Anda di halaman 1dari 6

Teknik Ototronik

BAB 21 lampu indikator akan menyala untuk


memberitahukan ke sekeliling bahwa
SISTEM ALARM - kendaraan ini dileng-kapi dengan
CENTRAL LOCK sistem anti pencurian.

21.2 Alarm, Central Door Lock


dan Wireless Remote
Alarm, sentral door lock dan
wereles remote merupakan satu
kesatuan sistem yang terdiri dari
beberapa bagian dengan fungsi
saling mendukung satu dengan yang
lainnya, diantaranya: Fungsi anti
maling (alarm), fungsi membuka dan Gambar 21.22 Anti Maling Aktif
mengunci pintu secara terpusat, dan
fungsi buka dan mengunci pintu Fungsi alarm bervariasi
secara jarak jauh (wereles). tergantung jenis dan merek suatu
kendaraan, biasanya fungsi alarm
dilengkapi dengan fungsi door lock.
Ada jika yang dikombinasi dengan
tidak bekerjanya relay stater saat
alarm bekerja, sehing-ga kendaraan
tidak bisa dihidupkan.

21.2.1.1 Prinsip Kerja Sistem Alarm

Gambar 21.21 Alarm, sentral door lock Sistem Alarm akan bekerja bila
dan wereless remote ECU mendeteksi terjadinya ketidak
beresan sistem, atau ada peng-
21.2.1 Fungsi Anti Maling (Alarm) operasian yang bukan/ tidak sesuatu
prosedur.
Untuk mencegah pencurian Fungsi Alarm akan aktif jika pintu
kendaraan, sistem ini dirancang dikunci oleh operasi yang dijalankan
untuk memberikan peringatan dengan :
apabila ada pintu atau penutup/kap  Mengunci pintu dengan meng-
mesin yang dibuka secara paksa gunakan pengunci di pintu pe-
atau baterei terminal diputuskan ngemudi depan.
kemudian di-sambung lagi saat pintu  Mengunci pintu dengan
dalam keadaan terkunci. menggunakan transmiter (ter-
Alarm akan membuat klakson masuk 30 detik auto lock)
(spiker sirine) berbunyi terputus-  Mengunci pintu pengemudi
putus dan lampu depan, lampu tanpa menggunakan pengunci
belakang serta lampu interior (me-ngunci dari knob di dalam
menyala. Saat kondisi kendaraan di pintu dan saat menutup pintu)
parkir bila sistem alarm diaktifkan,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 483
Teknik Ototronik

Fungsi Alarm atau keamanan apakah sistem dalam keadaan


akan tidak aktif (untuk membatalkan aktif. Pada saat sistem dalam
kunci keamanan) bila operasi tahap aktif, lampu indikator
dibawah ini dilakukan : menyala untuk
memberitahukan sekelilingnya
 Membuka semua pintu dengan
bahwa kendaraan ini dilengkapi
menggunakan pengunci di pintu
dengan anti pencurian.
pengemudi.
• Saklar door lock utama (motor)
 Membuka pintu dengan meng- Pada saat sistem ada di tahap
gunakan transmiter. alarm dan pintu dibuka maka
 Membuka pintu pengemudi sistem akan secara otomatis
deng-an knob. mengunci pintu.

 Setelah menyetel fungsi 3. Saklar


pengamanan, fungsi • Saklar pintu
pencegah-an tertinggalnya
• Saklar kap mesin
kunci akan membuka semua
pintu. • Saklar pintu bagasi
Dia akan mendeteksi apakah
21.2.1.2 Posisi dan Nama bagian pintu, kap mesin dan pintu
bagasi terbuka/tertutup, dan
Sistem Alarm
mentransmisikan sinyalnya ke
ECU anti pencurian.
• Kunci kontak
Switch ini mendeteksi keadaan
kunci kontak dan
mentransmisikan sinyal ke
ECU anti pencurian.
• Saklar pendeteksi kunci
Switch ini mendeteksi apakah
kunci dimasukkan ke silinder
kunci kontak dan mentrans-
Gambar 21.23 Posisi komponen Alarm misikan sinyal ke ECU anti
pencurian.
• Rangkaian door lock (posisi
2. Alarm
switch)
• Klakson keamanan (Alarm)
• Switch membuka kunci pintu
• Klakson mobil bagasi
Switch-switch ini mendeteksi
• Lampu depan dan lampu
keadaan terkunci/terbuka dari
belakang
masing-masing pintu dan
Cara kerja lampu nyala
mentransmisikan sinyal ke
berkedip bila ada pencurian.
ECU anti pencurian.
• Lampu indikator keamanan
Lampu ini memberitahukan
484 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

