Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KEPERAWATAN BENCANA DI WILAYAH

KADUS III DESA CEPORAN KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN

Dosen Pengampu :
Romadhoni, S.Kep.,Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH :

Agus Herianto, S.Kep. (NIM PB1701047)


Agus Purwanta, S.Kep. (NIM PB1701048)
Anis Dian Pratiwi (NIM PB1701049)
Anna Wijayanti,S.Kep. (NIM PB1701050)
Enny Purwaningsih,S.Kep. (NIM PB1701061)
Gatot Subroto,S.Kep. (NIM PB1701064)
Heni Indrawati,S.kep. (NIM PB1701066)
Kamiyem,S.,Kep. (NIM PB1701068)
Muhammad Yasir S.,S.Kep. (NIM PB1701072)
Muhtarul Anam,S.Kep. (NIM PB1701073)
Sri Puji Handayani,S.Kep. (NIM PB1701083)
Sri Setiti,S.Kep. (NIM PB1701084)
Suprapto,S.Kep. (NIM PB1701086)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH KLATEN
2018

BAB I
PROSES KEPERAWATAN BENCANA BENCANA PADA WILAYAH
KADUS III
DESA CEPORAN KECAMATAN GANTIWARNO

A. Profile Wilayah
Nama Desa : Dusun III desa Ceporan
Kecamatan : Gantiwarno
Kabupaten : Klaten
Jumlah Penduduk : 315 KK
Sarana Transportasi : kendaraan motor dan mobil pribadi
Sarana Telekomunikasi : handphone pribadi
Penggunaan Wilayah
o Perumahan : 105 HA
o Sawah/Kebun : 34 HA

U
Riwayat Bencana Sebelumnya
NO JENIS BENCANA TAHUN JUMLAH
KEJADIAN KURBAN/KEHILANGAN
KERUGIAN
1 Gempa bumi 2006 Meninggal 5 orang
Hampir semua rumah rusak

B. Potensi dan Profil Bencana (HAZARD)


N POTENSI BENCANA YA/ KEMUNGKINAN DAMPAK
O TIDAK (Frekuensi, Lokasi,Siklus) YANG
MUNGKIN
TIMBUL
A. Bencana Alam
1. Gempa Bumi Ya Tidak bisa dipastikan Kerugian materiil
2. Erupsi Gunung Berapi Tidak - -
3. Tanah Longsor Tidak - -
4. Kekeringan Tidak - -
5. Banjir Tidak
6. Angin Ribut Tidak
7. Petir Tidak
B Kegagalan Tehnologi
1. Industri Tidak
2. Pesawat Jatuh Tidak
3. Gas Bocor Tidak
4. Radiasi Tidak
5. Kebakaran pemukiman Ya
6. Ledakan Tidak
C Biologi dan Kemanusiaan
1. Kerusuhan/tawuran Tidak
2. Penyakit Menular Tidak
3. Terorisme Tidak
4. Pembakaran Tidak
Hutan/Ladang
5. Keracunan makanan Tidak

C. Analisa Kerentanan (Vulnarability Analysis)


Analisis terhadap kondisi lingkungan, kelompok masyarakat yang berisiko
tinggi terdampak bencana.
1. Pengetahuan masyarakat terhadap risiko
Masyarakat menyadari bahwa bencana mungkin akan terjadi kapan saja,
tetapi masyarakat masih minim informasi tentang bencana dan tindak lanjut
yang dapat dilakukan jika suatu saat bencana terjadi.
2. Wilayah yang mungkin tedampak bencana
Wilayah desa Ceporan, khususnya Kadus III mayoritas adalah pemukiman
padat penduduk yang terkumpul dalam satu lokasi. Jarak rumah yang saling
berdekatan dan padat bangunan membuat wilayah Kadus III sangat rentan
jika suatu saat terjadi bencana.
3. Kelompok masyarakat yang rentan terdampak
Penduduk Kadus III desa Ceporan mayoritas adalah lansia. Dari data yang
didapatkan, jumlah lansia di dusun 3 desa Ceporan, hampir sepertinya adalah
lansia. Selain lansia, di Kadus III desa Ceporan juga ada balita serta ibu hamil
sehingga ada tiga kelompok yang rentan terdampak jika bencana terjadi.
4. Kondisi lingkungan yang meningkatkan kerentanan
Di Kadus III desa Ceporan, akses jalan yang menghubungkan antara satu
rumah dan rumah lainnya cukup dekat dan cukup baik. Hampir semua jalan
sudah dibetonisasi. Penduduk Kadus III desa Ceporan tinggal dalan dusun –
dusun yang padat penduduk, bangunan rumah yang saling berdekatan
sehingga tergolong padat penduduk.
Sarana transportasi yang ada di dusun III desa Ceporan , masih terbatas
penggunaan motor pribadi dan tidak ada sarana transportasi umum seperti bis
ataupun angkutan kota.
Sarana informasi yang ada di Kadus III desa Ceporan mayoritas adalah
telepon genggam milik pribadi dan tidak ada sarana komunikasi umum
seperti telepon umum dll.

