Anda di halaman 1dari 57

PENGARUH PROFITABILITAS PERUSAHAAN

TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN


LAPORAN KEUANGAN
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2022)

USULAN PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam


Melaksanakan Seminar Usulan Penelitian pada Program Studi
Akuntansi

Disusun oleh:
Novrizka Roza Tsabita
NIM: 5211201002

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI

1
2023
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PROFITABILITAS PERUSAHAAN
TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN
LAPORAN KEUANGAN
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021)

USULAN PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Penyajian
Laporan Usulan Penelitian pada Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Achmad
Yani
Disusun Oleh:
Novrizka Roza Tsabita
NIM: 5211201002

Cimahi, ...-...- 20...


Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

................................ ................................
NID....................... NID.......................
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi

................................
2
NID.......................

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kepada Allah


SWT, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan usulan
penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Profitabilitas
Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2022)”.

Penulisan revisi usulan penelitian skripsi ini sebagai salah


satu syarat untuk penulisan skripsi program strata satu pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal
Achmad Yani. Penulisan usulan penelitian skripsi ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada Dr. Heni Nurai H. SE, MSi,
Ak., CA selaku Dosen pembimbing yang telah ikhlas
meluangkan waktunya untuk membimbing dan membagi
ilmunya dalam proses penyusunan. Seluruh dosen Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Achmad
Yani atas semua ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................3

DAFTAR ISI..........................................................................4

DAFTAR TABEL..................................................................5

DAFTAR GAMBAR..............................................................6

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................7

BAB 1.....................................................................................8

PENDAHULUAN..................................................................8

1.1 Latar Belakang Penelitian........................................8

1.2 Identifikasi Masalah...............................................13

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...............................14

1.4 Kegunaan Penelitian..............................................14

BAB II..................................................................................16

TINJAUAN PUSTAKA.......................................................16

2.1 Landasan Teori......................................................16

2.2 Telaah Penelitian Terdahulu..................................31

2.3 Kerangka Pemikiran..............................................41

2.4 Hipotesis Metode...................................................43

4
DAFTAR TABEL

5
DAFTAR GAMBAR

6
DAFTAR LAMPIRAN

7
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Laporan keuangan menyajikan informasi penting
tentang keuangan perusahaan (Septa & Arif, 2018) dan
(Vidella & Afiah, 2020). Informasi tentang keuangan
perusahaan diperlukan oleh beberapa pihak seperti
kreditor, investor, pemerintah dan lainnya. Perusahaan
yang aktif di BEI memiliki kewajiban untuk menciptakan
report dari keuangannya setiap periode. Penyampaian
informasi keuangan yang tepat waktu menjadi dasar dalam
memutuskan berinvestasi bagi investor, bisa juga sebagai
penentu perbuatan yang akan dikerjakan selanjutnya.

Atas dasar pentingnya ketepatan waktu dalam


penyampaian laporan keuangan, setiap perusahaan publik
atau perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa
efek, berkewajiban menyampaikan laporan perkembangan
perusahaan kepada otoritas bursa secara berkala. Hal ini
sesuai dengan peraturan BAPEPAM yaitu Peraturan
Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala tanggal 17 Januari 1996.

8
Peraturan Nomor X.K.2 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala mengharuskan
perusahaan menyampaikan laporan keuangan tahunan
selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari setelah
tanggal tahun buku berakhir. Peraturan tersebut diubah
dengan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor :
Kep-17/PM/2002 tanggal 14 Agustus 2002, yang
selanjutnya diubah kembali dengan Kep-36/PM/2003
tanggal 30 September 2003, dimana laporan keuangan
tahunan tersebut harus disampaikan kepada BAPEPAM
selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah
tanggal laporan keuangan tahunan.

Profitabilitas menjadi indikator yang dapat


menentukan pencapaian perusahaan untuk menarik
untung. Tingginya kecakapan perusahaan meraup
keuntungan disebabkan adanya lonjakan penjualan
perusahaan tersebut. Sebaliknya, profit yang rendah akan
menunjukkan pencapaian perusahaan yang melemah,
sudah pasti akan berdampak buruk terhadap reaksi pasar
dan menyebabkan turunnya proses kinerja perusahaan
tersebut. Disisi lain, keuntungan merupakan berita bagus
bagi perusahaan. Bagi perusahaan go public, informasi
atau berita bagus tentang keuntungan cenderung akan
tersebar pada waktu yang tepat, terkhusus dalam hal

9
pelaporan keuangan. Namun, jika perusahaan merugi,
mereka akan mengulur waktu pelaporan keuangannya
(Astuti & Erawati, 2018).

Disebabkan masih adanya kasus keterlambatan


perusahaan di BEI dalam menyampaikan laporan
keuangan serta terdapat ketidak konsistenan hasil
penelitian sebelumnya, fenomena itu menarik peneliti
untuk mengkaji kembali masalah ketepatan waktu
pelaporan keuangan, mengingat sangat pentingnya
ketepatan waktu (timeliness) pelaporan keuangan ini oleh
pihak tertentu. Hal yang membedakan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya terletak pada jangka waktu
pengamatan yaitu 5 tahun yang dimulai dari tahun 2018-
2022.

Tabel 1.1 Tanggal Penyampaain Laporan Keuangan

Tanggal kesimpulan
penyampaian
Nama laporan
Kode Perusahaan Tahun keuangan
2018
2019
Semen Baturaja
SMBR 2020 31 Maret 2021 Tepat waktu
(Persero) Tbk
2021 25 Feb 2022 Tepat waktu
2022 08 Maret 2023 Tepat waktu
2018
Wijaya Karya
WTON 2019
Beton Tbk
2020 10 Maret 2021 Tepat waktu
10
Tanggal kesimpulan
penyampaian
Nama laporan
Kode Perusahaan Tahun keuangan
2021 13 Maret 2022 Tepat waktu
2022 09 Maret 2023 Tepat waktu

