Anda di halaman 1dari 25

PENINGKATAN KESUBURAN TANAH DAN TANAMAN PANGAN DI SDN

SUKOSARI MELALUI MEDIA “PUSER ASKALUR”

SDN SUKOSARI

MADIUN

2023

i
Daftar Isi

Halaman Sampu

l..........................................................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................5
C. Tujuan penelitian/Project.......................................................................................................6
D. Manfaat penelitian/Project.....................................................................................................6
E. Batasan Masalah....................................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................8
A. Kesuburan Tanah...................................................................................................................8
B. Tanaman Pangan..................................................................................................................10
C. Puser Askalur.......................................................................................................................10
E. Manfaat Cangkang Telur untuk Tanaman...............................................................................11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................15
A. Lokasi Penelitian/Project.....................................................................................................15
B. Populasi dan Sampel Penelitian/Project...............................................................................15
C. Variabel Penelitian/Project..................................................................................................15
D. Metode penelitian/Project....................................................................................................15
E. Alat dan Bahan....................................................................................................................15
F. Langkah Kerja.....................................................................................................................15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................17
BAB V PENUTUP.........................................................................................................................21
A. Kesimpulan..........................................................................................................................21
B. Saran....................................................................................................................................21
Daftar pustaka...............................................................................................................................22
Lampiran – lampiran....................................................................................................................31
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembanngkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. (Prihatin, 2008: 1).
Salah satu hakekat pendidikan adalah proses yang mengarahkan anak pada
keadaan yang semakin berkembang. Melalui pendidikan diharapkan anak dapat
mempunyai pengetahuan, menguasai keterampilan, dan memiliki sikap tertentu dalam
menyiapkan diri anak agar dapat masuk dalam anggota kelompok masyarakat yang
merupakan kehidupan yang sebenarnya yang harus dialami oleh anak.
Pembelajaran merupakan aspek terpenting dalam pelaksanaan pendidikan. Hamid
Hasan, dkk (2009:1) menyatakan bahwa, sebaiknya pembelajaran di sekolah mampu
mempersiapkan, membina, dan membentuk kemampuan siswa yang menguasai
pengetahuan, sikap, nilai, dan kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupan di
masyarakat. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode
pembelajaran.
Sekolah merupakan tempat anak memperoleh pendidikan dan pengajaran yang
mengarahkan mereka untuk mampu menghadapi kehidupan yang sebenarnya kelak
ketika mereka dewasa. Setiap sekolah harus mampu menerapkan konsep dan strategi
belajar mengajar pada semua mata pelajaran, melalui berbagai macam pendekatan dan
model pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi masing-masing
sekolah agar meningkatkan motivasi dan prestasi siswa terhadap seluruh mata
pelajaran.

