Anda di halaman 1dari 11

IDENTIFIKASI SKRIPSI

NO PERIHAL YANG DIIDENTIFIKASI JAWABAN

1 Judul PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI


TERHADAP ETIKA PROFESI
AKUNTAN DARI PERSPEKTIF ETIKA
ISLAM (Studi pada Perguruan Tinggi
Islam)
2 Nama Penulis, Tahun Cetakan Aulia Nur Aziza, 2022
3 Pembimbing Skripsi Rahmawati, S.E., M.M., Ph.D
4 Penguji Skripsi Dr. Khayatun Nufus, M.Si., S.E dan
Masrul Huda, M.Si.
5 Abstrak:
a. Tujuan penelitian Mengetahui persepsi mahasiswa
akuntansi terhadap etika profesi
akuntan dari perspektif etika islam.
b. Metode penelitan Deskriptif kuantitatif
c. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa mahasiswa
akuntansi baik perempuan maupun
laki-laki di perguruan tinggi islam
menerima dan mendukung objek
yang dipersepsikan dengan hasil
tabulasi rata-rata (mean) 4,6 yang
berada pada skala interval 4,24–
5,04 dan termasuk dalam interval
sangat positif.

BAB 1. PENDAHULUAN
6 Isu yang diteliti Indikasi kemauan mahasiswa
akuntansi untuk menampilkan atau
tidak menampilkan perilaku sesuai
dengan etika profesi akuntan dari
pespektif etika islam
7 Gap (kesenjangan):
a. Teori dengan Teori
b. Teori dengan Praktik
c. Praktik dengan Praktik
8 Perbedaan dengan penelitian
sebelumnya (posisi penelitian)
9 Alasan mengapa isu ini penting untuk Perguruan tinggi harus berperan
diteliti secara aktif, profesional, dan
memadai agar lulusannya dapat lebih
kompeten dan memiliki dasar-dasar
etika profesi sebagai seorang
akuntan.

10 Identifikasi masalah 1. Perkembangan dan pencapaian


bisnis syariah ini dinilai masih
memiliki pangsa pasar (market
share) yang rendah dibandingkan
dengan konvensional.
2. Akuntansi syariah juga dianggap
memiliki ruh yang menghasilkan
etika pada lulusannya agar
memiliki sikap tanggung jawab
yang merefleksikan bahwa
NO PERIHAL YANG DIIDENTIFIKASI JAWABAN
manusia sebagai bagian yang
dipantau oleh Tuhan sebagai
stakeholders tertinggi
11 Pembatasan masalah Hanya dalam ruang lingkup
perguruan tinggi Islam saja
12 Perumusan masalah Bagaimana persepsi mahasiswa
akuntansi di perguruan tinggi
islam terhadap etika profesi
akuntan dari perspektif etika
islam?
13 Tujuan Penelitian Untuk menganalisis persepsi
mahasiswa akuntansi di perguruan
tinggi islam terhadap etika profesi
akuntan dari perspektif etika islam
14 Manfaat penelitian a. Bagi perguruan tinggi islam,
dapat memberikan
gambaran persepsi para
mahasiswa akuntansi
tentang etika islam bagi
profesi akuntan. Sehingga
dapat diketahui sejak dini
kecenderungan mahasiswa
untuk menampilkan atau
tidak menampilkan perilaku
sesuai etika profesi akuntan
dari sudut perspektif etika
islam sebagai calon akuntan
profesional.
b. Bagi peneliti berikutnya,
hasil penelitian ini
diharapkan dapat
menambah bahan referensi
dan data tambahan,
mengenai persepsi
mahasiswa akuntansi di
perguruan tinggi islam.
c. Bagi peneliti, dapat
menambah wawasan teori
etika profesi dari sudut
pandang islam kedalam
gambaran umum dan nyata

BAB 2. TINJAUAN TEORI


15 Basis teori yang digunakan dalam Etiks islam dan etika profesi
penelitian (berikan ulasan)
16 Hubungan antar variabel penelitian
17 Hipotesis penelitian
18 Model Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan
pada penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dengan metode evaluatif.

BAB III. METODE PENELITIAN


19 Populasi penelitian Semua Mahasiswa Akuntansi di
beberapa Perguruan Tinggi Islam
20 Metode pemilihan sampel penelitian Metode Nonprobability Sampling
yaitu Convenience Sampling
(diambil berdasarkan ketersediaan
elemen dan kemudahan untuk
NO PERIHAL YANG DIIDENTIFIKASI JAWABAN
mendapatkannya)
21 Variabel Penelitian (Definisi dan alat 1. Integritas, yaitu sikap jujur,
ukur/siapa yang mengembangkan) berani, bijaksana, dalam
memberikan informasi baik
secara horizontal (dengan
tujuan membangun
kepercayaan publik, serta
dapat memberikan dasar
yang kuat untuk
pengambilan keputusan)
maupun vertikal
(bertanggung jawab kepada
Allah atas pemberian
informasi kepada publik).
Variabel ini diukur dengan
menggunakan indikator yang
dikembangkan oleh Sari
(2019), dimana semua
pertanyaan diukur dengan
menggunakan Skala Likert, 1
sampai 5. Jawaban yang
didapatkan dibuat skor yaitu:
skor (1) sangat tidak setuju,
(2) tidak setuju, (3) netral,
(4) setuju, dan (5) sangat
setuju.
2. Kekhalifahan, yaitu
memperhatikan perintah dan
larangan Allah selaku
pemilik semua yang ada di
bumi ini. Sedangkan akuntan
adalah wakil allah atau
sumber daya manusia yang
akan dimintai
pertanggungjawabannya atas
penggunaan dan pengelolaan
kekayaan dimana dia
bekerja. Prinsip kekhalifahan
diukur dengan menggunakan
instrumen yang
dikembangkan dari
penjabaran pengertian dari
prinsip kekhalifahan itu
sendiri dari AAOIFI. Semua
pertanyaan diukur dengan
menggunakan Skala Likert, 1
sampai 5. Jawaban yang
didapatkan dibuat skor yaitu:
skor 59 (1) sangat tidak
setuju, (2) tidak setuju, (3)
netral, (4) setuju, dan (5)
sangat setuju.
3. Keikhlasan, yaitu bahwa
dalam melakukan segala
sesuatu harus dengan tulus
hanya karena Allah SWT.
Dimana dalam melaksanakan
tugas profesional sebagai
akuntan dikonversikan
NO PERIHAL YANG DIIDENTIFIKASI JAWABAN
menjadi tugas ibadah atau
diniati sebagai ibadah.
Keikhlasan diukur dengan
menggunakan indikator
kuesioner berdasarkan
empat aspek keikhlasan yang
dikembangkan oleh Chizanah
dan Hadjam (2009), yang
disesuaikan dengan topik
penelitian dimana semua
pertanyaan diukur dengan
menggunakan Skala Likert, 1
sampai 5.
4. Taqwa, yaitu sikap mental
yang positif terhadap-Nya
berupa waspada dan mawas
diri sehingga dapat
melaksanakan segenap
perintah dan
larangannyaketaqwaan
diukur dengan menggunakan
indikator kuesioner yang
dikembangkan oleh Asfahani
(1917), yang disesuaikan
dengan topik penelitian
dimana semua pertanyaan
diukur dengan menggunakan
Skala Likert, 1 sampai 5.
5. Kebenaran, yaitu akuntan
dituntut untuk bisa
melakukan semua beban
pekerjaan profesinya dengan
sebaikbaiknya dengan output
yang berkualitas, benar dan
tepat sesuai dengan aturan
dan prinsip syariah. Dalam
penelitian ini, tingkat
kebenaran diukur dengan
menggunakan indikator yang
dikembangkan oleh Muntoha
(2016), dimana semua
pertanyaan diukur dengan
menggunakan Skala Likert, 1
sampai 5.
6. Takut Kepada Allah, seorang
akuntan harus meyakini
bahwa Allah selalu melihat
dan menyaksikan semua
tingkah laku hamba-Nya.
Panduan prinsip ini untuk
selalu menyadari serta
mempertimbangkan setiap
tingkah laku yang tidak
disukai Allah. Dalam
penelitian ini, takut kepada
Allah diukur dengan
menggunakan instrumen
yang dikembangkan dari
penjabaran pengertian dari
NO PERIHAL YANG DIIDENTIFIKASI JAWABAN
takut kepada allah itu sendiri
dari AAOIFI. Semua
pertanyaan diukur dengan
menggunakan Skala Likert, 1
sampai 5.
7. Pertanggungjawaban di
hadapan Allah, akuntan
harus meyakini bahwa di
akhirat nanti dia harus
mempertanggungjawabkan
semua tingkah lakunya dan
perbuatannya kepada Allah.
Panduan prinsip ini
mengharuskan akuntan
untuk selalu menghindari
