PENDAHULUAN
Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN)
di Indonesia merupakan yang tertinggi diantara Negara-Negara ASEAN dengan
penurunan sangat lambat.Angka Kematian Ibu di Indonesia saat ini sebesar 359
per 100.000 kelahiran hidup,sedangkan Angka Kematian Neonatal 32 per 1000
kelahiran hidup (survey tahun 2012). Keadaan tersebut diakibatkan oleh sebab
utama kematian yang sebenarnya dapat dicegah melalui pendekatan deteksi dini
dan penatalaksanaan yang tepat untuk ibu dan bayi. Data rekam medis RS
Muhammadiyah Palembang menunjukkan angka kematian ibu pada tahun 2013
tidak ada sedangkan angka kematian neonatus tahun 2014 sebanyak 7 per 510
kelahiran.
Penyebab kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan,infeksi,
eklamsia,partus lama, serta komplikasi abortus.Penyebab kematian utama adalah
perdarahan yang sebagian besar disebabkan oleh retensio plasenta. Hal ini
menunjukkan adanya manajemen persalinan kala III yang kurang
adekuat.Kematian ibu akibat infeksi merupakan indikator kurang baiknya upaya
pencegahan manajemen infeksi,sedangkankematian ibu yang disebabkan oleh
komplikasi abortus adalah akibat dari kehamilan yang tidak
dikehendaki.Penyebab utama kematian neonatal di Indonesia adalah asfiksia.
Program menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi (Maternal-Neonatal)
dan meningkatkan pelayanan ibu dan bayi yang mempunyai masalah komplikasi
persalinan dan kelahiran kurang bulan sangat diperlukan,sehubungan hal tersebut
perlu diperoleh dukungan faktor keterampilan bagi tenaga kesehatan khusus
PONEK, serta pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang berkualitas di rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut diatas,maka RS MuhammadiyahPalembang turut
berperanserta dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi melalui upaya penyelenggaraan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir
secara terpadu.Penyelenggaraan pelayanan PONEK 24 jam oleh RS
MuhammadiyahPalembang merupakan bagian dari sistim rujukan dalam
1
pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir dengan menyediakan tenaga kesehatan yang
sesuai kompetensi,prasarana,sarana dan manajemen handal.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
3
Urologi, Bedah Onkologi, Bedah Digestif.
Poliklinik Penyakit Dalam, dengan subspesialis :
Endokrin, Ginjal-Hipertensi, Gastrohepatologi, Alergi-imunologi,
Infeksi Tropikal, Jantung Kardiovaskuler, Paru, Hematologi
Poliklinik Lain-Lain :
Saraf, THT, Kulit-Kelamin, Mata, Adrologi, Jiwa
Poliklinik Gigi, dengan subspesialis :
Konservasi Gigi, Periodonti, Ortodonti.
Instalasi Gawat Darurat
Rawat Inap
Perawatan Obsgyn (Kebidanan dan Penyakit Kandungan)
Perawatan Anak
Perawatan Dewasa Umum
Perinatalogi
Pelayanan Intensif (ICU)
4
BAB III
VISI,MISI,FALSAFAH,TUJUAN DAN SASARAN
5
3. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK
4. Adanya proses konsultasi dan pembinaan dalam pelayanan obstetric dan
neonatal emergensi antara RS PONEK, puskesmas PONED, puskemas,
puskemas pembantu, dokter dan bidan praktek swasta.
5. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan
penanggungjawab program di rumah sakit
E. Sasaran
1. Pimpinan Rumah Sakit
2. Managemen Rumah Sakit
3. Pelaksanan pelayanan kesehatan di RS Muhammadiyah Palembang
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
7
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS TIM PONEK
8
BAB VI
URAIAN JABATAN
9
E. Bertanggung jawab terhadap kegiatan penelitian terhadap rumah sakit
sayang ibu dan bayi, penilaian sendiri (self assessment) maupun penilaian
dari dinas kesehatan propinsi.
F. Meakukan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dan pemanfaatan
rumah sakit oleh masyarakat umum.
G. Melakukan pembahasan kasus maternal dan perinatal.
Sekretaris
1. Mengorganisasikan dan menyusun notulen rapat
2. Melakukan tugas-tugas administrasi
3. Mengumpulkan data – data dan laporan kegiatan rumah sakit sayang ibu dan
bayi.
Bendahara
1. Menyusun rencana anggaran tahunan PONEK.
2. Pencatatan dan pelaporan penggunanan anggaran PONEK.
Anggota
1. Menyusun prosedur tetap kedaruratan dan kebidanan professional resiko
tinggi.
