Anda di halaman 1dari 13

ibu dan bayi, sehingga dapat menurunkan

PENDAHULUAN
AKI dan AKB. Hal ini dibuktikan dengan
Antenatal Care (ANC) adalah layanan
terjadinya penurunan AKI hingga 44%
kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu
antara 1990-2015.10
selama masa kehamilannya, yang
Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilaksanakan sesuai dengan standar
dilakukan penulis pada tanggal 21 Januari
layanan yang ditetepkan (Depkes RI,
2019 di Dinas Kesehatan Kabupaten
2010). Salah satu indikator yang
Ciamis pada tahun 2018 cakupan
digunakan dalam ANC adalah cakupan
pemeriksaan ibu hamil kunjungan K1 dan
K4. K4 adalah pemeriksaan kehamilan
K4 mengalami penurunan sebesar 11,13%.
yang dilakukan paling sedikit 4 kali yaitu
Kunjungan K1 95,03% dan K4 83,90%,
minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1
dari hasil data tersebut diambil 5
kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada
puskesmas yang mengalami penurunan
triwulan ke 3.1
Gardujaya, Kawali, Panawangan, Panjalu,
Di Indonesia, cakupan layanan
dan Cipaku. Untuk Puskesmas Gardujaya
kesehatan ibu hamil K4 tahun 2015
K1 sebesar 87,40% dan K4 sebesar
menunjukan bahwa secara umum terjadi
83,09%, untuk Puskesmas Panawangan K1
peningkatan dibandingkan tahun
sebesar 88,50% dan K4 sebesar 80,88%,
sebelumnya untuk kedua indikator, baik
Puskesmas Panjalu K1 sebesar 104,09%
K1 maupun K4. Cakupan layanan ibu
dan K4 97,52%, Puskesmas Kawali K1
hamil K4 di Indonesia pada tahun 2015
sebesar 108,33% dan K4 85,14%. Untuk
adalah 87,1% dan telah memenuhi target
Puskesmas Cipaku K1 sebesar 97,74% dan
Rencana Strategis (Renstra) kementerian
K4 sebesar 91,31%. Dari 5 puskesmas
kesehatan sebesar 72,0%.2
yang mengalami penurun K4 yaitu di
Pada tahun 2015 AKI diseluruh Puskesmas Panawangan sebesar 80,88%.
dunia mencapai 303.000 jiwa, setiap hari
Dari data diatas dilanjutkan dengan
terjadi kematian mencapai 830 jiwa akibat
studi pendahuluan ke Puskesmas
kehamilan dan persalinan. Sekitar 99%
Panawangan, didapatkan data dari
terjadi AKI di negara berkembang
wawancara 5 orang ibu hamil yang tidak
sedangkan AKI di negara maju sebesar
mengikuti kunjungan K4, didapat 2 orang
1%. Penanganan yang baik dari tenaga
ibu hamil yang usianya lebih dari 35
medis dalam tatalaksana selama dan
tahun, 2 orang yang tidak mengikuti
setelah persalinan dapat menyelamatkan
pemeriksaan kunjungan K4, dan 1 orang
yang mempunyai anak yang lebih dari populasi tersebut (Sugiyono, 2014).
satu. Tujuannya Adapun tujuan umum
Pengambilan sampel yang digunakan yaitu
penelitian ini untuk mengetahui faktor-
metode simple random sampling yaitu
faktor apa saja yang mempengaruhi tidak
tercapainya K4 di wilayah kerja metode pengambilan sampel pada populasi
Puskesmas Panawangan.
dengan karakteristik yang berbeda atau
METODE PENELITIAN
heterogen (Notoatmodjo, 2012). Pada
Metode penelitian ini adalah
penelitian ini perhitungan sampel
metode deskriptif, Penelitian ini
menggunakan rumus sebagai berikut :
dilaksanakan di wilayah Kerja Puskemas
𝑁
Panawangan Kabupaten Ciamis. Waktu 𝑛=
1 + 𝑁(𝑑)²
penelitian Penelitiian ini dilakukan pada
Keterangan :
bulan Maret 2019. Populasi ini merupakan
n : Besar sampel
suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas
N : Besar populasi
obyek/subyek yang mempunyai kualitas
d : Derajat penyimpangan
dan karakteristik tertentu yang dapat
Sampel yang digunkan yaitu pada
diterapkan oleh peneliti untuk dapat
ibu hamil trimester III yang tidak
dipelajari dan kemudian ditarik
melakukan kunjungan K4 di wilayah kerja
3
kesimpulannya.
Puskesmas Panawangan
Populasi yang digunakan dalam
n = N
penelitian ini aitu semua ibu hamil 1+ N (d)2