pekerjaan yang tidak disukai
oleh Allah SWT karena dia
takut akan hukuman
nantinya dihari akhirat
Dalam penelitian ini,
pertanggungjawaban
dihadapan allah diukur
dengan menggunakan
instrumen yang
dikembangkan dari
penjabaran pengertian dari
pertanggungjawaban
dihadapan allah itu sendiri
dari AAOIFI. Semua
pertanyaan diukur dengan
menggunakan Skala Likert, 1
sampai 5.
8. Dapat dipercaya, akuntan
harus memiliki tingkat
integritas dan kejujuran yang
tinggi, serta menghargai
kerahasiaan informasi yang
diketahuinya selama
pelaksanaan tugas. Dalam
penelitian ini, dapat
dipercaya diukur dengan
menggunakan instrumen
yang dikembangkan dari
penjabaran Aturan Perilaku
Etika dalam struktur kode
etik AAOIFI atas pengertian
dari prinsip dapat dipercaya
itu sendiri. Semua
pertanyaan diukur dengan
menggunakan Skala Likert, 1
sampai 5.
9. Keadilan, akuntan harus
bertindak adil, tidak
memihak, bebas dari konflik
kepentingan, dan bebas
dalam kenyataan maupun
dalam penampilan. keadilan
diukur dengan menggunakan
instrumen yang
NO PERIHAL YANG DIIDENTIFIKASI JAWABAN
dikembangkan dari
penjabaran Aturan Perilaku
Etika dalam struktur kode
etik AAOIFI atas pengertian
dari prinsip keadilan itu
sendiri. Semua pertanyaan
diukur dengan menggunakan
Skala Likert, 1 sampai 5.
10. Kompetensi professional dan
rajin, akuntan harus memiliki
kecerdasan serta kompetensi
profesional dengan
pengetahuan yang cukup
tentang hukum syariah
terkait dengan transaksi
keuangan, sehingga akuntan
mampu menahan diri dari
menyetujui untuk melakukan
tugas profesional jika mereka
tidak memiliki pengetahuan
yang memadai atau tidak
kompeten. kompetensi
profesional dan rajin diukur
dengan menggunakan
instrumen yang
dikembangkan dari
penjabaran Aturan Perilaku
Etika dalam struktur kode
etik AAOIFI atas pengertian
dari prinsip kompetensi
profesional dan rajin itu
sendiri. Semua pertanyaan
diukur dengan menggunakan
Skala Likert, 1 sampai 5.
11. Perilaku yang didorong
keimanan, yaitu perilaku
akuntan dituntut harus
konsisten dengan nilai-nilai
agama yang berasal dari
aturan dan prinsip syariah.
Panduan prinsip ini
meletakkan niat ibadah
berlandaskan ketaatan
kepada Tuhan Yang Maha
Esa dalam pekerjaan
profesional sebagai
kebiasaan ibadah, sama
dengan halnya ikhlas.
perilaku yang didorong
keimanan diukur dengan
menggunakan instrumen
yang dikembangkan dari
penjabaran Aturan Perilaku
Etika dalam struktur kode
etik AAOIFI atas pengertian
dari prinsip perilaku yang
didorong keimanan itu
sendiri. Semua pertanyaan
diukur dengan menggunakan
NO PERIHAL YANG DIIDENTIFIKASI JAWABAN
Skala Likert, 1 sampai 5.
12. Legitimasi, seorang akuntan
harus memastikan
keabsahan segala sesuatu
yang terkait dengan tugas
atau layanan profesionalnya
sesuai dengan aturan dan
prinsip syariah. Dalam
penelitian ini, legitimasi
diukur dengan menggunakan
instrumen yang
dikembangkan dari
penjabaran Aturan Perilaku
Etika dalam struktur kode
etik AAOIFI atas pengertian
dari prinsip legitimasi itu
sendiri. Semua pertanyaan
diukur dengan menggunakan
Skala Likert, 1 sampai 5.
13. Perilaku professional dan
standar professional, seorang
akuntan dalam menjalankan
tugasnya, akuntan harus
mematuhi aturan perilaku
etis untuk akuntan, dan
mematuhi standar akuntansi
dan audit untuk lembaga
keuangan syariah. perilaku
profesional dan standar
profesional diukur dengan
menggunakan instrumen
yang dikembangkan dari
penjabaran Aturan Perilaku
Etika dalam struktur kode
etik AAOIFI atas pengertian
dari prinsip perilaku
profesional dan standar
profesional itu sendiri.
Semua pertanyaan diukur
dengan menggunakan Skala
Likert, 1 sampai 5.
14.
22 Metode uji data Uji validitas dan uji reliabilitas
23 Metode uji hipotesis

