Anda di halaman 1dari 8

A.

Profil PDAM Kota Makassar


1. Sejarah Singkat PDAM Kota Makassar

PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kota


Makassar didirikan pada tahun 1954 dengan nama
Gemeente Waterleidingen di Makassar, yang
artinya "Perusahaan Air Kota di Makassar". Pada
awal berdirinya, PDAM Kota Makassar hanya
melayani wilayah pusat kota dan sekitarnya
dengan pasokan air bersih yang terbatas.

Setelah kemerdekaan Indonesia, nama perusahaan ini diubah menjadi


Perusahaan Air Minum (PAM) Makassar, dan kemudian menjadi PDAM Kota
Makassar pada tahun 1979. Seiring dengan pertumbuhan kota dan permintaan
akan air bersih yang semakin meningkat, PDAM Kota Makassar terus melakukan
pengembangan infrastruktur dan peningkatan kapasitas produksi air bersih.

Pada tahun 1997, PDAM Kota Makassar mulai menerapkan sistem


pengelolaan air yang terintegrasi, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
sistem jaringan yang modern. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk lebih
efektif dan efisien dalam mengelola pasokan air, memantau kualitas air, serta
mengoptimalkan layanan pelanggan.

Hingga saat ini, PDAM Kota Makassar telah melayani sekitar 1 juta penduduk
di Kota Makassar dan sekitarnya dengan kapasitas produksi air bersih sekitar
2.300 liter per detik. Perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas
layanan dan memperluas jangkauan pasokan air bersih bagi masyarakat Kota
Makassar.

2. Visi, Misi, Makna Logo dan Struktur Organisasi PDAM Kota Makassar
a. Visi PDAM Kota Makassar
“Menjadi Perusahaan Derah Air Minum yang SEHAT, UNTUNG &
TERKEMUKA di Indonesia yang TERBAIK, MANDIRI & PROFESIONAL dan
berwawasan global.”
Makna yang bisa ditarik dalam Visi PDAM Kota Makassar ialah
a. SEHAT: Visi ini menunjukkan bahwa PDAM Kota Makassar
berkomitmen untuk menjadi perusahaan air minum yang sehat, baik
dari sisi keuangan maupun operasional. Sebagai perusahaan daerah,
PDAM Kota Makassar harus mampu memperoleh keuntungan agar
dapat membiayai operasional dan investasi di masa depan.
b. UNTUNG: Visi ini menunjukkan bahwa PDAM Kota Makassar
berupaya untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan, sehingga
dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemangku
kepentingan lainnya.
c. TERKEMUKA: Visi ini menunjukkan bahwa PDAM Kota Makassar
berupaya untuk menjadi perusahaan air minum yang terkemuka di
Indonesia, baik dari sisi kualitas pelayanan, teknologi, maupun inovasi.
d. TERBAIK: Visi ini menunjukkan bahwa PDAM Kota Makassar
berupaya untuk menjadi yang terbaik dalam hal pelayanan air bersih,
dengan mengutamakan kualitas dan kepuasan pelanggan.
e. MANDIRI: Visi ini menunjukkan bahwa PDAM Kota Makassar
berupaya untuk menjadi perusahaan yang mandiri, yang mampu
membiayai operasional dan investasi di masa depan tanpa harus
tergantung pada pihak lain.
f. PROFESIONAL: Visi ini menunjukkan bahwa PDAM Kota Makassar
berupaya untuk menjadi perusahaan yang profesional dalam
menjalankan operasional dan mengelola aset, serta mempekerjakan
tenaga kerja yang berkualitas.
g. BERWAWASAN GLOBAL: Visi ini menunjukkan bahwa PDAM Kota
Makassar berupaya untuk mengembangkan inovasi dan teknologi
terbaru dalam pengelolaan air bersih, serta memperluas jaringan
kerjasama dengan perusahaan dan institusi lain di tingkat regional atau
internasional.
b. Misi PDAM Kota Makassar
a. Memberikan pelayanan air minum sesuai standar kesehatan dengan
tersedianya air baku yang optimal.
b. Menyediakan air minum yang BERKUALITAS, KUANTITAS dan
KONTINUITAS.
c. Memenuhi cakupan layanan air minum yang maksimal kepada
masyarakat.
d. Menjadikan perusahaan yang profesional dengan sumber daya yang
kompetensi dan berdaya saing global.
e. Memenuhi kinerja keuangan yang mandiri dan produktifitas serta
berdaya saing global.

Dari misi yang disebutkan, dapat ditarik makna bahwa PDAM Kota
Makassar berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih
yang berkualitas dan terjangkau melalui penyediaan pelayanan yang efisien
dan efektif. Selain itu, PDAM Kota Makassar juga berupaya untuk
mengembangkan jaringan distribusi air bersih dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
untuk mencapai tujuan yang lebih baik. Dengan demikian, misi PDAM
KotaMakassar memiliki peran penting dalam mewujudkan visi perusahaan
sebagai perusahaan air minum yang sehat, menguntungkan, terkemuka, dan
terbaik di Indonesia yang mandiri, profesional, dan berwawasan global.

c. Makna Logo PDAM Kota Makassar

Gambar 1. Makna Logo PDAM Kota Makassar


Sumber : Website Resmi PDAM Perumda Air Minum Kota Makassar
B. Masalah dan Solusi Perencanaan Infrastruktur Air Bersih PDAM Kota
Makassar

Beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi oleh PDAM Kota Makassar
dalam manajemen infrastruktur antara lain:

1. Keterbatasan Sumber Daya Air, Kota Makassar mengalami masalah


keterbatasan sumber daya air bersih, terutama di musim kemarau. Hal ini
dapat mempengaruhi ketersediaan pasokan air yang dapat diproduksi oleh
PDAM Kota Makassar. Hal ini diperparah karena pihak Kota Makassar tidak
memiliki sumber air baku merek sendiri, sehingga mereka perlu untuk
bergantung pada daerah lain terkait penyediaan air baku tersebut. Hal ini
terkadang menimbulkan konflik antar pihak PDAM Kota Makassar dengan
PDAM Maros sebagai wilayah yang dilalui oleh sungai penyedia air baku
bersih bagi Kota Makassar.
Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
keterbatasan sumber daya air pada PDAM Kota Makassar adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatkan Efisiensi Pengolahan Air
PDAM Kota Makassar dapat meningkatkan efisiensi pengolahan
air dengan memperbaiki infrastruktur air, menggunakan teknologi
yang lebih modern, dan memperhatikan kualitas air yang diolah.
Dengan cara ini, PDAM dapat mengolah lebih banyak air dengan
lebih efisien, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat
yang semakin meningkat.
b. Meningkatkan Sistem Distribusi Air
PDAM Kota Makassar perlu memperluas dan memperbaiki sistem
distribusi air ke seluruh wilayah Kota Makassar. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara membangun atau memperbaiki infrastruktur yang ada,
memperbaiki pipa yang rusak, dan meningkatkan kualitas sistem
pompa dan tangki air. Dengan cara ini, PDAM dapat memastikan
pasokan air yang memadai ke seluruh wilayah Kota Makassar.
c. Mengelola Sumber Daya Air dengan Bijaksana
PDAM Kota Makassar harus mengelola sumber daya air dengan
bijaksana agar tidak terjadi kerusakan atau penurunan kualitas air yang
diolah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pengaturan
pengambilan air yang bijaksana, mengurangi penggunaan bahan kimia
dalam pengolahan air, dan memperhatikan kualitas air yang diolah.
2. Kondisi Infrastruktur yang Buruk, Infrastruktur air minum di Kota Makassar
banyak yang sudah tua dan membutuhkan perbaikan. Kondisi infrastruktur
yang buruk dapat menyebabkan kerugian air dan kualitas air yang buruk.
Umumnya pihak PDAM mengalami kesulitan dalam mengetahui lokasi persis
dari pipa yang mengalami kerusakan. Sehingga infrastruktur tersebut tidak
kelihatan dan terus menyebabkan gangguan pada air yang mengalir melewati
pipa tersebut.
Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
kondisi infrastruktur yang buruk pada PDAM Kota Makassar adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatkan Anggaran Pembangunan Infrastruktur
PDAM Kota Makassar perlu meningkatkan anggaran
pembangunan infrastruktur agar dapat memperbaiki atau membangun
kembali infrastruktur yang rusak atau tidak layak pakai. Dengan cara
ini, PDAM dapat memperbaiki kondisi infrastruktur yang buruk
sehingga dapat beroperasi secara optimal dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.
b. Memperbaiki Jaringan Pipa
PDAM Kota Makassar dapat memperbaiki jaringan pipa yang
bocor atau rusak dengan melakukan perbaikan dan penggantian pipa
yang tidak layak pakai. Selain itu, PDAM juga perlu melakukan
pemeliharaan dan perawatan rutin pada jaringan pipa untuk
memastikan agar pipa tetap dalam kondisi yang baik.
c. Meningkatkan Kapasitas Pompa dan Tangki Air
PDAM Kota Makassar perlu meningkatkan kapasitas pompa dan
tangki air agar dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat yang
semakin meningkat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperbaiki
atau membangun kembali pompa dan tangki air yang rusak atau tidak
layak pakai.
3. Keterbatasan Keterampilan dan Pengalaman, Kurangnya keterampilan dan
pengalaman dalam manajemen infrastruktur dapat mempengaruhi efektivitas
operasional dan pelayanan PDAM Kota Makassar. Hal lain adalah sulit nya
izin yang diberikan oleh Pihak Pemerintah untuk pihak PDAM Kota Makassar
dalam pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur jaringan perpipaan. Hal
ini menyebabkan pihak PDAM tidak memiliki akses bebas dalam
mengendalikan jaringan perpipaan mereka, bahkan disaat infrastruktur
tersebut terancam rusak oleh rencana pembangunan infrastruktur dari pihak
lain yang diizinkan oleh pemerintah.
Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
keterbatasan keterampilan dan pengalaman pada PDAM Kota Makassar
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi Pegawai
PDAM Kota Makassar perlu melakukan pelatihan dan peningkatan
kompetensi bagi pegawai agar dapat meningkatkan keterampilan dan
pengalaman mereka dalam mengelola dan mengoperasikan sistem air.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyelenggarakan pelatihan, workshop,
atau program pengembangan kompetensi lainnya yang sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan pekerjaan.
b. Merekrut Tenaga Ahli
PDAM Kota Makassar dapat merekrut tenaga ahli yang memiliki
keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pengelolaan sistem
air. Tenaga ahli ini dapat berasal dari luar instansi PDAM, seperti dari
perguruan tinggi atau lembaga penelitian, atau dari instansi lain yang
memiliki pengalaman dan keterampilan dalam pengelolaan air.
c. Meningkatkan Kerjasama dengan Instansi Lain
PDAM Kota Makassar dapat meningkatkan kerjasama dengan instansi
lain, seperti perguruan tinggi, lembaga penelitian, atau instansi pemerintah
lain yang memiliki pengalaman dan keterampilan dalam pengelolaan air.
Dengan cara ini, PDAM dapat memanfaatkan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki oleh instansi lain untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi.
4. Konflik Instansi, Pihak PDAM mengalami tantangan konflik dengan instansi
atau BUMD lain. Tidak adanya komunikasi yang jelas dan lebih lanjut antaran
pihak instansi lain menyebabkan pihak PDAM mengalami kesulitan dalam
melakukan pelaksaan pelayanan dan pemasangan infrastruktur jaringan
perpipaan di Kota Makassar. PDAM Kota Makassar juga mengalami konflik
terkait sumber mata air yang dimiliki oleh PDAM wilayah lain dikarenakan
sumber air baku mereka digunakan juga oleh PDAM Kota Makassar. Untuk
mengantisipasi hal ini, Pihak PDAM perlu untuk memegang pemegang
kekuasaan yang lebih tinggi dalam menengahi konflik yang terjadi antara
pihak PDAM Kota Makassar dengan instansi atau badan lain.
Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
konflik antar instansi pada PDAM Kota Makassar adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan Komunikasi dan Koordinasi Antara Instansi Terkait
PDAM Kota Makassar perlu meningkatkan komunikasi dan koordinasi
dengan instansi terkait, seperti pemerintah daerah, dinas terkait, atau
lembaga swadaya masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menyelenggarakan pertemuan, forum diskusi, atau rapat koordinasi
secara rutin guna membahas permasalahan yang dihadapi dan mencari
solusinya.
b. Membuat Perjanjian Kerjasama yang Jelas dan Tegas
PDAM Kota Makassar perlu membuat perjanjian kerjasama yang jelas
dan tegas dengan instansi terkait untuk menghindari konflik yang muncul
akibat ketidakjelasan tugas dan tanggung jawab. Perjanjian kerjasama ini
harus mencakup tujuan, sasaran, dan tanggung jawab masing-masing
instansi yang terlibat dalam kerjasama.
c. Menggunakan Pendekatan Negosiasi
Jika terjadi konflik antar instansi, PDAM Kota Makassar perlu
menggunakan pendekatan negosiasi untuk mencari solusi yang baik bagi
semua pihak. Dalam pendekatan ini, PDAM dan instansi terkait harus
bersedia untuk mendengarkan pandangan dan masukan dari masing-
masing pihak serta mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

Dalam menghadapi masalah dan tantangan tersebut, PDAM Kota Makassar


perlu memperkuat manajemen infrastruktur dengan mengembangkan teknologi
yang lebih efisien, memperbaiki infrastruktur yang sudah tua, meningkatkan
kemampuan keterampilan dan pengalaman sumber daya manusia, serta mencari
sumber pendanaan alternatif untuk pengembangan dan perbaikan infrastruktur
air minum.
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Sumber Daya Air.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya


Air.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia


(2015). Panduan Praktis Pengelolaan Sumber Daya Air pada Perusahaan
Daerah Air Minum. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia.

Sudjono, R. (2017). Strategi Meningkatkan Pelayanan PDAM dalam Perspektif


Good Governance. Jurnal Tata Kelola & Akuntabilitas Keuangan Negara,
2(2), 164-178.

Umar, R., & Marwa, T. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Kepuasan Pelanggan pada PDAM Kota Makassar. Jurnal Ilmiah
Administrasi Publik, 6(2), 124-135.

Mappalotteng, A. (2018). Analisis Kinerja Keuangan PDAM Kota Makassar


Menggunakan Metode Rasio. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 3(1), 78-
87.

Anda mungkin juga menyukai