2018
Cahayaputra 2019
CAKK Asa Keramik 2020 22 Maret 2021 Tepat waktu
Tbk 2021 16 Maret 2022 Tepat waktu
2022 29 Maret 2023 Tepat waktu
2018
2019
AMFG Asahimas Flat 2020 16 April 2021 Tidak Tepat waktu
Glass Tbk 2021 30 Maret 2022 Tepat waktu
2022 30 Maret 2023 Tepat waktu
2018
2019
Saranacentral
BAJA 2020 09 April 2021 Tidak Tepat waktu
Bajatama Tbk
2021 25 April 2022 Tidak Tepat waktu
2022 31 Maret 2023 Tepat waktu
2018
2019
Citra Tubindo
CTBN 2020 31 Maret 2021 Tepat waktu
Tbk
2021 31 Maret 2022 Tepat waktu
2022 27 Maret 2023 Tepat waktu
2018
Intanwijaya 2019
INCI Internasional 2020 18 Mei 2021 Tidak Tepat waktu
Tbk 2021 28 April 2022 Tidak Tepat waktu
2022 31 Maret 2023 Tepat waktu
PT Emdeki 2018
MDKI
Utama Tbk 2019
11
Tanggal kesimpulan
penyampaian
Nama laporan
Kode Perusahaan Tahun keuangan
2020 31 Maret 2021 Tepat waktu
2021 06 April 2022 Tidak Tepat waktu
2022 31 Maret 2023 Tepat waktu
2018
2019
PT Sinergi Inti
ESIP 2020 18 Mei 2021 Tidak Tepat waktu
Plastindo Tbk
2021 29 April 2022 Tidak Tepat waktu
2022 01 April 2023 Tidak Tepat waktu
2018
PT Impack 2019
IMPC Pratama 2020 19 April 2021 Tidak Tepat waktu
Industri Tbk 2021 31 Maret 2022 Tepat waktu
2022 04 April 2023 Tidak Tepat waktu
2018
2019
PT Garuda
BOLT 2020 23 April 2021 Tidak Tepat waktu
Metalindo Tbk
2021 27 April 2022 Tidak Tepat waktu
2022 03 April 2023 Tidak Tepat waktu
2018
Astra 2019
ASII International 2020 25 Feb 2021 Tepat waktu
Tbk 2021 25 Feb 2022 Tepat waktu
2022 27 Feb 2023 Tepat waktu
PT 2018
Communicatio 2019
CCSI n Cable 2020 01 April 2021 Tidak Tepat waktu
Systems 2021 23 Maret 2022 Tepat waktu
Indonesia Tbk 2022 02 Maret 2023 Tepat waktu
Jembo Cable 2018
JECC
Company Tbk 2019
12
Tanggal kesimpulan
penyampaian
Nama laporan
Kode Perusahaan Tahun keuangan
2020 Tidak Tepat waktu
15 April 2021
2021 Tidak Tepat waktu
25 Juli 2022
2022 Tidak Tepat waktu
12 April 2023
2018
2019
Kabelindo
KBLM 2020 09 April 2021 Tidak Tepat waktu
Murni Tbk
2021 01 April 2022 Tidak Tepat waktu
2022 31 Maret 2023 Tepat waktu
Sumber: website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.

Berdasarkan uraian diatas, oleh karena ketepatan


waktu merupakan unsur yang penting dalam penyampaian
laporan keuangan dan profitabilitas merupakan salah satu
indikator utama pemakai laporan keuangan dalam
keputusan berinvestasi, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian yang mengacu pada penelitian
sebelumnya dengan judul "Pengaruh Profitabilitas
Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2018-2022)”.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Apakah profitabilitas perusahaan yang diukur dengan
ROA (Return on Assets) secara signifikan
13
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan perusahaan ?
2. Apakah profitabilitas perusahaan yang diukur dengan
ROE (Return on Equity) secara signifikan
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dari penelitian ini adalah untuk menguji dan
menganalisis profitabilitas perusahaan terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan.

Adapun tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut:


1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
profitabilitas perusahaan yang diukur dengan ROA
(Return on Assets), terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
profitabilitas perusahaan yang diukur dengan ROE
(Return on Equity), terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian


1. Bagi Pihak-pihak yang Berkepentingan

14
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan masukan bagi para pengguna laporan keuangan,
terutama dalam hal pengambilan keputusan ekonomi.
2. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan mampu digunakan sebagai
tambahan pustaka dan bacaan ilmiah, serta untuk
merangsang peneliti yang lain agar turut
mengembangkan wawasan.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan sarana untuk memperdalam
dan menerapkan ilmu yang diperoleh ke dalam
praktek yang sesungguhnya sehingga memberikan
kontribusi yang positif bagi pengembangan keahlian
bidang ilmu yang digeluti.

15
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.2.1 Teori Kepatuhan (Compliance Teory)
Kepatuhan berasal dari kata patuh, yang
menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, patuh
berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah
atau aturan dan berdisiplin. Kepatuhan berarti
bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada ajaran
atau peraturan.
Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan
waktu dalam penyampaian laporan keuangan
tahunan perusahaan publik di Indonesia telah diatur
dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal, dan selanjutnya diatur dalam Peraturan
Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang
Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala. Peraturan-peraturan tersebut secara hukum
mengisyaratkan adanya kepatuhan setiap perilaku
individu maupun organisasi (perusahaan publik)
yang terlibat di pasar modal Indonesia untuk
menyampaikan laporan keuangan tahunan
perusahaan secara tepat waktu kepada Bapepam.

16
Hal tersebut sesuai dengan teori kepatuhan
(compliance theory).
Terdapat beberapa teori kepatuhan menurut para
ahli yaitu menurut Saleh & Susilowati (2017) Teori
kepatuhan lebih menekankan pada pentingnya
proses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku
kepatuhan seorang individu. Menurut Saleh &
Susilowati (2017) terdapat dua perspektif dalam
literatur sosiologi mengenai kepatuhan pada hukum,
yang disebut instrumental dan normatif. Perspektif
instrumental mengasumsikan individu secara utuh
didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan
terhadap perubahan-perubahan yang berhubungan
dengan perilaku. Perspektif normatif berhubungan
dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan
berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka.
Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang
mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma-
norma internal mereka. Komitmen normatif melalui
moralitas personal (normative commitment through
morality) berarti mematuhi hukum karena hukum
tersebut dianggap sebagai suatu keharusan,
sedangkan komitmen normatif melalui legitimasi
(normative commitment through legitimacy) berarti
mematuhi peraturan karena otoritas penyusun
17
hukum tersebut memiliki hak untuk mendikte
perilaku.
Teori kepatuhan dapat menggerakan seseorang
agar dapat lebih mematuhi peraturan yang berlaku,
sama halnya dengan perusahaan yang berusaha
untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat
waktu karena selain merupakan suatu kewajiban
perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan
tepat waktu, juga akan sangat bermanfaat bagi para
pengguna laporan keuangan.

