Anda di halaman 1dari 14

BAB I : Pendahuluan

A. Latar Belakang

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan


masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas melaksanakan fungsi sebagai berikut :
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
UKM tingkat pertama dan UKP tingkat pertama harus diselenggarakan untuk pencapaian:
a. standar pelayanan minimal kabupaten Kediri bidang kesehatan;
b. Program Indonesia Sehat;
c. Kinerja Puskesmas dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional.

UKM tingkat pertama yang dilaksanakan Puskesmas adalah berupa :


a. UKM esensial yang terdiri atas pelayanan promosi kesehatan; pelayanan kesehatan
lingkungan; pelayanan kesehatan keluarga; pelayanan gizi; pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit.
b. UKM Pengembangan yang merupakan pelayanan sesuai karakteristik dan kebutuhan
wilayah puskesmas Gurah meliputi pelayanan Kesehatan tradisional komplementer,
pelayanan Kesehatan gigi masyrakat, pelayanan Kesehatan haji, pelayanan Kesehatan
gigi masyarakat, pelayanan Kesehatan olahraga
UKP tingkat pertama terdiri atas :
a. Pelayanan rawat jalan, baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit;
b. pelayanan gawat darurat;
c. pelayanan persalinan normal;

Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama dan UKP tingkat
pertama Puskesmas berwenang antara lain untuk menyusun perencanaan kegiatan
berdasarkan hasil analisis masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang
diperlukan, menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan
pimpinan wilayah dan sektor lain terkait; serta melaksanakan perencanaan kebutuhan dan
peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas

B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Tujuan Umum
  Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam Menyusun
perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azas penyelenggaraannya.
Tujuan Khusus
1. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas untuk tahun berikutnya
dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat.
2. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) setelah diterimanya alokasi
sumber daya untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.
2. Manfaat
 Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
 Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban.
 Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang
ada.

C. SASARAN

Pedoman Perencanaan Puskesmas ini diperuntukkan bagi :


1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Tata Usaha
3. Penanggungjawab UKM esensial
4. Penanggungjawab UKM Pengembangan
5. Penanggungjawab UKPP
6. Penanggung jawab Bangunan, sarana dan peralatan
7. Penanggung jawab jejaring dan jaringan
8. Penanggung jawab mutu
9. Semua koordinator pelayanan
10. Semua koordinator tim teknis mutu

D. RUANG LINGKUP

Perencanaan Puskesmas menurut periodenya dibagi menjadi Perencanaan lima tahun


dan perencanaan tahunan. Tahapan pada kegiatan perencanaan Puskesmas meliputi :
1. Persiapan
2. Pengumpulan data kinerja puskesmas dan Analisa data
3. Perumusan masalah, yang secara terinci menjadi kegiatan : identifikasi masalah,
penetapan urutan prioritas masalah, mencari akar penyebab masalah dan
menetapkan cara pemecahan masalah
4. Penyusunan rencana lima tahunan
5. Penyusunan rencana tahunan yang berupa :
a. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dan
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

E. BATASAN OPERASIONAL
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.

Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan rencana


kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis
untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya.
Dalam puskesmas yang merupakan BLUD digunakan istilah Rencana strategis, RBA
dan RKA dalam kegiatan perencanaan dan penganggaran.
Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra adalah dokumen perencanaan
BLUD untuk periode 5 (lima) tahunan.
Rencana Bisnis dan Anggaran yang selanjutnya disingkat RBA adalah dokumen
rencana anggaran tahunan BLUD, yang disusun dan disajikan sebagai bahan
peny'usunan rencana kerja dan anggaran SKPD
Rencana kerja dan Anggaran SKPD yang seianjutnya disingkat RKA SKPD adalah
dokumen perencanaan darr penganggaran yang berisi rencana penciapata.n, rencana
belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pemtriayaan sebagai dasar
peny.rsunan APB

BAB II : STANDAR KETENAGAAN


A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Kegiatan perencanaan puskesmas dilaksanakan oleh tim manajemen puskesmas yang


terdiri atas Tim Pembina Wilayah / Tim Pembina Keluarga dan Tim Sistem Informasi
Puskesmas. Masing-masing tim terdiri atas tenaga Kesehatan baik medis maupun non
medis yang memiliki uraian tugas sebagaimana kebijakan kepala Puskesmas untuk
masing-masing tim tersebut.
Kualifikasi masing-masing petugas mengikuti surat kebijakan kepala Puskesmas tentang
uraian tugas masing-masing jabatan.