D. Kapasitas
Di wilayah Kadus III desa Ceporan , dalam menghadapi dan menanggulangi
bencana, masih sangat minim dalam kesiap siagaan penanggulangan bencana.
Belum ada sistem peringatan dini (EWS) yang ada di Kadus III desa Ceporan.
Meskipun demikian, di Kadus III desa Ceporan, pernah dilakukan pelatihan
kesiapsiagaan bencana oleh BPBD tetapi itu sudah lama sekali.
Ketersediaan tenaga kesehatan di Kadus III desa Ceporan seperti dokter, perawat
serta bidan masih minim sehingga masih memerlukan banyak tambahan tenaga
kesehatan yang dapat melayani masyarakat dan dapat memberikan pertolongan
jika suatu saat terjadi bencana.
PENILAIAN RISIKO BENCANA
Skor untuk bahaya dan kerentanan :
1 = rendah
2 = sedang
3 = tinggi
Untuk manajemen :
1 = tinggi
2 = sedang
3 = rendah
N VARIABEL GEMPA BUMI
O
I Bahaya
- Potensi terjadi 3
- Intensitas 2
- Frekuensi 2
TOTAL 7
II Kerentanan
- Konstruksi rumah 2
- Usia 3
- Ekonomi 2
- Penyakit/cacat 2
- Lingkungan 2
TOTAL 11
III Kesiapsiagaan
- Perencanan 2
- Ketersediaan sumber daya keluarga 2
- Sumberdaya di luar keluarga 1
TOTAL 5
TOTAL I + II + III 23
KESIMPULAN (RST)

ANALISA DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS TERKAIT


BENCANA
DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS : Potensial terjadinya cedera dan kerusakan
 Masyarakat mengatakan pernah akibat gempa bumi
terjadi gempa bumi pada bulan
mei 2006 dan mengakibatkan
bangunan rumah retak-retak.
 Masyarakat mengatakan
mayoritas penduduk di Kadus
III desa Ceporan adalah lansia
 Masyarakat mengatakan sudah
pernah pernah mendapatkan
pelatihan/penyuluhan
penanggulangan bencana gempa
bumi tetapi sudah mulai lupa
isisnya.
DO :
 jarak rumah antara satu dengan
yang lainnya yang berdekatan
sehingga mengakibatkan resiko
terkena runtuhan bangunan
rumah lebih besar.
 Jumlah lansia di Kadus III desa
Ceporan terhitung setengah dari
jumlah penduduk yang ada.
 Skoring Risiko Bahaya Dalam
Masyarakat : 23

RENCANA KEPERAWATAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA


DIAGNOSA TUJUAN RENCANA
KEPERAWATAN TINDAKAN
Potensial terjadinya Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji dan identifikasi
cedera dan kerusakan keperawatan selama 2x bencana dan bahaya
akibat gempa bumi kunjungan diharapkan yang terjadi
potensial terjadinya 2. Edukasi tentang
cedera dan kerusakan gempa bumi dan
akibat gempa bumi dapat cara
teratasi dengan kriteria : penanggulangannya
 Masyarakat
mengerti bahaya
gempa bumi
 Masyarakat
mengetahui cara
penanggulangan
jika terjadi gempa
bumi

IMPLEMENTASI PENGURANGAN RISIKO BENCANA

DIAGNOSA TANGGAL/ TINDAKAN YANG RESPON MASYARAKAT


KEPERAWATA JAM DILAKUKAN
N
Potensial 12 1. Melakukan S:
terjadinya cedera September pengkajian resiko  Masyarakat mengatakan
dan kerusakan 2018 jam bencana pada pernah terjadi gempa
akibat gempa 14.00 masyarakat bumi pada bulan mei
bumi 2006 dan mengakibatkan
bangunan rumah retak-
retak.
 Masyarakat mengatakan
separo dari penduduk
yang ada di Kadus III
desa Ceporan adalah
lansia.
 Masyarakat mengatakan
belum pernah
mendapatkan
pelatihan/penyuluhan
penanggulangan bencana
gempa bumi.

O:
 jarak rumah antara satu
dengan yang lainnya
saling berdekatan
sehingga mengakibatkan
resiko terkena runtuhan
bangunan rumah lebih
besar.
 Penduduk Kadus III desa
Ceporan mayoritas
adalah lansia
 Skoring Risiko Bahaya
Dalam Masyarakat : 23

10 Oktober 1. Mem S : Masyarakat mengatakan


2018 Jam berikan sekarang mengerti cara
15.00 penyuluhan penanggulangan jika terjadi
tentang gempa gempa bumi
bumi dan O : Masyarakat bisa
penanggulangan menjelaskan kembali tentang
nya gempa bumi dan cara
penanggulangannya jika
terjadi gempa bumi.

S : masyarakat mengetahui
2. Mem jalur evakuasi yang ditempuh
berikan tanda saat terjadi bencana, serta
peringatan dini mengetahui dimana titik
berupa kumpul jika terjadi bencana
pemasangan O : masyarakat melihat tanda
jalur evakuasi, jalur evakuasi dan titik
titik kumpul, dan kumpul di wilayah Kadus III
barak desa Ceporan.
pengungsian di
wilayah Kadus
III desa Ceporan

BAB II
PEMBAHASAN
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis (UU 24/2007).

Dari pengertian tersebut bencana dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok yaitu


bencana alam, bencanan nonalam, dan bencana sosial. Bencana alam adalah bencana
yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam
antara lain berupa gempabumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin
topan, dan tanah longsor. Bencana non-Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi,
gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Bencana Sosial adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang
meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

Di desa Ceporan kecamatan Gantiwarno terutama di wilayah Kadus III bencana


yang pernah terjadi adalah gempa bumi pada tahun 2006. Peristiwa tersebut
menimbulkan korban baik jiwa maupun material berupa rusaknya bangunan/perumahan.

Dengan pengalaman kejadian tersebut maka diperlukan suatu upaya untuk


mengurangi resiko bencana pada masa tidak ada bencana seperti saat ini yang berupa
upaya kesiapsiagaan bencana. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

Bentuk kegiatan yang disepakati antara mahasiswa profesi ners alih jalur 2018
dan warga serta pemerintah desa Ceporan adalah penyuluhan tentang gempa bumi dan
pemasangan rambu-rambu evakuasi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas masyarakat yang berupa peningkatan pengetahuan dan peningkatan sarana
fisik agar bila terjadi bencana maka resikonya dapat diminimalkan.

BAB III
PENUTUP
A. EVALUASI
1 Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa mengkaji lingkungan di sekitar Kadus III desa Ceporan yang dapat
memungkinkan terjadinya suatu bencana
b. Mahasiswa melakukan wawancara dengan para perangkat desa serta warga
masyarakat warga Kadus III
c. Persiapan Metode, Alat / Media, Materi dan Sasaran Peserta sesuai rencana
1) Materi disiapkan dalam bentuk power point presentation untuk
mempermudah penyampaian kepada sasaran
2) Memesan rambu-rambu bencana pada bengkes las yang mampu membuat
sesuai waktu yang tersedia
2 Evaluasi Proses
a. Proses
1) Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan untuk menunjang pelaksanaan
penyuluhan
2) Mahasiswa mengundang perwakilan warga dan tokoh serta perangkat desa
3) Penyampainan pelaksanaan kegiatan telah disetujui oleh sasaran
4) Persipan tempat, meja dan alat terkoordinasi oleh mahasiswa dan pemateri
5) Acara dimulai 15 menit lebih lambat dari waktu yang ditentukan
6) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perancanaan
7) 50 % persen peserta berprtisipasi aktif dan tidak meninggalkan tempat
pelaksanaan selama kegiatan berlangsung
b. Kehadiran
1) Peserta yang datang dalam kegiatan berjumlah 25 orang
2) Mahasiswa hadir tepat waktu dan peran sesuai dengan tugasnya
3) Saat acara dimulai terdapat peserta yang belum hadir/terlambat maksimal 15
menit setelah acara dimulai
4) Peserta mengikuti kegiatan hingga selesai
5) Rambu-rambu jadi tepat waktu dan sesuai spesifikasi

3 Evaluasi Hasil
a. Kognitif
Beberapa peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan
b. Afektif
Peserta penyuluhan berjanji akan menyebarluaskan informasi tentang gempa
bumi dan jalur evakuasi yang telah ada kepada seluruh warga dusun III Ceporan.
c. Psikomotor
Peserta mampu mendemonstrasikan cara mengikuti petunjuk rambu-rambu
evakuasi dengan benar.

B. RENCANA TINDAK LANJUT


a. Bagi anggota pemerintah desa Ceporan dan para pemamgku kepentingan
1) Mengadakan penyuluhan/simulasi bencana gempa bumi secara periodik (1
tahun sekali)
2) Membuat perdes/sejenisnya untuk menetapkan titik-titik pemasangan rambu
evakuasi
3) Mensosialikan kepada warga tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana setiap
ada kesempatan
b. Bagi warga dusun III Ceporan secara umum
1) Mengikuti kegiatan tentang bencana yang diselenggarakan di dusun 3 Ceporan
maupun tempat lain sesuai kondisi
2) Selalu bersiapsiaga jika sewaktu-waktu bencana datang
3) Dalam membuat bangunan selalu memperhitungkan konstruksinya supaya tidak
berbahaya jika ada gempa bumi

Anda mungkin juga menyukai