Anda di halaman 1dari 7

TEORI PERKEMBANGAN JABATAN MENURUT DAVID V.

TIEDEMAN

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD DZAKY TAUFIK (1944042028)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)

PSIKOLOGI PENDIDIKAN & BIMBINGAN

BIMBINGAN & KONSELING

2023
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam teorinya David V. TIEDMAN mengemukakan bahwa keputusan untuk memilih pekerjaan,
jabatan atau karir tertentu adalah merupakan suatu rentetan akibat dari sebuah keputusan-
keputusan yang diambil individu pada tahap-tahap kehidupannya di masa lampau. Penentuan
arah pilih pekerjaan, jabatan atau karir bukanlah semata-mata lahir dari hasil lamunan, angan-
angan atau dari khayal belaka, tetapi karir sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Oleh
karenanya informasi dan pengetahuan sebuah karir sangatlah penting dan berguna bagi dunia
pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud periode antisipasi (anticipation)

2. Apa yang dimaksud periode implementasi dan penyesuaian (the period of implementation
and adjusment)

3. Ketergantungan antara keputusan yang satu dengan yang lain dan perkembangan pekerjaan.

C. Tujuan

1. Memahami periode antisipasi (anticipation)

2. Memahami periode implementasi dan penyesuaian (the period of implementation and


adjusment)

3. Memahami Ketergantungan antara keputusan yang satu dengan yang lain dan perkembangan
pekerjaan.
BAB 1 (KAJIAN PUSTAKA)

A. Perkembangan dan Keputusan Pekerjaan

Pengambilan keputusan sangat erat hubungannya dengan periode antisipasi dan periode
implementasi dan kedua periode ini merupakan inti dari suatu perkembangan pekerjaan.
Keputusan yang telah ditetapkan atau dipilih oleh individu terhadap suatu lapangan kerja
memiliki pengaruh yang luas, besar dan penting terhadap keserasian atau keharmonisan
hidupnya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Perkembangan pekerjaan
itu diorientasikan dari keputusan mengenai sekolah, kerja dan kehidupannya, dimana individu
dimatangkan. Pengambilan keputusan menurut David v. TIEDMAN, dibagi menjadi dua periode,
yaitu periode antisipasi dan periode implementasi.

B. Periode Antisipasi (The Period of Anticipation)

Tingkah laku antisipasi itu sendiri bermanfaat dalam analisis tahap-tahap dalam periode ini.
Termasuk yang relevan dalam periode ini adalah terdiri dari tahap sebagai berikut :

1. Tahap eksplorasi, dalam eksplorasi sejumlah alternatif yang bebeda atau kemungkinan
tujuan-tujuan dipertimbangkan (different alternatives or possible goals). Pada tahap ini
individu mencoba untuk mengadakan pengukuran diri sehubungan dengan berbagai
alternatif yang diperkirakan bisa dicari untuk mencapai tujuan.

2. Tahap krisistalisasi, dengan stabilnya pikiran yaitu dengan terjadinya pengukuran diri
dari berbagai kemungkinan, maka terjadilah suatu pola dalam bentuk alternatif dan
segala konsekuensinya. Pertimbangan yang berfaedah, tidak berfaedah, kerugian dan
nilai dari tiap-tiap alternatif, mengakibatkan timbulnya kristalisasi. Jadi pada tahap ini
segala alternatif kemungkinan pekerjaan yang dicapai sudah cukup jelas.

3. Tahap pemilihan, masalah-masalah individu yang berorientasi kepada tujuan yang


relevan, yaitu individu memulai mengorganisir dalam melengkapi dan menyesuaikan
terhadap berbagai pilihan untuk masa datang. Jadi tahap pilihan atau keputusan akan
datang lebih cepat.

4. Tahap spesifikasi atau klarifikasi, munculnya kesungguhan, ketelitian dan


kesempurnaan yang terjadi pada masa mendatang (setelah tahap pemilihan) dengan
segala tindakan dan perbuatan berorientasi kepada keputusan yang akan diambil.
C. Tahap Implementasi dan Penyesuaian (The Period of implementation and Adjustment)

Periode implementasi dan penyesuaian ini oleh David V. Tiedeman digolongkan menjadi 3 tahap
yaitu :

1. Tahap induksi, tahap ini terjadi atau dimulai dari pengalaman dan kesimpulan yang teliti.
Individu mengorganisir lapangan yang datang dari tujuan-tujuan seseorang ke lapangan
yang datang dari tujuan-tujuan seseorang kedalam interaksi yang berhubungan dengan
masyarakat (misalnya sekolah) tetapi kaitannya tidak indektif dengan tujuan dan
lapangan. Selama tahap induksi, seseorang mengutamakan adalah hal-hal yang
berkaitan dengan tujuan yang telah dicapainya.

2. Tahap transisi ;dalam tahap transisi, orientasi yang diutamakan adalah disesuaikan
kepada penetapan tujuan yang diambilnya.

3. Tahap mempertahankan (maintenance) , pada tahap ini individu memelihara terhadap


keputusan yang telah diambilnya. Prospek terhadap segala usahanya telah menuju
kepada status di masa mendatang dan untuk seterusnya akan berkembang menjadi
pembinaan karir.

D. Ketergantungan Antara Keputusan yang Satu dengan Yang Lain dan Perkembangan
Pekerjaan (Dependent Decesions and Vocational)

Dikemukakan bahwa proses-proses mengenai langkah menentukan suatu tindakan keputusan


dan implementasi putusan dengan tujuan untuk membawa atau mengarahkan minat khusus ke
dalam suatu hubungan yang berkaitan dengan perkembangan.

Arah dari peranan yang menyangkut relevansi dengan keputusan itu dapat berhubungan secara
serentak berbarengan dengan keputusan-keputusan lain. Manusia dapat merefleksikan hal-hal
atau masalah-masalah khusus bini ke dalam suatu sistem organisasi yang berbeda-beda. Dari
sistem-sitem dan tingkatan yang kedua (yang lebih luas) inilah yang menentukan ciri khas atau
corak dari perkembangan pekerjaan.

Berdasarkan masalah-masalh tersebut maka memungkinkan bagi seseorang untuk secara


alamiah menumbuhkan kesegaran diri dalam pendidikan di sekolah. Hal semacam ini juga
memungkinkan untuk merangsang minat yang menyenangkan dan menyimpulkan tentang
pilihan sekolah kejuruan (sekolah perawat atau medis) dan secara tentatif mengadakan
kristalisasi dalam Lapangan pendidikan kejuruan, serta dengan mengadakan eksplorasi
pelaksanaan praktek di lapangan.

Perkembangan kerja diidentikkan dengan perkembangan diri (self development) dengan tujuan
yang ingin dicapai ialah untuk mengadakan pilihan, memasuki pekerjaan dan kemajuan dalam
pendidikan dan pekerjaan yang ditempuh.
Proses tersebut terjadi selaras dengan adanya perputaran waktu pada diri manusia yang
memiliki berbagai kemampuan untuk berpartisipasi melihat beberapa kemungkinan yang
prospeknya untuk memiliki pengalaman,membuat evaluasi dan memiliki kesan-kesan daya
ingatan.Oleh karena itu perkembangan kerja tidaklah hanya berlangsung dalam konteks
pengambilan satu keputusan saja, tetapi perkembangan kerja itu biasanya terjadi dalam
konteks dari bermacam-macam keputusan.

Antisipasi pada suatu saat-saat tertentu memandang kepada satu atau lebih keputusan yang
berpengaruh kepada pola tindakan seseorang, menyangkut :

1. Suatu keputusan tertentu yang sedang dipikirkan sekarang,

2. Keputusan-keputusan terdahulu yang belum lengkap atau belum selesai tindak lanjutnya,
dan

3. Keputusan-keputusan kemudiann yang belum dilaksanakan.


PENUTUP

A. Kesimpulan

 Pengambilan keputusan menurut David v. TIEDMAN, dibagi menjadi dua periode, yaitu
periode antisipasi dan periode implementasi.

 Perkembangan kerja diidentikkan dengan perkembangan diri (self development) dengan


tujuan yang ingin dicapai ialah untuk mengadakan pilihan, memasuki pekerjaan dan
kemajuan dalam pendidikan dan pekerjaan yang ditempuh.

 Perkembangan kerja tidaklah hanya berlangsung dalam konteks pengambilan satu


keputusan saja, tetapi perkembangan kerja itu biasanya terjadi dalam konteks dari
bermacam-macam keputusan.

B. Saran

 Penulisan dapat ditingkatkan lagi ataupun diperbaiki.

 Metode ini bermanfaat dalam hal mengenal lapangan kerja nanti. Contoh yang dapat
diambil dari dunia pendidikan yaitu PKL (Praktek Lapangan Pekerjaan) yang dilakukan
oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) , serta juga dari dunia perkuliahan yaitu
Kuliah Kerja Nyata (KKN).
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Dewa Ketut Sukardi ., Buku Bimbingan Karir Di Sekolah-Sekolah (89-93)

Anda mungkin juga menyukai