Disusun Oleh :
A. Latar Belakang
Masyarakat internasional menjuluki Indonesia sebagai “supermarket bencana”.
Karena segala macam bentuk bencana bisa terjadi di Indonesia. Menyebabkan kerugian
nyawa dan harta benda. Jenis bencana di Indonesia bisa berasal dari ancaman alamiah
maupun akibat kegiatan manusia. Mulai dari tsunami, banjir, erupsi gunungapi dan lahar
hujan, gempa bumi, longsor, angin puting beliung, gelombang pasang, abrasi,
kekeringan, kebakaran, pencemaran lingkungan, kegagalan teknologi, wabah penyakit,
konflik sosial, terorisme dan kecelakaan transportasi.
Terbitnya Undang Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
menjadi langkah maju Indonesia dalam menata upaya penanggulangan bencana. Undang
Undang tersebut kemudian ditindaklajuti dengan penerbitan Peraturan Pemerintah
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Salah satu
turunan dari PP 21/2008 tersebut adalah Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian
Risiko Bencana.
Pengkajian risiko bencana merupakan sebuah pendekatan untuk memperlihatkan
potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu potensi bencana yang
melanda. Potensi dampak negatif yang timbul dihitung berdasarkan tingkat kerentanan
dan kapasitas kawasan tersebut. Potensi dampak negatif ini dilihat dari potensi jumlah
jiwa yang terpapar, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mendorong terwujudnya masyarakat tangguh dan mampu melakukan pengurangan
risiko bencana secara mandiri dan berkelanjuatan.
2. Tujuan khusus
a. Menilai potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu potensi
bencana
b. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengurangan risiko
bencana
c. Meningkatnya kerjasama pengurangan risiko bencana oleh para pemangku
kepentingan
C. Ruang Lingkup
1. Wilayah pengkajian meliputi Dukuh Cetok, Desa Baturaan
2. Subyek kajian meliputi ancaman, kerentanan dan kapasitas
D. Landasan Hukum
1. UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Pasal 36 ayat (1) dan (2)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana Pasal 6
3. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun
2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana
BAB II
KONDISI KEBENCANAAN
A. Gambaran Umum Wilayah
1. Sejarah
Asuhan keperawatan bencana berada di wilayah Dukuh Cetok Desa Baturan,
dengan sasaran seluruh warga Dukuh Cetok. Dukuh Cetok terdiri dari empat Rt dan
dua RW. Dengan jumlah KK 226 dengan jumlah penduduk 752 jiwa.
Berdasarkan penuturan sesepuh yang sekarang masih hidup mengatakan nama
Dukuh Cetok berasal dari cerita pada zaman dahulu pekerjaan paling banyak di
Dukuh Cetok adalah kuli bangunan yang selalu membawa cetok dalam setiap
pekerjaannya. Kemudian dukuh tersebut diberikan nama Cetok untuk memingat jasa
para kuli bangunan yang telah berjasa di daerah tersebut. Dukuh Cetok Desa Baturan
Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten. Sehingga masyarakat pada zaman dahulu
memberikan nama Dukuh Cetok karena banyak yang bekerja sebagai kuli bangunan
yang membawa cetok dan dianggap sebagai cikal bakal dari Dukuh Cetok.
Tipe perkampungan yang berada di Dukuh Cetok adalah pedesaan.
Lingkungan tempat tinggal di Dukuh Cetok antara rumah satu dengan yang lainnya
berdekatan. Area pedesaan atau bangunan yang berada di Dukuh Cetok mayoritas
lama dan permanen. Kebudayaan yang dianut masyarakat Dukuh Cetok yaitu
kebudayaan Jawa. Karakteristik penduduk yang berada di Dukuh Cetok, mayoritas
umur penduduk adalah dewasa dan lansia. Penduduk di Dukuh Cetok mayoritas
bekerja sebagai petani, buruh dan pedagang.
Setiap warga di Dukuh Cetok mempunyai halaman dan mempunyai tanaman di
depan rumah. Dukuh Cetok banyak terdapat sawah yang ditanami padi, pada saat
musim kemarau masyarakat dukuh Cetok menanam palawija. Dukuh Cetok
mempunyai tempat pembuangan sampah sendiri. Sarana pembuangan sampah warga
di Dukuh Cetok dengan cara dikumpulkan dan dipilah menjadi sampah organik dan
anorganik. Sampah organik ada yang di timbun dibelakang rumah dan ada yang
dibakar di depan rumah. Sampah anorganik dikumpulkan di bank sampah yang
terdapat di RW 01 dan uang hasil penjualan dimasukkan kedalam buku kas tiap
kepala keluarga. Kotoran ternak yang berada di Dukuh Cetok belum dikelola dengan
baik. Fasilitas kesehatan yang sering digunakan di Dukuh Cetok yaitu PKD,
Puskesmas Gantiwarno dan unit gawat darurat terdekat RS BagasWaras, RSST
Klaten. Warga di Dukuh Cetok sudah banyak mempunyai KIS dan juga BPJS
mandiri.
Sumber-sumber yang ada dimasyarakat di Dukuh Cetok mempunyai tempat
belanja yaitu warung yang berjarak ±1 Km. Mayoritas masyarakat menggunakan alat
transportasi sepeda motor. Biasanya warga di Dukuh Cetok untuk mengisi waktu
senggang atau berekreasi dengan keluarga biasanya warga memanfaatkan berkumpul
dengan masyarakat. Sarana pendidikan yang berada di Dukuh Cetok yaitu, satu
Paud. Di Dukuh Cetok terdapat tempat ibadah berupa masjid yang berjumlah 1
masjid. Pelayanan keamanan di Dukuh Cetok warga sudah melakukan ronda
siskamling untuk memantau keamanan kampung tetapi belum maksimal.
b. Demografi
1) Jumlah Warga berdasarkan umur
Dukuh : Cetok
Kelurahan : Baturan
Kecamatan : Gantiwarno
Kabupaten : Klaten
Jenis Ancaman Ragam Ancaman
Ancaman Geologi Gempa Bumi
Ancaman Hidrometerologi Banjir dan Angin puting beliung
Ancaman Biologi Hama Wereng
Ancaman Kegagalan teknologi
Ancaman Lingkungan
Ancaman gempa merupakan resiko yang paling tinggi karena dukuh cetok
berada di lokasi sesar opak. Sesar opak merupakan patahan pada tubuh bumi yang
mengalami pergerakan dari letusan gunung merapi sehingga dukuh cetok rentan
terkena gempa bumi. Pada tahun 2006 gempa melanda wilayah klaten dan sekitarnya
termasuk dukuh cetok yang mengakibatkan aktivitas warga terganggu, rusaknya
infrastruktur dan terganggunya aliran listrik.
BAB III
PENGKAJIAN RISIKO BENCANA
A. Penilaian Ancaman
Penilaian ancaman bertujuan memahami dan menilai jenis-jenis ancaman, peringkat
kemungkinan terjadi dan dampaknya, serta bagaimana karakter atau ciri-ciri setiap
ancaman.
B. Pemeringkatan ancaman
Dukuh : Cetok
Kelurahan : Baturan
Kecamatan : Gantiwarno
Kabupaten : Klaten
Ancaman Tingkat kejadian Tingkat Total
dampak/resiko
Banjir 4 2 6
Gempa 3 4 7
Angin puting beliung 2 2 4
Hama 2 2 4
Kemungkinan terjadi
- Nilai 1 = Tidak mungkin terjadi
- Nilai 2 = Kemungkinan kecil terjadi
- Nilai 3 = Sangat mungkin terjadi
- Nilai 4 = Pasti terjadi
Perkiraan dampak
- Nilai 1 = Tidak parah
- Nilai 2 = Agak parah
- Nilai 3 = Parah
- Nilai 4 = Sangat parah
D. Penilaian Resiko
1. Tingkat Resiko Ancaman gempa
Dukuh : Cetok
Kel : Baturan
Kec : Gantiwarno
Kab : Klaten
Aset Betuk Resiko Jumlah Kerentanan Kapasitas Tingkat
Penyebab Aset tersedia untuk Resiko
berisiko mengurangi (T/S/R)
resiko
Manusia 1. Hilang 0 1. Belum 1. Relawa Rendah
2. Luka 0 menegt n desa
3. Cacat 0 ahui 2. Bidan
4. Mengunsi 0 tanda desa
5. Jenis 0 bencan 3. PKD
Penyakit a
2. Diduku
h cetok
belum
ada
pelatiha
n
3. Belum
ada
rambu
jalur
evakua
si
4. Belum
ada
titik
kumpul
Sosial 1. Penyelenga 0 Pertemuan Rendah
raan triwulan RT
pemerintah dan RW di
terganggu kelurhan
2. Kegiatan 0
keseharian
masyarakat
terganggu
3. Rekomendasi Kegiatan
Dukuh : Cetok
Kelurahan : Baturan
Kecamatan : Gantiwarno
Kabupaten : Klaten
Kategori Gempa
Pra bencana - Pembentukan relawan RW
- Sosialisasi penanggulangan bencana
Belum ada potensi (pencegahan)
- Sosialisai tas siaga bencana
- Pembuatan rambu jalur evakuasi
Simulasi /geladi
Tanggap darurat - Gotong – royong
Trauma healing