Anda di halaman 1dari 2

Sejarah panjang gerakan perempuan di Indonesia ternyata tidak serta merta berpengaruh secara

signifikan terhadap kemajuan perempuan Indonesia yang lain. Data di lapangan menunjukkan
bahwa sampai hari ini diskriminasi gender, kekerasan terhadap perempuan, timpangnya
pendidikan dan kesehatan antara perempuan dan laki-laki, dan akses dan kontrol yang tidak
setara dalam dunia politik mengindikasikan bahwa kesenjangan gender (gender gap) masih
terjadi di mana-mana.

DAFTAR PUSTAKA

judul : MENILIK KEMBALI PERAN ORGANISASI PEREMPUAN DI MASA ORDE BARU

penulis : Fitri Lestari

tanggal tayang : 11 April 2016

tanggal akses : 22 Mei 2023

URL :

https://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/menilik-kembali-peran-organisasi-perempuan-
di-masa-orde-baru

Lestari, Fitri. 2016. "MENILIK KEMBALI PERAN ORGANISASI PEREMPUAN DI MASA


ORDE BARU", https://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/menilik-kembali-peran-
organisasi-perempuan-di-masa-orde-baru, diakses pada 22 Mei 2023

judul : GERAKAN PEREMPUAN; 20 TAHUN REFORMASI

penulis : Misiyah Misi

tanggal tayang : 21 Mei 2018

tanggal akses : 22 Mei 2023

https://kapalperempuan.org/gerakan-perempuan-20-tahun-reformasi/

judul : ORDE BARU SUHARTO : PEMBANGUNAN INDONESIA DI BAWAH


PEMERINTAH OTORITER

penulis : Indonesia Investments

tanggal tayang :

tanggal akses : 22 Mei 2023


https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/politik/orde-baru-suharto/item180?

Judul Jurnal : JURNAL STUDI GENDER DAN ANAK Volume 3 No. 1 Jan-Jun 2008 pp.
120-139

Judul Artikel : PEMETAAN GERAKAN PEREMPUAN DI INDONESIA DAN


IMPLIKASINYA TERHADAP PEGUATAN PUBLIC SPHERE DI PEDESAAN

Penulis : Tyas Retno Wulan

Penerbit : Pusat Studi Gender STAIN Purwokerto

Kota Terbit : Purwokwerto

Tahun Terbit : 2008

Wulan, Tyas Retno. 2008. PemetaanGerakan Perempuan di Indonesia dan Implikasinya


Terhadap Penguatan Public Sphere di Pedesaan dalam Jurnal Studi Gender dan Anak Volume 3
No. 1 Jan-Jun (hlm. 120-139). Purwokerto. Pusat Studi Gender STAIN Purwokerto

CATATAN KAKI

[1] Istilah “tumpas kelor” diambil dari bahasa Jawa. Negara menganggap seluruh keluarga
komunis harus ditumpas sampai ke akar-akarnya, mulai dari keluarga yang dipersangkakan
hingga generasi anak, cucu, dst. Lihat Hersri Setiawan, Kamus Gestok, Galang Press,
Yogyakarta, 2003. hlm 296.

[2] Istilah “Keluarga komunis”, meliputi PKI dan ormas-ormas kaitannya, yaitu Gerwani
(Gerakan Wanuta Indonesia), Pemuda Rakyat, SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh
Indonesia), BTI (Barisan Tani Indonesia), Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat), dan HSI
(Himpunan Sarjana Indoneia). Baca Saskia Eleonora Wieringa, Penghancuran Gerakan
Peremuan di Indonesia, Garba Budaya dan Kalyanamitra, Jakarta, 1999. Hal xxxix

Anda mungkin juga menyukai