2. Menyusun program tetap dan penyelenggaraan persalinan aman
3. Menyusun prosedur tetap infeksi nosokomial
4. Membuat prosedur tetap rujukan penderita
5. Mempersiapkan tenaga, sarana, obat, pelayanan penunjang medis agar dapat
digunakan sewaktu-waktu
6. Menyusun prosedur tetap dan menyelenggarakan perawatan nifas
7. Menyusun materi penyelenggaraan penyuluhan
8. Menyusun prosedur tetap dan menyelenggarakan pemberian ASI
9. Membantu mengumpulkan data pembahasan maternal
10. Mengikuti / menghadiri rapat rutin Tim PONEK
10
11. Memberikan usulan/saran perbaikan dan peningkatan pelayanan PONEK di
RS Muhammadiyah Palembang yang meliputi :
Ruang Perinatal :
- Menyediakan pelayanan asuhan dan perawatan neonatal untuk 24 jam
sehari
- Menyediakan perawat di instalasi Perina yang terlatih dalam pelayanan
emergensi maternal neonatal dan mampu melakukan resusitasi neonatus
11
- Menyediakan peralatan resusitasi dan perawatan tingkat lanjut bagi
kegawatdaruratan maternal neonatal
- Menyediakan perawat yang siap dipanggil sewaktu-waktu bila diperlukan
Laboratorium :
- Menyelenggarakan pelayanan laboratorium 24 jam
- Menyelenggarakan pelayanan darah yang siap 24 jam
- Menyiapkan petugas laboratorium yang siap dipanggil sewaktu-waktu
12
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
KEPERAWATAN
YANMED PERSONALIA
(EKSTERNAL)
PUSKESMAS
POSYANDU
RS RUJUKAN
PONEK PENUNJANG MEDIS
DINKES
MUTU KEUANGAN
MARKETING
13
tidak bisa ditangani di RS MuhammadiyahPalembang
DINKES : Pelaporan Angka Kematian dan Kelahiran
14
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. POLA KETENAGAAN
Pola Ketenagaan di PONEK sesuai dengan struktur organisasi PONEK yaitu:
1. Ketua unit PONEK
Seorang dokter spesialis Obstetri Gynekologi yang tersertifikasi pelatihan
PONEK sesuai dengan strategi PONEK
2. Sekretaris
Seorang dokter umum fulltimer yang tersertifikasi pelatihan PONEK.
3. Anggota
a. Dokter Spesialis Anak
b. Dokter umum fulltimer
c. Petugas Laboratorium
d. Perawat – perawat dari instalasi rawat inap dan rawat jalan.
Sebagian anggota pernah mengikuti pelatihan dan tersertifikasi PONEK
B. KUALIFIKASI PERSONIL
15
Telah memenuhi kompetensi sebagai
Kepala Unit PONEK sesuai clinical
priviledge
16
b. Atasan Langsung Kepala Unit PONEK
c. Atasan Tidak Langsung Kepala Instalasi Rawat Inap
d. Bawahan Langsung -
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
17
Tim PONEK ditunjuk setelah mendapatkan pelatihan dan sertifikat dari
dinas kesehatan tentang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency, agar siap
bekerja dan siap memberikan pelayanan yang optimal di Unit PONEK
Berkoordinasi dengan bagian Diklat Rumah Sakit, Kepala Unit PONEK
memberikan masukan untuk sosialisasi berupa silabus dan materi terkait kegiatan
pelayanan di Unit PONEK yang dibutuhkan bagi seluruh staf Unit PONEK dan
unit –unit terkait di RS.
Kebutuhan pendidikan staf dapat diketahui dengan mengevaluasi seluruh
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh para staf sehingga Diklat yang
diperoleh sesuai dengan kebutuhan para staf untuk meningkatkan kinerjannya
selama bekerja di Unit PONEK. Setiap staf di Unit PONEK mempunyai
kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan dan pelatihan, bila ada
yang belum dilatih, ketua unit PONEK akan berkordinasi dengan dinas kesehatan
setempat untuk kemungkinan mendapat pelatihan.
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
18
Pertemuan atau rapat yang dilakukan oleh PONEK yang dilakukan secara
internal yaitu pertemuan antara Kepala PONEK dengan seluruh staf
PONEK.Adapun pelaksanaan rapat internal dilakukan setiap 3 bulan sekali.
BAB XI
PELAPORAN
19
Pelaporan di Unit PONEK merupakan kegiatan pelaporan hasil pencatatan
penemuan suspek, pencatatan dan monitoring pasien termasuk rujukan
Tujuan pelaporan adalah tersedianya data dan informasi yang akurat sebagai
bahan evaluasi, apakah unit PONEK sudah berjalan sesuai strategi, monitoring
pasien untuk menekan angka kematian ibu dan bayi
Pelaporan rutin di Unit PONEK dilaksanakan berkala sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan, yaitu :
a. Laporan per 1 bulan meliputi
Laporan diklat internal rutin, meliputi :
Diklat Antenatal care, Managemen Laktasi, Inisiasi Menyusu
Dini (IMD), dan pelayanan metode kangguru pada BBLR
Laporan kegiatan rutin, meliputi :
Pencatatan & Monitoring KRT, Kursus prenatal, senam hamil,
konseling laktasi prenatal, Inisiasi Menyusu Dini (IMD),
konseling laktasi antenatal, kursus perawatan bayi, kursus pijat
bayi, konseling laktasi postnatal, dan senam nifas.
b. Laporan per-Triwulan meliputi
Laporan audit pelayanan kesehatan maternal-neonatal
Laporan angka dan indikasi Sectio Caesaria
Laporan angka dan analisa perawatan metode kanguru
Laporan angka dan analisa Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Laporan angka dan analisa ASI- Eksklusif
Laporan Audit Maternal dan Neonatal (AMP)
c. Laporan per 1 tahun
Rekapan hasil laporan per 3 bulan
20