Nama : Yuria
NIM : 014685545
Soal :
Jawaban :
1. Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dirumuskan sebagai sistem
penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya, dengan
mendayagunakan segala kemampuan seluruh aparatur negara beserta rakyat dan dunia
usaha/swasta untuk memanfaatkan segenap sumber daya yang tersedia secara nasional,
demi tercapainya tujuan dan terlaksananya tugas Nasional/Negara sebagaimana
UUD 1945.
Jawab:
a. Kekuasaan Konstitutif
Lembaga negara yang
memiliki kekuasaan ini
adalah Majelis
Permusyawaratan
Rakyat(MPR) yang
berwenang menetapkan dan
mengubah UUD 1945.
Kekuasaan ini
terdapat dalam Pasal 3 ayat(1)
UUD 1945.
b. Kekuasaan Eksekutif
Kekuasaan ini berhubungan
dengan penyelenggaran
kekuasaan pemerintah
negara, dimana
yang melaksanakan kekuasaan
ekskutif adalah presiden
sesuai dengan kewenangan
yang
dimiliki berdasar ketentuan
Pasal 4 ayar (1) jo, Pasal 17
Ayat (1);(2), dan ayat (3) UUD
1945. Untuk memperkaya
pengetahuan tentang
kekuasaan eksekutif secara
lengkap
Jawab:
a. Kekuasaan Konstitutif
Lembaga negara yang
memiliki kekuasaan ini
adalah Majelis
Permusyawaratan
Rakyat(MPR) yang
berwenang menetapkan dan
mengubah UUD 1945.
Kekuasaan ini
terdapat dalam Pasal 3 ayat(1)
UUD 1945.
b. Kekuasaan Eksekutif
Kekuasaan ini berhubungan
dengan penyelenggaran
kekuasaan pemerintah
negara, dimana
yang melaksanakan kekuasaan
ekskutif adalah presiden
sesuai dengan kewenangan
yang
dimiliki berdasar ketentuan
Pasal 4 ayar (1) jo, Pasal 17
Ayat (1);(2), dan ayat (3) UUD
1945. Untuk memperkaya
pengetahuan tentang
kekuasaan eksekutif secara
lengkap
2. Administrasi keuangan di Negara Republik Indonesia merupakan pengelolaan anggaran
dan pendapatan belanja yang pelaksanaannya dimulai sejak perencanaan, pengesahan,
pelaksanaan, pengawasan sampai dengan pengesahan perhitungan anggaran. Salah satu
alat penting yang tidak dapat dilepaskan dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan yang dimiliki pemerintah adalah
APBN yang dalam penerapannya memiliki kekuatan hukum yang tinggi sebagai alat
pelaksanaan kegiatan serta pengawasan yang baik di negara Indonesia. Sebagai alat
kebijakan keuangan atau ekonomi pemerintah, maka dalam penyusunan dan
pelaksanaannya harus disetujui dahulu oleh DPR sebelum diterapkan sebagai hasil dari
kebijakan negara.