2.2.2 Teori Keagenan (Agency Teory)


Menurut Silaban dan Suryani (2020)
menjelaskan teori keagenan bahwa hubungan
manajemen (agen) dengan pemegang saham
(stakeholders) yang disebut dengan prinsipal.
Munculnya perbedaan kepentingan diantara pihak
internal dan eksternal sehingga menimbulkan
konflik kepentingan.
Dalam hubungan yang terjadi dalam agensi ini,
dapat menimbulkan suatu masalah yang disebut
dengan agency problem, dimana pihak agen lebih
mementingkan kepentingan untuk dirinya sendiri
dan mengabaikan kepentingan pihak prinsipal, yang

18
seharusnya tujuan utama suatu perusahaan adalah
untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik modal.
Dapat dikatakan bahwa teori agensi merupakan
kontrak agen dengan pemegang saham dimana pihak
agen lebih mengetahui apa yang terjadi di dalam
perusahaan dari pada pihak pemegang saham, jika
keadaan suatu perusahaan kurang baik (memburuk)
pihak agen akan berusaha untuk menyembunyikan
informasi ini dari pemegang saham. Hal ini dapat
dilakukan agen dengan cara menunda publikasi
laporan keuangan. Auditor independent sebagai
pihak ketiga di perlukan dalam menjembatani
kepentingan prinsipal dan agen karena Informasi
keuangan dan laporan keuangan yang disampaikan
terkadang tidak sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya.
Tingkat ketepatan waktu pelaporan keuangan
memegang peran penting bagi para investor, hal ini
dikarenakan laporan keuangan memberikan
informasi yang penting mengenai perusahaan yang
dapat dinyatakan secara kuantitatif dalam satuan
uang, prospek perusahaan dimasa yang akan datang,
serta memiliki nilai yang sangat bagi pengguna
dengan mendasarkan pada informasi dari laporan
keuangan tersebut. Informasi mengenai laporan
19
keuangan digunakan oleh pihak investor untuk
mengukur kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan, dengan seiring
meningkatnya transfer kekayaan bagi pemegang
saham tetap.
Teori keagenan dalam ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan digunakan untuk
melihat hubungan antara manajemen dengan
pemilik perusahaan melalui tingkat ketepatan waktu
informasi laporan keuangan yang disampaikan oleh
pihak manajemen kepada pemilik perusahaan
dengan melihat tanggal penyampaian laporan
keuangan. Apabila perusahaan menyampaikan
laporan sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maka
perusahaan tersebut mempunyai tingkat relevan
yang tinggi atas informasi yang disampaikan dalam
laporan keuangan.

2.2.3 Laporan Kauangan


Menurut Sujawerni (2020:1), laporan
keuangan merupakan catatan informasi keuangan
suatu perusahaan pada suatu periode yang dapat

20
digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut.

Menurut Werner R. Murhadi (2019: 1)


laporan keuangan merupakan Bahasa bisnis. Di
dalam laporan keuangan berisi informasi
mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada
pihak pengguna. Dengan memahami laporan
keuangan suatu perusahaan, maka berbagai pihak
yang berkepentingan dapat melihat kondisi
kesehatan keuangan suatu perusahaan.
Laporan keuangan sangat penting karena
memberikan input yang berupa informasi, yang
dapat dipakai dalam pengambilan keputusan.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
laporan keuangan perusahaan, mulai dari investor
atau calon investor sampai dengan manajemen
perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan
memberikan informasi seperti profitabilitas dan
resiko yang akan mempengaruhi harapan pihak-
pihak yang berkepentingan. Harapan tersebut pada
giliran selanjutnya akan mempengaruhi nilai
perusahaan.
Penyampaian laporan keuangan perusahaan
publik di Indonesia diatur dalam Keputusan Ketua
21
Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-
36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian
Laporan Keuangan Berkala. Keputusan Ketua
BAPEPAM Nomor: Kep-36/PM/2003 ini
ditetapkan untuk menyempurnakan Peraturan
BAPEPAM Nomor X.K.2 Lampiran Keputusan
Ketua BAPEPAM Nomor Kep-17/PM/2002
tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala. Hal tersebut dipandang perlu
untuk memberikan informasi yang lebih cepat dan
akurat kepada investor mengenai kondisi
keuangan emiten atau perusahaan publik serta
dalam rangka mengikuti perkembangan pasar
modal global.
Menurut Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal Nomor: Kep- 36/PM/2003,
perusahaan publik wajib menyampaikan laporan
keuangan secara berkala kepada BAPEPAM.
Penyampaian laporan dan publikasi laporan
keuangan tahunan yang diaudit dan laporan
keuangan tengah tahunan yang tidak diaudit
adalah bersifat wajib. Laporan keuangan yang
harus diserahkan kepada BAPEPAM terdiri atas :
(1) necara, (2) laporan laba-rugi, (3) laporan
perubahan ekuitas, (4) laporan arus kas, (5)
22
laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan
jika dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang
sesuai dengan jenis industrinya; dan (6) catatan
atas laporan keuangan.

