Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2 Sistem Administrasi Negara Kesatuan

Republik Indonesia
1. Definisi Administrasi Negara
Definisi Administrasi Negara menurut Leonard D. White (1958:1) :
Dalam pengertian yang luas, administrasi negara terdiri atas seluruh
kegiatan pelaksanaan yang bertujuan untuk memenuhi atau mendukung
kebijakan negara.
Administrasi negara menurut Dimock & Konieg ( dalam Drs. Suwarno
Handayaningrat, 1986:3) yaitu Administrasi Negara adalah kegiatan
negara dalam melaksanakan kekuasaan politiknya; dalam arti sempit
adalah kegiatan departemen dan melaksanakan pemerintahan.

Pengertian Administrasi Negara menurut Pfifner and Presthus (1967:7) :


Administrasi Negara didefinisikan sebagai koordinasi upaya-upaya
individu dan kelompok untuk melaksanakan kebijakan
pemerintah/negara.

Jadi SANRI adalah keseluruhan penyelenggaraan kekuasaan pemerintah


negara Indonesia dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala
kemampuan aparatur negara serta segenap dana dan daya demi
tercapainya tujuan nasional dan terlaksananya tugas NKRI seperti yang
telah ditetapkan dalam UUD 1945.

Dalam rangka pencapaian tujuan negara dan pelaksanaan tugas negara


diselenggarakan fungsi-fungsi negara yang masing-masing dilaksanakan
oleh lembaga negara yang ditetapkan dalam UUD 1945 dengan
amandemennya.
Sistem penyelenggaraan pemerintahan negara merupakan bagian
integral dari sistem penyelenggaraan negara, Operasionalisasi dari
semua ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945 merupakan bagian yang
sangat dominan dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.

2. Pengertian Administrasi Keuangan adalah suatu upaya pengelolaan yang


mencakup semua aktivitas yang berhubungan dengan keuangan guna
mencapai tujuan suatu perusahaan atau organisasi.
Semua kegiatan-kegiatan pemerintah dalam pengelolaan keuangan,
diawali dari penyiapan dan perumusan perencanaan, program anggaran,
mengatur dan menata cara-caramembelanjakan uang negara, mencatat
macam-macam pendapatan negara, menyelamatkan semua dana-dana
negara dan bagaimana cara untuk mempertanggung jawabkan itu
semua.

3. Administrasi materiil adalah barang-barang milik/kekayaan Negara.


Barang-barang milik/ kekayaan Negara adalah semua barang-barang
milik/kekayaan Negara yang berasal/dibeli dengan dana yang bersumber
untuk seluruhnya ataupun sebagian dari anggaran belanja Negara yang
berada dibawah pengurusan dan penguasaan departemen-departemen,
lembaga-lembaga Negara, lembaga-lembaga pemerintahan non-
departemen serta unit-unit dalam lingkungannya yang terdapat baik di
dalam maupun di luar negeri, barang milik/kekayaan Negara tersebut
tidak termasuk kekayaan Negara yang telah dipishkan (kekayaan Perum
dan Persero) dan barang-barang/kekayaan daerah otonom sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor:
KEP-225/MK/V/4/1971, pasal 1. Administrasi Keuangan Adalah kegiatan
yang berkenaan dengan pencatatan, penggolongan, pengolahan,
penyimpanan, pengarsipan terhadap seluruh kekayaan Negara termasuk
di dalamnya hak dan kewajiban yang timbul karenanya baik kekayaan itu
berada dalam pengelolaan bank-bank pemerintah, yayasan-yayasan
pemerintah, dengan status hokum public ataupun privat, badan-badan
usaha Negara dan badan-badan usaha lainnya dimana pemerintah
mempunyai kepentingan khusus serta terikat dalam perjanjian dengan
penyertaan pemerintah ataupun penunjukkan pemerintah. Indikasi
keberhasilan otonomi daerah adalah adanya peningkatan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, kehidupan demokrasi
yang semakin maju, keadilan, pemerataan, serta adanya hubungan yang
serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah. Keadaan tersebut
hanya akan tercapai apabila daerah dapat mengelola pemerintahannya
dengan diantaranya adalah Administrasi Keuangan. Sistem pengelolaan
Keuangan yang baik akan memberikan manfaat pada efektivitas
pelayanan public dengan pemberian pelayanan yang tepat sasaran,
meningkatkan mutu pelayanan publik, biaya pelayanan yang murah
karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam penggunaan
resources, alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan
publik, dan meningkatkan public costs awareness sebagai akar
pelaksanaan pertanggung jawaban publik. Pemberian otonomi yang luas
dan desentralisasi yang sekarang ini dinikmati pemeirntah daerah
Kabupaten dan Kota, memberikan jalan bagi pemerintah daerah untuk
melakukan pembaharuan dalam sistem pengelolaan keuangan daerah
dan anggaran daerah. Kemunculan UU No. 22 dan 25 tahun 1999 telah
melahirkan paradigma baru dalam pengelolaan keuangan daerah dan
anggaran daerah. Dalam pengelolaan keuangan daerah, paradigma baru
tersebut berupa tuntutan untuk melakukan pengelolaan keuangan
daerah yang berorientasi pada kepentingan publik (public oriented). Hal
tersebut meliputi tuntutan kepada pemerintah daerah untuk membuat
laporan keuangan dan transparansi informasi anggaran kepada publik.

Anda mungkin juga menyukai