Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PELAKSANAAN

PELACAKAN DAN PEMANTAUAN KASUS ISPA


BULAN MARET 2022

1. Pendahuluan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan pentakit yang sering terjadi pada anak.
Insiden menurut kelompok umur Balita diperkirakan 0,29 episode per anak/tahun di Negara
berkembang dan 0,05 episode per anak/tahun di Negara maju. Ini menunjukkan bahwa
terdapat 156 juta episode bari di dunia per tahun dimana 151 juta episode (96.7%) terjadi di
Negara berkembang. Kasus terbanyak terjadi di India (43 Juta), China (21 juta) dan Pakistan
(10 juta) dan Bangladesh, Indonesia, Nigeria masing – masing 6 juta episode. Dari semua
kasus yang terjadi di masyarakat, 7-13 % kasus berat dan memerlukan perawatan rumah
sakit. Episode batuk filek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali pertahun (Rudan et
al Bulletin WHO 2008). ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunungan pasien di
Puskesmas (40%-60%) dan rumah sakit (15%-30%).

Pneumonia adalah pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak disbanding dengan
gabungan penyakit AIDS, malaria dan campak. Di dunia setiap tahun diperkirakan lebih dari
2 juta Balita meninggal karena Pnoumonia (1 Balita/20 detik) dari 9 juta total kematian
Balita. Diantara 5 kematian balita. 1 diantaranya disebabkan oleh pneumonia. Bahkan karena
besarnya kematian pneumonia ini, pneumonia disebut sebagai “pandemic yang terlupakan”
atau “the forgotten pandemic”. Namun tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini,
sehingga pneumonia disebut juga pembunuh Balita yang terlupakan atau “the forgotten of
children” (Unicep/WHO 2006, WPD 2011). Di Negara berkembang 60 % kasus pneumonia
disebabkan oleh bakteri, menurut hasil Riskesadas 2007 proporsi kematian Balita karena
pneumonia menempati urutan kedua 913,2%) setelah diare. Sedangkan SKRT 2004 proporsi
kematian balita karena pneumonia menempati urutan sementara di Negara maju umumnya
disebabkan virus.

2. Latar Belakang
Berdasrkan bukti bahwa factor risiko pneumonia adalah kurangnya pemberian ASI ekslusif,
gizi buruk, polusi udara dalam ruangan ( Indoor ai pollution), BBLR, kepadatan penduduk
dan kurangnya imunisasi campak. Kematian balita karena pneumonia mencangkup 19 % dari
seluruh kematian balita dimana sekitar 70 % terjadi di Suh Sahara Afrika dan Asia Tenggara.
Walaupun data yang tersedia terbatas, studi terkini masih menunjukkan Streptococcus
pneumonia, Haemophilus Influenza dan Respiratory Syneytial Virus sebagai penyebab utama
pneumonia pada anak (Rudan et al Bulletin WHO 2008) pengendalian ISPA di Indonesia
dimulai pada tahun 1984, bersamaan dengan diawalinya pengendalian ISPA di tingkat global
oleh WHO.
Berdaskan uraian di atas, maka perlu adanya upaya peningkatan manajemen pengendalian
ISPA Pneumonia khususnya di Puskesmas.
3. Tujuan
a. Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) dan Pnoumonia dalam rangka Pencapaian tujuan Pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b. Khusus
- Menyembuhkan penderita
- Mencegah kematian
- Mencegah kekambuhan
- Menurunkan tingkat penularan
4. Kegiatan
- Melakukan promosi kesehatan untuk pengendalian infeksi saluran pernapasan akut
- Memberikan pengobatan pada kasus infeksi saluran pernapasan akut yang dilakukan
oleh dokter atau tenaga pegawai dengan bimbingan dokter puskesmas
- Melakukan penjaringan kasus di posyandu, desa siaga, dll
- Melakukan kunjungan rumah (careseeking) penderita pneumonia
- Mengembangkan kemitraan dengan masyarakat dan pihak – pihak terkait lainnya
dalam pengendalian infeksi saluran pernapasan akut.
5. Sasaran
Pasien yang berkunjung ke Puskesmas dan jejaringnya dari dalam wilayah maupun luar
wilayah Puskesmas Empang

6. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Dasar Pelaksanaan : SPT No : 094/P2P.ISPA/05/III/2022
Tanggal 05 Maret 2022
Kegiatan dilaksanakan pada bulan 7,8,9,10,11,12,14,15,16 dan 17 Maret 2020

7. Hasil kegiatan
Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan kegiatan surveilans, diperlukan suatu
system pencatatan dan pelaporan.
Berikut Hasil Kegiatan di 10 Desa

No Nama Desa Jumlah Penderita


1 Empang Atas 13 orang
2 Pamanto 8 orang
3 Empang Bawa 5 orang
4 Bunga Eja 5 orang
5 Jotang 4 orang
6 Jotang Beru 7 orang
7 Lamenta 8 orang
8 Boal 6 orang
9 Gapit 5 orang
10 Ongko 4 orang
JUMLAH 55 Orang

Mengetahui Empang, 17 Maret 2022


Kepala Puskesmas Kec.Empang Yang melaksanakan tugas

H.Irfan Agung Rianto, S.Kep Ermatika Hendrayanti


Nip: 19680119 198803 1 005
DOKUMENTASI BULAN FEBRUARI

PELACAKAN DAN PEMANTAUAN KASUS ISPA

Anda mungkin juga menyukai