Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

PKK KDK di RUMKIT ZAINUL ARIFIN BENGKULU


“PERAWATAN LUKA”

Disusun Oleh:
Nama : Nailah Zhafira
NPM : F0G021060

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Suriyati, S.ST., M.keb Deni Maryani, S.ST., M.Keb

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021/2022
PERAWATAN LUKA PERINIUM, OPERASI

DAN TALI PUSAT

A. Pengertian

Merupakan tindakan yang dilakukan dalam merawat luka dan melakukan pembalutan
perawatan pada perinium, luka operasi dan tali pusat. perawatan ini bertujuan untuk
menyehatkan pada daerah yang luka

B. Jenis-jenis luka
1. Luka disengaja : luka karena radiasi atau operasi
2. Luka tidak disengaja :
a. Luka terbuka atau luka yang terjadi robekan
b. Luka akibat tusukan
c. Luka akibat alat-alat yang digunakan
d. Luka tertutup atau luka yang tidak terjadi robekan.

Bedasarkan tingkat terkontaminasi :

1. Luka bersih : luka bedah tidak terinfeksi dan menghasilkan luka tertutup, luka
pembedahan, saluran respirasi, pencernaan
2. Luka terkontaminasi : lukaterbuka, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan
kerusakan besar dengan kemungkinan infeksi 10-17%
3. Luka koto ratau infeksi : pada luka terdapat mikro organisme

Bedasarkan penyebab :
1. Luka mekanik : luka sayatan akibat benda tajam, luka gigitan, luka robek akibat
mesin, luka terkikis namun tidak sampai pembuluh darah
2. Luka non mekanik : luka akibat zat kimia, radiasi atau sengatan listrik

Bedasarkan kedalaman dan luas luka :

1. Stadium I : luka yang terjadi pada epidermis kulit


2. Stadium II: pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis
3. Stadium III : hilang kulit keseluruhan, kerusakan jaringan subkutan yang dapat
meluas sampai bawah namun tidak melewati jaringan yang mendasarinya
4. Stadium IV : luka yang telah mencapai lapisan otot, tendon, dan tulang dengan
destruksi atau kerusakan yang luas

Bedasarkan waktu penyembuhan :

1. Luka akut : sesuai dengan konsep penembuhan


2. Luka kronis : kegagalan dalam proses penyembuhan

C. Faktor penyembuhan luka


1. Usia : pada usia lebih muda akan lebih cepat penyembuhan luka di banding
dengan orang di usia tua
2. Nutrisi : penyembuhan luka memerlukan nutrisi yang kaya protein, karbohidrat,
vitamin A dan C, mineral seperti Fe dan Zn
3. Obat : obat antiflamasi, heparin dan antineoplasmik, dengan mengonsumsi
antibiotik yang lama dapat membuat rentan terhadap luka
4. DM (diabetes Melitus) : hambatan sekresi insulin meningkatkan gula darah,
nutrisi, dan tidak dapat masuk kedalam sel

D. Perawatan luka perinium


1. Definisi
Tindakan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus
pada ibu dalam masa antara kelahiran plasenta sampai kembalinya organ genetic
seperti waktu sebelum hamil, dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi di daerah
vulva, perinium, dan didalam uterus, untuk penyembuhan luka perineum dan
menjaga kebersihan perineum

2. Indikasi :
a. Pada saat mandi
b. Setelah buang air kecil dan setelah buang air besar
3. Kontraindikasi : pada ibu/wanita yang mengalami menstruasi
4. Bentuk luka :
a. Rupture : akibat dari rusaknya jaringan secara alami
b. Episiotomi : irisan bedah pada perineum untuk memperbesar muara vagina
yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi
5. Prosedur penatalaksanaan
Alat :
a. Handscoon
b. Kapas sublimat
c. Pinset
d. Bengkok
e. Pegalas
f. Desinfektan sesuai kehamilan
g. Tempat cebok berisi larutan
h. Pispot

Prosedur kerja

a. Informed consent
b. Siapkan alat dekatkan pada pasien
c. Tutup sampiran, jaga privasi pasien.
d. Cuci tangan, keringkan.
e. Atur posisi pasien dengan dorsal recumbent
f. Pasang pengalas dan pispot pada bokong pasien
g. Pakai handcscoon
h. Lakukan vulva hygiene, kemudian ambil kapas sublimat dengan pinset lalu
bersihkan vulva dari atas kebawah dan buang kapas di bengkok, lakukan
hingga bersih
i. Setelah selesai,ambil pispot dan atur posisi pasien kembali
j. Bereskan alat, lepas handscoon.
k. Cuci tangan, keringkan
l. Beritahu hasil pemeriksaan
m. Dokumentasi
E. Perawatan luka operasi
1. Definisi
Tindakan yang dilakukan dalam merawat luka dan melakukan pembalutan pada
pasien post operasi dengan tujuan membersihkan luka dan menjaga kebersihan
luka, mencegah terjadinya infeksi, mempercepat penyembuhan luka, dan
mempertahankan rasa nyaman pada pasien
2. Indikasi
a. Pada pasien post operasi
b. Pada balutan yang kotor dan basah akibat factor eksternal
3. Kontraindikasi
a. Pembalut dapat menyebabkan iritasi pada luka karena gesekan-gesekan
pembalut
b. Pembalut dapat menimbulkan keadaan gelap dan lembab sehingga
mikroorganisme dapat hidup
4. Prosedur penatalaksanaan
Alat :
a. Steril
1) Pinset anatomis
2) Pinset cirugis
3) Gunting bedah/jaringan
4) Handscoon
5) Korentang dan tempatnya
6) Kassa desinfektan
7) Kassa kering dalam kom tutup

b. Tidak steril
1) Pengalas
2) Plester
3) Kapas alkohol
4) NaCl 9%
5) Handscoon
6) Air hangat
7) Aceton
8) Kom kecil (jikaperlu)
9) Bengkok
10) Tempats ampah
11) Masker
Prosedur kerja :

a. Informed consent
b. Siapkan alat, dekatkan dengan pasien, dekatkan bengkok kearah pasien
c. Jaga privasi pasien
d. Cuci tangan, keringkan
e. Pasang masker dan handscoon
f. Atur posisi pasien senyaman mungkin, pasang pengalas dibawah luka
g. Buka balutan dengan pinset anatomi, buang balutan ke bengkok
h. Jika menggunakan plester, lepaskan ujungnya dan menahan kulit
dibawahnya, letakkan balutan kotor ke bengkok
i. Kaji luka
j. Membuka set steril dan obat luka dengan memperhatikan teknik aseptik
k. Buka handscoon steril
l. Bersihkan luka dengan sabun anti asepticatauNaCl 9%
m. Beri obat atau antiseptic pada area luka, kemudian tutup luka dengan cara :
1) Balutan kering :
a) Lapisan pertama : kassa kering steril untuk menutupi daerah insisi
dan bagian sekeliling kulit
b) Lapisan kedua : kassa steril yang dapat menyerap
c) Lapisan ketiga : kasa steril tebal pada bagian luar

2) Balutan basah-kering
a) Lapisan pertama : kassa steril yang telah diberi dengan cairan
fisiologik
b) Lapisan kedua : kassa steril yang lembab yang menyerap
c) Lapisanketiga : kass steril tebal pada bagian luar

3) Balutan basah-basah
a) Lapisan pertama : kassa steril yang telah diberi cairan fisiologik
untuk menutupi luka
b) Lapisankedua : kassa steril yang menyerap
c) Lapisan ketiga : kassa steril yang sudah dilembabkan dengan cairan
fisiologik
n. Plester dengan rapi
o. Rapikan pasien, lepaskan masker dan handscoon
p. Bereskan alat, cucitangan dan keringkan.
q. Evaluasi keadaan umum pasien
r. Dokumentasi

F. Perawatan tali pusat


1. Definisi
Merupakan tindakan yang memberikan perawatan tali pusat pada bayi dimulai
dari hari1 kelahiran bayi sampai dengan tali pusat lepas
2. Tujuan : mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat bayi
3. Prsedur penatalaksanaan
Alat dan bahan :
a) Handscoon
b) Kassa steril dalam tempatnya
c) Air hangat
d) Kapas air hangat
e) Bengkok
f) Perlak dan pengalas
g) Handuk tangan

Prosedur kerja :
a) Informed consent kepada orang tua bayi
b) Siapkan alat, dekatkan kearah bayi
c) Menjaga privasi bayi, menutup sampiran
d) Mencuci tangan, keringkan
e) Pasang perlak dan pengalas disamping kanan bayi
f) Memakai handscoon
g) Buka pakaian bayi di area pusat
h) Bersihkan tali pusat dengan kapas air hangat
i) Bila tali pusat masih basah, bersihkan dari arah ujung kepangkal
j) Bila tali pusat sudah kering, bersihkan dari arah pangkal keujung
k) Keringkan tali pusat dengan handuk tangan
l) Pakaikan kembali pakaian bayi.
m) Evaluasi hasil tindakan yang dilakukan
n) Rapikan bayi
o) Bereskan alat
p) Melepas handscoon
q) Mencuci tangan, keringkan
r) Dokumentasi
B. Konsep Askeb
A. Pengkajian
Tanggal :
Jam :
Tempat :
No. Register :

1. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas Pasien
Nama : Nama Suami :
Umur : Umur :
Pendidikan : Pendidikan :
Agama : Agama :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
b. Keluhan Utama :
c. Riwayat Kebidanan
1) Status perkawinan
2) Riwayat obstetri
a) Riwayat kehamilan
Umur kehamilan :
ANC :
Mulai merasakan gerakan janin :
Imunisasi TT :
Pemberian Fe :
Keluhan selama kehamilan :
Perawatan payudara :
Senam hamil :
Rencana KB yang akan datang :
Alasan :

b) Riwayat persalinan sekarang


 Tempat bersalin :
 Ditolong oleh :
 Jenis persalinan :
 Lama persalinan :
KALA I :
KALA II :
KALA III :
Ketuban Pecah :
Keluhan :
 Keadaan air ketuban
Pecah jam :
Warna :
Jumlah :
Bau :
 Bayi
Keadaan umum :
Jenis Kelamin :
Berat Badan :
Panjang Badan :
Nilai APGAR :
Masa Gestasi :
Kelainan :
 Plasenta
Lahir jam :
Berat :
Lebar :
Tebal :
Cara lahir :
Insersi :
 Tali pusat
Keadaan :
Panjang :
Kelainan :
 Perineum :
 Pengeluaran pervagina :
 Perdarahan : Kala II :
Kala III :
Kala IV :
3) Riwayat kesehatan keluarga
Keturunan kembar :
Penyakit menular :
4) Riwayat kesehatan yang lalu
Penyakit menular :
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1) Pola nutrisi
Makan : x/sehari
Minum : x/sehari
2) Pola eliminasi
BAK : x/sehari
BAB : x/sehari
Keluhan: -
3) Personal hygiene setelah melahirkan
Mandi & gosok gigi: x/sehari
Ganti pakaian : x sehari
Ganti pembalut : x/sehari
4) Pola istirahat setelah melahirkan
Tidur : jam/sehari
Keluhan :
5) Aktivitas :
6) Pola Seksual :
7) Keluhan :-
d. Data Psikologis
1) Ibu dan keluarga sangat senang dengan kelahiran bayi
2) Keluarga sangat mendukung ibu
2. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum :
2) Kesadaran :
3) Keadaan emosional :
4) Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : mmHg
Nadi : x/menit
Pernapasan : x/menit
Suhu : °C
b. Pemeriksaan fisik
 Payudara : ( - ) pembengkakan
( √ ) pengeluaran asi lancar
 Perut : - linea alba :
- fundus uteri :
- Kontraksi uterus :
 Vulva dan perineum :- Lochea
Warna :
Jumlah :
Bau :
Konsistensi :
 Tanda-tanda infeksi :
 Ekstremitas :

Pemeriksaan penunjang
Hemoglobin :-
Protein urine :-

3. ANALISA
4. PENATALAKSANAAN
1) Menjelaskan kepada ibu bahwa kondisinya saat ini dalam keadaan baik
Evaluasi : ibu mengerti dan telah mengetahui kondisinya saat ini
2) Menjelaskan penyebab nyeri luka jahitan episiotomi yang dirasakan ibu
disebabkan oleh adanya pemisahan jaringan atau otot-otot perineum dari
akibat tindakan episiotomi.
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan akan
beradaptasi dengan keadaan tersebut
3) Melakukan perawatan luka episiotomi
a. Mencuci tangan
b. Menganjurkan ibu berbaring
c. Membuka pakaian bawah ibu
d. Menggunakan handscoon
e. Melihat keadaan luka episiotomi
f. Membersihkan dengan betadin
g. Mengompres bekas luka jahitan episiotomi dengan kassa betadin
h. Memasang pembalut, celana dalam dan pakaian bawah ibu
i. Membereskan alat
j. Melepas handscoon
k. Mencuci tangan Hasil: telah dilakukan perawatan luka episiotomi
l. Membantu ibu mengganti pembalut/popok Hasil: Popok ibu telah
diganti
m. Memberikan pendidikan kesehatan tentang istirahat yang cukup ± 8
jam di malam hari dan ± 2 jam di siang hari
Evaluasi : ibu bersedia melakukannnya
4) Mengajarkan kepada ibu cara perawatan luka episiotomi yang pertama
sebelum menyentuh daerah vagina maupun perineum tangan harus dalam
keadaan bersih, membasuh dari arah depan ke belakang hingga tidak ada
sisasisa kotoran yang menempel di sekitar vagina dan perineum, setelah
dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu kenakan
pembalut baru dan jangan sekali-kali menaburi daerah perineum dengan
bubuk bedak atau bahan lainnya karena itu dapat menyebabkan risiko
infeksi.
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia
melakukannnya
DAFTAR PUSTAKA

1. Nurul,A. 2010. KDPK Kebidanan.PustakaRihama : Yogyakarta

2. Walyanu,E.S. 2014. KDK 1.PustakaBaruPress : Yogyakarta


3. Elmeida, IkaFitriana. 2014. KetrampilanDasarKebidanan I. TIM : Jakarta
4. Rendy,M.C. 2010. KetrampilanDasarBidandanPerawat.NuhaMedika : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai