan korban
 1,7% dibantu oleh tim penyelamat

sebagian besar korban selamat adalah karena dirinya sendiri dan

orang-orang di sekitarnya terutama keluarga, bukan dari tim
penolong. Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan keterampilan
masyarakat, khususnya keluarga, menjadi kunci utama keselamatan
dalam menghadapi bencana.

1
 11/27/2021

BENCANA DI INDONESIA
2000- 2019 (SUMBER DIGI BNPB)

FAKTA DI INDONESIA

2
 11/27/2021

BERADA DI KAWASAN “RING OF FIRE” DENGAN GUGUSAN GUNUNG API

AKTIF SEPANJANG 7000 KM.

SEBARAN GUNUNG API AKTIF

3
 11/27/2021

TERUS BERGERAK MENGIKUTI PERGERAKAN 
LEMPENG AKIBAT PATAHNYA BENUA 
PURBA (GONWANALAND) SEKITAR 50‐100 
JT TAHUN YANG LALU.

4
 11/27/2021

APAKAH KITA SIAP ?

 BENCANA DAPAT TERJADI KAPAN SAJA DAN DIMANA SAJA, TANPA
KITA SADARI, DAN MENGAKIBATKAN KERUGIAN BAIK NYAWA
MAUPUN HARTA BENDA.

 TIDAK ADA SEORANGPUN DIDUNIA INI YANG DAPAT

MENGHENTIKAN BENCANA. TETAPI DENGAN MENGURANGI RESIKO
PALING TIDAK KITA DAPAT MENGURANGI DAMPAK BENCANA
TERSEBUT.

5
 11/27/2021

MEMAHAMI

“BAHAYA”
“KERENTANAN”
“RESIKO”
“BENCANA”
“KAPASITAS”

BAHAYA/HAZARD

Suatu keadaan yang akibatkan oleh FENOMENA

ALAM YANG LUAR BIASA ataupun MANUSIA yang
berpotensi merusak atau mengancam kehidupan
manusia, menyebabkan kehilangan harta‐benda,
mata pencaharian, dan kerusakan lingkungan.
Bahaya termasuk kondisi tersembunyi yang dapat
menjadi ancaman di masa depan dan mempunyai
sumber yang berbeda seperti dari alam ataupun
yang disebabkan oleh manusia.

6
 11/27/2021

BAHAYA MENURUT JENIS

ALAM TEKNOLOGY TERORISME BIOLOGI

DAN PERANG
•Banjir • Bahan‐bahan • Ledakan bom. • Pandemik
•Angin ribut berbahaya
•Badai dan petir • Penggunaan
•Gempa bumi • Pembangkit senjata biologis.
•Gunung meletus tenaga nuklir
•Tanah longsor • Penggunaan
•Tsunami • Pengeboran senjata kimia
•Kebakaran minyak atau
•kebakaran hutan sumber daya
mineral

NON ALAM

KERENTANAN (VULNERABILITY)

UU no. 23 Tahun 2007.

“KONDISI ATAU KARAKTERISTIK GEOLOGIS, BIOLOGIS
HIDROLOGIS, KLIMATOLOGIS, GEOGRAFIS, SOSIAL,
BUDAYA, POLITIK. EKONOMI DAN TEKNOLOGI PADA
SUATU WILAYAH UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU
YANG MENGURANGI KEMAMPUAN MENCEGAH,
MEREDAM, MENCAPAI KESIAPAN DAN MENGURANGI
KEMAMPUAN UNTUK MENGHADAPI DAMPAK BURUK
BAHAYA TERTENTU”.

7
 11/27/2021

RESIKO (RISK)

PRAKIRAAN ATAU KEMUNGKINAN POTENSI

KERUGIAN YANG DITIMBULKAN OLEH
BENCANA DISUATU WILAYAH DALAM KURUN
WAKTU TERTENTU.

HUBUNGAN ANTARA ANCAMAN,

KERENTANAN DAN RESIKO

RESIKO

KERENTANAN (V)

8
 11/27/2021

BENCANA (DISASTER)

PERISTIWA ATAU RANGKAIAN PERISTIWA YANG

MENGANCAM DAN MENGGANGGU KEHIDUPAN
DAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT YANG
DISEBABKAN, BAIK FAKTOR ALAM, NON ALAM
DAN MANUSIA SEHINGGA MENIMBULKAN
KORBAN JIWA, KERUSAKAN LINGKUNGAN,
KERUGIAN HARTA BENDA DAN DAMPAK
PSIKOLOGIS.

ELEMEN‐ELEMEN BENCANA

 BERDAMPAK PADA MANUSIA BAIK SECARA LANGSUNG

MAUPUN TIDAK LANGSUNG.
 BIASANYA DIPICU OLEH BAHAYA BAIK YANG DISEBABKAN OLEH
FENOMENA ALAM, MAUPUN MANUSIA.
 BERSIFAT PERLAHAN MAUPUN TIBA‐TIBA.
 BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN KERENTANAN.
 MELEBIHI KAPASITAS SUMBER DAYA YANG TERSEDIA.
 PROSES SOSIAL MEMAINKAN PERAN YANG SANGAT PENTING.

