Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT

MUHAMMADIYAH
PALEMBANG ABORTUS INKOMPLIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Jalan Jenderal A. Yani 0 1/3


Palembang
Tlp. (0711) 511446
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Pangestu Widodo, MARS
NBP : 08.67.0307
PENGERTIAN Abortus inkomplit : sebagian hasil konsepsi telah keluar dari
kavum uteri, sebagian lagi masih tertinggal, pada usia kehamilan
20 minggu

TUJUAN Untuk meminimalisir terjadinya hal yang membahayakan bagi


ibu dengan abortus serta untuk mengurangi angka kematian
akibat perdarahan.

KEBIJAKAN Tugas bidan atau dokter jaga tentang penanganan pasien gawat
darurat kebidanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

PROSEDUR 1. Bidan/dokter jaga menyapa pasien ibu hamil dengan


mengucapkan “Assalamualaikum ww”, Bidan jaga
memperkenalkan diri. Ibu nama saya bidan,..... saya akan
memeriksa ibu
2. Bidan/dokter jaga mencuci tangan dengan handrub
3. Bidan/dokter jaga membantu pasien untuk naik ke tempat
tidur periksa
4. Bidan/dokter jaga menanyakan keluhan pasien, Apa
keluhannya sekarang ibu? Bila pasien menjawab ada keluar
janin dari kemaluan saya,.. maka bidan menanyakan Apakah
janin yang keluar utuh atau berupa gumpalan darah? Apakah
ada perdarahan? Apakah ada mules2 di perut?
5. Bidan/dokter jaga melakukan pemeriksaan vital sign,
pemeriksaan fisik dan laboratorium (Hb Cito, Ht, Leucosit,
Gula Darah Sewaktu (BSS)
6. Bidan/dokter jaga mencuci tangan dengan handrub
7. Bidan/dokter jaga melapor ke DPJP SPOG dan mengecek
adanya ruangan rawat inap.
8. Dokter SPOG melakukan USG. Hasil USG dinyatakan
Abortus inkomplit.
9. Bila Pasien syok karena perdarahan hebat, maka atasi
terlebih dahulu syok dengan memasang infus 2 line Natrium
Clorida 0,9% (NaCl 0,9%) gtt LX sebanyak 2 Liter,

RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH
PALEMBANG ABORTUS INKOMPLIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Jalan Jenderal A. Yani 0 2 /3


Palembang
Tlp. (0711) 511446
10. selanjutnya XX gtt x/menit
Dokter SPOG memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarganya bahwa janin yang dikandung pasien tidak dapat
dipertahankan lagi dan akan direncanakan untuk dilakukan
kuretase di kamar operasi.
11. Bila Keluarga pasien menyetujui tindakan kuretase, keluarga
diminta untuk menandatangani informed consent.
12. Bidan menghubungi kamar operasi untuk meminta jadwal
operasi
13. Dilakukan tindakan pemasangan infus dan kateter urin oleh
bidan.
14. Mengganti Pakaian pasien dengan pakaian operasi lengkap
dengan topi nya.
15. Pasien diantar ke kamar operasi untuk dilakukan tindakan
kuretase
16. Serah terima pasien dari bidan PONEK ke bidan kamar
operasi di ruang persiapan, sambil mengecek semua
kelengkapan pasien untuk operasi
17. Pasien dimasukkan ke kamar operasi
18. Dilakukan Anestesi dengan intubasi pada pasien
19. Dilakukan tindakan kuretase oleh DPJP SPOG
20. Kuretase selesai dilakukan
21. Anestesi melakukan tindakan ekstubasi pada pasien
22. Bila Pasien sadar, pindahkan pasien ke ruangan pemulihan
(recovery room)
23. Serah terima pasien dari bidan kamar operasi ke bidan
ruangan
24. Pasien dipindahkan ke ruangan oleh Bidan ruangan
25. Bidan melakukan pemeriksaan vital sign dan kelengkapan
administrasi (laporan operasi dan obat-obatan pasca
kuretase)
26. Bidan ruangan mengecek Hb Pasien post kuretase
27. Bidan/dokter jaga melaporkan hasil Hb Pasien pada DPJP
SPOG
28. Bila tidak didapatkan tanda-tanda anemia atau perdarahan
hebat pasca kuretase, pasien diperbolehkan pulang setelah
observasi ± 24 jam pasca kuretase.
RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH
PALEMBANG ABORTUS INKOMPLIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Jalan Jenderal A. Yani 0 3/3


Palembang
Tlp. (0711) 511446
UNIT TERKAIT 1. Poli Kebidanan
2. Instalasi Kamar Bedah
3. Ruang Rawat Inap Kebidanan
4. Laboratorium
5. Ruang PONEK

Anda mungkin juga menyukai