2.2.4 Ketepatan Waktu Pelaporan


Scott (1997) dalam Petronila dan Mukhlasin
(2003:18), mendefinisikan informasi sebagai bukti
yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi
keputusan individual. Laporan keuangan
merupakan sebuah informasi yang akan dicerna
oleh investor untuk mengambil keputusan atas
investasinya. Namun, informasi baru akan
bermanfaat bagi pemakainya apabila informasi
tersebut tepat waktu. Ketepatan waktu bagi
pemakai informasi sangat penting. Informasi yang
tepat waktu berarti jangan sampai informasi yang
disampaikan sudah basi atau sudah menjadi
rahasia umum. Baridwan (1997:5), tepat waktu
diartikan bahwa informasi harus disampaikan
sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai
dasar di dalam pengambilan keputusan-keputusan
ekonomi dan untuk menghindari tertundanya
pengambilan keputusan tersebut.
23
Hendriksen (1992:136) dalam Oktorina dan
Michell (2005:122) mengungkapkan bahwa
informasi menjadi tidak relevan jika tidak tepat
waktu dan akan kehilangan kesempatan untuk
mempengaruhi keputusan. Ketepatan waktu tidak
menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi
tidak dimungkinkan tanpa ketepatan waktu.
Informasi mengenai kondisi dan posisi perusahaan
harus secara cepat dan tepat waktu sampai ke
pemakai laporan keuangan. Ketepatan waktu
mengimplikasikan bahwa laporan keuangan
seharusnya disajikan pada suatu interval waktu,
untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan
yang mungkin mempengaruhi pemakai informasi
dalam membuat prediksi dan keputusan.
Amey (1979), Gordon dan Narayanan (1984)
menyebutkan bahwa ketepatan waktu
menunjukkan rentang waktu antara penyajian
informasi yang diinginkan dengan frekuensi
penyampaian laporan informasi. Informasi tepat
waktu mempengaruhi kemampuan manajer dalam
merespon setiap kejadian atau permasalahan.
Apabila informasi tidak disampaikan tepat waktu,
menyebabkan informasi tersebut kehilangan
nilainya di dalam mempengaruhi kualitas
24
keputusan. Informasi tepat waktu juga mendukung
manajer menghadapi ketidakpastian yang terjadi
dalam lingkungan kerja mereka (Petronila dan
Mukhlasin, 2003:19).
Informasi yang tidak tersedia pada saat
diperlukan adalah informasi yang tidak relevan.
Tepat waktu berarti tersedianya informasi pada
saat belum kehilangan kapasitasnya untuk
mempengaruhi keputusaan yang diambil.
Informasi tidak tepat waktu telah kehilangan nilai
untuk tindakan masa datang. Tepat waktu itu
sendiri tidak dapat membuat suatu informasi yang
tidak relevan menjadi relevan, tetapi
ketidaktepatan waktu dapat menghilangkan
relevansi suatu informasi.
Ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan diatur dalam Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-36/PM/2003
tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala. Dalam lampiran Keputusan
Ketua BAPEPAM tersebut dinyatakan bahwa
perusahaan publik diwajibkan menyampaikan
laporan keuangan tahunan yang harus disertai
dengan laporan akuntan dengan pendapat yang

25
lazim selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga
setelah tanggal laporan keuangan tahunan.
Untuk laporan keuangan tengah tahunan,
penyampaiannya: (1) selambat- lambatnya pada
akhir bulan pertama setelah tanggal laporan
keuangan tengah tahunan, jika tidak disertai
laporan akuntan, (2) selambat-lambatnya pada
akhir bulan kedua setelah tanggal laporan
keuangan tengah tahunan, jika disertai laporan
akuntan dalam rangka penelaahan terbatas, (3)
selambat- lambatnya pada akhir bulan ketiga
setelah tanggal laporan keuangan tengah tahunan,
jika disertai laporan akuntan yang memberikan
pendapat tentang kewajaran laporan keuangan
secara keseluruhan.

2.2.5 Profitabilitas
Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai
melalui berbagai cara tergantung pada laba dan
aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu
dengan lainnya. Menurut (Kasmir 2019:114) rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan atau laba dalam suatu periode
tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran
26
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan
yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari
penjualan atau dari pendapatan investasi. Menurut
(Prihadi 2020:166), profitabilitas adalah
kemampuan menghasilkan laba.
Santoso (1995:96) dalam Saleh (2004:900)
menyatakan bahwa profitabilitas suatu
perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas
yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan.
Dasar pemikiran bahwa tingkat keuntungan
dipakai sebagai salah satu cara untuk menilai
keberhasilan efektivitas perusahaan tentu saja,
berkaitan dengan hasil akhir berbagai kebijakan
dan keputusan perusahaan yang telah
dilaksanakan oleh perusahaan pada periode
berjalan.
1. Return on Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) mengukur
pengembalian atas total aktiva setelah bunga
dan pajak. Hasil pengembalian atas total
aktiva atau total investasi menunjukkan
kinerja manajemen dalam menggunakan
aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba.
Perusahaan mengharapkan adanya hasil

27
pengembalian yang sebanding dengan dana
yang telah digunakan.
Return on Assets (ROA) mengukur
kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini
mengukur tingkat kembalian investasi yang
telah dilakukan oleh perusahaan dengan
menggunakan seluruh dana (aktiva) yang
dimilikinya.
Return on Assets (ROA) biasanya disebut
sebagai hasil pengembalian atas total aktiva.
Rasio ini mencoba mengukur efektivitas
pemakaian total sumber daya oleh perusahaan.
Kadang-kadang, rasio ini disebut hasil
pengembalian atas investasi (Return on
Investment–ROI) (Weston dan Copeland,
1995:240).
Menurut Hamilton (1994) yang dikutip
oleh Petronila dan Mukhlasin (2003:20), ROA
sebagai rasio laba terhadap aktiva juga
merupakan indikator kunci pada produktivitas.
Perusahaan yang berhasil, mempunyai laba
yang relatif besar dibandingkan dengan
perusahaan yang kurang maju.

28
Syamsuddin (1987:56) menyatakan
bahwa Return on Total Assets atau yang
disebut juga dengan Return on Investment
merupakan pengukuran kemampuan
perusahaan secara keseluruhan dalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah
keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam
perusahaan. Pendapat tersebut dapat
dituangkan dalam bentuk rumus sebagai
berikut :
Return on Assets = Net profit after taxes
Total assets

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan


bahwa perusahaan semakin efektif dalam
memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan
laba bersih setelah pajak. Dengan demikian,
semakin tinggi ROA kinerja perusahaan
semakin efektif. Hal ini selanjutnya akan
meningkatkan daya tarik perusahaan kepada
investor. Peningkatan daya tarik perusahaan
menjadikan perusahaan tersebut makin
diminati investor, karena tingkat kembalian
akan semakin besar. Semakin tinggi rasio

29
ROA, semakin baik keadaan suatu
perusahaan.

2. Return on Equity (ROE)


Return on Equity mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba berdasarkan
modal saham tertentu. Rasio ini merupakan
ukuran profitabilitas dari sudut pandang
pemegang saham.
Rasio ini menunjukkan keberhasilan atau
kegagalan pihak manjemen dalam
memaksimumkan tingkat hasil pengembalian
investasi pemegang saham dan menekankan
pada hasil pendapatan sehubungan dengan
jumlah yang diinvestasikan. Jadi, ROE
merupakan ukuran tingkat pengembalian atas
investasi pemegang saham.
Salah satu alasan utama mengapa
mengoperasikan perusahaan adalah untuk
menghasilkan laba yang akan bermanfaat bagi
para pemegang saham. Ukuran keberhasilan
dari pencapaian alasan ini adalah angka
Return on Common Stockholders Equity yang
berhasil dicapai.

