Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

PERAWATAN LUKA

Disusun Oleh:

Nama : Meiliana esrani

NPM : F0G021116

Tingkat /Semester : 1C/2

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Novianti, S.ST.,M.Keb. ( )

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AJARAN 2020/2021


A. Konsep Teori
1. Pengertian
Tindakan yang dilakukan dalam merawat luka dan melakukan pembalutan
perawatan pada perinium, luka operasi dan tali pusat. Dan perawatan bertujuan
untuk menyehatkan pada daerah yang luka.

2. Jenis-Jenis Luka
1. luka disengaja : luka karena radiasi atau operasi
2. luka tidak disengaja :
a. luka terbuka atau luka yang terjadi robekan
b. luka akibat tusukan
c. luka akibat alat-alat yang digunakan
d. luka tertutup atau luka yang tidak terjadi robekan.

Bedasarkan tingkat terkontaminasi :

1. Luka bersih : luka bedah tidak terinfeksi dan menghasilkan luka tertutup, luka
pembedahan, saluran respirasi, pencernaan
2. Luka terkontaminasi : luka terbuka, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan
kerusakan besar dengan kemungkinan infeksi 10-17%
3. Luka kotor atau infeksi : pada luka terdapat mikroorganisme

Berdasarkan penyebab :
1. Luka mekanik : luka sayatan akibat benda tajam, luka gigitan, luka robek
akibat mesin, luka terkikis namun tidak sampai pembuluh darah.
2. Luka non mekanik : luka akibat zat kimia, radiasi atau sengatan listrik.

Berdasarkan kedalaman dan luas luka :

1. Stadium I : luka yang terjadi pada epidermis kulit.


2. Stadium II: pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis.
3. Stadium III : hilang kulit keseluruhan, kerusakan jaringan subkutan yang dapat
meluas sampai bawah namun tidak melewati jaringan yang mendasarinya.
4. Stadium IV : luka yang telah mencapai lapisan otot, tendon, dan tulang dengan
destruksi atau kerusakan yang luas.

Bedasarkan waktu penyembuhan :

1. Luka akut : sesuai dengan konsep penembuhan


2. Luka kronis : kegagalan dalam proses penyembuhan

3. Faktor Penyembuhan Luka


a. Usia : pada usia lebih muda akan lebih cepat penyembuhan luka dianding
dengan orang di usia tua
b. Nutrisi : penyembuhan luka memerlukan nutrisi yang kaya protein,
karbohidrat, vitamin A dan C, mineral seperti Fe dan Zn
c. Obat : obat antiflamasi, heparin dan antineoplasmik, dengan mengonsumsi
antibiotik yang lama dapat membuat rentan terhadap luka
d. DM (diabetes Melitus) : hambatan sekresi insulin meningkatkan gula darah,
nutrisi, dan tidak dapat masuk ke dalam sel
Perawatan Luka Perineum
a. Definisi
Tindakan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus
pada ibu dalam masa antara kelahiran plasenta sampai kembalinya organ
genetik seperti waktu sebelum hamil, dengan tujuan mencegah terjadinya
infeksi di daerah vulva, perinium, dan didalam uterus, untuk penyembuhan
luka perinium dan menjaga kebersihan perinium
b. Indikasi
1. Pada saat mandi
2. Setelah buang air kecil dan setelah buang air besar
c. Kontra indikasi
pada ibu/wanita yang mengalami menstruasi
d. Bentuk luka
1. Rupture : akibat dari rusaknya jaringan secara alami
2. Episiotomi : irisan bedah pada perinium untuk memperbesar muara vagina
yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi
e. Waktu penyembuhann luka
Penyembuhan luka perineum yang baik adalah 6-7 hari setelah persalinan.
Luka di nyatakan sembuh apabila luka kering, tidak ada kemerahan, tidak ada
pembengkakan, jaringan menyatu dan tidak nyeri Ketika untuk duduk dan
berjalan
f. Prosedur penatalaksanaan
Alat :
a. Handscoon
b. Kapas sublimat
c. Pinset
d. Bengkok
e. Pegalas
f. Pesinfektan sesuai kehamilan
g. Tempat cebok berisi larutan
h. Pispot