3
Oleh karena itu, SDN Sukosari bertekad memberikan pelayanan prima kepada
semua warga sekolah baik siswa maupun guru sesuai dengan visi dan misi yang
dicanangkan. Sehubungan dengan adanya lomba Kinerja Ilmiah yang diadakan oleh
Dinas Pendidikan Kota Madiun, maka SDN Sukosari memberi kesempatan bagi guru
dan siswa untuk berkarya dan berprestasi melalui lomba tersebut.
Adapun tema lomba umum yang dipilih oleh SDN Sukosari yaitu Gaya Hidup
Berkelanjutan dengan topik Sampahku Berkahku. Dengan mengacu pada materi
pembelajaran kelas 5 Tema 8 pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Ilmu
Pengetahuan Alam ( IPA ) tentang jenis-jenis usaha / kegiatan ekonomi masyarakat
Indonesia dan pemanfaatan limbah cangkang telur sebagai pupuk tanaman, maka
semua kegiatan pembelajaran dan penelitian akan dilaksanakan secara berbasis proyek.
Siswa bersama guru harus aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, karena itu
dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa
sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Pembelajaran berbasis proyek adalah
sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar
kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan
melibatkan peserta didik dalam mengerjakan sebuah proyek. Pembelajaran berbasis
proyek memilki potensi yang besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih
menarik dan bermakna bagi peserta didik.
Pendidik dan siswa SDN Sukosari menerapkan metode tersebut dengan rencana
proyeknya adalah memanfaatkan limbah cangkang / kulit telur diolah menjadi pupuk
serbuk untuk meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman pangan yang ada di kebun
sekolah. Dengan berjalannya proyek tersebut diharapkan semua warga sekolah dapat
memahami manfaat limbah sampah ( cangkang telur ) dan jenis-jenis usaha / kegiatan
ekonomi masyarakat , khususnya pengelolaan kebun sekolah. Berbagai jenis usaha
dan kegiatan ekonomi mayarakat /sekolah yang dilakukan menghasilkan barang dan
jasa. Salah satunya adalah mengolah sumber daya alam dari lingkungan sekolah
sendiri.
4
Cangkang telur merupakan sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk
tanaman dan sangat baik bagi kesuburan tanah. Cangkang telur mengandung unsur
hara nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang cukup tinggi yang dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada tanaman. Kandungan N, P, dan K yang
terdapat pada cangkang telur dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman
lebar dengan warna yang lebih hijau, kekurangan nitrogen menyebabkan khlorosis
(pada daun muda berwarna kuning), meningkatkan kadar protein dalam tubuh
tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan, dan meningkatkan
perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah. Sehingga SDN Sukosari
memanfaatkan hal tersebut untuk mengurangi biaya pembelian pupuk pabrik yang
relatif mahal harganya dan meningkatkan kewirausahaan sekolah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian dengan judul ”Peningkatan Kesuburan Tanah dan Tanaman Pangan di
SDN Sukosari melalui Media PUSER ASKALUR”.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dipaparkan yaitu bagaimanakah meningkatkan
kesuburan tanah dan tanaman pangan di SDN Sukosari melalui media “PUSER
ASKALUR”?
C. Tujuan penelitian/Project
Untuk itu, penelitian ini mempunyai tujuan yaitu menjabarkan usaha peningkatan
kesuburan tanah dan tanaman pangan di SDN Sukosari melalui media “PUSER
ASKALUR.
D. Manfaat penelitian/Project
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian baru dalam bidang ilmu
pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan semakin berkembang di masa mendatang.
2. Manfaat praktis
a. Siswa
5
Dapat memberi motivasi belajar, melatih keterampilan membuat pupuk
organik berbahan dasar cangkang kulit telur untuk mengaplikasikan materi
tentang jenis usaha ekonomi dengan mengolah sumber daya alam.

b. Guru
Sebagai masukan untuk dikembangkan dan dipertimbangkan lebih
lanjut dalam usaha meningkatkan keterampilan siswa membuat pupuk
organik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman pangan sebagai
pengaplikasian materi tentang jenis usaha ekonomi dengan mengolah sumber
daya alam.
c. Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam penyempurnaan kurikulum
dan perbaikan pelajaran guna meningkatkan keterampilan siswa, khususnya
mata pelajaran IPS dan IPA pada pokok bahasan Jenis Usaha Ekonomi
dengan Mengolah Sumber Daya Alam
d. Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman dalam penelitian yang
dilakukan di kelas serta memberikan gambaran pada peneliti sebagai
guru dan siswa tentang sistem pembelajaran yang baik di sekolah.
E. Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan
maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan
memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa
batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ruang lingkup hanya meliputi tentang peningkatan kesuburan tanah dan tanaman
pangan melalui media “Puser Askalur”
2. Pokok bahasan yaitu: Jenis usaha ekonomi dengan mengolah sumber daya alam

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kesuburan Tanah
Tanah merupakan komponen utama dan penting bagi daya dukung suatu
kemampuan lahan terhadap pemanfaatannya oleh manusia. Tanah adalah lapisan
permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh &
berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara
atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur)
geografitanah.blogspot.com/p/pengertian-tanah.html

Tanah yang subur baik untuk usaha pertanian, karena menguntungkan.


