Anda di halaman 1dari 2

DI BALIK KISAH LAGU “HOW GREAT THOU ART”

(Kami Memuji Kebesaran-Mu)

Ada seorang pemuda, sebenarnya ia seorang Kristen KTP yang pergi ke gereja hanya sebagai
rutinitas belaka. Tetapi saat ia berumur 19 tahun, dia mendengar ada seorang pengkhotbah
yang datang gerejanya dan pengkhotbah itu memang pernah menyentuh hatinya. Namun saat
pemuda ini sedang berjalan kaki menuju gerejanya, dia bertemu dengan beberapa temannya
mereka mengajaknya untuk pergi ke tempat lain dan bersenang-senang dengan beberapa
perempuan. Pemuda ini mengalami pergumulan batin yang cukup hebat. Tetapi akhirnya dia tetap pada
niatnya semula, dia tidak mau mengikuti ajakan teman-temannya dan tetap mau pergi ke gereja.
Pemuda itu bernama Carl Gustav Boberg. Dan firman Tuhan yang disampaikan oleh pengkotbah itu
pada hari itu sangat menyentuh hatinya. Setelah ibadah selesai, Carl Boberg berjalan-jalan tanpa tujuan sambil
terus memikirkan khotbah di gerejanya yang tadi. Sesampai di padang rumput dia berlutut dan berdoa kepada
Tuhan, mengakui dosa-dosanya yang memalukan. Selama 2 minggu, hatinya terasa berat karena dia belum
merasa yakin Apakah Tuhan sudah mengampuni dosanya. Lalu Carl Boberg mendengar seorang anak laki-laki
sedang menghafalkan ayat Yohanes 14:13 yang bunyinya “Apa saja yang kamu minta dalam Nama-Ku, Aku
akan melakukannya supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.” Semakin ia sering mendengar ayat Alkitab
itu, semakin dia percaya isinya. Maka dengan penuh iman, Carl Boberg minta pengampunan dan menerima
Kristus sebagai Juruselamat-Nya. Seketika itu juga kedamaian dari Allah memenuhi jiwanya.
Carl Boberg lahir di tahun 1859 di Monsteras, daerah pantai selatan Swedia. Ayahnya adalah seorang
tukang kayu di perusahaan perkapalan. Rumah Pondok tempat keluarga Boberg tinggal menghadap ke
pelabuhan. Seperti halnya anak-anak Swedia pada abad itu, Carl Boberg selalu dibawa ke gereja oleh orang
tuanya dan jadilah dia seorang Kristen, tapi hanya sebagai batas Kristen ‘KTP’, sampai pada peristiwa
pertobatannya di usia 19 tahun. Setelah bertobat, Carl Boberg merasa bahwa Tuhan memanggil dia untuk
melayani sepenuh waktu. Selama 2 tahun berikutnya, dia masuk sekolah Alkitab untuk mempersiapkan diri
menjadi Pendeta. Kemudian di usia 22 tahun, dia mulai berkhotbah. Pada awalnya ada orang yang
mengejeknya karena masih muda dan belum banyak pengalaman. Namun lambat laun, dia diterima sebagai
hamba Tuhan yang berbuah
Pada musim panas tahun 1885 saat Carl Boberg berumur 26 tahun, pendeta yang masih muda ini
pergi dengan beberapa temannya menghadiri suatu pertemuan di sebuah desa yang letaknya 3 km dari
tempat tinggalnya. Saat mereka pulang hujan badai turun dengan guntuh dan kilat yang sambung-
menyambung. Angin bertiup dengan sangat kencang. Sejam kemudian ketika badai sudah mereda, Carl Boberg
tiba di rumah. Saa itu ia membuka jendela dan melihat keluar, ternyata ada pemandangan yang sangat luar
biasa. Menjelang senja itu, permukaan air laut di pelabuhan kecil itu terlihat bagaikan kaca mencerminkan
langit yang cerah, dan dari dalam hutan di seberang Pelabuhan terdengar kicau burung dan merdu. Di sore hari
itu ada upacara pemakaman di gereja terdekat. Lonceng besar di menara gereja itu masih berdentang. Untuk
beberapa saat, alam yang begitu indah menjelang senja itu membuat Carl Boberg terdorong untuk menulis
syair rohani tentang karya Tuhan yang Maha Kuasa Pencipta langit dan bumi. Dalam refrainnya berulang-ulang
ia memuji kebesaran Sang Pencipta. Beberapa bulan kemudian syair rohani tersebut diterbitkan dengan
memakai bahasa Swedia diberi Judul O store Gud yang artinya O Great God (Oh Allah yang besar) oleh surat
kabar setempat. Setelah beberapa tahun seiring dengan berlalunya waktu, syair rohani itu tidak pernah
terdengar lagi. Tapi berapa tahun kemudian saat menghadiri pertemuan Kristen di daerah lain, Carl Boberg
mendengar sidang jemaat di situ menyanyikan syair rohani karangannya dengan memakai melodi lagu rakyat
Swedia...... (to be continue)

Sumber : Story Behind The Song Hymne & Kontemporer


Yusak I. Suryana, S.Th.

Anda mungkin juga menyukai