Anda di halaman 1dari 1

PEKANBARU -- Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Sekretariat Kota Pekanbaru, Mas Irba H

Sulaiman menghadiri acara Capacity Building TPID se-Provinsi Riau yang diselenggarakan oleh
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Riau. Acara yang dilaksanakan selama 3 hari yakni 26-28
Maret 2018 ini digelar di Hotel Pangeran Pekanbaru.

Mas Irba H Sulaiman mengatakan bahwa dalam rapat yang dihadiri oleh kepala daerah maupun
perwakilan dari Kabupaten/Kota yang ada di Riau, pihaknya menyampaikan beberapa saran dan
permintaan.

"Dalam rapat tadi kita minta kepada TPID provinsi, agar kita diberikan regulasi untuk
menghadapi hari-hari besar seperti pelaksanaan pasar murah," ujar Irba.

Ia mengatakan beberapa daerah melakukan operasi pasar namun tidak ada masalah sama sekali.
"La ini kami di Pekanbaru melaksanakan pasar murah malah diperiksa BPK. Makanya tadi saya
meminta kepada Pemprov melalui TPID dan juga BI agar kami dalam menggelar pasar murah
diberikanlah kemudahan," jelasnya.

Irba mengatakan, dari diskusi yang telah dilakukan tadi, direncanakan Pemko Pekanbaru akan
mengambil contoh Siak. "Jadi di Siak itu mereka menunjuk Bulog sebagai operatornya, jadi tak
perlu lelang. Jadi apa dan berapa kebutuhan seperti minyak beras, bawang, tinggal sampaikan
saja ke Bulog," ungkapnya.

Selain Kota Pekanbaru,  Dumai dan Rohul juga bernasib sama. "Dumai sama dengan Pekanbaru.
Bahkan Rohul sudah menyiapkan dana miliaran rupiah untuk pasar murah tapi tak bisa
dilaksanakan berhubung terganjal regulasi," urainya.

Lebih lanjut dikatakan Mantan Kabid Perdagangan DPP Kota Pekanbaru ini, usulan yang telah
disampaikan akan jadi pertimbangan untuk kemudian dibahas bersama Pemerintah Provinsi oleh
BI.

"Bahwa BI meminta akan dilakukan kesepakatan bersama pihak aparat seperti kepolisian,
kejaksaan, kemudian membawa BPK dan BPKP semua bahwa dalam rangka menekan lonjakan
inflasi mungkin diadakan pengecualian untuk pasar murah," pungkasnya.(Kominfo3/RD1)

Anda mungkin juga menyukai