B. Distribusi Ketenagaan

Tenaga yang terlibat dalam perencanaan puskesmas meliputi tenaga medis dan non
medis yang mendapat tanggung jawab manajerial di tingkat penanggung jawab, kepala
tata usaha dan tim yang tergabung dalam pengelola system informasi puskesmas.
Sedangkan Tim Pembina Keluarga / tim Pembina wilayah terdiri atas Bidan di Desa,
perawat pembina wilayah dan tenaga administrasi yang terlibat dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan berbasis keluarga

C. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dalam proses perencanaan Puskesmas terjadwal sebagaimana Terlampir
BAB III : STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
Denah ruang yang mendukung kegiatan perencanaan di puskesmas adalah raung
administrasi / tata usaha serta ruangan rapat. Denah Ruang Tata Usaha UPTD
Puskesmas Gurah adalah sebagai berikut :

Denah ruang pertemuan UPTD Puskesmas Gurah adalah sebagai berikut :

B. Standar Fasilitas
Standar fasilitas yang mendukung kegiatan perencanaan tingkat Puskesmas di UPTD
Puskesmas Gurah adalah menyesuaikan standar fasilitas pada ruang administrasi dan
ruang pertemuan yakni :

BAB IV : TATALAKSANA
A. Lingkup Kegiatan
Perencanaan Puskesmas terdiri atas penyusunan Rencana Lima Tahun
Puskesmas, Penyusunan rencana tahunan yang meliputi Rencana Usulan
Kegiatan dan rencana pelaksanaan Kegiatan (RPK) baik RPK tahunan maupun
bulanan

B. Metode
N Kegiatan Metode
o
1. Penyusunan Rencana Lima Tahunan - Paparan
- Pengumpulan data
- Diskusi / Brainstorming
- Penyusunan dokumen
2. Penyusunan RUK - Paparan
- Pengumpulan data
- Diskusi / Brainstorming
- Pengisian tabel
- Penyusunan dokumen
3. Penyusunan RPK - Paparan
- Pengumpulan data
- Diskusi / Brainstorming
- Pengisian tabel
- Penyusunan dokumen

C. Langkah Kegiatan
Penyusunan Rencana Lima Tahunan
1. Tahap Persiapan
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses
penyusunan Rencana Puskesmas (Rencana Lima Tahunan dan Rencana
Tahunan) agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk
melaksanakan tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan dengan cara. Tahap ini
dilakukan dengan cara :
a. Kepala Puskesmas membentuk Tim Manajemen Puskesmas yang
anggotanya terdiri dari staf Puskesmas sebagai Tim Pembina Keluarga,
Tim Pembina Wilayah dan tim sistem Informasi Puskesmas
b. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedoman Perencanaan Tingkat
Puskesmas kepada tim agar dapat memahami pedoman tersebut demi
keberhasilan penyusunan Perencanaaan Tingkat Puskesmas.
c. Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang telah
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, Dinas Kesehatan
Propinsi dan Departemen Kesehatan.
Dalam penyusunan Rencana Lima Tahunan, Tim mempelajari:
1) Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, yang
merupakan turunan dari Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan
provinsi dan Rencana Lima Tahunan Kementerian Kesehatan.
2) Standar Pelayanan Minimal tingkat kabupaten/kota.
3) Target yang disepakati bersama dinas kesehatan kabupaten/kota,
yang menjadi tanggungjawab Puskesmas.
4) Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga.
5) Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan Keluarga.
6) NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh tim di dalam
penyusunan perencanaan Puskesmas

Dalam penyusunan Rencana Tahunan, Tim mempelajari:


1) Rencana Lima Tahunan Puskesmas
2) Penjabaran tahunan rencana capaian target Standar Pelayanan
Minimal tingkat kabupaten/kota.
3) Target yang disepakati bersama Dinas kesehatan kabupaten kota,
yang menjadi tanggungjawab Puskesmas.
4) Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga.
5) Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan Keluarga.
6) NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh tim di
dalam penyusunan perencanaan Puskesmas.

