13 Risiko Bank Syariah 2023 Genap
13 Risiko Bank Syariah 2023 Genap
JENIS-JENIS RISIKO
PERBANKAN DI BANK SYARIAH
SYARIAH
Dosen Pengampu :
Iwan Mulyana, SH, M.E.Sy
Pengalaman Bank Konvensional dan
Syariah
www.iwanmulyana.com coachmulia
10 jenis risiko yang dihadapi bank Syariah (PBI Nomor 13/23/PBI/2011) tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
1. Risiko Kredit,
2. Risiko Pasar
3. Risiko Likuiditas
4. Risiko Operasional
5. Risiko Hukum
6. Risiko Reputasi
7. Risiko Strategis
8. Risiko Kepatuhan
9. Risiko Imbal Hasil
10. Risiko Investasi
Manrisk 2022 - Iwan Mulyana, SH, M.E.Sy – STIE Ekuitas
3
Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi adalah risiko unik yang khusus
dihadapi oleh bank Syariah. Penambahan dua risiko ini sejalan dengan
Platform manajemen risiko yang dikeluarkan oleh IFSB.
Risiko kredit muncul akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam
memenuhi liabilitas kepada bank Syariah sebagai kontrak. Risiko ini
disebut juga risiko gagal bayar (default risk), risiko pembiayaan
(financing risk), risiko penurunan rating (downgrading risk), dan risiko
penyelesaian (seelement risk).
Risiko yang dihadapi oleh bank Syariah sangat terkait dengan bentuk akad
pembiayaannya.
Pada akad Murabahah atau Istisna’, risiko kredit terjadi saat bank
Syariah telah menyerahkan aset kepada debitur tetapi tidak
menerima pembayaran tepat pada waktunya
Pada akad salam, risiko kredit terjadi karena kegagalan debitur
mengirim barang (komoditas) tepat pada waktu atau gagal
menyerahkan barang sesuai spesifikasi sebagaimana dinyatakan
dalam kontrak
Pada investasi mudharabah, risiko kredit terkait kemampuan
menghasilkan keuntungan dari debitur atau masalah keagenan yang
muncul akibat adanya ketidaksimetrisan informasi
$ $ $ $
Barang diserahkan
diawal akad
Resiko yg timbul Tidak bersaingnya bagi hasil kepada dana pihak ketiga
$ $ $ $
Objek sewa
diserahkan pd
nasabah • Jika barang milik bank, timbul resiko tidak
produktifnya asset ijarah karena tidak adanya
nasabah
Resiko yg timbul dan • Jika barang bukan milik bank, timbul resiko
Penyebabnya rusaknya barang oleh nasabah karena pemakaian
tidak normal
• Dalam hal jasa tenaga kerja yang disewa bank
kemudian disewakan kepada nasabah, timbul
resiko karena tidak perform-nya pemberi jasa
IMBT
$ $ $ $
promise to sell or hibah at the beginning of period
Istishna’
Salam
$ $ $ $
$
Barang
Barang
Pembayaran Pembayaran diserahkan di
diserahkan di
tunai di muka cicilan di awal akhir akad
akhir akad
Risiko turunnya harga barang di pasar 1. Memastikan bahwa debitur akan memenuhi
setelah bank membelinya dan debitur wa’ad (janji) yang dibuat dengan cara
membatalkan janjinya mengkaji dulu profil debitur dan tingkat
keseriusannya
2. Sebagian ahli membolehkan meminta
jaminan di awal (hamish jiddiah), di mana
bank dibolehkan meminta ganti rugi selisih
antara harga perolehan barang dan nilai
likuidasi barang tersebut di pasar
Pengiriman komoditas yang rusak Bank dapat menggunakan agunan dan jaminan
atau tidak sesuai dengan spesifikasi pihak ketiga untuk menutupi kerugian
Risiko memegang aset. Bank harus Biaya ini dapat ditutupi melalui kontrak salam
menerima komoditas dan menenggung pararel dengan survei pasar dan studi kelayakan
biaya penyimpanan hingga pengiriman atas calon pembeli yang memadai
berikutnya
Peluang terminasi kontarak lebih awal. Salam merupakan kontrak yang mengikat kedua
Debitur mungkin mengembalikan harga pihak. Penjual (debitur) tidak diperbolehkan
yang telah diterima dan menolak secara sepihak memutuskan kontrak, tanpa
penyerahan barang persetujuan dari pembeli (bank). Penalti oleh
regulator atau hakim dapat digunakan untuk
mencegah praktik seperti ini
Manrisk 2022 - Iwan Mulyana, SH, M.E.Sy – STIE Ekuitas
27
Bank mengalami risiko kualitas atas Bank dapat meminta jaminan kualitas
pengiriman barang inferior oleh dari subkontraktor
Manrisk 2022 - Iwan Mulyana, SH, M.E.Sy – STIE Ekuitas
subkontraktor
Perbedaan Sewa Pembiayaan 29
dan IMBT
Pelaksanaan proses audit kepatuhan syariah membutuhkan setidaknya empat instrumen yang
akan digunakan untuk melakukan identifikasi ketidaksesuaian terhadap syariah, yaitu
sebagai berikut :
Instrumen Akuntansi
Sebuah transaksi finansial bisa dinyatakan bebas dari penyimpangan terhadap ketentuan
syariah jika memenuhi :
1. transaksi tersebut telah dilegitimasikan oleh hukum dan perundang-undangan yang berlaku,
2. memiliki kontrak yang valid di mana transaksi tersebut bebas dari riba, gharar dan maysir,
3. tercukupinya kondisi fairness dan transparan antar pelaku kontrak (penjual dan
pembeli0dalam hal kepemilikan dan harga,
4. laporan posisi keuangan mengagambarkan aset dan liabilitas bank di mana didalamnya semua
transaksi dengan jelas diklasifikasikan berdasarkan sumber dan penggunaan dana.
(Lahsasna dan Rosly (2009))
Instrumen legal
Instrumen ini berguna untuk menguji struktur dari kontrak dan produk
bank syariah, sekaligus juga untuk memastikan kepatuhan terhadap
syariah pada bagian klausul dari sebuah kontrak
Manajemen risiko kepatuhan syariah dilakukan ada dua tahap, yaitu (1)
tahap sebelum bisnis berjalan dan (2) tahap setelah bisnis berjalan.
Tahap pertama, manajemen risiko kepatuhan syariah dilakukan untuk
me-review beberapa ide produk baru yang akan ditawarkan kepada
masyarakat. Jika rancangan produk baru tersebut dianggap sesuai
dengan berbagai ketentuan syariah, maka bank Syariah dapat
memperkenalkan produk baru tersebut kepada masyarakat.
Tahap kedua, manajemen risiko kepatuhan syariah mengevaluasi
setiap produk perbankan Syariah yang ditawarkan kepada
masyarakat.
Sampai saat ini belum ada aturan yang jelas mengenai mitigasi yang
dapat dilakukan untuk meminimalisasi potensi kerugian yang muncul
dari risiko ketidakpatuhan syariah.
Risiko imbal hasil terjadi akibat timbal imbal hasil yang dibayarkan
bank kepada nasabah dan memengaruhi perilaku nasabah. Risiko ini
muncul sebagai akibat terjadinya perubahan tingkat imbal hasil yang
diterima bank dari penyalur dana ke debitur
Perubahan ekspektasi ini dapat disebabkan oleh faktor internal,
seperti menurunnya nilai aset bank, turunnya pendapatan bagi
hasilbank debitur, dan gagal bayar debitur, dan faktor eksternal,
seperti naiknya imbal hasil yang ditawarkan bank lain
Dalam menjalankan usaha Perseroan tidak terlepas dari resiko yang dapat
mempengaruhi kegiatan operasional dan hasil usaha perseroan.
Risiko Kepatuhan
Risiko Imbal hasil (Rate Of Return Risk)
Risiko Investasi (Equity Investment Risk)
Risiko Makro Ekonomi
Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah
TERIMA KASIH
thank
you!
Manrisk 2022 - Iwan Mulyana, SH, M.E.Sy – STIE Ekuitas