Sebaliknya terhadap tanah yang kurang subur dilakukan usaha untuk menyuburkan
tanah tersebut sehingga keuntungan yang diperoleh meningkat.

Kesuburan Tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk


tanaman yang diinginkan, pada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman
tersebut dapat berupa: buah, biji, daun, bunga, umbi, getah, eksudat, akar, trubus,
batang, biomassa, naungan atau penampilan.

Berdasarkan tingkat kesuburannya, tanah dibedakan menjadi 3 macam atau


jenis yakni dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut :

1. Tanah Subur yang terdiri atas tanah vulkanik, podzolik dan aluvial.

2. Tanah Kurang Subur terdiri atas pasir, tanah gambut dan tanah kapur.

3. Tanah Tidak Subur adalah jenis tanah yang tandus, karena mengalami proses
pencucian oleh air hujan.
7
Sifat-sifat tanah :

• Ketebalan lapisan tanah (solum tanah)

• Tekstur tanah

• Permeabilitas tanah

• Drainase tanah

• Kandungan bahan dasar tanah

• Salinitas tanah

Keenam sifat-sifat tanah tersebut adalah faktor yang dapat mempengaruhi


potensi tanah untuk penggunaan tertentu. Misalnya adalah seperti sifat ketebalan
lapisan (kedalaman/solum) dikelompokkan menjadi 4 kelas yakni antara lain sebagai
berikut :

(1.) K-0- = Kedalaman lebih dari 90 cm (dalam)

(2.) K-1- = Kedalaman antara dari 90-50 cm (sedang)

(3.) K-2- = Kedalaman antara dari 50-25 cm (dangkal)

(4.) K-3- = Kedalaman kurang dari 90 cm (sangat dangkal).

Tanah dengan kategori ketebalan lebih dari 90 cm (K-0-), jika digunakan


sebagai lahan usaha pertanian maka memiliki tingkat sangat baik meskipun perlu
dipertimbangkan juga beberapa faktor lainnya, yakni seperti lerang, singkapan batuan
dan erosi.

Tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung faktor pembentuk


tanah yang merajai di lokasi tersebut, yaitu: Bahan induk, Iklim, Relief, Organisme,
atau Waktu. Tanah merupakan fokus utama dalam pembahasan kesuburan tanah,
sedangkan tanaman merupakan indikator utama mutu kesuburan tanah.

8
B. Tanaman Pangan
Tanaman Pangan yaitu semua model tanaman yang di dalamnya ada
karbohidrat serta protein sebagai sumber daya manusia. Tanaman pangan bisa juga
disebutkan sebagai harga honda forzatanaman paling utama yang dikonsumsi manusia
sebagai makanan untuk berikan konsumsi daya untuk badan. Memproduksi Tanaman
Pangan merupakan salah satu usaha ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Salah satu kegiatan yang bisa dilaksanakan melalui kegiatan berkebun.

Ciri-ciri Tanaman Pangan :

1. Mengandung Karbohidrat Yang Tinggi. Salah satu hal penting dari tanaman


pangan yaitu sebagai penyedia karbohidrat bagi tubuh
2. Bisa Dikonsumsi
3. Dapat Dibudidayakan Oleh Masyarakat
4. Dapat Ditanam Oleh Petani
Tanaman Pangan yang ada di SDN Sukosari terdapat di kebun sekolah
meliputi tanaman produktif , seperti terong, lombok, sawi, kangkung, labu dan lain-
lain.
C. Puser Askalur
Puser Askalur merupakan sebuah akronim dari Pupuk Serbuk Asal Kulit
Telur. Puser Askalur merupakan hasil pembelajaran berbasis proyek di SDN Sukosari.
Warga sekolah memanfaatkan limbah sampah rumah tangga yaitu cangkang/kulit telur
diolah menjadi pupuk serbuk bagi tanaman yang ada di kebun sekolah dan sekitarnya.