30
ROE dapat dihitung sebagai berikut
(Syamsuddin 1987:58) :
Return on Equity = Net profit after taxes
Stockholders equity

ROE merupakan suatu pengukuran dari


penghasilan (income) yang tersedia bagi para
pemilik perusahaan (baik pemegang saham
biasa maupun saham preferen) atas modal
yang mereka investasikan dalam perusahaan.
Secara umum semakin tinggi return atau
penghasilan yang diperoleh, semakin baik
kedudukan pemilik perusahaan.

2.2 Telaah Penelitian Terdahulu


Dalam hal ini, penelitian terdahulu digunakan sebagai
tolak ukur dan acuan untuk menyelesaikannya, penelitian
terdahulu memudahkan peneliti dalam menentukan
langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan
penelitian dari segi teori maupun konsep. Berikut 15 jurnal
penelitian terdahulu.

Silva Septiana (2023) meneliti tentang Pengaruh


Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), dan
Struktur Kepemilikan Institusional dan Struktur
Kepemilikan Manajerial Terhadap Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan
31
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi. Hasil
penelitian menyatakan bahwa Variabel ROA memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan, variabel DER tidak
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan, Variabel
Kepemilikan Institusional tidak memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap Ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan dan variabel Kepemilikan Manajerial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.

Nenik Marianti, Yusralaini, Julita (2023) meneliti


tentang Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran
Perusahaan, Umur Perusahaan, Outsider Ownership, Dan
Reputasi Kantor Akuntan Publikterhadap Ketepatan
Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris
Pada Perusahaan Property And Real Estate Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Hasil penelitian
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan,
solvabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan, ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan, umur perusahaan tidak berpengaruh