2. Pengumpulan Data dan Analisis Situasi


Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan
dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis
terhadap data yang dikumpulkan
Dalam penyusunan Rencana Lima Tahunan, Puskesmas mengumpulkan dan
mempelajari data kinerja dan gambaran status kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas dalam 4 tahun kebelakang yang dimulai dari tahun N-5 sampai
dengan tahun N-2 untuk setiap desa/kelurahan. Tahun N menunjukkan tahun
yang akan disusun, sehingga sebagai contoh untuk menyusun Rencana Lima
Tahunan periode tahun 2017 s.d 2021 maka data kinerja akhir tahun yang
dikumpulkan dan dipelajari adalah data tahun 2012 s.d 2015.
Sedangkan untuk penyusunan Rencana Tahunan, Puskesmas mengumpulkan
dan mempelajari data kinerja dan gambaran status kesehatan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas di tahun N-2 untuk setiap desa/kelurahan. Tahun N
menunjukkan tahun yang akan disusun, sehingga sebagai contoh untuk
menyusun Rencana Tahun 2017 maka data kinerja yang dikumpulkan dan
dianalisis adalah data tahun 2015.
Sumber utama data kinerja Puskesmas adalah catatan hasil kegiatan
Puskesmas yang terekam dalam Sistem Informasi Puskesmas (SIP), data Profil
Kesehatan Keluarga, catatan hasil kegiatan inovatif, maupun hasil pengumpulan
data lainnya seperti hasil survei kepuasan pelanggan untuk menilai mutu
pelayanan Puskesmas. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
format yang telah disepakati dalam Sistem Informasi Puskesmas.
Pengumpulan data dilakukan secara rutin oleh petugas atau pengelola program
yang bersangkutan. Data yang diperoleh diperbaharui setiap bulan, sehingga
pada akhir tahun diperoleh data yang baru. Data yang sudah diperoleh kemudian
diolah untuk menjamin keakuratan dan kualitas data.
Ada 2 (dua) kelompok data yang perlu dikumpulkan yaitu data umum dan
data khusus.

Data Umum:
Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan (Format-1). 
  Data wilayah mencakup luas wilayah, jumlah desa/dusun/ RT/ RW, jarak
desa dengan Puskesmas, waktu tempuh ke Puskesmas. Data ini dapat
diperoleh di kantor Kelurahan/ Desa atau Kantor Kecamatan.

 Data Sumber Daya Data sumber daya Puskesmas (termasuk


Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa), mencakup:

 Ketenagaan (Format - 2a)


 Obat dan bahan habis pakai (Format – 2b)
 Peralatan (Format – 2c)
 Sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah (Pusat dan
Daerah), masyarakat, dan sumber lainnya (Format – 2d)
 Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah dinas,
komputer, mesin tik, meubelair, kendaraan(Format – 2e)

 Data Peran Serta Masyarakat (Format - 3)


Data ini mencakup jumlah Posyandu, kader, dukun bayi dan tokoh
masyarakat. 
 Data Penduduk dan Sasaran Program ( Format - 4)
Data penduduk dan sasaran program mencakup : jumlah penduduk
seluruhnya berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur (sesuai sasaran
program), sosio ekonomi pekerjaan, pendidikan, keluarga miskin
(persentase di tiap desa/ kelurahan). Data ini dapat diperoleh di kantor
Kelurahan/ Desa, Kantor Kecamatan, dan data estimasi sasaran di
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
 Data sekolah ( Format - 5)
Data sekolah dapat diperoleh dari dinas pendidikan setempat,
mencakup jenis sekolah yang ada, jumlah siswa, klasifikasi sekolah
UKS, jumlah dokter kecil, jumlah guru UKS , dll.
 Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas (Format- 6)
Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat, tempat pembuatan
makanan/ minuman, tempat-tempat umum , tempat pembuangan
sampah, sarana air bersih, jamban keluarga dan sistem pembuangan air
limbah.

 Data Khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas)

 Status Kesehatan terdiri dari:

 data kematian (Format -7),


 Kunjungan Kesakitan (Format - 8), 
 Pola Penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang ditemukan (Format
- 9).

 Kejadian Luar Biasa (Format – 10), dapat dilihat pada Laporan W1


(Simpus).
 Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 (satu) tahun terakhir di
tiap desa/ kelurahan, dapat dilihat dari Laporan Penilaian Kinerja
Puskesmas (Format - 11).
 Hasil survey (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh Puskesmas
atau pihak lain (Format - 12).

Data yang sudah diolah kemudian dianalisa untuk mendapatkan suatu rumusan
atau kesimpulan, yang digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan,
termasuk untuk dasar penyusunan perencanaan Puskesmas.
Analisa masalah juga harus dilaksanakan dari sisi pandang masyarakat, yang
dilakukan melalui Survei Mawas Diri (SMD). Pelaksanaan pengolahan dan
analisa data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh Kepala Puskesmas bersama
Tim Kecil Puskesmas. Hasil analisis harus dapat menggambarkan:
1. Pencapaian status kesehatan masyarakat dan hasil kinerja Puskesmas;
2. Ketersediaan dan kemampuan sumberdaya Puskesmas;
3. Prediksi status kesehatan dan tingkat kinerja Puskesmas untuk periode
kedepan; dan
4. Identifikasi faktor yang mendukung kemungkinan terjadinya perubahan, baik
perubahan ke arah yang lebih baik dan perubahan ke arah yang buruk

3. Perumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
Dari hasil pengumpulan dan analisa data, diketahui pencapaian kinerja
Puskesmas dan diidentifikasi masalah yang ditemui. Untuk mempermudah
dalam melakukan identifikasi masalah, dapat dilaksanakan dengan membuat
daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis upaya, target,
pencapaian, dan masalah yang ditemukan.
Contoh : Tabel identifikasi masalah

No Upaya Target Pencapaian Masalah


         
         
         
         

Target diisi berdasarkan hasil penentuan target Puskesmas. Beberapa


metode penentuan target yang dapat dilakukan di Puskesmas adalah
sebagai berikut: 1. Berdasarkan target pencapaian Standar Pelayanan
Minimal tingkat Kabupaten/Kota.
2. Ditentukan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
3. Ditentukan sendiri oleh Puskesmas sesuai dengan ketersediaan sumber
daya yang tersedia di Puskesmas.
4. Berdasarkan perkiraan secara matematis terhadap kemungkinan
pencapaian program.
5. Berdasarkan prestasi terbaik yang pernah dicapai Puskesmas yang
bersangkutan.

 Pencapaian diisi jumlah pencapaian, yang merupakan rekapitulasi


pencapaian diseluruh kelurahan/desa. Kesenjangan antara pencapaian dan
target, merupakan masalah. Kemungkinan teridentifikasi beberapa masalah.

 Perumusan masalah mencakup: Apa masalahnya, Siapa yang terkena


masalah, Kapan masalah itu terjadi, Dimana terjadinya, Kenapa Masalah itu
terjadi dan Bagaimana Masalah itu terjadi (What, Who, When, Where, Why,
How ).
Contoh Rumusan Masalah: ”Masih tingginya angka kematian balita akibat
diare yaitu sebesar 20% di desa A, wilayah Puskesmas X, pada tahun 2006”

2. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah


Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah,
ketidaktersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan satu
masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas
dengan jalan kesepakatan tim. Bila tidak dicapai kesepakatan dapat
ditempuh dengan menggunakan kriteria lain. Dalam penetapan urutan
prioritas masalah dapat mempergunakan berbagai macam metode seperti
metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dan sebagainya. Penggunaan
alat atau metode diserahkan pada masing masing Puskesmas.
Contoh Metode USG : Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah
satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.
Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total
skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Urgency: Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness: Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah
penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang
sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius
bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri. Seriousness
dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh
terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak.
3. Growth: Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan

Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG, yakni sebagai
berikut:
1. Hasil analisa situasi
2. Informasi tentang sumber daya yang dimiliki
3. Dokumen tentang perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah
yang berlaku.

Masalah U S G Total
         
         
         
         

3. Mencari Akar Penyebab Masalah


Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya dicari akar penyebab
dari masalah tersebut. Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan data di
Puskesmas. Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam mencari akar
penyebab masalah yaitu:
1. Diagram sebab akibat (Diagram Ishikawa) atau sering juga disebut diagram tulang
ikan.
2. Pohon Masalah (problem tree).

Contoh penggunaan Diagram ishikawa.


Masalah : Cakupan persalinan tenaga kesehatan rendah (misal 40 %)
Langkah langkah:
1. Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan.
2. Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kearah kepala ikan.
3. Tetapkan kategori utama dari penyebab.
4. Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis horizontal.
5. Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan pada masingmasing
kategori.
6. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama
yang lain.
7. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub
penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil.
8. Setelah semua ide/pendapat dicatat, lakukan klarifikasi data untuk menghilangkan
duplikasi ketidaksesuaian dengan masalah, dll.