21.2.2 Sentral door lock Gambar 21.24 Saklar door lock


 Saklar pintu utama dgn motor
Sentral door lock merupakan
sistem terpusat dalam control Motor pintu utama merupakan
penguncian pintu. Sistem kontrol motor listrik yang terdapat pada pintu
mengunci pintu tidak hanya masalah pengemudi, dimana unit motor
bekerjanya pintu terkunci atau tidak dilengkapi dengan sebuah saklar
namun juga berbicara masalah yang merupakan sentral informasi
kelistrikannya. Sistem control membuka atau mengunci pintu.
penguncian ada juga yang
mempunyai fungsi untuk mendeteksi
kunci tertinggal dalam kendaraan.
Fungsi ini ditopang oleh pelbagai
sistem ter-gantung model, gan
golongan/kelas.

21.2.2.1 Komponen Sentral door


lock
Gambar 21.25 Motor Pintu Utama
Komponen sentral door lock  Relai Sentral door lock
terdiri dari beberapa bagian
diantaranya : Relai sentral door lock terdiri dari
rangkain elektronika serta relay untuk
 Saklar door lock buka dan relai untuk kunci.
Saklar door lock merupakan Relai sentral door lock berfungsi
saklar on dan off (tombol) utama untuk membuka atau mengunci
yang terdapat pada pintu pengemudi semua pintu dengan mengendalikan
(sopir). Satu sklar dengan dua posisi motor pada masing-masing pintu.
berfungsi untuk membuka dan Bekerjanya relai berdasarkan sinyal
mengunci semua pintu secara dari pintu utama (pintu pengemudi).
bersamaan, dimana saklar
diposisikan pada buka maka semua 21.2.2.2 Prinsip Kerja
pintu akan terbuka, saklar pada
posisi kunci maka semua pintu akan 1. Fungsi Secara Manual
terkunci.
Fungsi mengunci/ membuka
secara manual. Bila saklar kontrol
pintu berada pada posisi lock/unlock
maka semua pintu akan berada pada
posisi yang sama.
Jika kontrol penguncian pintu
dioperasikan di posisi mengunci
/membuka, maka sinyal akan
ditransimisikan ke CPU di relai
gabungan. Setelah menerima sinyal,
CPU menyalakan Tr1 atau Tr2
kurang lebih 0,2 detik dan juga
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 485
Teknik Ototronik

menyalakan relai mengunci/ gerak kontrol penguncian berputar di


membuka. Dalam keadaan ini relai posisi mengunci/membuka dan mem-
mengunci/membuka membentuk buka/menutup switch posisi pe-
rangkaian massa dan arus akan nguncian pintu.
mengalir dari baterai ke massa
melalui motor sehingga motor peng-

Gambar 21.26 Rangkaian Saat Fungsi secara manual

2. Pengoperasian dengan Remote Control


 Pengoperasian semua pintu lock/unlock
Bila tombol lock/unlock di transmitter ditekan dan bila kunci kontak tidak
terpasang di lubangnya dan semua pintu tertutup, maka kendaraan akan
mengenali kode dan fungsi kode yang dialirkan. Bila penerima kontrol pintu
menerima kode ini, maka CPU di kontrol pintu akan memeriksa dan
menentukan. Apabila penerima mengenali kode pintu lock/unlock , maka
akan me-ngirimkan sinyal ke relay gabungan.
 Beroperasi di bagian relay gabungan
Bila relay gabungan menerima sinyal pintu lock/unlock, maka ia akan
menyalakan Tr 1/Tr 2, dan membuat relay lock/unlock menyala. Hasilnya
motor di semua pintu kontrol meng-hidupkan sisi lock/unlock.

486 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 21.27 Rangkaian sentral lock

Gambar 21.28 Rangkaian Saat Mengunci

Operasi mengunci untuk mengaktifkan Tr1 supaya relai


ECU Wereless menerima sinyal sentral lock mengaktifkan motor guna
dengan kode kunci, Relai kombinasi mengunci semua pintu.
menerima kode dari ECU wereless

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 489


Teknik Ototronik

Gambar 21.29 Rangkaian Saat Membuka

Operasi Membuka
ECU Wereless menerima sinyal dengan kode buka, Relai kombinasi
menerima kode dari ECU wereless untuk mengaktifkan Tr2 supaya relai
sentral lock untuk mengaktifkan motor guna membuka kunci semua pintu..

490 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Anda mungkin juga menyukai