trimester II yang tidak melakukan n = 108


1+ 108 (0,01)2
kunjunga K4 di wilayah kerja Puskesmas
n = 108
Panawangan Kabupaten Ciamis sebanyak 1+ 108 (0,01)2

108 orang, pada bulan Desember 2018 n = 52

Sampel merupakan bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh


Untuk antisipasi droup out maka di tidak melakukan kunjungan K4 sebagian

tambah 10% dengan hasil 5,2, jadi 52 + besar adalah usia 20-35 tahun sebanyak 30

5,2 = 57,2 dibulatkan menjadi 57, sehingga orang (52,6%) dan sebagian kecil adalah

jumlah sampel sebanyak 57 orang ibu kategori usia <20 tahun sebanyak 5 orang

hamil trimester III yang tidak melakukan (8,8%).

kunjungan k4.
b. Distribusi frekuensi paritas ibu
Dalam penelitian ini teknik
trimester III yang tidak melakukan
pengumpulan data yang dapat digunakan
kunjungan K4
adalah Data Primer dan data sekunder,
Tabel 2
Dalam menganalisa data penulis
Paritas ibu hamil trimester III
menggunakan analisa secara analisis
Kategori P %
Univariat,
6 10,5
Primigravida
51 89,5
HASIL Multigravida
100
Jumlah
a. Distribusi Frekuensi Usia Ibu Hamil
Berdasarkan tabel 2 diketahui
Trimester III yang tidak melakukan
frekuensi paritas ibu hamil trimester III
kunjungan (K4).
yang tidak melakukan kunjungan (K4)
Tabel 1
sebagian besar adalah kategori
Frekuensi Usia Ibu Hamil Trimester III
multigravida sebanyak 51 orang (89,5%)

P % dan sebagian kecil adalah kategori


Kategori
5 8,8 primigravida sebanyak 6 orang (10,5%).
<20 tahun
30 52,6
20-35 tahun
22 38,7 c. Distribusi frekuensi pekerjaan ibu
<35 tahun
100
Jumlah hamil trimester III yang tidak
Berdasarkan tabel 1 diketahui
melakukan kunjungan K4
frekuensi usia ibu hamil trimester III yang
Tabel 3 Berdasarkan tabel 4 diketahui

Pekerjaan Ibu Hamil frekuensi pendidikan ibu hamil trimester


P %
Kategori
III yang tidak melakukan kunjungan (K4)
49 8,8
Tidak
bekerja sebagian besar adalah kategori .pendidikan
8 52,6
Bekerja SMP sebanyak 24 orang (42,1%) dan
57 100
Jumlah
sebagian kecil adalah kategori pendidikan

Berdasarkan tabel 3 diketahui perguruan tinggi yaitu sebanyak 1 orang

frekuensi pekerjaan ibu hamil trimester III (1,8%).

yang tidak melakukan kunjungan (K4)


e. Distribusi frekuensi tingkat
sebagian besar adalah kategori tidak
pengetahuan ibu hamil yajng tidak
bekerja sebanyak 49 orang (86,0%) dan
melakukan kunjungan K4
sebagian kecil adalah kategori bekerja
Tabel 5.
sebanyak 8 orang (14,0%).
Tingkat pengetahuan ibu hamil

d. Distribusi frekuensi tingkat Kategori P %

pendidikan ibu hamil ang tidak 18 31,6


Baik
23 40,4
melakukan kunjungan K4 Cukup
16
Rendah 28,1
Tabel 4.
57
Jumlah 100
Tingkat Pendidikan Ibu
Berdasarkan tabel 5 diketahui
Kategori P %
frekuensi pendidikan ibu hamil trimester
19 33,3
SD
24 47,1 III yang tidak melakukan kunjungan (K4)
SMP
13
SMA 22,8 sebagian besar adalah kategori cukup
1
Perguruan 1,8 sebanyak 23 orang (40,4%) dan sebagian
Tinggi
57 kecil adalah kategori kurang sebanyak 16
Jumlah 100
orang (28,1%) dan kategori baik yaitu dalam berperilaku. Selain itu terdapat

sebanyak 18 orang (31,6% faktor ekternal yang mempengaruhi ibu

yang tidak melakukan kunjungan


PEMBAHASAN
kehamilan K4 karena kurangnya
1. Gambaran Usia Ibu Hamil Trimester III
dukungan suami untuk mengantar ibu
yang tidak melakukan kunjungan (K4)
hamil pergi ke fasilitas kesehatan.
Berdasarkan dari hasil penelitian
Keadaan diatas Sejalan dengan
menunjukan bahwa untuk usia ibu
pendapat Sunaryo (2013) bahwa
hamil yang tidak melakukan kunjungan
pembentukan sikap pada manusia
K4 di Wilayah kerja Puskesmas
dipengaruhi oleh faktor dalam diri
Panawangan sebagian besar adalah usia
manusia (internal) dan pengaruh
20-35 tahun sebanyak 52,6%.
interaksi manusia satu dengan lainnya
Dari hasil analisis peneliti pada
(eksternal). Faktor-faktor internal yang
usia dari 20 - 35 tahun, seharusnya
membentuk sikap yaitu fisiologi,
melakukan kunjungan k4 dengan
psikologi, dan motif. Sedangkan faktor
teratur, karena pada umur 20 - 35 tahun
eksternal yaitu dilihat dari pengalaman
dikatakan masih usia produktif. Dari
yang diperoleh individu, situasi yang
hasil wawancara kepada ibu hamil yang
dihadapi oleh individu, norma dalam
tidak melakukan kunjungan K4 peneliti
masyarakat, hambatan, dan pendorong
menganalisis bahwa sebagian ibu hamil
yang dapat dihadapi individu dalam
menyadari masih kurangnya kesadaran
masyarakat.
ibu hamil untuk memeriksakan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
kehamilan pada trimester III dan
penulisan yang dilakukan Pramasanti
rendahnya tingkat pendidikan tidak
(2016) pada penelitiannya yang
mudah dalam menerima informasi yang
berjudul “ adakah Hubungan antara
disampaikan dan mengimplementasikan
Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan memeriksakan kehamilannya, dan

Suami dengan Kepatuhan mereka menganggap kehamilannya saat

Melaksanakan Program Perencanaan ini baik-baik saja dan tidak perlu rutin

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi memeriksakan kehamilannya. Berbeda

(P4K) di Kota Salatiga”. Hasilnya yaitu dengan primigravida, dari hasil

terdapat hubungan antara usia ibu wawancara peneliti bahwa ibu yang

dengan perencanaan persalinan. baru mempunyai anak sangat rajin

Terdapat faktor-faktor yang melakukan kunjungan K4 dikarenakan

mempengaruhi perubahan perilakuyang tidak ada pengalaman dan

terjadi pada ibu hamil yaitu diantaranya ketidaktahuan keadaan kehamilannya.