BAB IV HASIL PENELITIAN &


PEMBAHASAN
24 Hasil Penelitian 1. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
variabel integritas
menghasilkan skor rata-rata
yaitu: 4,6. Skor ini berada pada
rentang skala interval 4,24–
5,04. Menunjukkan bahwa
perspsi mahasiswa akuntansi
mengenai nilai integritas adalah
sangat positif.
2. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
NO PERIHAL YANG DIIDENTIFIKASI JAWABAN
variabel kekhalifahan
menghasilkan skor rata-rata
yaitu: 4,8. Skor ini berada pada
rentang skala interval 4,24–
5,04. Menunjukkan bahwa
perspsi mahasiswa akuntansi
mengenai nilai kekhalifahan
adalah sangat positif.
3. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
variabel keikhlasan
menghasilkan skor rata-rata
yaitu: 4,7. Skor ini berada pada
rentang skala interval 4,24–
5,04. Menunjukkan bahwa
perspsi mahasiswa akuntansi
mengenai nilai keikhlasan
adalah sangat positif
4. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
variabel ketaqwaan
menghasilkan skor rata-rata
yaitu: 4,6. Skor ini berada pada
rentang skala interval 4,24–
5,04. Menunjukkan bahwa
perspsi mahasiswa akuntansi
mengenai nilai ketaqwaan
adalah sangat positif.
5. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
variabel kebenaran
menghasilkan skor rata-rata
yaitu: 4,6. Skor ini berada pada
rentang skala interval 4,24–
5,04. Menunjukkan bahwa
perspsi mahasiswa akuntansi
mengenai nilai kebenaran
adalah sangat positif
6. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
variabel takut kepada allah
menghasilkan skor rata-rata
yaitu: 4,7. Skor ini berada pada
rentang skala interval 4,24–
5,04. Menunjukkan bahwa
perspsi mahasiswa akuntansi
mengenai nilai takut kepada
allah adalah sangat positif
7. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
variabel pertanggungjawaban
dihadapan allah menghasilkan
skor rata-rata yaitu: 4,7. Skor ini
berada pada rentang skala
interval 4,24–5,04.
Menunjukkan bahwa perspsi
mahasiswa akuntansi mengenai
nilai pertanggungjawaban
dihadapan allah adalah sangat
NO PERIHAL YANG DIIDENTIFIKASI JAWABAN
positif
8. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
variabel dapat dipercaya
menghasilkan skor rata-rata
yaitu: 4,7. Skor ini berada pada
rentang skala interval 4,24–
5,04. Menunjukkan bahwa
perspsi mahasiswa akuntansi
mengenai nilai dapat dipercaya
adalah sangat positif.
9. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
variabel keadilan menghasilkan
skor rata-rata yaitu: 4,5. Skor ini
berada pada rentang skala
interval 4,24–5,04.
Menunjukkan bahwa perspsi
mahasiswa akuntansi mengenai
nilai keadilan adalah sangat
positif
10. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