Mencari penyebab masalah dengan Pohon masalah (Problem Trees)


Langkah langkah:
1. Tuliskan masalah pada kotak dipuncak pohon masalah.
2. Buat garis vertikal menuju kotak tersebut.
3. Tetapkan kategori utama dari penyebab dan tuliskan pada kotak dibawahnya
dengan arah panah menuju kekotak masalah.
4. Lakukan brainstorming dan fokuskan pada masing masing kategori.
5. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama
yang lain.
6. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub
penyebab dan letakkan pada kotak yang ada dibawahnya.
7. Setelah semua pendapat tercatat, lakukan klarifikasi data untuk menghilangkan
duplikasi, ketidaksesuaian dengan masalah, dll.
8. Buatlah kesimpulan dari hasil menentukan akar masalah tersebut
Catatan: Untuk mengidentifikasi penyebab masalah, baik menggunakan diagram
Ishikawa maupun pohon masalah, kemungkinan penyebab masalah dapat ditelusuri
dari:
1. Input (sumber daya): manusia/ tenaga, jenis dan jumlah obat/ sarana/ fasilitas,
prosedur kerja, dana dan lain-lain.
2. Proses (pelaksanaan kegiatan): frekuensi, penggunaan metode/prosedur,
kepatuhan terhadap standar pelayanan, supervisi/pembinaan dll.
3. Lingkungan: kebijakan, political will.

4. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah


Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan kesepakatan di antara
anggota tim dengan didahului brainstorming (curah pendapat). Bila tidak terjadi
kesepakatan dapat digunakan tabel cara pemecahan masalah. Langkah-langkah
pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Brainstorming (curah pendapat).
Dilaksanakan untuk membangkitkan ide/gagasan/pendapat tentang suatu topik
atau masalah tertentu dari setiap anggota tim dalam periode waktu yang singkat
dan bebas dari kritik.
Langkah-langkah:
a) Tetapkan suatu topik/masalah sejelas mungkin.
b) Beri waktu beberapa saat kepada anggota untuk memahami dan
memikirkannya.
c) Tetapkan waktu yang akan digunakan untuk curah pendapat, misalnya 30-45
menit.
d) Anggota tim menyampaikan ide.
e) Apabila terdapat beberapa anggota yang mendominasi, gunakan curah
pendapat terstruktur sehingga seluruh anggota mempunyai kesempatan yang
sama. Bila yang dipilih secara terstruktur, anggota yang tidak menyampaikan
pendapat pada gilirannya harus mengucapkan “Pass” dan kesempatan diberikan
pada anggota berikutnya.
f) Beri dorongan/rangsangan agar anggota berani memberikan/mengajukan
pendapat.
g) Selama brainstorming berjalan, tidak dibenarkan menanggapi pendapat
anggota yang sedang berbicara. Bila ini terjadi, pimpinan sidang harus segera
menegur.
h) Tuliskan setiap ide/gagasan tersebut pada flipchart sehingga dapat dilihat
oleh seluruh anggota.
i) Teruskan brainstorming sampai waktu yang telah ditetapkan habis.
j) Lakukan klarifikasi, hilangkan sesuatu yang menyimpang dari topik atau
duplikasi yang terjadi.
k) Buat list pendek yang berhubungan dengan topik yang dibahas.
2) Kesepakatan di antara anggota tim, berdasarkan hasil dari curah pendapat
(brainstorming). Hasil kesepakatan dipergunakan sebagai bahan perencanaan
Puskesmas.
3) Bila tidak terjadi kesepakatan, digunakan metode Tabel cara pemecahan
masalah sebagai berikut:
Contoh: Tabel Cara Pemecahan Masalah
Cara pengisian tabel, sebagai berikut :
1. Prioritas masalah: ditulis sesuai dengan hasil urutan prioritas masalah.
2. Penyebab masalah: ditulis berdasarkan hasil mencari akar penyebab masalah.
3. Alternatif pemecahan masalah: diperoleh berdasarkan hasil brainstorming
anggota tim, tentang alternatif pemecahan masalah yang diusulkan, ada
beberapa alternatif.
4. Pemecahan masalah terpilih: dapat di peroleh melalui hasil kesepakatan
anggota tim atau menggunakan matriks USG, metode MCUA dan lain-lain.

4. Penyusunan Rencana Lima Tahunan


Berdasarkan kesepakatan cara pemecahan masalah dapat dikembangkan program
kegiatan dan ditentukan target yang akan dicapai. Pengawasan dan pengendalian untuk
pencapaian target Rencana Lima Tahunan dilakukan setiap tahun, dan pada tengah
periode lima tahunan dilakukan evaluasi periode tengah lima tahun (Midterm
evaluation), untuk menyesuaikan target akhir Rencana Lima Tahunan. Hal ini perlu
dilakukan untuk mengakomodir perubahan kebijakan ataupun kebijakan yang baru, hasil
analisis trend pencapaian program, kemungkinan penambahan sumberdaya dan
kemungkinan masalah kesehatan yang baru. Rincian pelaksanaan kegiatan dalam
mencapai target prioritas yang telah ditetapkan pada perencanaan lima tahunan akan
disusun dalam perencanaan tahunan Puskesmas.

5. Penyusunan Rencana Tahunan


a. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Pengusulan rencana usulan kegiatan meliputi:
1. Kegiatan tahunan yang akan datang yang meliputi kegiatan rutin,
sarana/prasarana, operasional, dan program hasil analisa masalah.
2. Kebutuhan sumberdaya berdasarkan ketersediaan yang ada pada tahun sekarang.
3. Rekapitulasi rencana usulan kegiatan dan sumberdaya yang dibutuhkan kedalam
format RUK Puskesmas. RUK disusun dalam bentuk matriks, dengan memperhatikan
berbagai kebijakan yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun daerah
sesuai dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang
tersedia di Puskesmas.

b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan kegiatan (RPK)


Tahap penyusunan RPK dilaksanakan melalui pendekatan keterpaduan lintas
program dan lintas sektor dalam lingkup siklus kehidupan. Keterpaduan penting
untuk dilaksanakan mengingat adanya keterbatasan sumberdaya di Puskesmas.
Dengan keterpaduan tidak akan terjadi missed opportunity, kegiatan Puskesmas
dapat terselenggara secara efisien, efektif, bermutu, dan target prioritas yang
ditetapkan pada perencanaan lima tahunan dapat tercapai. Penyusunan RPK
terintegrasi kedalam sistem perencanaan didaerah, dengan tahapan:
1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
2. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK yang diusulkan dan
situasi pada saat penyusunan RPK.
3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan
serta sumberdaya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
4. Mengadakan Lokakarya Mini Bulanan Pertama untuk membahas kesepakatan
RPK. 5. Membuat RPK tahunan yang telah disusun dalam bentuk matriks.
6. RPK dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target pencapaiannya, dan
direncanakan kegiatan pengawasan dan pengendaliannya.
7. RPK dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan kebutuhan saat itu apabila
dalam hasil analisis pengawasan dan pengendalian kegiatan bulanan dijumpai
kondisi tertentu (bencana alam, konflik, Kejadian Luar Biasa, perubahan kebijakan
mendesak, dll) yang harus dituangkan kedalam RPK. Perubahan RPK dilakukan
dengan pendampingan dinas kesehatan kab/kota, dan tidak mengubah pagu
anggaran yang ada.
8. Untuk semua kegiatan yang akan dilaksanakan, agar dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik, perlu didukung dokumen yang relevan.
Dengan tuntunan dokumen yang dibuat, dipastikan bahwa kegiatan yang dimaksud
dapat diselesaikan, sehingga sasaran dan tujuan akan tercapai. Dokumen tersebut
antara lain berupa:
a) Peraturan/Keputusan Kepala Puskesmas;
b) Kerangka Acuan Kegiatan;
c) Standar Operasional Prosedur; dan
d) Dokumen lain yang dibutuhkan.

Pada Puskesmas yang telah melaksanakan pola pengelolaan keuangan BLUD, format
untuk formulir perencanaan lima tahunan Puskesmas dan perencanaan tahunan
Puskesmas, disesuaikan dengan peraturan pola pengelolaan BLUD yang berlaku
Jadwal kegiatan perencanaan Puskesmas
N KEGIATAN Jan Feb Ma Apr Mei Ju Jul Agt Sept Ok Nov Des Jan Fe Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
O r n t b t
1 Persiapan
penyusunan
Relita
Penyusunan
RELITA

Anda mungkin juga menyukai