32
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan,
Outsider ownership tidak berpengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan dan reputasi kantor
akuntan publik tidak berpengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan.
Dwi Agustina (2023) meneliti tentang Pengaruh
Leverage, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Hasil penelitian
menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif
signifikan terhadap ketepatan waktu dalam pelaporan
keuangan, ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan dan
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan.
Hamsar, Bambang Kurniawan, Mohammad Orinaldi
(2023) meneliti tentang Pengaruh Ukuran Dan
Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu
Corporate Internet Reporting Pada Daftar Efek Syariah
(Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-
2020). Hasil penelitian mengatakan ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap CIR perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di DES 2016-2020,
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap CIR perusahaan
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di DES
33
2016-2020. Dan ukuran dan Profitabilitas perusahaan
secara simultan tidak berpengaruh terhadap CIR
perusahaan sector industri barang konsumsi yang terdaftar
di DES 2016-2020.
Eka Rahmawati, Novi Khoiriawati (2022) meneliti
tentang Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Laverage, dan
Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan di
BEI Periode 2018-2020. Hasil penelitian memperlihatkan
di mana rasio likuiditas dan profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Sementara laverage serta umur perusahaan tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan. Secara simultan likuiditas,
profitabilitas, laverage, dan umur perusahaan berpengaruh
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Diharapkan penelitian berikut bisa memberi keterlibatan
yang signifikan pada pihak terkait didalam memprediksi
serta menilai ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
Umi Kalsum (2022) meneliti tentang Analisis
Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap
Ketepatan Waktu Dalam Penyampaian Laporan Keuangan
Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
34
Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Secara
simultan, dapat diketahui bahwa variabel leverage,
profitabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas dan
kepemilikan manajerial secara bersama - sama atau
simultan mempengaruhi variabel ketepatan waktu dalam
penyampaian laporan keuangan pada perusahaan LQ45
yang terdaftar di BEI. Secara parsial, dijelaskan bahwa
variabel leverage, likuiditas, kepemilikan manajerial tidak
dapat mempengaruhi variabel ketepatan waktu dalam
penyampaian laporan keuangan pada perusahaan LQ45
yang terdaftar di BEI. Sedangkan pada variabel
profitabilitas dan ukuran perusahaan dinyatakan dapat
mempengaruhi variabel ketepatan watu dalam
penyampaian laporan keuangan pada perusahaan LQ45
yang terdaftar di BEI.
Livia Valentina, Syamsu Rizal (2022) meneliti tentang
Pengaruh Kepemilikan Publik, Umur Perusahaan,
Kompleksitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu
Dalam Penyampaian Laporan Keuangan. Berlandaskan
pada pemaparan yang tersaji, adapun hasil yang peneliti
dapat disimpulkan yakni ketepatan waktu terkait
penyampaian atau penginformasian laporan keuangan
dipengaruhi dengan positif dan signifikan atas
kepemilikan publik, umur perusahaan serta kompleksitas
perusahaan.
35
Anggara Avisca, Hero Priono (2022) meneliti tentang
Pengaruh Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Hasil penelitian
mengatakan bahwa profitabilitas terbukti berpengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada
perusahaan food and beverage dan ukuran perusahaan
tidak mempengaruhi kepraktisan pengumuman keuangan
dalam perusahaan food and beverage.
Toni Šušak (2020) meneliti tentang The Effect Of
Regulatory Changes On Relationship Between Earnings
Management And Financial Reporting Timeliness: The
Case Of COVID-19 Pandemic. Hasil yang konsisten
dengan hipotesis pertama dan ketiga yang ditetapkan
untuk ukuran absolut dari manajemen laba dan manajemen
laba yang menurunkan pendapatan ditemukan, tetapi
dalam kasus aktivitas manajemen laba yang meningkatkan
pendapatan, tidak ada bukti statistik yang ditemukan untuk
mendukung hubungan yang dihipotesiskan. Kesimpulan
utama adalah bahwa keterlambatan pelaporan keuangan
setelah perubahan peraturan selama pandemi dapat
dikaitkan dengan aktivitas manajemen laba. Toleransi
yang lebih tinggi dari investor dan pemangku kepentingan
lainnya mengenai penundaan pelaporan audit
dibandingkan dengan lingkungan pelaporan reguler
diduga.
36
Aurelia Widya Kusumaningtyas and Dedik Nur
Triyanto (2022) meneliti tentang The Influence of XBRL,
Independent Commissioner, Management Ownership, and
Operation Complexity on Timeliness of Financial
Reporting: Evidence from Indonesian Energy Sector.
Pertama, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada investor bahwa informasi keuangan
perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dapat diakses melalui format XBRL. Kedua,
hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan sebagai
rekomendasi bagi perusahaan khususnya perusahaan
sektor energi bahwa format XBRL dapat memberikan
informasi yang akurat dan terpercaya, akses data yang
lebih cepat, dan dapat membantu pemangku kepentingan
dalam pengambilan keputusan bisnis. Ketiga, hasil
tersebut juga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
untuk lebih mematuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
tentang ketepatan waktu pelaporan keuangan dan
komisaris independen.
Elsye Fatmawati & Siti Rohimah (2022) meneliti
tentang Analysis of Factors Affecting Timeliness of
Financial Reporting in Manufacturing Companies. Hasil
pengujian dengan regresi logistik menunjukkan bukti
empiris bahwa profitabilitas dan struktur kepemilikan
berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan
37
keuangan perusahaan. Sedangkan debt to equity ratio,
kualitas auditor, dan pergantian auditor tidak berpengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
Okerekeoti, Chinedu U. Ezejiofor, Raymond A (2022)
meneliti tentang Effect of Corporate Governance
Compositions on Financial Reporting Timeliness in
Nigerian Deposit Money Banks. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa board size berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
deposito bank di Nigeria, sedangkan independensi komite
audit berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan deposito bank di
Nigeria. Oleh karena itu, berdasarkan temuan dan
kesimpulan penelitian, penelitian ini merekomendasikan
antara lain bahwa jumlah dewan direksi bank harus
memainkan peran penting dalam seberapa baik dapat
mengawasi operasi sehari-hari lembaga dan memantau
manajemen.
Onumoh Ahmed Yahaya (Aca), Halima Ahmed
Usman, Bello Umar (2022) meneliti tentang Firm
Attributes and Financial Reporting Timeliness of
Consumer Goods Firms Listed in Nigeria Stock Exchange.
Hasil penelitian menujukkan bahwa kualitas perusahaan
itu penting dalam meningkatkan ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan barang konsumen yang
38
terdaftar di Nigeria selama masa studi, ukuran perusahaan
memiliki pengaruh yang cukup menguntungkan ketepatan
waktu pelaporan keuangan dan independensi dewan tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelaporan
keuangan perusahaan barang konsumen yang terdaftar di
Nigeria selama periode yang ditinjau bahkan pada tingkat
signifikansi 10 persen.
Fatimehin Kolawole, Ezejiofor, Raymond A, Olaniyi
Ayo Rufus (2022) meneliti tentang Comparative Analysis
Of Firm Attributes And Timeliness Of Financial Reporting
Of Deposit Money Banks In Nigeria And Ghana. Hasil
analisis menunjukkan bahwa ukuran bank di kedua negara
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan bank uang simpanan
di Nigeria dan Ghana. Namun, hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan tidak
signifikan antara return on assets dan ketepatan waktu
pelaporan keuangan bank uang deposito di Nigeria dan
Ghana. Ini menyiratkan bahwa peningkatan aset bank
sebesar 1 naira akan menyebabkan peningkatan ketepatan
waktu pelaporan rekening keuangan yang diaudit. Dimana
peningkatan pengembalian aset akan mengakibatkan
penurunan ketepatan waktu pelaporan akun keuangan
yang diaudit. Oleh karena itu penelitian ini menyimpulkan
bahwa atribut perusahaan tersebut tidak signifikan dalam
39
menentukan ketepatan waktu pelaporan keuangan pada
entitas perusahaan seperti bank
Mine Aksoy, Mustafa Kemal Yilmaz, Nuraydin
Topcu, Ozgur Uysal (2021) meneliti tentang The Impact
Of Ownership Structure, Board Attributes And XBRL
Mandate On Timeliness Of Financial Reporting: Evidence
From Turkey. Hasil regresi untuk sampel utama (BIST
ALL) menunjukkan bahwa kepemilikan institusional,
kinerja dan ukuran keuangan secara statistik signifikan
dan berhubungan positif dengan ketepatan waktu
pelaporan keuangan, sedangkan leverage secara statistik
signifikan dan berhubungan negatif dengan ketepatan
waktu pelaporan. Dengan demikian, perusahaan yang
menguntungkan atau besar dan perusahaan yang memiliki
tingkat kepemilikan institusional yang tinggi lebih
mungkin untuk mengajukan akun mereka lebih awal.
Preferensi investor institusional untuk asimetri informasi
yang lebih rendah mempercepat pengungkapan laporan
keuangan secara tepat waktu. Berdasarkan hasil regresi,
Mandat XBRL tidak mempengaruhi ketepatan waktu bagi
perusahaan di BIST. Namun, hasil uji univariat
menunjukkan bahwa pengaruh adopsi wajib XBRL pada
ketepatan waktu sedikit lebih menonjol untuk 100
perusahaan BIST.

40
2.3 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu
ketepatan waktu (timeliness) yang menggunakan satu
variabel independen yaitu profitabilitas.

Menurut (Prihadi 2020:166), profitabilitas adalah


kemampuan untuk menghasilkan keuntungan.
Profitabilitas terdiri dari beberapa rasio, salah satunya
adalah Return On Assets (ROA).

Menurut (Kasmir 2019:114) rasio profitabilitas


merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode
tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan
dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari
pendapatan investasi.

41
Profitabilitas yang rendah menunjukkan bahwa tingkat
kinerja manajemen perusahaan tersebut kurang baik.
Perusahaan yang mempunyai rugi atau tingkat
profitabilitas rendah nantinya akan membawa dampak
buruk dari reaksi pasar dan akan menyebabkan turunnya
penilaian kinerja suatu perusahaan. Hal ini akan
mengandung berita buruk, sehingga perusahaan akan
cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangannya.

Profitabilitas perusahaan yang tinggi menunjukkan


bahwa kinerja manajemen perusahaan tersebut baik dan
dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan
tersebut mengandung berita baik. Perusahaan yang
mengalami berita baik cenderung menyerahkan laporan
keuangannya dengan tepat waktu. Profitabilitas dalm
penelitian ini diukur dengan menggunakan Return On
Asset (ROA) yaitu perbandingan antara laba bersih setelah
bunga dan pajak dengan Total Assets. Menggunakan rasio
ROA dikarenakan bahwa ROA cukup representatif dalam
menggambarkan hubungan antara laba operasi dengan aset
operasi. Pengukuran dengan ROA ini menunjukkan berapa
besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari
nilai aset. Tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk
mencari keuntungan yang maksimal (profit oriented).

42
Keuntungan yang didapatkan perusahaan akan
membuat bisnis yang mereka jalankan akan terus
berkembang. Profitabilitas yang positif akan memberikan
sinyal pengelolaan perusahaan yang baik. Profitabilitas
dapat digunakan untuk mengukur kinerja manajemen,
apakah telah sesuai dengan target yang ditetapkan atau
belum. Rasio profitabilitas tidak hanya bermanfaat bagi
orang perusahaan tetapi juga bermanfaat bagi seluruh
stakeholder.

Berdasarkan uraian di atas maka skema kerangka


pemikiran mengenai analisis pengaruh profitabilitas yaitu:

Akuntansi Keuangan

Laporan Keuangan

Rasio Keuangan

Profitabilitas

Return on Return on
Assets Equity
43
Ketepatan waktu
penyampaian laporan
keuangan

Gambar 1.1
Skema Kerangka Pemikiran

Paradigma penelitian, pada penelitian ini adalah sebagai


berikut:

Profitabilitas Ketepatan waktu

(X) penyampaian laporan


keuangan

(Y)

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian Pengaruh


Profitabilitas Perusahaan Terhadap
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan

44
2.4 Hipotesis Metode
Profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan
melihat laba/rugi setelah pajak, jika laba setelah pajaknya
tinggi maka perusahaan memiliki tingkat profitabilitas
yang baik dan dapat dikatakan perusahaan juga memiliki
kinerja manajemen yang baik pula. Perusahaan dengan
tingkat profitabilitas tinggi akan menyampaikan laporan
keuangan secara tepat waktu guna memberikan informasi
bagi kepentingan investasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Silva Septiana (2023)


menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Peneliti menyimpulkan bahwa Perusahaan dengan kondisi
profitabilitas tinggi cenderung tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangan perusahaan sedangkan
perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang rendah maka
pihak manajemen akan cenderung tidak tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangan perusahaannya. Begitu
pula penelitian yang dilakukan oleh Elsye Fatmawati dan
Siti Rohimah (2022) yang menyatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan. Sesuai dengan teori yang
digunakan oleh peneliti yaitu teori keagenan bahwa
perusahaan harus dapat mengkomunikasikan setiap berita
yang baik maupun buruk kepada pihak pemilik sehingga
45
tingkat profitabilitas dijadikan sebagai berita baik dan
harus secepatnya disampaikan kepada pemilik yang
menjadikan ketepatan waktu bersifat wajib.

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini


berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh yang
signifikan dari variabel independen, yaitu profitabilitas
perusahaan yang diproksi dengan ROA dan ROE terhadap
variabel dependen, ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan. Oleh karena itu, pengujian yang akan dilakukan
adalah

1. Hipotesis nol (Ho) yang menyatakan bahwa tidak ada


pengaruh signifikan antara ROA dan ROE secara
parsial dengan ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
2. Hipotesis alternatif (Ha) dalam pengujian ini
menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan
antara ROA dan ROE secara parsial dengan ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan.

46
BAB III

PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data yang bersifat kuantitatif yang merupakan data yang
dinyatakan dalam angka-angka dapat menunjukkan nilai
terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya. Data
yang diteliti berupa data sekunder, yaitu data yang sudah
diolah dalam bentuk jadi dan telah dipublikasikan.
Pengertian Metodologi Penelitian menurut Paramita dkk.,
(2021, hlm. 53) adalah sebagai berikut:

“ Penelitian merupakan proses untuk menjawab


pertanyaan penelitian, menyelesaikan suatu
permasalahan atau memahami suatu fenomena
sehingga dapat dicapai tujuan penelitian. Proses
tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi
penelitian.”

47
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Adapun pengertian dari metode kuantitatif
menurut Paramita dkk., (2021, hlm. 10) adalah sebagai
berikut

“ Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang


dilakukan untuk menjawab pertanyaan dengan
menggunakan rancangan yang terstruktur, sesuai
dengan sistimatika penelitian ilmiah. Rancangan
penelitian kuantitatif telah terdapat antara lain
fenomena penelitian, masalah penelitan, perumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, studi
kepustakaan, riview penelitian terdahulu, instrumen
penelitian, populasi dan sampel, sumber dan jenis
data, serta teknik analisis yang digunakan.”

Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumusan


masalah deskriptif asosiatif. Adapun pengertian rumusan
masalah deskriptif menurut Paramita dkk., (2021, hlm. 31)
adalah sebagai berikut:

“Perumusan masalah deskriptif adalah masalah yang


dikaji atau diselidiki dalam penelitian diskriptif.
Merupakan suatu perumusan masalah yang berkenaan
dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel
mandiri, baik hanya pada satu variabel / lebih dan
tidak mencari hubungan variabel itu dengan variabel
yang lain..”
Adapun pengertian rumusan masalah asosiatif menurut
Paramita dkk., (2021, hlm. 32) adalah sebagai berikut:

48
“Perumusan Masalah Asosiatif Merupakan suatu
perumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Ada tiga tipe masalah atau pertanyaan hubungan,
yaitu: hubungan simetris/ Asosiasi, kausal dan
interaktif/ prediktif.”
Tiga tipe rumusan masalah asosiatif menurut Paramita
dkk., (2021, hlm. 32-33) adalah sebagai berikut:

“Masalah simetris atau asosiasi disebut juga masalah


sejajar. Penelitian asosiasi berusaha mencari apakah
ada hubungan antara dua variabel atau lebih yang
kebetulan munculnya bersama, tetapi bukan saling
mempengaruhi. Bentuk Kausal adalah hubungan yang
besifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel
independen (variabel yang mempengaruhi) dan
dependen (variabel yang dipengaruhi). Bentuk
Interaktif (resiprokal/timbal balik) adalah hubungan
yang saling mempengaruhi, disini tidak diketahui
mana variabel independen dan variabel dependen.”

Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumusan


masalah asosiatif bentuk kausal.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data
laporan tahunan pada tahun 2018, 2019, 2020, 2021

49
dan 2022. Data yang digunakan tersebut dapat
diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia
www.idx.co.id.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2023.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling


3.3.1 Populasi Penelitian
Dalam statistika, populasi adalah sekumpulan data
yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek
inferensi, statistika inferensi mendasarkan diri kepada dua
konsep dasar, populasi sebagai keseluruhan data baik yang
nyata maupun imajiner dan sampel. Adapun pengertian
populasi menurut Paramita dkk., (2021, hlm. 59) menyatakan
sebagai berikut:

“Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang


berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki
karateristik yang serupa yang menjadi pusat
perhatian seorang peneliti karena itu dipandang
sebagai sebuah semesta penelitian“
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2016-2020 yang terdiri dari 129 perusahaan.

3.3.2 Sampel Penelitian


50
Semua anggota dari populasi tidak bisa dijadikan
sampel penelitian karena tidak semuanya memenuhi kriteria
sampling. Menurut Paramita dkk., (2021, hlm. 59) pengertian
sampel adalah sebagai berikut:
“Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari
beberap anggota populasi. Subset ini diambil
karena dalam banyak kasus tidak mungkin peneliti
meneliti seluruh populasi.”

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan


dalam penelitian ini adalah dengan metode Non-Probability
Sampling. Menurut Paramita dkk., (2021, hlm. 64) Non-
probability Sampling sebagai berikut:

“Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi


peluang / kesempatan yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.”

Teknik Non-probability sampling yang digunakan


dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yang menurut
Paramita dkk., (2021, hlm. 64) definisi dari teknik ini adalah:

“Pada teknik ini peneliti memilih sampel purposive


atau sampel bertujuan secara subyektif. Pemilihan
sampel bertujuan ini dilakukan karena peneliti
memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat
diperoleh pada kelompok/sasaran tertentu yang
memenuhi kriteria yang ditentukan peneliti sesuai
tujuan penelitian.”

51
Berdasarkan teknik pengambilan sampel yang
digunakan, maka peneliti menentukan sampel dilakukan
Kriteria yang harus dipenuhi bahwa perusahaan yang menjadi
sampel rasio profitabilitasnya (rasio ROA dan ROE) harus
berada di atas rata-rata industri. Artinya kedua rasio (ROA dan
ROE) harus berada diatas rata-rata industri. Apabila salah satu
rasio tidak berada diatas rata-rata industri, maka perusahaan
tersebut tidak terpilih sebagai sampel penelitian.

Tabel 3.1
Daftar Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan


1 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk
2 WTON Wijaya Karya Beton Tbk
3 CAKK Cahayaputra Asa Keramik Tbk
4 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
5 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk
6 CTBN Citra Tubindo Tbk
7 INCI Intanwijaya Internasional Tbk
8 MDKI PT Emdeki Utama Tbk
9 ESIP PT Sinergi Inti Plastindo Tbk.
10 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk
11 BOLT PT Garuda Metalindo Tbk.
12 ASII Astra International Tbk
13 CCSI PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk.
14 JECC Jembo Cable Company Tbk
15 KBLM Kabelindo Murni Tbk
Sumber: Data yang diolah tahun 2023

52
3.4 Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).
Pada dasarnya variabel independen akan mempengaruhi
variabel dependen, baik secara positif maupun negatif,
sedangkan variabel dependen adalah variabel yang menjadi
perhatian utama peneliti. Menurut Paramita dkk., (2021, hlm.
36) Pengertian variabel penelitian adalah :

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah obyek


penelitian atau segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
dan ditarik sebuah kesimpulan.”
Operasional variabel diperlukan untuk menentukan
jenis, indikator serta skala dari variabel-variabel yang terkait
dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat
bantu statistik dapat dilakukan dengan benar. Berdasarkan
judul yang diteliti, maka dapat diketahui variabel yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel
independen dan satu variabel dependen.
1. Variabel bebas (Independent Variable)
Variabel independen Menurut Paramita dkk., (2021, hlm.
59) adalah sebagai berikut :

“Variabel ini adalah variabel yang mempengaruhi


variabel dependen baik pengaruh positif atau
pengaruh negatif. Variabel independen akan
53
menjelaskan bagaimana masalah dalam penelitian
dipecahkan. Disebut juga variabel
prediktor/eksogen/bebas.”

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian


ini adalah profitabilitas merupakan variabel independen
pertama dalam penelitian ini yang disimbolkan dengan (X1).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)


Variabel terikat sering disebut sebagai output, kriteria,
konsekuen. Di dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai
variabel terikat. Variabel dependen Menurut Paramita
dkk.,(2021, hlm 37) adalah:

“Variabel dependen merupakan permasalahan


yang akan diselesaikan oleh peneliti atau
merupakan tujuan dari penelitian. Sebuah
penelitian dapat terdiri dari 1 atau lebih
variabel dependen sesuai dengan tujuan
penelitian.”

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian


ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
yang disimbolkan dengan (Y1).

54
3.5 Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Paramita dkk.,(2021, hlm 74) mendefinisikan
teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:

“Teknik pengumpulan data Menjelaskan bagaimana


data dikumpulkan, apakah dengan survey, observasi
atau dokumentasi. Survey bisa dilakukan dengan
wawancara/questioner dengan responden, observasi
dilakukan dengan cara pencatatan secara sistimatis
terhadap subyek dan dokumentasi dilakukan dengan
mengumpulkan, mencatat dan mengambil data dari
lokasi penelitian.”

Dalam penelitian ini untuk memperoleh hasil


penelitian yang diharapkan, dibutuhkan data informasi yang
mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Studi Kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan
membaca dan mempelajari berbagai literatur seperti
buku-buku, jurnal, jurnal penelitian terdahulu, situs
dan berbagai karya tulis lainnya yang ada kaitannya
dengan masalah yang akan diteliti.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan melalui
mempelajari dokumen-dokumen yang relevan, baik
dari sumber kepustakaan ataupun melalui situs
internet dalam memperoleh informasi serta data-data

55
yang diperlukan dalam menunjang penelitian.
Dokumen merupakan catatan peristiwa terdahulu dan
juga laporan keuangan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan tanggal
penyampaian laporan keuagan yang terdaftar di
BAPEPAM.

3.5.2 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah suatu alat-alat yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data. Pada penelitian ini
teknik pengukuran data bersifat kuantitatif dengan
menggunakan teknik statistik yang menggunakan program
Microsoft Excel 2019 dan untuk pengolahan data statistiknya
menggunakan IBM SPSS versi 25.

3.6 Teknik Analisis Data

56
57

Anda mungkin juga menyukai