Prosedur kerja

a. Informed consent
b. Siapkan alat, dekatkan dengan pasien
c. Tutup sampiran, menjaga privasi pasien
d. Cuci tangan, keringkan
e. Atur posisi pasien dengan dorsal recumbent
f. Pasang pengalas dan pispot pada bokong pasien
g. Pakai handcscoon
h. Lakukan vulva hygiene, kemudian ambil kapas sublimat dengan pinset lalu
bersihkan vulva dari atas ke bawah dan buang kapas di bengkok, lakukan
hingga bersih
i. Setelah selesai,ambil pispot dan atur posisi pasien kembali
j. Bereskan alat, lepas handscoon dan cuci tangan, keringkan
k. Jelaskan kembali tindakan
l. Dokumentasi

Perawatan Luka Operasi


a. Definisi
Tindakan yang dilakukan dalam merawat luka dan melakukan
pembalutan pada pasien post operasi dengan tujuan membersihkan luka dan
menjaga kebersihan luka, mencegah terjadinya infeksi, mempercepat
penyembuhan luka, dan mempertahankan rasa nyaman pada pasien
b. Indikasi
1. Pada pasien post operasi
2. Pada balutan yang kotor dan basah akibat faktor eksternal
c. Kontra indikasi
1. Pembalut dapat menyebabkan iritasi pada luka karena gesekan-gesekan
pembalut
2. Pembalut dapat menimbulkan keadaan gelap dan lembab sehingga
mikroorganisme dapat hidup
d. Waktu penyembuhan luka
Luka bekas operasi sesar (SC) akan mulai mengering dalam waktu 5-10 hari,
namun di butuhkan waktu 4-6 minggu sampai luka benar-benar sudah Bersatu
dan tertutup. Luka di bagian dalam (jahitan pada Rahim) membutuhkan waktu
lebih lama (hingga 3 bulan atau lebih) untuk benar-benar bisa sembuh
1. Pembalut dapat menyebabkan iritasi pada luka karena gesekan-gesekan
pembalut
2. Pembalut dapat menimbulkan keadaan gelap dan lembab sehingga
mikroorganisme dapat hidup
e. Prosedur penatalaksanaan
Alat :
a. Steril
1) Pinset anatomis
2) Pinset cirugis
3) Gunting bedah/jaringan
4) Handscoon
5) Korentang dan tempatnya
6) Kassa desinfektan
7) Kassa kering dalam kom tutup
b. Tidak steril
1) Pengalas
2) Plester
3) Kapas alkohol
4) NaCl 9%
5) Handscoon
6) Air hangat
7) Aceton
8) Kom kecil (jika perlu)
9) Bengkok
10) Tempat sampah
11) Masker

Prosedur kerja :

a. Informed consent
b. Siapkan alat, dekatkan dengan pasien, dekatkan bengkok kearah pasien
c. Jaga privasi pasien
d. Cuci tangan, keringkan
e. Pasang masker dan handscoon
f. Atur posisi pasien senyaman mungkin, pasang pengalas dibawah luka
g. Buka balutan dengan pinset anatomi, buang balutan ke bengkok
h. Jika menggunakan plester, lepaskan ujungnya dan menahan kulit
dibawahnya, letakkan balutan kotor ke bengkok
i. Kaji luka
j. Membuka set steril dan obat luka dengan memperhatikan teknik
aseptik
k. Buka handscoon steril
l. Bersihkan luka dengan sabun anti aseptik atau NaCl 9%
m. Beri obat atau antiseptik pada area luka, kemudian tutup luka dengan
cara :
1) Balutan kering :
a) Lapisan pertama : kassa kering steril untuk menutupi daerah
insisi dan bagian sekeliling kulit
b) Lapisan kedua : kassa steril yang dapat menyerap
c) Lapisan ketiga : kasa steril tebal pada bagian luar