variabel kompetensi profesional
dan rajin menghasilkan skor
ratarata yaitu: 4,6. Skor ini
berada pada rentang skala
interval 4,24– 5,04.
Menunjukkan bahwa perspsi
mahasiswa akuntansi mengenai
nilai kompetensi profesional
dan rajin adalah sangat positif.
11. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
variabel perilaku yang didorong
keimanan menghasilkan skor
rata-rata yaitu: 4,7. Skor ini
berada pada rentang skala
interval 4,24–5,04.
Menunjukkan bahwa perspsi
mahasiswa akuntansi mengenai
nilai perilaku yang didorong
keimanan adalah sangat positif
12. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
variabel legitimasi
menghasilkan skor rata-rata
yaitu: 4,6. Skor ini berada pada
rentang skala interval 4,24–
5,04. Menunjukkan bahwa
perspsi mahasiswa akuntansi
mengenai nilai legitimasi adalah
sangat positif.
13. Hasil jumlah keseluruhan
persepsi dari tiga indikator
variabel perilaku profesional
dan standar profesional
menghasilkan skor rata-rata
yaitu: 4,6. Skor ini berada pada
NO PERIHAL YANG DIIDENTIFIKASI JAWABAN
rentang skala interval 4,24–
5,04. Menunjukkan bahwa
perspsi mahasiswa akuntansi
mengenai nilai perilaku
profesional dan standar
profesional adalah sangat
positif.

Dengan kata lain hasil dari persepsi


yang diberikan mahasiswa di
beberapa perguruan tinggi islam
adalah persepsi yang positif, yang
berarti mahasiswa menerima dan
mendukung objek yang
dipersepsikan dan akan diteruskan
pada sebuah bentuk perilaku yang
akan dilakukan.
25 Konsistensi dengan:
a. Teori yang digunakan
b. Penelitian-penelitan sebelumnya 1.

BAB V. KESIMPULAN
26 Kesimpulan Persepsi mahasiswa akuntansi
terhadap etika profesi akuntan dari
perspektif etika islam dari beberapa
perguruan tinggi islam baik laki-laki
maupun perempuan memiliki hasil
persepsi yang positif atau dengan
kata lain hasil dari persepsi yang
diberikan mahasiswa di beberapa
112 perguruan tinggi islam akan
diteruskan pada sebuah bentuk
perilaku yang akan dilakukan.
27 Implikasi hasil penelitian
28 Keterbatasan Penelitian
29 Rekomendasi untuk Peneliti selanjutnya - Dapat menambah dan
memperluas cakupan jumlah
responden baik dari
karakteristik jenis kelamin,
umur, semester dan
universitas.
- Dapat menambahkan
literatur lain untuk melihat
faktor lain yang dapat
mempengaruhi persepsi
mahasiswa akuntansi
terhadap etika profesi
akuntan dari perspektif etika
islam, seperti pengaruh
stereotip, situasi dan kondisi,
atau motif dalam
menjalankan standar etika
itu.
- Dapat meggunakan analisis
data lain yang dapat
digunakan untuk melihat
persepsi mahasiswa, seperti
wawancara, observasi, atau
dokumentasi.

Anda mungkin juga menyukai