9
 11/27/2021

FAKTOR PEMICU

1. KEMISKINAN
2. PERTUMBUHAN POPULASI
3. URBANISASI BESAR – BESARAN
4. TRANSISI BUDAYA
5. DEGRADASI LINGKUNGAN
6. KURANGNYA INFORMASI DAN KEPEDULIAN
7. KEMARAHAN SIPIL DAN TIDAK TENANG
8. GEOGRAFIS YANG TERPENCIL
9. AKIBAT BENCANA YANG SANGAT BESAR 
10.KETIDAKSTABILAN POLITIK

FAKTOR 
PEMICU
ANCAMAN

RESIKO 
HASIL BENCANA
BENCANA

KERENTANAN

BENCANA ADALAH PERWUJUDAN DARI TINGGINYA 
RESIKO

10
 11/27/2021

KAPASITAS

KEKUATAN YANG DIMILIKI OLEH PERORANGAN,

RUMAH TANGGA DAN KOMUNITAS YANG
MEMBUAT MEREKA MAMPU MENCEGAH,
MENGURANGI, SIAP SIAGA, MENANGGAPI
DENGAN CEPAT ATAU SEGERA PULIH DARI SUATU
BENCANA.

Perencanaan Pengurangan
Resiko Bencana Tingkat Desa

11
 11/27/2021

PENINGKATAN KAPASITAS SEBAGAI SALAH SATU

PENGURANGAN RESIKO

KAPASITAS

BAHAYA/ KERENTANA
ANCAMAN N

RESIKO LEBIH
KECIL

SIAPA SAJA YANG HARUS TERLIBAT?

MASYARAKAT LOKAL, TERUTAMA DALAM

IDENTIFIKASI DAN MENILAI:

BAHAYA, KERENTANAN, RESIKO DAN KAPASITAS

SEHINGGA
DAPAT MELAKUKAN AKSI ATAU KEGIATAN TANGGAP
BENCANA SERTA MENGURANGI BAHAYA DAN
KERENTANAN

12
 11/27/2021

Pengurangan Resiko Bencana

Berbasis Masyarakat (PRBBM)

Pengurangan Resiko Bencana

(PRB)
• Sebuah Pendekatan yang sistematis untuk mengidentifikasi,
menilai dan mengurangi risiko bencana. (hal ini bertujuan
untuk mengurangi kerentanan (Vulnerability)yang ada
dimasyarakat serta bahaya (Hazard) yang dapat menjadi
sebuah Bencana (Disaster). - Definisi Umum.

• Tindakan yang diambil untuk mengurangi risiko bencana dan

dampak merugikan dari bahaya, melalui upaya yang
sistematis untuk menganalisis dan mengelola penyebab
bencana, melalui menghindari bahaya, mengurangi
kerentanan sosial-ekonomi terhadap bahaya, dan
peningkatan kesiapsiagaan. -UN International Strategy for
Disaster Reduction.

13
 11/27/2021

Komponen Kunci PRB

1. Mencegah dampak bahaya atau

mengurangi besaran bahaya tersebut.
2. Mengurangi Kerentanan (Vulnerability)
Masyarakat

PROSES PENGURANGAN RESIKO

PENILAIAN RESIKO

PERSIAPAN MENGHADAPI  MANAJEMEN 
BENCANA (TANGGAP  PENGURANGAN RESIKO 
BENCANA) BENCANA

MITIGASI BENCANA

14
 11/27/2021

SIKLUS BENCANA

PERINGATAN
DINI

KESIAPSIAGAAN BENCANA

MITIGASI RESPON

REKONSTRUKSI REHABILITASI

PENILAIAN RESIKO

PENILAIAN RESIKO adalah suatu metode untuk

menentukan sifat dan cakupan RESIKO dengan
melakukan analisa terhadap potensi BAHAYA
dan evaluasi kondisi‐kondisi KERENTANAN yang
ada dan dapat menimbulkan kerugian.

15
 11/27/2021

PENINGKATAN KEPEDULIAN
PENILAIAN 
ANCAMAN
MENGGUNAKAN LANGKAH‐
LANGKAH KONGKRIT:

• PENCEGAHAN, PERSIAPAN.
• SISTEM PERINGATAN DINI.
PENILAIAN  
• MANAGEMEN LINGKUNGAN.
RESIKO • RENCANA TATA RUANG
WILAYAH.
• KERJASAMA, JARINGAN.
• INSTRUMEN KEUANGAN.
• PENGURANGAN KEMISKINAN
PENILAIAN 
KERENTANAN PERINGATAN DINI

PENINGKATAN KAPASITAS
• MEMBANGUN KEBIJAKAN.
• HUKUM DAN NORMA‐NORMA.
• COMMUNITY DEVELOPMENT

EDIT MASTER

DAERAH RENTAN

16
 11/27/2021

KESIAPSIAGAAN/TANGGAP
BENCANA

SERANGKAIAN KEGIATAN YANG

DILAKUKAN UNTUK MENGANTISIPASI
BENCANA MELALUI PENGORGANISASIAN
SERTA MELALUI LANGKAH YANG TEPAT
GUNA DAN BERDAYA GUNA.

Prosedur Standar Kesiapsiagaan

Bencana

• Prosedur Standar kesiapsiagaan bencana

adalah panduan secara teknis bagi Tim
SIBAT dan masyarakat dalam mengurangi
resiko bencana yang mungkin terjadi
• Prosedur Standar kesiapsiagaan ini
dihasilkan dari kesepakatan Tim Sibat
mengenai hal-hal apa saja yang perlu
dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah
bencana. Hal-hal tersebut akan disesuaikan
dengan kondisi di desa masing-masing

17
 11/27/2021

Prosedur Standar Kesiapsiagaan

Peran Siaga Sebelum Saat Setelah
Bencana Bencana Bencana Bencana
Peringatan
•Menyepakati bunyi •Membunyikan peringatan •Memberikan informasi
peringatan bencana Bencana kepada pihak luar
mengenai kondisi desa
Bencana
•…. •…..
•… •….. •….

Pertolongan
•Mempersiapkan •Memberikan pertolongan •Melakukan pendataan
peralatan pertolongan pertama untuk korban status korban (luka
pertama bencana ringan, luka berat,
Pertama •Melakukan pelatihan
pertolongan pertama
meninggal)
•…..

SAR &
•Mempersiapkan •Mengarahkan warga ke •Memindahkan korban
peralatan & jalur lokasi evakuasi yang telah diberikan
evakuasi pertolongan ke tempat
Evakuasi
•…
yang lebih aman

Logistik/
•Menyiapkan • •Menyalurkan kebutuhan
kebutuhan pengungsi •…. kepada pengungsi

Perlindungan
•Memperkirakan •Melakukan pendataan
jumlah pengungsi pengungsi

sementara

BAGAN KESIAPSIAGAAN

18
 11/27/2021

CONTOH KESIAPSIAGAAN

• MEMBANGUN  SISTEM PERINGATAN DINI
• MEMBUAT RENCANA EVAKUASI
• MEMBANGUN KEBIJAKAN
• MEMBUAT RENCANA OPERASIONAL
• MENGAMANKAN SUMBER DAYA
• SIMULASI

19
 11/27/2021

MITIGASI BENCANA

KEGIATAN‐KEGIATAN YANG DILAKUKAN

UNTUK MENGURANGI DAMPAK YANG DI
TIMBULKAN OLEH BENCANA DAN RESIKO‐
RESIKO YANG DAPAT MENJADI PEMICU
BENCANA.

MITIGASI BENCANA

STRUKTURAL:
UPAYA UNTUK MENGURANGI KERENTANAN TERHADAP BENCANA YANG
DILAKUKAN MELALUI PEMBANGUNAN BERBAGAI PRASARANA FISIK DAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOLOGI, SEPERTI PEMBUATAN KANAL
KHUSUS UNTUK PENCEGAHAN BANJIR, ALAT PENDETEKSI AKTIVITAS
GUNUNG BERAPI, BANGUNAN YANG BERSIFAT TAHAN GEMPA, ATAUPUN
EARLY WARNING SYSTEM YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMPREDIKSI
TERJADINYA GELOMBANG TSUNAMI.

NON STRUKTURAL:
UPAYA MENGURANGI DAMPAK BENCANA SELAIN DARI UPAYA TERSEBUT DI
ATAS. CONTOH: PEMBUATAN TATA RUANG KOTA, PENINGKATAN KAPASITAS
MASYARAKAT, PELATIHAN, DAN LAIN SEBAGAINYA

20
 11/27/2021

TANGGAP DARURAT BENCANA

TINDAKAN YANG DILAKUKAN SECARA CEPAT 
SEBELUM, SAAT, DAN SESAAT SETELAH BENCANA 
MENIMPA, DENGAN TUJUAN UNTUK 
MENYELAMATKAN NYAWA MANUSIA, 
MENGURANGI KEHILANGAN DAMPAK 
EKONOMI, DAN MERINGANKAN PENDERITAAN.

21
 11/27/2021

KESIMPULAN
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA :
“KESELURUHAN ASPEK DARI MULAI PERENCANAAN HINGGA 
TANGGAP DARURAT SERTA SEGALA KEGIATAN BAIK 
SEBELUM, PADA SAAT DAN SESUDAH TERJADI BENCANA 
YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO DAN DAMPAK 
BENCANA”

PERAN SERTA MASYARAKAT SANGAT DIPERLUKAN TERUTAMA 
DALAM MENGIDENTIFIKASI ANCAMAN, KERENTANAN DAN 
KAPASITAS.

PERENCANAAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BERBASIS 
MASYARAKAT DAN BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL 
MEMUNGKINKAN KITA UNTUK SELALU SIAP DALAM 
MERESPON DAN MENGANTISIPASI SEGALA GANGGUAN 
DAN ANCAMAN POTENSIAL DIMASA YANG AKAN DATANG

TERIMA KASIH

22