2) Balutan basah-kering
a) Lapisan pertama : kassa steril yang telah diberi dengan cairan
fisiologik
b) Lapisan kedua : kassa steril yang lembab yang menyerap
c) Lapisan ketiga : kassa steril tebal pada bagian luar

3) Balutan basah-basah
a) Lapisan pertama : kassa steril yang telah diberi cairan fisiologik
untuk menutupi luka
b) Lapisan kedua : kassa steril yang menyerap
c) Lapisan ketiga : kassa steril yang sudah dilembabkan dengan
cairan fisiologik
n. Plester dengan rapi
o. Rapikan pasien, lepaskan masker dan handscoon
p. Bereskan alat, cuci tangan
q. Evaluasi keadaan umum pasien
r. Dokumentasi

Perawatan Tali Pusat


1. Definisi
Merupakan pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan
pemisahan fisik ibu dengan bayi dan kemudian tali pusat dirawat dalam
keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat
2. Tujuan
- Mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat bayi
- Mempercepat proses pengeringan tali pusat
- Mempercepat terlepasnya tali pusat
3. Berapa lama tali pusat bayi baru lahir kering dan lepas
Tali pusat bayi baru lahir akan lepas dalam waktu 2-3 minggu, selama
belum lepas maka tali pusat bayi harus di jagan agar tidak basa, karena jika
basa maka dapat memicu pertumbuhan kuman dan bakteri yang bisa
menyebabkan infeksi
Untuk selama pengeringan tali pusat bayi baru lahir boleh di tutup dengan
kassa biasa atau kassa steril bahkan tidak di tuutup tidak apa-apa dan jangan
perna memberikan betadine atau jelly karena tali pusat akan kering secara
alami.
4. Prsedur penatalaksanaan
Alat dan bahan :
a) Handscoon
b) Kassa steril dalam tempatnya
c) Air hangat
d) Kapas air hangat
e) Bengkok
f) Perlak dan pengalas
g) Handuk tangan

5. Prosedur pekerjaan
1. Informed consent kepada orang tua bayi
2. Siapkan alat, dekatkan ke arah bayi
3. Menjaga privasi bayi, menutup sampiran
4. Mencuci tangan, keringkan
5. Pasang perlak dan pengalas disamping kanan bayi
6. Memakai handscoon
7. Buka pakaian bayi di area pusat
8. Bersihkan tali pusat dengan kapas air hangat
9. Bila tali pusat masih basah, bersihkan dari arah ujung ke pangkal
10. Bila tali pusat sudah kering, bersihkan dari arah pangkal ke ujung
11. Keringkan tali pusat dengan handuk tangan
12. Pakaikan kembali pakaian bayi.
13. evaluasi hasil tindakan yang dilakukan
14. rapikan bayi
15. bereskan alat
16. melepas handscoon
17. mencuci tangan, keringkan
18. mendokumentasi
B. Konsep SOAP
TINJAUAN KASUS
PRAKTIK KLINIK KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA PASCA OPERASI

Hari/Tanggal/Jam Pengkajian: Senin\23 mei 2022/08.00 WIB


Tempat Pengkajian : Ruang Kebidanan
Pengkaji :Meiliana esrani

A. Data subjektif
1. Identitas pasien
Nama : Ny.Herni
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : kendang limun
Asal masuk : IGD
Identitas suami/keluarga pasien :
Nama : Tn. Yayan
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tani
Alamat : Kandang limun

2. Keluhan utama :
Pasien mengatakan balutan luka pasca persalinan sesar masih sedikit
basah, balutan kotor dan ingin dibersihkan