Cangkang/kulit telur mengandung kalium, kalsium, fosfor, magnesium dan


natrium. Nutrisi tersebut bermanfaat sebagai kompos, pencegah pembusukan tanaman
hingga penangkal hama pada tumbuhan. Cangkang telur mengandung banyak kalsium
yang dapat menyuburkan tanah, terutama jika tanah memiliki tingkat keasaman yang
tinggi sehingga membuat tanaman sulit untuk tumbuh. Kulit telur dapat dibuat pupuk
karena mengandung kalsium pada cangkang telur sekitar 90%, maka sangat baik untuk
dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi tanaman. Tanaman yang kekurangan kalsium
9
biasanya akan tumbuh kerdil, bunga mudah gugur, gagal berbuah, serta mudah
terserang hama seperti lalat buah.

D. Manfaat Cangkang Telur untuk Tanaman


1. Pupuk.
Meskipun nitrogen, fosfor , dan kalium paling penting untuk pertumbuhan
yang sehat, kalsium juga penting untuk membangun "tulang" yang sehat pada
sel tanaman. Selain itu, cangkang telur juga mengandung kalsium karbonat
yang baik sebagai mineral untuk tanah. Sebab, jika tanaman kekurangan
kalsium maka dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman kerdil, bunga
mudah layu dan gugur, gagal panen hingga berbuah, atau terserang hama
seperti lalat buah.

2. Penyemai Benih yang Baik.


Manfaat cangkang telur untuk tanaman berikutnya ialah sebagai penyemai
benih yang baik. Karena dapat terurai secara hayati, kulit telur
menjadi  starter benih yang sangat baik dan tanpa limbah. Kemudian bisa
menggunakannya dengan cara mencampurkannya dengan tanah.

Selain itu, cangkang telur juga bisa digunakan sebagai wadah atau media
semai. Terlebih dalam cangkang telur mengandung unsur hara untuk proses
pertumbuhan tanaman. Selain itu, cangkang telur juga memudahkan untuk
instalasi ke pot atau pindah lahan.

3. Pengendalian Hama.
Cangkang telur juga dapat dimanfaatkan untuk menangkal serangan hama seperti
cacing dan siput yang kerap berada di sekitar tanaman, merujuk SFGate.
Setelah cangkang telur dicuci dan dikeringkan, Anda bisa menghancurkannya secara
kasar dan dapat menebarkannya di sekitar tanaman. Siput dan cacing yang memiliki

10
tekstur tubuh yang lunak tidak akan berani mendekat karena cangkang telur yang
kasar dapat mematikan mereka.
4. Dekorasi Tanaman.
Jika merasa permukaan tanah pada tanaman membuat tampilan tanaman
menjadi lebih kotor dan kusam, bisa menaburkan cangkang telur sebagai
dekorasi. Selain itu, cara ini juga berhasil untuk mengusir gulma
sekaligus menggemburkan tanah agar tanaman lebih subur.

5. Pengganti Kapur Dolomit.


Kapur dolomit diberikan ke tanaman untuk meningkatkan kadar keasaman
tanah agar pH di dalamnya menjadi netral. Sebab, tanah dengan pH yang
terlalu asam dapat memengaruhi ketersediaan unsur hara dalam tanah
sekaligus mengganggu aktivitas mikroorganisme. Cangkang telur mengandung
sekitar lebih dari 90% kalsium. Oleh karenanya, dapat digunakan sebagai
pengganti kapur dolomit. Namun, untuk lahan perkebunan yang lebih luas
membutuhkan lebih banyak cangkang telur. Cara ini efektif pada tanaman
dengan lahan terbatas atau media tanam polybag.

