Kapal-kapal patroli Malaysia pun diketahui berulang kali melintasi batas wilayah
Indonesia dengan alasan area tersebut merupakan bagian dari wilayah
Malaysia.Klaim sepihak dan beragam tindakan provokasi ini berdampak pada
peningkatan eskalasi hubungan kedua negara.Akhirnya, pada tahun 2009, pemimpin
kedua negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Malaysia
Abdullah Ahmad Badawi mengambil langkah politik untuk meredakan ketegangan
akibat Ambalat.Masing-masing pihak menjelaskan landasan hukum klaim atas
Ambalat
Berdasarkan hukum internasional, dalam hal terjadinya sengketa wilayah laut, maka
penyelesaiannya dilakukan sesuai ketentuan UNCLOS 1982.Negara yang
bersengketa diwajibkan menyelesaikan dengan cara-cara damai. Jika cara tersebut
tidak berhasil mencapai persetujuan, maka negara-negara terkait harus mengajukan
sebagian sengketa kepada prosedur wajib.
Dengan prosedur ini, sengketa hukum laut akan diselesaikan melalui mekanisme dan
institusi peradilan internasional yang telah ada, seperti Mahkamah
InternasionalIndonesia dan Malaysia sendiri memilih jalan damai dalam
menyelesaikan sengketa perbatasan ini. Hal tersebut terlihat dari perundingan-
perundingan yang sudah dilakukan oleh perwakilan kedua negara.
Pemerintah Indonesia, pada tahun 2009, pernah menyebut tidak akan membawa
masalah Blok Ambalat ke Mahkamah Internasional mengingat posisi Indonesia yang
kuat.Meski begitu, pemerintah berulang kali menegaskan bahwa kedaulatan
Indonesia merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar.
Timor Leste
Pisahnya Provinsi Timor Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 20
Mei 2002 dan membentuk negara yang bernama Timor Leste belum mengakhiri
masalah yang selama ini muncul di kedua negara yang bertetangga tersebut. Masih ada
sengketa perbatasan darat diantara kedua negara tersebut khususnya di wilayah Nusa
Tenggara Timur.
Dengan pisahnya Timor Timur menjadi sebuah negara yang bernama Timor Leste masih
mengganjal masalah sengketa kedua negara. Ketika proses pisahnya Timor Timur
menjadi sebuah negara, tidak dibicarakan masalah sengketa wilayah tersebut.
Timor Leste (dulu bernama Timor-timur) merupakan suatu Provinsi yang terus menjadi
masalah bagi Indonesia khususnya menyangkut masalah penegakan demokrasi dan hak
asasi manusia (HAM).
Setelah pisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), permasalahan bukannya
selesai, namun muncul masalah yaitu sengketa perbatasan darat di antara kedua negara
yang bertetangga tersebut.
Sengketa batas wilayah kedua negara tersebut berada di wilayah Noelbesi Citrana, Desa
Netamnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara
Timur.
Wilayah yang disengketakan tersebut masih berstatus steril yang artinya tidak boleh
dimanfaatkan dan dibangun oleh kedua negara. Namun secara sepihak, Timor Leste
membangun secara permanen sejumlah bangunan di wilayah yang masih
disengketakan tersebut seperti kantor pertanian, balai pertemuan dan sebagainya.
Apa yang dilakukan oleh Timor Leste tersebut diprotes keras oleh Pemerintah Indonesia
yang langsung mengirim nota protes ke Pemerintah Timor Leste.
Seperti diketahui bahwa Nusa Tenggara Timur (Indonesia) dan Timor Leste memiliki
adat istiadat yang sama dan secara turun temurun telah menjadi saudara ketika masih
menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam perundingan sengketa wilayah, baik pemerintah Indonesia dan Timor Leste telah
bersepakat dan menghormati hukum adat di daerah masing-masing yang belum
terselesaikan (Unresolved Segment).
Kesepakatan yang dilakukan oleh ke dua negara tersebut telah sesuai dengan
kesepakatan bersama pemerintah Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste
(Timor Leste) sebagaimana yang tertuang dalam Provisional Agreement (PA) ke kedua
negara.
Sebatik