Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH FULL DAY SCHOOL TERHADAP KONSENTRASI

BELAJAR SISWA DI SMAN 1 CISAAT

(Karya Tulis Ilmiah)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun oleh:

Aurellia Nisa Nurmalasari

Muhammad Sahid Faisal

Nadilla Dwi Pasha

Nurul Azmi Julianty

Salma Dwi Anggraeni

Kelas XI Bahasa

SMA NEGERI 1 CISAAT


Jalan Veteran Cisaat KM 3 Telp. 0266225479 Kec. Gunungguruh Kab. Sukabumi
2020
I
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas berkat rahmat
dan kasih sayang-Nya, karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Full Day
School terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di SMAN 1 Cisaat” dapat kami
selesaikan. Terima kasih juga kepada Ibu Rizca Mutasima Dwi S.Pd. selaku guru
Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing serta mendukung kami dalam
menyelasaikan karya tulis ilmiah ini. Selain itu, kami ucapkan terima kasih
kepada siswa SMAN 1 Cisaat yang telah membantu kami dalam pengumpulan
data berupa angket. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini dan berbagai sumber
yang telah kami pakai sebagai data dan fakta dalam karya tulis ilmiah ini.

Karya tulis ilmiah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas dari
pelajaran Bahasa Indonesia di semester 2 kelas 11 SMA. Kami sadari tidak semua
hal yang mengenai dengan judul karya tulis ilmiah ini dapat kami sampaikan.
Karena kami sebagai pelajar masih harus membutuhkan bimbingan dan
pengetahuan yan lebih luas lagi. Meskipun begitu, kami melakukannya
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Maka dari itu, kami
bersedia diberi kritik atau saran.

Kami berharap dengan adanya karya tulis ilmiah ini dapat memberikan
manfaat bagi kami sebagi penulis maupun untuk para pembaca. Selain itu, kami
berharap karya tulis ilmiah ini dapat menambah pengetahuan kita mengenai Full
Day School, konsentrasi, belajar, dan hal-hal yang terakait.

Sukabumi, 02 Maret 2020

Penulis

I
Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………… i


Daftar Isi ………………………………………………………………… ii
Daftar Tabel ……………………………………………………………...... iii
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………...... 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………. 2
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 3
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………….
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………………...
E. Kerangka Penulisan ……………………………………………………..
BAB II Metode Penelitian …………………………………………………
A. Jenis Penelitian …………………………………………………………
B. Lokasi Penelitian ………………………………………………………..
C. Waktu Penelitian ………………………………………………………..
D. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………..
E. Analisis Data ……………………………………………………………
BAB III Landasan Teori …………………………………………………...
A. Full Day School ………………………………………………………...
B. Konsentrasi ……………………………………………………………..
C. Belajar ………………………………………………………………….
BAB IV Pembahasan ………………………………………………………
A. Full Day School di SMAN 1 Cisaat ……………………………………
B. Konsentrasi Belajar Siswa di SMAN 1 Cisaat ………………………….
C. Pengaruh Full Day School terhadap konsentrasi belajar siswa di SMAN
1 Cisaat …………………………………………………………………….
BAB V Penutup ……………………………………………………………
A. Simpulan ………………………………………………………………..
B. Saran ……………………………………………………………………
Daftar Pustaka ……………………………………………………………..
Profil Penulis ………………………………………………………………

Daftar Tabel

Tabel 4.1 (Adanya Full Day School) …………………………………….


Tabel 4.2 (Lamanya waktu Full Day School efektif atau tidak dalam
konsentrasi belajar) ………………………………………………………
I
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
menerapkan sistem Full Day School di Indonesia pada tahun ajaran 2017-
2018. Tujuan Kemendikbud menerapkan sistem Full Day School adalah
mengembangkan manajemen mutu pendidikan. Namun, tujuan yang
paling utama dari Full Day School adalah sebagai salah satu upaya
pembinaan akidah dan akhlak siswa serta menanamkan nilai-nilai positif.
Pro dan kontra terjadi pada awal-awal diterapkannya sistem Full
Day School, karena pihak kontra berpandangan, sistem Full Day School
ini memiliki durasi waktu belajar yang terlalu lama dan akan menambah
beban guru serta siswa. Dalam sehari, siswa belajar kurang lebih 8-9 jam.
Dengan wacana tidak akan ada pekerjaan rumah yang diberikan kepada
siswa. Namun masih saja banyak guru yang memberikan pekerjaan rumah.
Hal itu dapat menyebabkan siswa berpotensi mengalami kebosanan atau
stres karena dikurung sepanjang hari di sekolah dan di luar sekolah masih
saja memikirkan pelajaran sekolah. Apalagi jika program yang
dilaksanakan sekolah kurang menarik atau kurang variatif, waktu bermain
siswa juga menjadi berkurang.
Banyak sekolah di Indonesia yang menerapkan program Full Day
School, salah satunya di Kabupaten Sukabumi tepatnya di SMAN 1 Cisaat.
Di SMAN 1 Cisaat Full Day School dilaksanakan mulai pukul 07:15
sampai 15:45 WIB. Lamanya waktu belajar tersebut belum lagi ditambah
dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler, organisasi, atau bahkan les bagi
siswa yang mengikutinya. Siswa harus menghabiskan waktunya di sekolah
atau di tempat les hingga petang dan harus merelakan waktu yang
seharusnya dipakai untuk beristirahat. Bahkan di akhir pekan pun siswa

0
juga harus mengerjakan tugas yang diberikan dari sekolah yang belum
terselesaikan.
Hal-hal di atas membuat siswa merasa lelah begitu pun dengan
para pengajar. Kinerja otak yang kurang stabil memengaruhi konsentrasi
belajar mejadi kurang baik. Dengan demikian penulis mengambil judul
“Pengaruh Full Day School terhadap konsentrasi belajar siswa di SMAN 1
Cisaat”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana Full Day School di SMAN 1 Cisaat?
2. Bagaimana konsentrasi belajar siswa di SMAN 1 Cisaat?
3. Bagaimana pengaruh Full Day School terhadap konsentrasi belajar
siswa di SMAN 1 Cisaat?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui Full Day School di SMAN 1 Cisaat.
2. Untuk mengetahui konsentrasi belajar siswa di SMAN 1 Cisaat.
3. Untuk mengetahui pengaruh Full Day School terhadap konsentrasi
belajar siswa di SMAN 1 Cisaat.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Manfaat untuk penulis yaitu agar dapat menambah wawasan dan
mengetahui langsung pengaruh Full Day School di SMAN 1 Cisaat.
2. Manfaat untuk siswa SMAN 1 Cisaat yaitu untuk bisa lebih memahami
Full Day School terhadap konsentrasi belajar.
3. Manfaat untuk warga SMAN 1 Cisaat adalah untuk menambah
pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh Full Day School.
E. Kerangka Penulisan
Karya tulis ilmiah ini terdiri dari lima bab. Bab I berisi
pendahuluan, yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan kerangka penulisan. Bab II berisi penelitian, yaitu
jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, metode pengumpulan
data, dan metode analisis data. Bab III berisi landasan teori, yaitu Full Day
School, konsentrasi, dan belajar. Bab IV berisi Pembahasan.
BAB II
METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif kuantitatif adalah metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan secara kuantitatif digunakan apabila bertujuan
untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau suatu kejadian
yang terjadi pada saat sekarang dalam bentuk angka-angka yang
bermakna.
2. Lokasi Penelitian
Peneliti mengerjakan penelitian tepatnya di lingkungan sekolah di
SMAN 1 Cisaat.
3. Waktu Penelitian
Peneliti akan melaksanakan penelitiannya pada tanggal:
27 dan 31 Januari: Penyusunan proposal dan pelaporan.
3 dan 7 Februari: Menyusun alat observasi dan mengambil data.
10 dan 14 Februari: Mengambil data dan menyusun KTI.
17 dan 21 Februari: Mengolah data dan menyusun KTI sampai selesai.
24 dan 28 Februari: Melaporkan KTI (diprint).
2 dan 6 Maret: Melaporkan KTI tes dan ulangan proposal dan KTI.
4. Metode Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan metode angket dalam pengumpulan data.
Angket disebarkan ke semua kelas X dan XI. Setiap kelas diwakili
oleh 2 angket.
5. Metode Analisis Data
Dalam pengerjaan karya tulis ilmiah, penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah penelitian yang
menggambarkan atau melukiskan objek penelitian berdasarkan fakta-
fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
BAB III

LANDASAN TEORI

A. Full Day School


1. Pengertian Full Day School
Full Day School adalah sekolah sehari penuh. Full Day
School berasal dari Bahasa Inggris. Full artinya penuh, Day artinya
hari, dan School artinya sekolah. Jadi, Full Day School adalah
sekolah sepanjang hari. Full Day School merupakan sebuah
program layanan pembelajaran yang ditawarkan oleh sebuah
sekolah, yaitu proses belajar dan mengajar yang ditawarkan adalah
sehari penuh dari pagi sampai sore. Full Day School menerapkan
suatu konsep dasar “Integrated-Activity” dan “Integrated-
Curriculum”. Model ini yang membedakan dengan sekolah pada
umumnya. Dalam Full Day School semua program dan kegiatan
siswa di sekolah, baik belajar, bermain, beribadah dikemas dalam
sebuah sistem pendidikan. Titik tekan pada Full Day School adalah
siswa selalu berprestasi belajar dalam proses pembelajaran yang
berkualitas yakni diharapkan akan terjadi perubahan positif dari
setiap individu siswa sebagai hasil dari proses dan aktivitas dalam
belajar. Adapun prestasi belajar yang dimaksud antara lain prestasi
yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotrik.
2. Keunggulan sistem Full Day School
a) Sistem Full Day School lebih memungkinkan terwujudnya
pendidikan utuh. Benyamin S. Blom menyatakan bahwa
sasaran pendidikan meliputi tiga bidang yakni kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
b) Sistem Full Day School lebih memungkinkan terwujudnya
intensifikasi dan efektivitas proses edukasi.
c) Sistem Full Day School merupakan lembaga yang terbukti
efektif dalam mengaplikasikan kemampuan siswa dalam
segala hal, seperti aplikasi PAI yang mencakup semua
ranah baik kognitif, afektif maupun psikomotorik dan juga
kemampuan bahasa asing.
3. Kekurangan sistem Full Day School
a) Sistem Full Day School terkadang menimbulkan rasa bosan
pada siswa. Sistem pembelajaran dengan pola Full Day
School membutuhkan kesiapan baik fisik, psikologis,
maupun intelektual yang bagus.
b) Sistem Full Day School memerlukan perhatian dan
kesungguhan manajemen bagi pengelola, agar proses
pembelajaran pada lembaga pendidikan yang berpola Full
Day School berlangsung optimal, sangat dibutuhkan
perhatian dan curahan pemikiran terlebih dari
pengelolaannya, bahkan pengorbanan baik fisik, psikologis,
material, dan lainnya.
B. Konsentrasi

Konsentrasi adalah sebuah tahapan awal yang menuju ke


meditasi. Konsentrasi merupakan atensi atau perhatian, ia juga
merupakan proses keterjagaan mental serta proses pengendalian
substansi mind atau alam pikiran. Berkonsentrasi artinya
memfokuskan keasadaran dalam sebuah objek, tanpa harus
mengalihkan sedikit pun perhatian ke satuan yang lainnya.

Di dalam segala hal ada dua jenis konsentrasi. Ada


konsentrasi otomatis dan konsentrasi yang disengaja. Konsentrasi
juga otomatis ditemukan di setiap orang yang tidak mengetahui
bahwa mereka berkonsentrasi. Walaupun mereka melakukannya.
Mereka juga akan berkonsentrasi secara otomatis, dan konsentrasi
disengaja diajarkan oleh pemikir, filsof, dan orang-orang mediatif.
Keseluruhan dari mistisisme, esoterisme, didasarkan pada gagasan
konsentrasi. Yang kedua, konsentrasi mistikal dibagi menjadi
empat tingkatan. Diantaranya yaitu konsentrasi, kontemplasi,
meditasi, dan realisasi.

Definisi dari tingkatan yang pertama adalah meletakkan


pikiran pada sebuah objek. Seharusnya orang tidak
mengonsentrasikan sebuah objek yang datang begitu saja. Karena
apa yang dikonsentrasikan setiap orang akan memberi pengaruh
kepada dirinya sendiri. Pada saat seseorang mengkonsentrasikan
objek yang mati, ia akan memberi pengaruh dengan mematikan
jiwa. Pada saat seseorang mengonsentrasikan objek yang hidup,
maka ia akan memberi pengaruh yang hidup.

C. Belajar

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang


untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Sedangkan Menurut Gagne (Whandi:
2009) belajar adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah
tingkah lakunya sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian
tersebut terdapat tiga atribut pokok atau ciri utama belajar, yaitu:
proses, perilaku, dan pengalaman, dengan pengertian sebagai
berikut

1) Proses belajar. Proses mental dan emosional atau proses


berpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar apabila
pikiran dan perasaannya aktif. Aktifitas pikiran dan perasaan
itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa
oleh yang bersangkutan yang dapat diamati guru adalah
manifestasinya, yaitu kegiatan siswa sebagai akibat dari
adanya aktifitas pikiran dan perasaan pada diri siswa tersebut.
2) Perubahan perilaku hasil belajar. Berupa perubahan perilaku
atau tingkah laku seseorang yang belajar akan berubah atau
bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan,
ketrampilan, atau penguasaan nilai-nilai sikap.

3) Pengalaman belajar mengalami. Belajar terjadi di dalam


interaksi antara individu dengan lingkungannya, baik
lingkungan fisik maupun sosial. Lingkungan fisik, misalnya:
buku, alat peraga, dan alam sekitar. Lingkungan sosial,
misalnya: guru, siswa, pustakawan, dan Kepala Sekolah.
Belajar bisa melalui pengalaman langsung maupun melalui
pengalaman tidak langsung. Belajar melalui pengalaman
langsung, misalnya siswa belajar dengan melakukan sendiri
dan pengalaman sendiri. Belajar melalui pengalaman tidak
langsung, misalnya mengatahui dari membaca buku,
mendengarkan penjelasan guru. Belajar dengan melalui
pengalaman langsung hasilnya akan lebih baik karena siswa
lebih memahami, lebih menguasai pelajaran tersebut, bahkan
pelajaran terasa oleh siswa lebih bermakna.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Full Day School di SMAN 1 Cisaat


Full Day School adalah sekolah sehari penuh. Full Day School berasal dari
Bahasa Inggris full artinya penuh, day artinya hari, dan School artinya sekolah.
Jadi Full Day School adalah sekolah sepanjang hari. Full Day School
merupakan sebuah program layanan pembelajaran yang ditawarkan oleh
sebuah sekolah dimana proses belajar dan mengajar yang ditawarkan adalah
sehari penuh dari pagi sampai sore.
Banyak sekolah di Indonesia yang menerapkan program Full Day School,
salah satunya di Kabupaten Sukabumi tepatnya di SMAN 1 Cisaat. Di SMAN
1 Cisaat Full Day School dilaksanakan mulai pukul 07:15 sampai 15:45 WIB.
Lamanya waktu belajar tersebut belum lagi ditambah dengan adanya kegiatan
ekstrakurikuler, organisasi, atau bahkan les bagi siswa yang mengikutinya.
Siswa harus menghabiskan waktunya di sekolah atau di tempat les hingga
petang dan harus merelakan waktu yang seharusnya dipakai untuk beristirahat.
Bahkan di akhir pekan pun siswa juga harus mengerjakan tugas yang
diberikan dari sekolah yang belum terselesaikan.
Dari hasil angket yang sudah didapat, lebih banyak yang tidak setuju
dengan adanya Full Day School. Hal ini sesuai dengan tabel berikut

Tabel 4.1
(Adanya Full Day School)

Responden Ya Tidak
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10 
11 
12 
13 
14 
15 
16 
17 
18 
19 
20 
21 
22 
23 
24 
25 
26 
27 
28 
29 
30 
31 
32 
33 
34 
35 
36 
37 
Jumlah 17 20
Dari tabel tersebut, diketahui 37 responden 17 di antaranya memilih YA dan
20 di antaranya memilih TIDAK. Adapun alasan yang disampaikan oleh
responden 13 yang memilih YA, yaitu, “Karena jika Full Day School akan
menambah hari libur 1 hari yaitu di hari sabtu sehingga akan ada penambahan
waktu istirahat bagi para pelajar.” Sedangkan alasan yang disampaikan oleh
responden memilih TIDAK, yaitu, “Karena capek pulang terlalu sore sehingga tak
bisa menyeimbangkan waktu belajar di malam hari.”

Adapun pendapat tentang Full Day School dari beberapa responden,


diantaranya dari responden 9 yang menyatakan “Waktu Full Day School lebih
lama dibanding yang lain dan tetap selalu memberi tugas kepada murid padahal
diadakannya Full Day School untuk menghapus tugas bukan menambah tugas.”
Begitu juga dari responden 17 menyatakan “Full Day School di SMAN 1 Cisaat
tidak berdampak baik bagi para siswanya. Yang ada para siswa menjadi malas
karena terlalu sering berada di sekolah.” Selain itu, pendapat dari responden 18
yaitu, “Terlalu mengekang siswa harus belajar di lingkungan sekolah seharian
sehingga siswa kurang mendapat banyak pembelajaran yang berada di luar
sekolah.”
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak yang tidak setuju
dengan adanya Full Day School. Dikarenakan Full Day School yang terjadi tidak
sesuai dengan apa yang dijanjikan sebelumnya.
B. Konsentrasi belajar siswa di SMAN 1 Cisaat
Menurut Femi Olivia konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran, atau
terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh seorang siswa selama
periode belajar.
Konsentrasi belajar siswa yang terbatas ditambah dengan lamanya waktu Full
Day School dapat mengurangi konsentrasi belajar siswa. Hal itu disebabkan
karena kinerja otak yang kurang stabil dan faktor-faktor lainnya seperti lapar dan
mengantuk.
Dari hasil angket yang sudah didapat, lamanya waktu Full Day School itu
tidak efektif dalam konsentrasi belajar. Hal ini sesuai dengan tabel berikut.

Table 4.2
(Lamanya waktu Full Day School efektif atau tidak dalam konsentrasi belajar)

Responden Ya Tidak
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10 
11 
12 
13 
14 
15 
16 
17 
18 
19 
20 
21 
22 
23 
24 
25 
26 
27 
28 
29 
30 
31 
32 
33 
34 
35 
36 
37 
Jumlah 6 31
Dari tabel tersebut, diketahui 37 responden 6 diantaranya memilih YA dan
31 diantaranya memilih TIDAK. Adapun alasan yang disampaikan oleh
responden 14 memilih YA, yaitu, “Karena mendapat ilmu tambahan. “Sedangkan
alasan yang disampaikan oleh responden 18 memilih TIDAK, yaitu, “Karena
belajar seharian siswa jadi cape sehingga bosan terhadap yang namanya pelajaran
sehingga menyulitkan siswa untuk berkonsentrasi terhadap suatu pelajaran.”

Adapun pendapat tentang berapa lama orang dapat berkonsentrasi belajar


secara efektif dari beberapa responden diantaranya dari responden 22 yang
menyatakan, “Menurut literatur yang saya baca, siswa hanya mampu
berkonsentrasi penuh dari pagi sampai jam 10.” Responden 21 juga berpendapat
bahwa, “Paling lama 3-4 jam.” Adapun responden 16 berpendapat bahwa, “Waktu
yang tepat untuk belajar adalah 45 menit belajar dan 15 menit istirahat setiap
pelajaran dan 6 jam belajar.”
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak yang
berpendapat lamanya waktu belajar Full Day School itu tidak efektif. Karena
konsentrasi belajar siswa tidak dapat dipaksakan sampai sore hari.

C. Pengaruh Full Day School terhadap konsentrasi belajar siswa di SMAN 1


Cisaat
Berkonsentrasi artinya memfokuskan keasadaran dalam sebuah objek,
tanpa harus mengalihkan sedikit pun perhatian ke satuan yang lainnya. Banyak
faktor yang memengaruhi konsentrasi seseorang, misalnya kosentrasi saat
seorang siswa belajar. Seperti halnya yang disampaikan oleh responden 2
mengenai faktor-faktor yang memengaruhi konsentrasi belajar yaitu, “Tugas,
semakin banyak tugas yang menumpuk, konsentrasi belajar akan terganggu.
Fisik, karena tidak semua orang mempunyai fisik yang kuat.” Adapun
respnden 9 berpendapat yaitu, “Pikiran dari siswa itu sendiri dan tugas yang
terus bertambah dan menuntut siswa untuk mengerjakan tugas yang harus
dikumpulkan dalam waktu sebentar dengan tugas yang tidak mudah dan
banyak.

Adapun pendapat tentang pengaruh Full Day School terhadap konsentrasi


belajar siswa di SMAN 1 Cisaat di antaranya disampaikan responden 8 yang
menyatakan, “Iya, kalau terlalu sore, tubuh sudah lelah, pikiran pun buyar tak bisa
menerima pelajaran dengan baik.” Begitu pun dengan responden 15 yang
menyatakan, “Berpengaruh, intensitas belajar yang lama menjadikan konsentrasi
belajar menjadi menurun.”

Dari data tersebut dapat dismpulkan bahwa konsentrasi belajar dapat


dipengaruhi berbagai hal. Berhubungan dengan penerapan Full Day School di
SMAN 1 Cisaat, banyak yang berpendapat bahwa Full Day School berdampak
pula pada pengaruh konsentrasi belajar siswa karena lamanya waktu belajar yang
akhirnya tidak dapat dikatakan efektif.
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMAN 1 Cisaat dapat


disimpulkan bahwa masih banyak yang tidak meyetujui dengan diterapkannya
sistem Full Day School. Dikarenakan durasi waktu belajar yang terlalu lama.
Hal itu yang menyebabkan konsentrasi belajar siswa menurun.

Lamanya waktu belajar dalam penerapan Full Day School sangat


berpengaruh pada konsentrasi belajar siswa. Karena otak dipaksa memahami
pelajaran dalam waktu yang cukup lama. Hal ini menyebabkan kinerja otak
kurang stabil sehingga memengaruhi konsentrasi belajar mejadi kurang baik.
Full Day School kurang efektif dalam penerapannya yang sangat berpengaruh
terhadap konsentrasi belajar siswa di SMAN 1 Cisaat.

B. Saran

Penulis menyarankan kepada para pembaca agar lebih meneliti lagi lebih
dalam mengenai durasi waktu yang tepat untuk belajar siswa di sekolah.
Daftar Pustaka

Fatin, Nur. 2017. Seputar Pengertian. [daring].

http://seputarpengertian.blogspot.com/2017/07/pengertian-full-day-school-
serta-kekurangan-kelebihan.html [diakses pada 01 Februari 2020].

Yurissa, Icha. 2019. Pengertian Konsentrasi Menurut Para Ahli: Jenis dan
Tahapannya Lengkap. [daring].

https://essay.co.id/pengertian-konsentrasi-menurut-para-ahli-jenis-dan-
tahapannya-lengkap/ [diakses pada 02 Februari 2020].

Maxmannroe. 2020. Pengertian Belajar: Tujuan, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Belajar.


[daring].

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-belajar.html [diakses
pada 02 Februari 2020].
Profil Penulis

Nama: Aurellia Nisa


Nurmalasari

TTL: Sukabmi, 07 September 2002

Alamat: Jl. Ciraden, Cisaat-Sukabumi

Cita-cita: Psikolog

Nama: Muhammad Sahid Faisal

TTL: Sukabumi,13 Januari 2003

Alamat: Citengkor

Cita-cita: Pendakwah

Nama: Nadilla Dwi Pasha

TTL: Sukabumi, 24 Mei 2003

Alamat: Mangkalaya

Cita-cita: Guru
Nama: Nurul Azmi Julianty

TTL: Sukabumi, 05 Juli 2002

Alamat: Kp. Pabuaran, Mangkalaya

Cita-cita: Psikolog

Nama: Salma Dwi Anggraeni

TTL: Sukabumi, 25 Maret 2003

Alamat: Kp. Karadenan RT. 02/07

Cita-cita: Translater

Anda mungkin juga menyukai