3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan bahwa tidak memiliki penyakit menular maupun
menurun seperti Asma
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan bahwa merasakan rasa lemas dan nyeri di luka
jahitan, nyeri datang saat bergerak maupun pindah posisi.
c. Riwayat penyakit keluarga
1) Penyakit menular
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak
ada yang memiliki penyakit menua seperti HIV/AIDS
2) Penyakit menurun
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak
ada yang menderita penyakit menurun seperi Asma
d. Riwayat alergi
tidak ada
e. Keadaan psikologis
1) Status psikologis : baik
2) Status sosial : baik
3) Status spiritual : baik
4) Status ekonomi : baik

B. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : comppos mentis
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 25 x/menit
Suhu : 36oC
d. Tinggi badan : 160 cm
e. BB : 69kg

2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : bersih dan tidak ada benjolan
b. Muka : tidak pucat dan tidak ada nyeri tekan
c. Mata : simetris, dan konjungtiva tidak pucat
d. Hidung : bersih
e. Mulut dan gusi : bersih
f. Leher : bersih dan tidak ada pembengkakan
g. Dada : simetris dan tidak ada pembengkakkan
h. Abdomen : simetris dan ada bekas operasi sesar
i. Ekstremitas atas : simetris
j. Ekstremitas bawah : simetris

3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan radiologi : -
b. Pemeriksaan laborat :
Hemoglobin : 12 gr%

C. Analisa
Pasien keadaan umum lemah kesadaran compos mentis dengan luka pasca
operasi sesar yang masih sedikit basah dan kotor maka akan di lakukan
perawatan luka

D. Penatalaksanaan dan Evaluasi


a. Melakukan informed consent dan menjelaskan prosedur
tindakan yang akan dilakukan. (sudah dilakukan dan pasien
mengerti pejelasan prosedur tindakan yang akan dilakukan)
b. Menyiapkan alat, mendekatkan dengan pasien,
mendekatkan bengkok ke arah pasien (sudah dilakukan)
c. Menjaga privasi pasien (sudah dilakukan)
d. Mencuci tangan, keringkan (sudah dilakukan)
e. Memasang masker dan handscoon (sudah dilakukan)
f. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin, memasang
pengalas dibawah luka (sudah dilakukan)
g. Membuka balutan dengan pinset anatomi, buang balutan ke
bengkok (sudah dilakukan)
h. Jika menggunakan plester, lepaskan ujungnya dan menahan
kulit dibawahnya, letakkan balutan kotor ke bengkok (sudah
dilakukan)
i. Mengkaji luka (sudah dilakukan)
j. Membuka set steril dan obat luka dengan memperhatikan
teknik aseptic (sudah dilakukan)
k. Membuka handscoon steril (sudah dilakukan)
l. Membersihkan luka dengan sabun anti aseptik atau NaCl
9% (sudah dilakukan)
m. Memberi obat atau antiseptik pada area luka, kemudian
menutup luka dengan cara : Balutan basah-kering (sudah
dilakukan)
 Lapisan pertama : kassa steril yang telah diberi dengan
cairan fisiologik
 Lapisan kedua : kassa steril yang lembab yang menyerap
 Lapisan ketiga : kassa steril tebal pada bagian luar
n. Memplester dengan rapi (sudah dilakukan)
o. Merapikan pasien, lepaskan masker dan handscoon (sudah
dilakukan)
p. Membereskan alat, cuci tangan (sudah dilakukan)
q. Mengevaluasi keadaan umum pasien (sudah dilakukan)
r. Mendokumentasi (sudah dilakukan)

C. Daftar Pustaka

Nurul,A. 2010. KDPK Kebidanan. Pustaka Rihama : Yogyakarta

Walyanu,E.S. 2014. KDK 1. Pustaka Baru Press : Yogyakarta

Elmeida, Ika Fitriana. 2014. Ketrampilan Dasar Kebidanan I. TIM : Jakarta

Rendy,M.C. 2010. Ketrampilan Dasar Bidan dan Perawat. Nuha Medika :


Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai