Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TINDAKAN KEPERAWATAN

GANTI BALUT PASIEN ULKUS PEDIS DEKSTRA

DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

DISUSUN OLEH :

NADIYA LUTHFIANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AJARAN 2023


Nama Mahasiswa : Nadiya Luthfiana
Kelompok :2
Hari/tanggal : 23 Juni 2023
Tempat Praktek : RSUD Sunan Kalijaga Demak

1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. K
b. Umur : 60 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
g. Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
h. Status perkawinan : Menikah
i. Alamat : Bonang 3/5 Kabupaten Demak
j. Tanggal masuk RS : 21 Juni 2023
k. No. RM : 096785
l. Diagnose Medis : Ulkus Pedis Dekstra

2. Pengkajian
- Data Subyektif
Pasien mengakatan nyeri post operasi dibagian kaki kanan.
P : Nyeri post operasi
Q : Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk tusuk
R : Dibagian kaki kanan
S : Skala nyeri 4
T : Hilang timbul
- Data Obyektif
Balutan luka tampak basah dan sedikit kotor
Luka operasi agak basah dan disebagian jaringan kaki ada nanah.
TD : 150/100 mmHg
S : 36.5˚C
N : 120 x/menit
SpO2 : 99%
RR : 20x/menit

3. Tindakan/hal yang dipelajari sesuai pengkjian


a. Pengertian Mengganti Balut
Mengganti balutan adalah malkukan perawatan luka dengan cara memantau keadaan
luka, melakukan penggantian balutan (ganti verban) dan mencegah terjadinya infeksi,
yaitu cara mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bersih.
b. Tujuan
1. Untuk mencegah infeksi
2. Mempercepat proses penyembuhan luka
c. Indikasi
Pada balutan yang sudah kotor.
d. Persiapan alat
Bak instrument sedang, Bengkok, Pinset anatomis 1, Pinset sirugis 1, Kassa steril,
Kom kecil berisi NaCl, Hand scoon, Gunting plester, Plester, Kapas alcohol, Perlak
pengalas.
e. Prosedur kerja
1. Tahap pra interaksi
Melakukan verifikasi program pengobatan luka.
2. Tahap orientasi
a. Memberikan salam pasien sebagai pendekatan terapeutik.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan tujuan tindakan.
d. Menjelaskan prosedur tindakan pada pasien/keluarga.
e. Menanyakan kesiapan pasien sebelum dilakukan tindakan.
3. Tahap kerja
a. Menjaga privasi klien.
b. Mencuci tangan.
c. Mengatur posisi pasien supaya luka terlihat jelas.
d. Memasang perlak pengalas.
e. Meletakkan bengkok didekat pasien.
f. Membuka dan menyiapkan peralatan.
g. Memakai handscoon.
h. Menggunakan pinset sirugis, buka plester balutan dengan kapas alcohol.
i. Membersihkan bekas plester dengan kapas alcohol.
j. Membersikan luka jahitan dengan NaCl menggunakan kassa steril dan pinset
anatomis.
k. Mengeringkan luka dengan kassa steril.
l. Menutup luka dengan kassa steril kemudian diplester.
m. Membersikan alat dan mengatur kembali posisi pasien yang nyaman.
4. Tahap terminasi
a. Mengevaluasi hasil tindakan.
b. Menyampaikan RTL.
c. Melepaskan handscoon.
d. Berpamitan dengan pasien.
e. Mencuci tangan dan mendokumentasikan tindakan.

4. Anlisis disertaai dengan kajian ilmiah dan sesuai data pada pasien
Perawatan luka sesuai dengan prosedur dan teknik aseptic dapat mencegah infeksi luka
operasi (ILO). Infeksi luka operasi merupakan salah satu indicator mutu dari suatu rumah
sakit. Infeksi luka operasi atau infeksi tempat pembedahan adalah infeksi yang terjadi
pada waktu 30 hari post operasi atau dalam kurun waktu satu tahun apabila terdapat
implant. Sumber bakteri pada ILO dapat berasal dari pasien, dokter, tim kesehatan,
lingkungan dan termasuk instrumentsi.
Di RSUD Sunan Kalijaga Demak perawat dalam melakukan luka post opersi pada
umumnya sudah melakukan perawatan luka post operasi sesuai dengan SOP, seperti
mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien, perawat menjelaskan terlebh dahulu
prosedur apa yang akan dilakukan. Ali (2013), menyatakan bahwa perawatan luka yang
baik akan Berdampak pada mutu pelayanan keperawatan serta kepuasan bagi penerima
pelayanan keperawatan dan dpat mencegah terjadinya infeksi paska bedah apabila
rawatan luka dilkukan sesuai SOP. Perawatan luka post operasi tidak dapat dilepaskan
dari peran perawat sebagai tenaga kesehatan, sebagai salah satu sarana kesehatan dalam
memberikan perawatan baik dalam bentuk fisik maupun psikologis, selain kinerja yang
baik agar perawatan luka dapat dilakukan sesuai dengan SOP harus didukung pula oleh
kelengkapan alat di rumah sakit, agar tercapai implementasi luka post operasi dapat
dilakukan dengan baik sehingga mutu pelayanan keperawatan akan menjadi baik.

5. Referensi
Ali, JR. 2013. Gambaran Implementasi Perawatan Luka Post Operasi Oleh Perawat
Sesuai Modern di RS Harapan Magelang. The 2 nd University Research Coloquium ISSN:
2407-9189.
Corwin, E. J., 2010. Buku Saku Pathofisiologis. Editor Endah P. Jakarta: EGC.
Dudley HAF, Eckersley JRT, Paterson-Broen S. 2010. Pedoman Tindakan Medik dan
Bedah. Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai