Anda di halaman 1dari 2

BANJIR DI KOTA JAKARTA

Disusun oleh:Muhammad farhan azmi

Abstrak

Kemajuan kota Jakarta memberikan dampak positif dan negatif bagi setiap pihak yang ada di Jakarta.
Dampak positifnya ialah masyarakat yang tinggal di Jakarta dapat tinggal di Jakarta dan memiliki
pekerjaan yang dapat menopang hidup mereka. Sedangkan dampak negatifnya ialah kerusakan
lingkungan. Kerusakan lingkungan ini tentulah dapat mengakibatkan beberapa bencana. Bencana yang
paling sering terjadi di Jakarta adalah banjir. Banjir yang terjadi di Jakarta tidak hanya disebabkan oleh
faktor alam tetapi juga faktor buatan. Faktor buatan terseut adalah faktor yang disebabkan oleh perilaku
manusia yang tinggal di Jakarta. Oleh karena itu pentinglah bagi setiap individu di Kota Jakarta untuk
meningkatkan kecintaan mereka terhadap lingkungan disekitar tempat mereka tinggal. Kata kunci :
Jakarta, lingkungan, banjir.Pendahuluan Indonesia termasuk salah satu negara yang paling rawan
terhadap bencana lingkungan,baik bencana yang disebabkan alam itu sendiri maupun bencana yang
disebabkan oleh manusia.Salah satu akibat yang disebabkan oleh bencana lingkungan ini tentulah
seperti korban jiwa,rusaknya fasilitas dan infrastruktur negara, hilangnya barang berharga,
rusaknya lingkunganhidup, serta yang paling penting adalah terganggunya psikologis masyarakat
setempat.Kota DKI Jakarta yang merupakan ibukota dari negara Indonesia kerap kali dihadapkan
olehberbagai bencana. Bencana-bencana yang terjadi di Jakarta umunya disebabkan karena perubahan
iklimdan juga pembangunan yang sangat pesat di Kota Jakarta.Isi a. Faktor Penyebab Banjir di Jakarta

1. Pesatnya pertumbuhan di Jakarta

Hal ini semakin diperparah dengan pesatnya pertumbuhan di Kota Jakarta, daerah yang semula
dikhususkan untuk dataran-dataran banjir sekarang bertransformasi menjadikawasan
permukiman dan perkotaan.

2. Buruknya sistem tata ruang di Jakarta

Pesatnya pertumbuhan di Kota Jkarta tidak diimbangi dengan sistem tata ruang yangbaik. Banyak
daerahdaerah yang semula menjadi daerah resapan atau daerah yang terbuka kini menjadi jalanan
beraspal yang tidak didukung dengan sistem drainase yang baik.

3. Peristiwa penurunan muka tanah

Masalah selanjutnya adalah masalah penurunan permukaan tanah akibaK penyedotan air tanah
yangtidkk terkendali. Fenomena ini sering disebut dengan Jakarta Sinking. Penurunan tanah ini tentu
sajamenjadi faktor terbesar penyebab parahnya banjir di Jakarta ini.

4. Tidak optimalnya fungsi waduk di Jakarta


Selain itu waduk yang diharapkan dapat menampung aliran di hilir ternyata tidak dapat
menjalankanfungsi sebagaimana mestinya. Kota Jakarta pada tahun 1990-an memiliki 70 waduk, namun
kini jumlahwaduk yang ada kian berkurang dan hanya tersisa sekitar 42 waduk.

5. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang fungsi sungai yang sebenarnya

Kondisi banjir di Jakarta kembali diperparah dengan kurangnya kesadaran masyarakat


kepadalingkungan, terkhusus pada sungai yang menjadi inti dari permasalahan ini.b. Solusi atau
pengendalian dari banjir di Jakarta

1. Pemerintah

➢ Pemerhatian sumber resapan air. Pemerintah harus berani dan tegas untuk membatasi
pembangunan komersial dan memperbanyakdaerahdaerah resapan air ataupun daerah terbuka
hijau.

➢ Revitalisasi drainase. Tugas selanjutnya bagi Pemerintah adalah untuk melakukan revitalisasi drainase
ditiap-tiap sungai yangada di Kota Jakarta.

➢ Optimalisasi waduk. Selain drainase, Pemerintah juga harus memfokuskan fokus mereka terhadap
waduk. Waduk waduk diJakarta sudah bisa untuk di revitalisasi seperti pengerukan dan penataan.

➢ Normalisasi fungsi sungai. Selanjutnya hal yang sangat penting adalah pemerintah harus melakukan
normalisasi kali atau sungaisekaligus merelokasi pemukiman di bantaran sungai ke tempat yang lebih
layak huni.

2. Masyarakat Berikut dipaparkan beberapa cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk
mencegahterjadinya banjir di Jakarta:

-pasang paving blok

-punya taman di rumah

Anda mungkin juga menyukai