6. Memperbaiki Kelonggaran Tanah.


Apabila tanah yang digunakan pada tanaman cenderung berat dan terlalu
padat, akan menyulitkan tanaman untuk bernapas. Hal ini membuat air pun
sulit masuk atau merebes ke dalam tanah sehingga mengakibatkan genangan
air. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada sistem akar tanaman. Dengan
memberikan remah-remah cangkang telur sebagai campuran media tanam, ini
dapat membantu melonggarkan tanah dan mencegah pembentukan kerak keras
di permukaan tanah. Selain itu, cangkang telur juga ampuh untuk
meningkatkan aerasi akar, sehingga air dapat diserap maksimal dan merata ke
dalam tanah.

7. Suplemen untuk Akar.

11
Manfaat cangkang telur untuk tanaman lainnya ialah mengalirkan nutrisi ke
tanaman secara maksimal. Caranya, sirami tanaman dengan pupukcair dengan
cangkang telur yang sudah dihancurkan. Caranya, ambil lima cangkang telur
lalu hancurkan hingga teksturnya menjadi bubuk. Lalu, tuang campuran air
mendidih dan tutup kemudian simpan di dalam tempat yang gelap selama 1-2
minggu. Selama proses penyimpanan, pastikan Moms selalu mengaduk
campuran tersebut setiap hari. Kemudian encerkan campuran yang sudah
dihasilkan dengan air menggunakan perbandingan 1:3. Lalu, aplikasikan ke
tanaman. Cara ini dapat digunakan untuk meningkatkan nutrisi pada tanaman
bit, paprika, tomat, dan lainnya.

8. Penyubur tanah

Cangkang telur mengandung banyak kalsium yang dapat menyuburkan tanah, terutama
jika tanah memiliki tingkat keasaman yang tinggi sehingga membuat tanaman sulit untuk
tumbuh. Caranya cukup dengan menghaluskan cangkang telur yang telah dicuci dan
dikeringkan. Kemudian campurkan cangkang telur yang telah dihaluskan dengan tanah
yang akan digunakan untuk menanam tanaman. Selain dapat mengurangi tingkat
keasaman, cangkang telur akan membuat tanah menjadi lebih subur.
Pupuk sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk meningkatkan hasil pertanian,
maupun perkebunan. Pada umumnya pupuk organik menggunakan dedaunan, jerami,
alang-alang, rumputan, dedak padi, batang jagung atau kotoran hewan seiring pesatnya
penggunaan telur dalam industri rumah tangga maka limbah cangkang telurpun bertambah
banyak, ternyata cangkang telur yang selama ini hanya menjadi limbah, juga dapat
dimafaatkan untuk pembuatan pupuk organik berkalsium tinggi karena dalam cangkang
telur mayoritas mengandung kalsium yang cukup banyak. (Mountey, 1966) Cangkang
telur merupakan lapisan luar dari telur yang berfungsi melindungi semua bagian telur dari
luka atau kerusakan. Cangkang telur merupakan bagian yang sangat penting terutama
sebagai pelindung dari isi telur. Cangkang telur tersusun oleh bahan anorganik 95.1%,
protein 3.3%, dan air 1.6%. (Darmono 1995).

Pupuk asal kulit telur ini merupakan salah satu pupuk organik yang sebagian atau
12
seluruhnya berasal dari hewan maupun tumbuhan yang berfungsi sebagai penyuplai unsur
hara tanah sehingga dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah menjadi lebih
baik (Nurhidayati, dkk., 2008). Pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik tanah karena
pembentukan agregat yang lebih stabil, memperbaiki aerasi dan drainase tanah, dapat
mengurangi erosi karena infiltrasi air hujan berlangsung baik serta kemampuan tanah
menahan air meningkat.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN/ PROJECT

A. Lokasi Penelitian/Project
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukosari Kota Madiun dengan Subjek
dan Pelaku Penelitian adalah guru beserta siswa kelas 5 dan 6 . Hal ini
dilaksanakan dengan alasan sebagai berikut : (1) peneliti merupakan salah satu
tenaga pendidik/guru di sekolah tersebut, (2) lokasi SDN Sukosari Madiun sangat
strategis dengan jangkauan tempat tinggal peneliti dan siswa, (3) memanfaatkan
limbah sampah rumah tangga cangkang telur menjadi pupuk, (4) belum pernah ada
guru dan siswa yang melaksanakan atau mengadakan penelitian meningkatkan
kesuburan tanah /tanaman pangan dengan menggunakan media cangkang/kulit telur
di SDN Sukosari.
B. Populasi dan Sampel Penelitian/Project
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Sukosari sebanyak 28
siswa. Sampel berjumlah 2 siswa kelas 5 dan 6 yang bernama Seva dan Sela
C. Variabel Penelitian/Project
Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu keterampilan siswa meningkatkan
kesuburan tanah/tanaman pangan dan media cangkang/kulit telur.
D. Metode penelitian/Project

13
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pembelajaran
berbasis proyek. Peneliti akan memaparkan proses dan hasil tindakan penelitian
yang dilaksanakan di SDN Sukosari.
E. Alat dan Bahan
Pada penelitian ini peneliti menggunakan alat dan bahan yang sangat mudah
didapatkan di sekitar sekolah dan rumah warga sekolah . Alat yang dibutuhkan
seperti blender, tumbukan, ayakan, bungkus/wadah pupuk, sarung tangan dan
masker. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah limbah cangkang / kulit telur.
F. Langkah Kerja
1. Penentuan proyek, pada langkah ini peserta didik menentukan jenis produk
yang dibuat dari tema atau topik yang diberikan oleh guru. Peserta didik
bersama-sama dengan teman partnernya membaca berbagai literatur baik itu
buku, artikel dan sejenisnya guna untuk menentukan jenis produk yang akan
dihasilkan.
2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek, peserta didik merancang
langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta
pengelolaannya yang berisi urutan kerja dalam pelaksanaan tugas proyek,
pemilihan aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek, pengintegrasian
berbagai kemungkinan penyelesaian tugas proyek, perencanaan
sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian proyek.
3. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek, melalui pendamping guru peserta didik
dapat melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya. Berapa
lama produk itu harus diselesaikan tahap demi tahap. Produk dirancang dan
diselesaikan dalam kurun waktu 1 minggu dengan menyertakan dokumentasi
kegiatan tahap dari awal sampai tahap akhir
4. Mengadakan sosialisai program penelitian kepada semua warga sekolah baik
kepada guru, siswa, oarng tua dan komite sekolah.
5. Penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru, langkah ini
merupakan langkah pemgimplementasian rancangan proyek yang telah dibuat.
Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek yaitu diantaranya dengan
14
membaca, meneliti, observasi, interview, merekam, berkarya seni, mengunjungi
objek proyek atau akses internet
6. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek, hasil proyek dapat
berupa karya tulis, karya seni, atau karya teknologi diprensentasikan dan
dipublikasikan kepada peserta didik yang lain dan guru atau masyarakat
dalam bentuk pameran produk pembelajaran
7. Evaluasi proses dan hasil proyek, guru dan peserta didik pada akhir proses
pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian /Projek


1. Deskripsi Data dan Kondisi Tempat Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilaksanakan di SDN Sukosari yang berlokasi di
Jalan Basuki Rahmat no 4 A kecamatan Kartoharjo kota Madiun,
tepatnya di belakang Gedung Puskesmas Oro Oro Ombo. Status
sekolah sebagai sekolah dasar negeri milik Pemerintah kota Madiun.
b. Pendidik dan Tenaga Pendidik
SDN Sukosari Madiun dibimbing oleh seorang Kepala Sekolah, 9
guru dan 2 tenaga kependidikan.
c. Sarana dan Prasarana Sekolah
Sarana dan prasarana di SDN Sukosari cukup memadai dengan
tersedianya ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang Lab Komputer,
ruang UKS , mushola, kantin,perpustaskaan dan gudang. Walaupun
halaman yang dimiliki kecil namun kelihatan rindang dan asri.
d. Sumber Belajar
15
Sumber belajar utama yang dipakai materi pembelajaran kelas 5
Tema VIII pada Mapel IPS. Sebagai sumber belajar lainnya, guru
bersama siswa menggunakan fasilitas internet, perpustakaan dan
kebun sekolah.
e. Siswa
Jumlah siswa di SDN Sukosari hanya berjumlah 28 anak dari kelas 1
s/d 6. Siswa yang dilibatkan pada penelitian ini adalah siswa kelas 5
dan 6 (2 anak). Latar belakang ekonomi, sosial dan pendidikan orang
tua menengah ke bawah.
2. Hasil Pengujian / Penelitian

Pemanfaatan limbah cangkang telur dalam pembuatan pupuk organik


merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan wawasan pemikiran warga sekolah
dalam pengolahan limbah menggunakan teknologi tepat guna. Bertambahnya ilmu dan
keterampilan warga SDN Sukosari diharapkan menjadi solusi dalam pemberdayaan
sumber daya warga untuk mengolah dan peka terhadap masalah yang terjadi dilingkungan
sekolah dan sekitarnya, khususnya untuk kebersihan lingkungan sekitar seperti halnya
mengatasi tumpukan limbah cangkang telur. Hasil yang diperoleh dalam 1 kg limbah
cangkang telur kering yang diolah dengan sangat sederhana yaitu 500 gram pupuk serbuk .
Pemanfaatan limbah cangkang telur sebagai bahan baku pupuk organik digunakan untuk
menyuburkan tanah dan tanaman pangan yang ada di kebun sekolah. Kandungan kalsium
karbonat yang terdapat pada cangkang telur sangat baik digunakan untuk menetralkan
kadar keasaman tanah. Sehingga tanah kebun sekolah menjadi lebih subur dan produk
tanaman pangan di sekolah semakin meningkat (lihat pada lampiran). Kegiatan berkebun
di sekolah akhirnya menjadi kegiatan ektra favorit bagi warga sekolah. Dampak dari
pelaksanaan program penelitian ini sangat siknifikan, pembelajaran di sekolah menjadi
semakin menarik dan berkembang. Guru dan siswa bisa menciptakan inovasi baru dalam
memanfaatkan limbah sampah rumah tangga berupa cangkang/kulit telur menjadi pupuk
yang berguna bagi tanaman pangan di sekolah.

B. Pembahasan

16
Kelanjutan program dapat dilakukan apabila program pengolahan limbah
secara intensif dapat dipertahankan dan berjalan dengan konsisten. Adapun rencana
kelanjutan program yang dapat dilakukan yaitu membuat produksi pupuk organik berupa
pupuk serbuk. Produksi pupuk sebuk oleh guru dan siswa SDN Sukosari dapat
dimanfaatkan untuk memupuk tanaman pangan sekolah yang ada di kebun sekolah. .
Pemakaian pupuk ini dapat mengurangi biaya pembelian pupuk kimia sehingga dapat
meringankan beban produksi. Sangat diharapkan jumlah pupuk yang dihasilkan dapat
menjadi kewirausahaan sekolah atau produk unggulan sekolah, maka pupuk organik yang
dihasilkan dapat dijual dan hasil penjualanya dapat dijadikan pendapatan tambahan bagi
warga sekolah.. Kegiatan pemanfaatan limbah cangkang telur menjadi pupuk organik di
SDN Sukosari Kecamatan Taman kota Madiun perlu tetap dijaga dan dipertahankan
sebagai salah satu metode untuk memanfaatkan limbah sampah organik di rumah maupun
di sekolah. Selanjutnya menceritakan proses penelitian ( menjabarkan Langkah-langkah
kerja) dan dampak/hasil dari penelitian tersebut terhadap keriusahaan sekolah dan
pembelajaran di sekolah.

17
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media Puser Askalur
mampu meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman pangan di sekolah. Selain itu
dampak yang diperoleh dari penelitian tersebut proses pembelajaran semakin
menarik dan hidup, sehingga guru bersama siswa mampu menciptakan sebuah
inovasi baru dalam mengolah limbah sampah rumah tangga (cangkang telur)
menjadi sesuatu yang berharga bagi lingkungan sekolah dan sekitarnya.

B. Saran
Sebaiknya sampah yang ada dapur khususnya limbah cangkang telur, bisa
dimanfaatkan dan tidak dibuang ke tempat sampah ataupun ke sungai. Perlu
diadakan pendekatan dengan warga sekolah dan masyarakat setempat agar limbah
sampah kulit telur bisa dimanfaatkan menjadi suatu yang berharga sebagai pupuk

18
dan hiasan ( kolase ) yang mempunyai nilai sangat menarik untuk di promosikan
menjadi sebuah produk unggulan sekolah bahkan masyarakat sekitarnya.

Daftar Pustaka

Anonim. 2008. Cara Praktis Membuat Kompos. Agro Media Pustaka. Jakarta

Anonim. 2011. Telur dan Problematikanya. Internet.https:// info.Anonim.co.


id/index.php/artikel/ layer/ penyakit/ telur- dan- problematikanya.
Diposting pada 05/06/2011. Diakses pada 18/01/2018.

Fifia Z, 2008. Spektroskopi Inframerah, Serapan Atomik, Serapan Sinar


Tampak dan Ultraviolet Hidroksiapatit dari Cangkang telur.Institut
PertanianBogor.Bogor.http://sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A1110
71_sitedi_SK RIPSI. pdf. Diposting pada 16/05/2008. Diakses pada
07/05/2018.

Kusunawati H, 2017. Buku Tematik Terpadu Kelas 5 Tema 8 : Lingkungan


19
Sahabat Kita. Cetakan ke 2 2017. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud

Musnawar I. E. 2004. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.

Nan Djuarnani, Kristian dan Budi S.S. 2006. Cara Cepat Membuat Kompos.
Agro Media Pustaka. Jakarta .

Nusa I. S. 2011.Pengelolaan Limbah Domestik. BPPT. Jakarta.internet.


https://pengelolaan limbah.wordpress.com/category/a-pengertian
limbah/. Diposting pada 01/02/2013. Diakses pada 29/08/2018.

Rivera, E. M. 1999. Synthesis of Hydroxyapatite from Eggshells.Elsevier


Science.internet.https://www.scribd.com/document/365072660/
cangkang-telur. Diposting 22/07/2014. Diakses pada 28/09/2018.

Sutejo, S. 1990. Ilmu Memupuk. Bina Cipta. Bogor.

Sudaryani T. 2003. Kualitas Telur. Penebar Swadaya. Jakarta.

Simanungkalit. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar


Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian. Bogor.

Samekto, R. 2008. Pemupukan. Citra Aji Parama. Yogyakarta.

Susetya, D. 2015. Panduan Lengkap Membuat Organik. Pustaka Baru Press.


Yogyakarta.

Utomo, A, S. 2007. Pembuatan Kompos Dengan Limbah Organik. Sinar


20
Cemerlang Abadi. Jakarta.

Warsy, M.S. 2016. Optimalisasi Kalsium Karbonat Dari Cangkang Telur


Untuk Produksi Pasta Komposit. Skripsi/jurnal. http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/al-kimia/article/view/1683/1651.Diposting
15/01/2016. Diakses pada 28/04/2018.

Yuliarti, N. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Lyli


Publiser.
Yogyakarta.

Yuwanta, T. 2010. Telur dan Kualitas Telur. Gadjah Mada University


Press.
Yokyakarta.

Yuwanta, T. 2010. Pemanfaatan Kerabang Telur. Program Studi Ilmu dan


Industri Peternakan. Fakultas Peternakan. Universitas Gajah

21
.

22
23
24

Lampiran – lampiran

24

Anda mungkin juga menyukai