tingkat pendidikan, dukungan suami Hasil penelitian yang sama juga

dan keluarga serta tingkat dilakukan oleh Sari dan Indriani (2014),

pengetahuan.7 yang mengatakan bahwa ada hubungan

2. Gambaran Paritas Ibu Hamil Trimester antara paritas atau jumlah anak dengan

ke III yang tidak melakukan kunjungan cakupan K4. (Penelitian yang dilakukan

(K4) oleh Pell, C. et al, 2013) juga

Dari hasil penelitian paritas ibu mengungkapkan bahwa paritas

hamil yang dijadikan responden adalah memiliki pengaruh yang kompleks

multigravida dan primigravida, tetapi terhadap inisiatif untuk dapat

ada yang tidak melakukan kunjungan melakukan kunjungan ANC, misalnya

K4 sebagian besar adalah multigravida. karena ketidaktahuan tentang adanya

Dari hasil wawancara ibu hamil pada tanda dan gejala kehamilan maka

trimester III ini mengatakan bahwa primigravida akan memilki usaha yang

karena pengalaman kehamilan lebih untuk mencari tempat

sebelumnya membuat mereka jarang


pemeriksaan dan melakukan ANC lebih mempermudah perilaku kesehatan,

dini.8 jarak tempuh terhadap fasilitas

3. Gambaran pekerjaan ibu trimester III kesehatan berpengaruh terhadap

yang tidak melakukan kunjungn K4 kesempatan ibu untuk melakukan

Berdasarkan dari hasil penelitian kunjungan dan pemeriksaan

menunjukan bahwa pekerjaan ibu kehamilan. Akan tetapi tidak

hamil yang tidak melakukan selamanya ibu hamil yang bekerja

kunjungan K4 di Wilayah kerja kehilangan kesempatan untuk

Puskesmas Panawangan sebagian melakukan pemeriksaan kehamilan

besar adalah tidak bekerja sebanyak secara teratur, berbagai faktor lain

49 orang (86%). diungkapkan oleh Notoatmodjo

Dari hasil wawancara kepada ibu (2010), seperti umur, paritas,

hamil yang tidak bekerja tetapi tidak dukungan keluarga dan jarak tempat

melakukan kunjungan kehamilan pelayanan juga turut menjadi faktor

sesuai jadwal,terdapat beberapa alasan yang memungkinkan ibu untuk

diantaranya adalah jarak tempuh melakukan pemeriksaan kehamilan

menuju tempat pemeriksaan (K4) sesuai dengan standar.4

kehamilan misalnya posyandu atau 4. Gambaran Tingkat Pendidikan Ibu

praktek bidan yang jauh dan harus Hamil Trimester III yang tidak

ditempuh dengan berjalan kaki melakukan kunjungan (K4)

membuat sebagian besar ibu malas Berdasarkan dari hasil penelitian

untuk memeriksakan kehamilannya menunjukan bahwa pendidikan ibu

apalagi bila usia kehamilan tua. hamil yang tidak melakukan kunjungan

Peneliti berpendapat bahwa sebagai K4 di Wilayah kerja Puskesmas

salah satu faktor predisposisi yang


Panawangan sebagian besar adalah di Wilayah Kerja Puskesmas

pendidikan SMP sebanyak 42,1%. Panawangan Kabupaten Ciamis Tahun

Peneliti berpendapat apabila ibu 2019 sebagian besar kategori

hamil dengan tingkat pendidikan rendah pengetahuan cukup sebanyak 28 orang

dapat mempengaruhi terhadap tingkat (40,4%)

pemahaman dan daya tangkap atas Pengetahuan ibu hamil yang baik

informasi yang mereka peroleh dapat mendukung terhadap perubahan

mengenai jadwal dan manfaat sikap ibu hamil untuk melakukan

pemeriksaan kehamilan. pemeriksaan kehamilan, sehingga

Teori Padila (2014), mengatakan kesehatan ibu dan janin selama

bahwa peran ibu yang kehamilan dapat terpantau. Berdasarkan

berpendidikannya rendah lebih bersifat hasil wawancara kepada ibu hamil

pasrah, dan menyerah pada keadaan setelah penelitian dilakukan, diketahui

tanpa ada dorongan untuk memperbaiki bahwa pengetahuan ibu tentang

nasibnya. Mereka pasrah mengabaikan pemeriksaan kehamilan diperoleh dari

berbagai tanda dan gejala yang berbagai media seperti media elektronik

dirasakan penting dan dapat dan penyuluhan-penyuluhan yang

menyebabkan keadaan berbahaya, diberikan oleh petugas kesehatan

karena hal demikian dianggap biasa.3 setempat sehingga pengetahuan ibu

5. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu hamil cukup baik.

Hamil Trimester III yang tidak Hasil penelitian tersebut sesuai

melakukan kunjungan (K4) dengan teori yang dikemukakan oleh

Berdasarkan dari hasil jawaban Depkes (2010), bahwa pengetahuan

menunjukkan bahwa pengetahuan ibu seseorang dipengaruhi oleh tingkat

hamil tentang pemeriksaan kehamilan pendidikan. Pendidikan yang lebih


tinggi akan memudahkan seseorang

untuk menyerap informasi dan KESIMPULAN

mengimplementasikannya dalam Berdasarkan hasil penelitian, tentang

perilaku dan gaya hidup sehari-hari. faktor – faktor yang mempengaruhi tidak

Tingkat pendidikan khususnya tingkat tercapinya kunjungan K4 di wilayah kerja

pendidikan ibu mempengaruhi derajat Puskesmas Panawangan tahun 2019, maka

kesehatan karena unsur pendidikan ibu peneliti dapat simpulkan sebagai berikut :

dapat berpengaruh pada perencanaan Usia ibu hamil trimester III yang tidak

kehamilan yang aman dan sehat bagi melakukan kunjungan K4 sebagaian besar

ibu dan janin.6 adalah usia 20-30 tahun sebanyak 30 orang

Kepatuhan ibu hamil untuk (52,6%).

memeriksakan kehamilannya akan Paritas ibu hamil trimester III yang

terjaga apabila pengetahuan ibu tidak melakukan kunjungan K4 hampir

terhadap perawatan kandungan sudah seluruh ibu hamil adalah multigravida

baik, apabila pengetahuan belum sebanyak 51 orang (89,5%).

sepenuhnya dimiliki maka untuk Pekerjaan ibu hamil trimester III yang

mengikuti anjuran pemeriksakan tidak melakukan kunjungan K4 hampir

kehamilannya pun kurang dapat seluruh ibu hamil tidak bekerja sebanyak

terwujud. Sesuai dengan hasil 49 orang (86%).

penelitian yang dilakukan Heriati tahun Pendidikan ibu hamil trimester III yang

2008 yang dilakukan di Surabaya tidak melakukan kunjungan K4 sebagian

dengan desain cross sectional besar adalah SMP sebanyak 24 orang

menemukan bahwa sebanyak 56,9% ibu (42,1%).

dengan pengetahuan baik Pengetahuan ibu hamil trimester III

memeriksakan kehamilannya.10 yang tidak melakukan kunjungan K4


hampir sebagian ibu memiliki pengetahuan http://opac.unisayogya.ac.id diakses
pada 06 Mei2019.
cukup sebanyak 23 orang (40,4%). 9. Sari, G.N. dkk. (2015).Faktor
Pendidikan, Pengetahuan, Paritas,
Dukungan Keluarga dan Penghasilan
DAFTAR PUSTAKA Keluarga yang Berhubungan dengan
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal,
1. Depkes. (2011).Pedoman Pemantauan Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Vol.2, No.2 Maret 2015, Available
Anak (PWS-KIA). Direktorat Jenderal online :
Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta, http://ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id
Direktorat Kesehatan Keluarga. diakses pada 06 Juni 2019.
2. Kemenkes RI. (2015).Rencana 10. Sarminah. (2012).Faktor-Faktor yang
Strategis Kementerian Kesehatan Berhubungan dengan Kunjungan
Tahun 2015-2019, Jakarta. Antenatal Care di Provinsi Papua
3. Notoatmodjo, S. (2010).Metode Tahun 2012,Skripsi. Fakultas
Penelitian Kesehatan Jakartaa, Rineka Kesehatan Universitas Indonesia,
Cipta. Available online : http://lib.ui.ac.id
4. Padila. (2014). Keperawatan diakses pada 20 Mei 2019.
Maternitas. Yogyakarta : Nuha 11. WHO. (2015). Trends in maternal
Medika. mortality: 1990 to 2015: estimates by
5. Prawirohardjo, S. (2010).Ilmu WHO, UNICEF, UNFPA, World Bank
Kebidanan.Jakarta: YBPSP. Group and the United Nations
6. Ridayanti N.K.A dkk. Population Division. Available online
(2012).Hubungan Tingkat Pendidikan : http://www.who.int diakses pada 04
Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia April 2019.
Pada Kehamilannya Di Puskesmas
Baguntapan I Bantul, Publikasi
Ilmiah, Universitas Respati
Yogyakarta, Available Online :
http://journal.respati.ac.id diakses
pada 18 April 2019.
7. Rocha, M.M. (2012).Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan
Keteraturan Kunjungan Antenatal di
Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang
Raya Makasar Tahun 2012, Skripsi,
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin, Available
online : http://repository.unhas.ac.id
diakses pada 01 April 2019.
8. Sari, L.W.F dan
Indriani.2014.Identifikasi
Kelengkapan Kunjungan Antenatal
Care (ANC) Pada Ibu Hamil
Trimester III dan FAktor-faktor yang
Mempengaruhinya di Puskesmas
Mergangsan Yogyakarta Tahun 2014,
Publikasi Ilmiah, Stikes ‘Aisyiyah
Yogyakarta, Available online :
NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDAK

TERCAPAINYA KUNJUNGAN K4 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

PANAWANGAN KABUPATEN CIAMIS

TAHUN 2019

Disusun oleh :

DWI AYUNI MARITA


NIM 1540116005

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2019
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDAK
TERCAPAINYA KUNJUNGAN (K4) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PANAWANGAN

ABSTRAK

DWI AYUNI MARITA


FAKUTAS ILMU KESEHATAN
Dwiayunimarita26@gmail.com

Kunjungan keempat merupakan kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan


yang kompeten dalam memberikan asuhan kehamilan sesuai standar, kontak ini
dilakukan pada trimester III. Salah satu indikator penilaian kesehatan masyarakat
adalah dengan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Cakupan layanan
ibu hamil K4 di Indonesia tahun 2015 adalah 87,1% (Kemenkes RI, 2016).
Tujuan peneliti ini adalah mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
tidak tercapainya kunjungan K4 di wilayah Puskesmas Panawangan. Jenis
penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasinya adalah ibu hamil trimester III
di wilaah kerja Puskesmas Panawangan sebanyak 108 orang. Penentuan sampel
dengan simple random sampling dan didapat 57 orang. Hasil penelitian di wilayah
kerja Puskesmas Panawangan frekuensi usia ibu hamil trimester III yang tidak
melakukan kunjungan K4 adalah usia 20-35 tahun sebanyak 30 orang (52,6%),
paritas multigravida sebanyak 51 orang (89,5%), status pekerjaan yang tidak
bekerja sebanyak 49 orang (86%), tingkat pendidikan SMP sebanyak 24 orang
(42,1%), pengetahuan cukup sebanyak 23 orang (40,4%). Diharapkan ibu hamil
lebih meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan terutama pemeriksaan
kehamilan.

Kata Kunci : Karakteristik ibu hamil, Kunjungan K4


Kepustakaan : 15 Buku (2009-2016)
THE DESCRIPTION OF FACTORS AFFECTING UNACHIEVABLE
VISITATION (K4) IN THE WORKING AREA OF PANAWANGAN
HEALTH CENTER

Abstract

The fourth visit is the contact of pregnant women with health workers who
are competent in providing pregnancy care according to standards. This contact is
carried out in the third trimester. One of the indicators of community health
assessment is the Maternal Mortality Rate and Infant Mortality Rate. The
coverage of services for K4 pregnant women in Indonesia in 2015 was 87.1%
(Indonesian Ministry of Health, 2016). The aim of this studywas to reveal what
factors influenced the non-achievement of K4 visits in the Panawangan
Community Health Center area. This study employs a descriptive method. The
population of this study were108 pregnant women in the third trimester in the
work area of Panawangan Health Center as many as 108 people. The sample of
this study consists of 57 people through sample random sampling.
The results of the study in Panawangan Community Health Center working area,
the frequency of third trimester pregnant women who did not visit K4 were 30-35
years of age of 30 people (52.6%), multigravida parity was 51 people (89.5%),
employment status was not work as many as 49 people (86%), junior high school
education level as many as 24 people (42.1%), and sufficient knowledge as many
as 23 people (40.4%). It is expected that pregnant women will enrich their
knowledge about pregnancy, especially pregnancy examinations.

Keywords: pregnant mother characteristic, the visit of K4


Literature: 15 Books (2009-2016)

Anda mungkin juga menyukai